Anda di halaman 1dari 6

REHABILITASI MEDIK PADA SKOLIOSIS

Jane Pelealu
Leonard S. Angliadi
Engeline Angliadi

Bagian Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: jpelealu3103@gmail.com

Abstract: Scoliosis is one of the spine deformities in which a person’s spine is bend laterally
associated with or without a rotation of the vertebrae. There are several variations in the
etiology, onset, prognosis, and therapy of scoliosis, but the effects of untreated scoliosis are
the same, as follows: pain, and disturbances in balance, cardiopulmonal function, emotion,
behaviour, and ADLs (activities in daily living). The most common symptoms of scoliosis
are abnormal deformity of spine which can cause pain, decrease of quality of life, disability,
comestic disturbance, functional limitation, pulmonary problems, probabilty of progression
at adulthood, dan pyschological disturbance. In physical examination, midline shift of
spinous process, asymmetry of the back, rib hump, asymmetry of the scapula, hip, shoulder
and pelvis, as well as leg length discrepancy must be carefully examined. Besides that, a
radiological examination showing the Cobb angle is also important to do. The therapy of
scoliosis includes observation, rehabilitation therapy namely physical modalities,
orthoses/brace, exercise, or invasive therapy such as operation. Additionally, the prognosis
of scoliosis depends on sex, curve angle at first recognition, type and rotation of curve, and
age of onset.
Keywords: scoliosis, spine, rehabilitation, exercise, orthoses

Abstrak: Skoliosis adalah deformitas tulang belakang yang ditandai oleh lengkungan ke
lateral dengan atau tanpa rotasi tulang belakang. Etiologi, onset, prognosis, dan terapi
skoliosis dapat bervariasi, namun akibat skoliosis yang tidak diterapi sama, yaitu nyeri, yang
disertai gangguan dalam keseimbangan, fungsi kardiopulmonal, emosional dan perilaku,
serta aktivitas kehidupan sehari-hari (AKS). Gejala yang paling umum dari skoliosis ialah
adanya suatu lekukan yang tidak normal dari tulang belakang yang dapat berakibat nyeri,
penurunan kualitas hidup dan disabilitas, deformitas yang mengganggu secara kosmetik,
hambatan fungsional, masalah paru, kemungkinan terjadinya progresifitas saat dewasa, dan
gangguan psikologis. Hal-hal yang harus diperhatikan pada pemeriksaan fisik ialah deviasi
prosesus spinosus dari garis tengah, punggung yang tampak miring, rib hump, asimetri dari
skapula, pinggul, bagian atas dan bawah trunkus (bahu dan pelvis), serta perbedaan panjang
tungkai. Selain itu, pemeriksaan radiologik untuk melihat sudut Cobb juga penting untuk
dilakukan. Terapi skoliosis dapat berupa observasi, terapi rehabilitasi yaitu pemberian
modalitas, ortosis/brace, latihan, atau terapi invasif seperti operasi. Prognosis skoliosis
dipengaruhi oleh jenis kelamin, ukuran kurva saat pertama kali ditemukan, tipe dan rotasi
kurvatura dan usia saat onset skoliosis.
Kata kunci: skoliosis, tulang belakang, rehabilitasi, latihan, ortosis

Skoliosis adalah deformitas tulang bela- belakang. Skoliosis dapat berupa skoliosis
kang yang ditandai oleh lengkungan ke fungsional yang dapat diperbaiki sedang-
lateral dengan atau tanpa rotasi tulang kan skoliosis struktural yang cenderung

