Makalah Pondasi Pracetak
Makalah Pondasi Pracetak
Dengan catatan bahwa bobot pasir beton yang digunakan 1400 kg/m3, kerikil
1350 kg/m3 dan bukling factor pasir 20%.
Dapat memikul beban lentur yang lebih besar dari beton bertulang.
Dapat dipakai pada bentang yang lebih panjang dengan mengatur defleksinya.
Ketahanan geser dan puntirnya bertambah dengan adanya penegangan
Dapat dipakai pada rekayasa konstruksi tertentu, misalnya pada konstruksi
jembatan segmental.
2.3. Pondasi
2.3.1. Penjelasan Pondasi
Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada
suatu bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagai "penahan seluruh
beban (hidup dan mati) yang berada di atasnya dan gaya – gaya dari
luar". Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi
meneruskan beban menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya. Dalam
struktur apapun, beban yang terjadi baik yang disebabkan oleh berat
sendiri ataupun akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam suatu
lapisan pendukung dalam hal ini adalah tanah yang ada di bawah struktur
tersebut. Beton bertulang adalah material yang paling cocok sebagai pondasi
untuk struktur beton bertulang maupun bangunan baja, jembatan, menara, dan
struktur lainnya. Beban dari kolom yang bekerja pada pondasi ini harus disebar
ke permukaan tanah yang cukup luas sehingga tanah dapat memikul beban
dengan aman. Jika tegangan tekan melebihi tekanan yang diizinkan, maka dapat
menggunakan bantuan tiang pancang untuk membantu memikul tegangan tekan
pada dinding dan kolom pada struktur.
e. Pondasi Sumuran
f. Pondasi Umpak
c. Bor Pile
2.3.3. Pemilihan Pondasi Berdasarkan Daya Dukung Tanah
- Bila tanah keras terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah
permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi dangkal. (misal:
pondasi jalur, pondasi telapak atau pondasi strauss).
- Bila tanah keras terletak pada kedalaman sekitar 10 meter atau lebih di
bawah permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang
minipile, pondasi sumuran atau pondasi bored pile.
- Bila tanah keras terletak pada kedalaman 20 meter atau lebih di bawah
permukaan tanah maka jenis pondasinya adalah pondasi tiang pancang atau
pondasi bored pile.
Standar daya dukung tanah menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk
Gedung tahun 1983 adalah :
- Tanah keras (lebih dari 5 kg/cm2).
- Tanah sedang (2-5 kg/cm2)
- Tanah lunak (0,5-2 g/cm2)
- Tanah amat lunak (0-0,5 kg/cm2)
Kriteria daya dukung tanah tersebut dapat ditentukan melalui pengujian secara
sederhana. Misal pada tanah berukuran 1 cm x 1 cm yang diberi beban 5 kg
tidak akan mengalami penurunan atau amblas maka tanah tersebut digolongkan
tanah keras.
2.3. Pondasi Pracetak
2.3.1. Tiang Pancang
Tiang pancang menggunakan beton jadi yang langsung ditancapkan
langsung ketanah dengan menggunakan mesin pemancang. Karena ujung tiang
pancang lancip menyerupai paku, oleh karena itu tiang pancang tidak
memerlukan proses pengeboran. Pondasi tiang pancang dipergunakan pada
tanah-tanah lembek, tanah berawa, dengan kondisi daya dukung tanah (sigma
tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada posisi sangat dalam.
Bahan untuk pondasi tiang pancang adalah: bamboo, kayu besi/ kayu ulin, baja,
dan beton bertulang.
2.3.1.1. Metode Pelaksanaan
1. Persiapan Alat dan Bahan
- Pile (tiang pancang)
- Diesel Hummer
- Service Crane
2. Hal yang harus diperhatikan dalam pemancangan
- Karakteristik tanah
- Jenis tiang pancang
- Cara/jenis pembebanan
- Metode pukulan
3. Langkah Kerja
1.) Penentuan tititk-tititk dimana tiang pancang akan diletakkan
Penentuan ini harus sesuai dengan gambar konstruksi yang telah
ditentukan oleh perencana. Jika sudah fix titik mana yang akan
dipancang, nah sampai saat itu, pekerjaan tiang pancang sudah bisa
dilakukan.
2.) Mendirikan alat pemancang
Alat pemancang tiang didirikan didaerah titik letak pemancangan
pondasi yang akan di pancang, dimana alat pemancang ini harus berdiri
tegak terhadap muka tanah.
3.) Proses pengangkutan tiang pancang
Sebelum melakukan pengangkutan menuju alat pemancang, terlebih
dahulu menentukan titik-titik letak pengikatan tiang.titik-titik ini di
dasarkan pada momen-momen lentur khusus yang dikembangkan selama
waktu pengambilan tiang pancang.
Setelah meakukan penenuan titik, lalu dilakukan pengangkatan
dilakukan dengan menggunakan Service Crane. Dengan Service crane
,tiang dipasangkan ke alat pemancang dimana biasa alat pemancang
sudah berada tepat diarea titik pancang.