8
Pelealu, LS Angliadi, E Angliadi; Rehabilitasi Medik pada Skoliosis 9

menetap.1 Sekitar 15-20 % dari kasus


skoliosis penyebab awalnya tidak dike-
tahui,2 serta 80% kasus skoliosis struktural
mempunyai etiologi idiopatik dan biasanya
ditemukan pada anak-anak atau remaja.3
Etiologi, onset, prognosis, dan terapi
skoliosis dapat bervariasi, namun akibat
skoliosis berat yang tidak diterapi akan
sama, yaitu nyeri disertai berbagai
gangguan dalam keseimbangan, fungsi
kardipulmonal, emosional, perilaku, dan
aktivitas kehidupan sehari-hari (AKS).4,5
Tujuan terapi skoliosis ialah untuk
menjaga agar kurvatura yang terjadi tetap A B
terkontrol selama pertumbuhan. Terapi
skoliosis dapat berupa observasi; terapi Gambar 1. A, Kurvatura spinal pada skoliosis.
rehabilitasi, yaitu: pemberian modalitas, B, Kurvatura spinal normal. Sumber: Texas
ortosis/brace, dan latihan; atau terapi Health Resources.8
invasif seperti operasi.1
tekanan tinggi yang abnormal sehingga
DEFINISI mengurangi pertumbuhan, sementara pada
Kata skoliosis berasal dari bahasa sisi yang cembung menerima tekanan lebih
Yunani skolios yang berarti bengkok.6 sedikit, yang dapat menyebabkan
Skoliosis adalah kelainan tulang belakang pertumbuhan yang lebih cepat. Selain itu,
yang berupa lengkungan ke samping/ arah rotasi vertebra selalu menuju ke sisi
lateral. Jika dilihat dari belakang, tulang cembung kurvatura, sehingga menyebab-
belakang pada skoliosis akan berbentuk kan kolumna anterior vertebra secara relatif
seperti huruf “C” atau “S” (Gambar 1).7 menjadi terlalu panjang jika dibandingkan
Definisi lain menyatakan bahwa skoliosis dengan elemen-elemen posterior.9 Penye-
adalah sebuah tipe deviasi postural dari bab keempat ialah ketidakseimbangan dari
tulang belakang dengan penyebab apapun, kekuatan dan massa kelompok otot di
yang dicirikan oleh adanya kurva lateral punggung.10 Abnormalitas yang ditemukan
pada bidang frontal yang dapat ialah peningkatan serat otot tipe I pada sisi
berhubungan atau tidak berhubungan cembung dan penurunan jumlah serat otot
dengan rotasi korpus vertebra pada bidang tipe II pada sisi cekung kurvatura.9,11,12
aksial dan sagital.5 Selain itu, dari pemeriksaan EMG
didapatkan peningkatan aktivitas pada otot
sisi cembung kurvatura.13
ETIOLOGI
Penyebab dan patogenesis skoliosis
KLASIFIKASI
belum dapat ditentukan dengan pasti.
Kemungkinan penyebab pertama ialah Skoliosis dibagi atas skoliosis fungsi-
genetik. Banyak studi klinis yang mendu- onal dan struktural. Skoliosis fungsional
kung pola pewarisan dominan autosomal, disebabkan kerena posisi yang salah atau
multifaktorial, atau X-linked. Penyebab tarikan otot paraspinal unilateral, yang
kedua ialah postur, yang mempengaruhi dapat disebabkan karena nyeri punggung
terjadinya skoliosis postural kongenital. dan spasme otot.3 Perbedaan panjang
Penyebab ketiga ialah abnormalitas tungkai, herniasi diskus, spondilolistesis,
anatomi vertebra dimana lempeng epifisis atau penyakit pada sendi panggul juga
pada sisi kurvatura yang cekung menerima dapat menyebabkan terjadinya skoliosis
10 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 8-13

fungsional.4 Pada skoliosis fungsional, PEMERIKSAAN FISIK


tidak terjadi rotasi vertebra yang bermakna, Pada pemeriksaan skoliosis, baju
dan biasanya reversibel.3 Terapi terhadap pasien harus dibuka agar tulang belakang
penyebab skoliosis dapat memperbaiki dapat diperiksa secara langsung. Posisi
kurvatura yang terjadi.4 terbaik untuk pemeriksaan ialah posisi
Skoliosis struktural biasanya tidak berdiri, meskipun pemeriksaan dengan
reversibel dan bisa berupa skoliosis idio- posisi duduk, tidur tengkurap, atau tidur
patik, kongenital, atau yang didapat miring juga dapat dilakukan sesuai dengan
(skoliosis neuromuskular).3 kondisi pasien.15 Hal-hal yang harus
diperhatikan pada pemeriksaan fisik ialah
GEJALA KLINIS deviasi prosesus spinosus dari garis tengah,
punggung yang tampak miring, rib hump,
Gejala-gejala yang paling umum dari
asimetri skapula, kesimetrisan pinggul serta
skoliosis ialah suatu lekukan yang tidak
bagian atas dan bawah trunkus (bahu dan
normal dari tulang belakang. Skoliosis
pelvis), dan perbedaan panjang tungkai.15,17
dapat menyebabkan kepala nampak
Yang harus dicatat pada saat
bergeser dari tengah atau satu pinggul atau
pemeriksaan skoliosis ialah bentuk dan
pundak lebih tinggi daripada sisi
derajat kurvatura yang terbentuk pada
berlawanannya. Masalah yang dapat timbul
berbagai posisi. Deskripsi kurvatura harus
akibat skoliosis ialah penurunan kualitas
meliputi panjang segmen dimana kurvatura
hidup dan disabilitas, nyeri, deformitas
dimulai dan berakhir, bentuk (C atau S),
yang mengganggu secara kosmetik,
dan arah puncak kurvatura. Skoliometer
hambatan fungsional, masalah paru,
dapat digunakan untuk mengukur sudut
kemungkinan terjadinya progresifitas saat
kurvatura tanpa foto radiografi.15
dewasa, dan gangguan psikologis.14,15

PEMERIKSAAN RADIOLOGIK
Secara tradisional, diagnosis klinis dari
skoliosis dan follow up keberhasilan terapi
dilakukan dengan menggunakan peme-
riksaan radiografi, yang dapat mengukur
derajat kurvatura skoliosis secara
kuantitatif. Teknik standar untuk mengukur
sudut kurvatura skoliosis ialah sudut Cobb.
Pemeriksaan radiografi dilakukan dengan
posisi berdiri, kecuali jika kondisi pasien
tidak memungkinkan maka posisi yang
dipilih ialah posisi terlentang. Panggul,
pelvis, dan femur, bagian proksimal harus
terlihat. Kurva skoliosis dikatakan ringan
bila sudut Cobb yang terbentuk <250;
sedang, bila 25-450; dan berat, bila >450.14
Pada anak-anak dan remaja, maturitas
tulang dilihat dengan garis Risser pada
krista iliaka untuk memperkirakan pertum-
buhan tulang yang pesat, progresifitas
skoliosis, dan berhentinya pertumbuhan.4
Kurva skoliosis yang disertai rotasi
Gambar 2. Gejala klinis skoliosis. Sumber: mungkin lebih sulit untuk ditangani dan
Scoliosis Australia.16 mungkin menyebabkan gangguan pada
Pelealu, LS Angliadi, E Angliadi; Rehabilitasi Medik pada Skoliosis 11