4.) Penyambungan tiang pancang dengan jenis pemukul tiang
Setelah tiang pancang berdiri, lalu diantara kepala penumbuk dan
tiang pancang diberi suatu bantalan dengan tujuan melindungi ujung
tiang dari tegangan lokal yang berlebihan, dan mempunyai pengaruh
khusus pada gelombang tegangan yang timbul pada tiang selama
pemancangan. Pemilihan bantalan didasarkan pada karakteristik
pemancangan tiang, seberapa dalam tiang dapat dipancang, daya dukung
tiang dll.
5.) Pemancangan Tiang
Pemancangan tiang siap dilakukan setelah Pile terpasang dan posisi
alat sudah berada pada titik pemancangan.
Pemancangan dihentikan jika telah mencapai tanah keras, indikasi
jika pemancangan sudah mencapai tanah keras adalah palu dari hammer
sudah mental tinggi, biasanya dalam tiap alat pancang sudah ada
ukurannya, jika sudah pada posisi seperti itu maka segera dilakukan
pembacaan kalendering.
6.) Kalendering
Kalendering adalah grafik catat yang berada pada alat
pancangdimana berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pemancangan
yang telah dilakukan sudah memenuhi spesifikasi daya dukung yang
diinginkan.
2.3.2. Pondasi Piers
Pondasi piers adalah pondasi untuk meneruskan beban berat struktural
yang dibuat dengan cara melakukan penggalian dalam, kemudian struktur
pondasi pier dipasangkan kedalam galian tersebut. Satu keuntungan pondasi
pier adalah bahwa pondasi jenis ini lebih murah dibandingkan
dengan membangun pondasi dengan jenis pondasi menerus, hanya kerugian
yang dialami adalah jika lempengan pondasi yang sudah dibuat mengalami
kekurangan ukuran maka kekuatan jenis pondasi tidak menjadi normal. Pondasi
pier standar dapat dibuat dari beton bertulang pre cast. Karena itu,
aturan perencanaan pondasi pier terhadap balok beton diafragman adalah
mengikuti setiap ukuran ketinggian pondasi yang direncanakan. Pondasi pier
dapat divisualisasikan sebagai bentuk tabel , struktur adalah sistem kolom
vertikal yang terbuat dari beton bertulang ditempatkan di bawah bangunan yang
ditanamkan dibawah tanah yang sudah digali. Lempengan beton diafragma ini
mentransfer beban bangunan terhadap tanah. Balok dibangun di atas dinding
diafragma vertikal (pondasi pier) yang menahan dinding rumah atau struktur.
Banyak rumah didukung sepenuhnya dengan jenis pondasi ini, dimana beton
yang dipasang juga berguna sebagai dinding pada ruang bawah tanah, dimana
ruang tersebut digunakan sebagai gudang penyimpanan atau taman. Beton
pondasi pier biasanya dibuat dalam bentuk pre cast dalam berbagai ukuran dan
bentuk, dimana sering dijumpai dalam bentuk persegi memanjang dengan
ketinggian sesuai dengan ukuran kedalaman yang diperlukan. Tapi beton dapat
juga dibuat dalam bentuk bulatan. Setelah beton bertulang cukup kering
kemudian di masukkan ke dalam tanah yang sudah digali dan disusun
secara bersambungan. Setelah tersusun dengan baik kemudian baru dilanjutkan
dengan konstruksi diatasnya.
2.3.3. Sheet Pile
Sheet Pile adalah dinding vertical relative tipis yanh berfungsi untul
menahan tanah dan untuk masuknya air ke dalam lubang galian. Karena
pemasangan yang mudah dan biaya pelaksanan yang relative murah, turap
banyak digunakan pada pekerjaan-pekerjaan seperti :
i. Dinding penahan tanah misalnya pada tebing jalan raya atau tebing sungai
ii. Penahan tebing galian misalnya pada pembuatan fondasi langsung atau
pondasi menerus, dan pembuatan basement
iii. Bangunan-bangunan di pelabuhan misalnya dinsing dermaga dan dok kapal
iv. Bandungan elak
Sheet pile tidak cocok untuk menahan tanah yang sangat tinggi karena
akan memerlukan luas tampang bahan turap yang besar. Selain itu sheet pile juga
tidak cocok digunakan pada tanah yang mengandung banyak batuan, karena
menyulitkan pemancangan.
2.4. Syarat dan Ketentuan atau SNI Beton Pracetak
SNI Pondasi Tiang Pancang Pracetak SNI 03-4434-1997
Kekentalan Beton pada Sheet Pile SKSNI T15-1990-03
SNI Pile Cap SNI 03-2847-2002
http://ilmukonstruksitekniksipil.blogspot.com/2016/01/macam-macam-
pondasi.html
https://asiacon.co.id/blog/pengertian-beton-pracetak-fungsi-beton-precast
http://blog.nobelconsultant.com/pondasi-tiang-pancang-beton-pracetak/
https://www.ilmutekniksipil.com/teknik-pondasi/metode-pemancangan-pondasi-
tiang-beton-pracetak
http://duniabangunan87.blogspot.com/2013/06/sejarah-beton-pracetak.html
https://megaconbeton.com/produk/tiang-pancang/
https://www.academia.edu/30866709/METODE_KERJA_PEMASANGAN_SHE
ET_PILE
http://projectmedias.blogspot.com/2013/10/pengertian-pile-cap-dan-
fungsinya.html