rongga dada sehingga dapat mengganggu spinal.20 Pada kasus skoliosis idiopatik
pernapasan. Secara radiografi, posisi terutama pada pasien yang menggunakan
pedikel menunjukkan derajat rotasi yang brace, latihan penguatan otot-otot perut dan
terbaik.15 Pemeriksaan Magnetic Resonan- bokong harus dilakukan untuk mencegah
ce Imaging (MRI) dilakukan atas indikasi terjadinya atrofi otot. Latihan lingkup gerak
nyeri, gangguan neurologik, kurvatura sendi fleksor panggul juga harus dilakukan
torakal kiri, skoliosis juvenil idiopatik, untuk mencegah kontraktur. Latihan yang
progresi yang cepat, dan defek kulit.18 dilakukan bertujuan untuk memperbaiki
postur, meningkatkan fleksibilitas, serta
memperbaiki tonus ligamen dan otot.22
PENATALAKSANAAN REHABILITA- Latihan dengan metode Klapp meliputi
SI MEDIK PADA SKOLIOSIS latihan peregangan dan penguatan otot- otot
Indikasi observasi ialah skoliosis punggung dengan menggunakan posisi
dengan sudut kurvatura <250 pada pasien kucing dan posisi berlutut yang menyerupai
yang masih dalam masa pertumbuhan dan hewan berkaki empat. Latihan ini merupa-
<500 pada pasien yang masa kan bentuk terapi dimana digunakan postur
pertumbuhannya telah berhenti. Peme- peregangan asimetris.5 Berbeda halnya
riksaan dilakukan setiap 6-9 bulan untuk dengan latihan metode Woodcock yang
kurvatura <200 dan tiap 4-6 bulan untuk menekankan pola latihan koreksi derotasi
kurvatura >200.17 Peralatan eksternal yang dan perbaikan otot intrinsik tulang
dapat digunakan untuk terapi skoliosis, punggung. Menurut Woodcock, tanpa
antara lain gips plaster, brace, atau latihan derotasi, pertambahan kurva sulit
kombinasi. Tujuan penggunaan alat-alat ini dicegah.23
ialah untuk mengoreksi kurvatura skoliosis Latihan metode X merupakan
yang ada atau mempertahankan koreksi kombinasi latihan Woodcock dan Klapp.
yang telah dilakukan oleh terapi operasi.18 Latihan ini mudah dikerjakan, dapat
Penggunaan brace direkomendasikan pada dikerjakan setiap hari, dan tidak
skoliosis dengan kurvatura > 200 pada memerlukan tempat latihan khusus.
pasien yang masih dalam masa pertum- Frekuensi yang diperlukan untuk bertemu
buhan dan dengan progresifitas sebesar 5-
dengan terapis lebih jarang. Latihan ini
100 dalam periode 6 bulan.4
merupakan modifikasi metode Klapp. Jika
Milwaukee brace atau Cervico Torakal
pada metode Klapp latihan dilakukan
Lumbo Sacral Orthosis (CTLSO) merupa-
dalam posisi berlutut, maka pada metode X
kan brace yang memberikan sanggahan
latihan dilakukan dengan posisi berdiri
pada pelvis dan koreksi dengan deformitas
rotatorik secara statik.19 Indikasi peng- disertai fleksi trunkus; sudut fleksi trunkus
gunaan Milwaukee Brace meliputi skoliosis tergantung pada puncak kurvatura.23
tahap awal yang sedang berkembang dan Metode Schroth ialah salah satu bentuk
mendekati sudut kurvatura 200. Kurvatura terapi skoliosis yang menggunakan latihan
yang melebihi 500 bukan merupakan isometrik dan latihan-latihan lainnya untuk
kandidat yang tepat untuk penggunaan memperkuat dan memperpanjang otot-otot
Milwaukee Brace.19 Pemakaian Boston yang asimetris pada skoliosis. Tujuan
brace paling efektif pada skoliosis dengan latihan dengan metode ini ialah untuk
puncak kurva di T6 sampai L3.20 SpineCor memperlambat progresifitas kurvatura
merupakan bentuk ortosis yang fleksibel, spinal yang abnormal, mengurangi nyeri,
dengan tujuan untuk mengurangi hambatan meningkatkan kapasitas vital, memperbaiki
fisik dan meningkatkan tingkat kepatuhan kurvatura yang ada (meskipun tidak 100
pasien menggunakan ortosis tersebut.21 %), memperbaiki postur dan penampilan,
Latihan pada pasien skoliosis bertujuan mempertahankan postur yang telah
utama untuk mencegah morbiditas mengalami perbaikan, dan menghindari
sekunder dan mengurangi proses ekstra- tindakan operasi.24
12 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 8-13

PENANGANAN OPERATIF DAFTAR PUSTAKA


Faktor yang harus dipertimbangkan 1. Freeman TL, Freeman ED.
sebelum operasi ialah fungsi paru pasien Musculoskeletal rehabilitation. In:
Cucurullo SJ, editor. Physical Medicine
dengan penyakit neuromuskuler. Operasi
and Rehabilitation Board Review. New
pada kasus skoliosis dilakukan atas indi- York: Demos Medical Publishing,
kasi: 1) pasien telah menjalani perawatan 2004; p.281-3.
dengan brace, namun masih mengalami 2. Lau K. Scoliosis: Literature review of
perburukan kurvatura;9,19 2) terlambat current treatment modalities and
menggunakan brace, yaitu pada pasien exercise therapy [serial online]. [cited
dengan kurva >500, usia tulang 15 tahun 2012 Feb 5]. Available from:
http://spinal.com.sg/articles/ThesisScolio
untuk perempuan dan 17 tahun untuk laki- sisAndExercise.pdf
laki, serta deformitas kurvatura skoliosis 3. Rossi R, Alexander M. Pediatric
yang sangat berat; 3) kurvatura skoliosis Rehabilitation. In: Cucurullo SJ, editor.
>500 meskipun tidak dirasakan adanya Physical Medicine and Rehabilitation
gangguan kosmetik;19 4) anak yang tidak Board Review. New York: Demos
menggunakan atau tidak dapat mengguna- Medical Publishing, 2004; p.665-7.
4. Murphy K, Wunderlich CA, Pico EL,
kan brace;25 5) nyeri terus menerus yang
Driscoll SW, Moberg-Wolff E, Rak
mungkin disebabkan oleh skoliosis; 6) M, et al. Orthopaedic and
skoliosis yang tidak seimbang (unbalanced musculoskeletal condition. In:
scoliosis); dan 7) gangguan psikologis ka- Alexander MA, Matthews DJ (editors).
rena skoliosis.19 Sesuai dengan usia pasien, Pediatic Rehabilitation Principles and
operasi dapat dilakukan dengan cara instru- Practice (Fourth Edition). New York:
mentasi tanpa fusi (growing rod) atau Demos Medical Publishing, 2010; p.
397-405.
operasi fusi definitif yang biasanya 5. Iunes DH, Cecilio MBB, Dozza MA,
dilakukan dengan pendekatan anterior atau Almeida PR. Quantitative
posterior.9 photogrammetric analysis of the Klapp
method for treating idiopathic scoliosis.
Rev Bras Fisioter. 2010;14(2):133-40.
PROGNOSIS 6. Lyon Brace [homepage on the Internet].
Progresivitas skoliosis dapat dipe- 2008 [cited 2012 Feb 5]. Available
from: http://bracingscoliosis.com/
ngaruhi oleh jenis kelamin, ukuran lyon.aspx
kurvatura saat pertama kali ditemukan, tipe 7. LaRusso L. Scoliosis [homepage on the
dan rotasi kurvatura, serta usia saat onset Internet]. Nodate [cited 2012 Feb 5].
skoliosis.10,26 Available from: http://doctors-hospital.
net/util/documents/Scoliosis.pdf
8. Texas Health Resources. Scoliosis
SIMPULAN [homepage on the Internet]. Nodate
[cited 2012 Feb 17]. Available from:
Skoliosis merupakan kelainan yang http://www.texashealth.org/body.cfm?i
sering ditemukan pada anak-anak dan d=3576
remaja yang menyebabkan disabilitas baik 9. Machida M. Causes of idiopathic scoliosis.
secara fungsional maupun kosmetik. Pena- Spine 1999;24:2576-83.
talaksanaan pada kasus skoliosis meliputi 10. Kuester V. Idiopathic Scoliosis [homepage
observasi, pemberian modalitas, penggu- on the Internet]. Nodate [cited 2012 Jan
17]. Available from: http://w3.cns.
naan orthosis, latihan, dan operasi. Dengan org/university/pediatrics/Scoliosis.html
deteksi dini pada pasien yang dicurigai 11. Wong YC, Yau AC, Low WD, Chin NK,
menderita skoliosis dan penatalaksanaan Lisowski FP. Ultrastructural changes
yang tepat, prognosis pasien skoliosis dapat of the back muscles of idiopathic
ditingkatkan. scoliosis. Spine. 1977;2:251-60.
Pelealu, LS Angliadi, E Angliadi; Rehabilitasi Medik pada Skoliosis 13

12. Nachemson AL, Sahlstrand A. Etiologic resonance imaging. J Bone Joint Surg
factors in adolescent idiopathic Am. 1995;77(1):46-53.
scoliosis. Spine. 1977;2:176-84. 19. Cailiet R. Scoliosis. Philadelphia: F.A.
13. Reuber M, Schultz A, McNiell T, Davis Company; 1975.
Spencer D. Trunk muscle myoelectric 20. Emans JB, Hedequist D, Miller R,
activities in idiopathic scoliosis. Spine. Cassella M, Hresko MT, Karin L, et
1983;8:447-56. al. Reference Manual for the Boston
14. Romano M, Minozzi S, Bettany-Saltikov Scoliosis Brace. Boston Brace
J, Zaina F, Chockalingam N, International, Inc. 2003
Kotwicki T, et al. Exercises for 21. Rivard CH, Coillard C. SpineCor System
adolescent idiopathic scoliosis [monograph online]. Nodate [cited
(Protocol). The Cochrane Library. Issue 2012 Feb 27]. Available from:
4. New Jersey: JohnWiley & Sons, http://www.srs.org/professionals/educat
Ltd.; 2012. ion_materials/SRS_bracing_manual/sec
15. Paul SM. Scoliosis and other spinal tion13.pdf
deformities. In: DeLisa JA, Frontera 22. Negrini S, Antonini G, Carabalona R,
FW, Gans BM, Walsh NE, Robinson Minozzi S. Physical exercises as a
LR, editors. Physical Medicine and treatment for adolescent idiopathic
Rehabilitation: Principles and Practice scoliosis. A systematic review.
(Fourth Edition). Philadelphia: Pediatric Rehabilitation. 2003;6(3-4):
Lippincott Williams & Wilkins, 2005; 227-35.
p. 679-97. 23. Thamrinsyam H. Terapi latihan skoliosis
16. Scoliosis Australia. About scoliosis – pola “X”. Simposium Gangguan Tulang
causes, symptoms, treatment Belakang. Manado, 2001.
information for patients and parents 24. Robinson CM, McMaster MJ: Juvenile
[homepage on the Internet]. Nodate IS: Curve pattern and prognosis in 109
[cited 2012 Feb 17]. Available from: patients. J Bone Jt Surg. 1996;78-
http://www.scoliosisaustralia.org/scolio A:1140-48.
sis/about_scoliosis.html 25. Moore DP, Tilley E, Sugg P. Spinal
17. Judarwanto W. Gangguan bentuk tulang orthoses. In: Braddom RL, editor.
punggung: Skoliosis [homepage on the Physical Medicine & Rehabilitation
Internet]. Nodate [cited 2012 Feb 5]. (Fourth Edition). Philadelphia:
Avaiable from: www.korananak Saunders; 2011; p.359-71.
indonesia.wordpress.com 26. Rinsky LA, Gamble JG. Adolescent
18. Schwend, RM, Hennrikus W, Hall JE, idiopathic scoliosis. West J Med.
Emans JB. Childhood scoliosis: 1988;148:182-91.
Clinical indications for magnetic

Anda mungkin juga menyukai