Anda di halaman 1dari 2

Pemilu Legislatif untuk Indonesia yang

Lebih Baik

Menjelang Pemilihan Umum 2019, umumnya mata publik hanya terfokus kepada pemilihan
presiden. Tetapi sebenarnya yang tidak kalah penting di sana juga ada pemilihan legislatif,
yakni pemilihan wakil-wakil rakyat yang akan duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR). Selain pemilihan anggota DPR, pemilihan lain yang juga penting adalah
pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan anggota Dewan Pimpinan
Daerah, tetapi untuk tulisan ini fokus akan diberikan hanya terkait dengan pemilihan anggota
DPR.

Kalau kita pelajari lebih jauh tentang DPR, maka kita akan melihat bahwa DPR mempunyai
tugas dan wewenang yang sangat penting bagi kelangsungan perjalanan republik ini beserta
segenap rakyat yang berada di dalamnya, dan juga mau ke mana kita akan mengarahkan
perjalanan republik ini. Pemikiran dan karakter para anggota dewan akan mempengaruhi
apakah kita ingin negara ini menjadi negara maju atau terbelakang, apakah negara ini akan
menjadi negara yang bersahabat dengan Islam atau tidak, dan apakah negara ini akan peduli
dengan kesejahteraan seluruh masyarakat atau tidak.

Paling tidak, DPR itu memiliki tiga fungsi yang berperanan dalam menentukan ke mana
republik ini berjalan, yakni fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. Fungsi
legislasi berperan dalam menentukan seperti apa dan model UU bagaimana yang akan kita
terapkan di republik ini. Apakah kita ingin mempunyai UU yang memiliki pemihakan kepada
masyarakat yang lemah, atau UU yang tidak bersahabat dan lebih berpihak kepada kapitalis,
semuanya berada di tangan para anggota dewan kita.

Di samping itu, yang tidak kalah penting adalah pengelolaan sumber daya alam dan sumber
daya ekonomi lainnya berada dalam bagian fungsi legislasi dari DPR ini. Bagaimana kita bisa
benar-benar merealisasikan sila kelima Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia, ataupun amanah konstitusi (Pasal 33 UUD 1945) untuk menjadikan segala macam
sumber daya yang ada di bumi Indonesia ini untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat akan
sangat tergantung dengan bagaimana UU yang ada bisa menerjemahkan hal tersebut.

Fungsi anggaran akan terkait dengan wewenang untuk memastikan sejauh mana efektivitas dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan apakah APBN tersebut bisa benar-
benar membawa kemaslahatan bagi sebagian besar rakyat Indonesia, dan bukan hanya
bermanfaat bagi sekelompok orang. Dalam fungsi anggaran ini DPR juga berwenang
memastikan bahwa pengelolaan keuangan negara telah dilakukan dengan benar. Dan, terakhir
yang tidak kalah pentingnya adalah DPR mempunyai wewenang untuk memastikan aset dan
keuangan negara benar-benar digunakan untuk kesejahteraan rakyat, dan bukan kesejahteraan
sekelompok orang saja.

Fungsi pengawasan pada dasarnya memastikan bahwa pelaksanaan kebijakan pemerintah


adalah benar-benar untuk kemaslahatan masyarakat banyak. Juga mengawasi bahwa
pemerintah tidak melakukan pelanggaran terhadap UU maupun APBN yang telah di setujui.

Selain tiga fungsi utama di atas, satu fungsi penting lainnya yang benar-benar berhubungan
dengan kepentingan masyarakat Indonesia adalah tugas dan wewenang untuk menyerap,
menghimpun, menampung, dan menindak lanjuti aspirasi rakyat. Jadi di sini DPR benar-benar
bisa berfungsi untuk memastikan kepuasan rakyat terhadap pengelolaan negara oleh
pemerintahan yang terpilih. Dalam konteks bisnis mungkin DPR di sini perlu memastikan
"quality service" dari pemerintahan yang sedang berkuasa (atau "sedang melayani") dan "level
of customer satisfaction" dari segenap rakyat Indonesia.

Jadi, dari uraian singkat di atas, suka atau tidak suka, kita bisa lihat betapa pentingnya peran
DPR dalam proses kenegaraan kita sekarang ini. Kita mungkin sering kesal dengan partai-
partai yang ada, kita mungkin kesal dengan kelakuan beberapa (atau banyak? anggota DPR
yang suka "ngobjek" dan menjadi "rent seeker", yang hanya cari uang, kuasa, dan popularitas.
Tetapi dalam konteks ketatanegaraan kita DPR sebagai satu lembaga tinggi negara memainkan
peran yang sangat penting dalam penyelenggaraan negara ini.

Oleh karena itu, pemilih, dalam hal ini seluruh rakyat Indonesia, khususnya yang menggunakan
hak pilihnya, memainkan peranan yang sangat penting dalam menentukan model anggota
dewan seperti apakah yang akan mereka tempatkan untuk menjadi wakil mereka di DPR,
karena mereka akan menguasakan sebuah wewenang dan otoritas yang sedemikian besar untuk
para perwakilan mereka tersebut. Hendaknya para pemilih mengetahui dengan jelas latar
belakang orang-orang yang dipilihnya tersebut (tidak sekedar melihat partainya saja).

Pemilih perlu memastikan bahwa orang-orang yang dipilihnya tersebut bukan sekadar orang-
orang yang hanya akan mencari kekuasaan, uang, dan popularitas selama menjabat. Melainkan
orang-orang yang memang benar-benar ingin berbuat sesuatu, berkhidmat bagi kemaslahatan
rakyat secara luas, yang ingin melihat keadilan tegak di bumi Indonesia, yang ingin melihat
kesejahteraan yang lebih merata, yang ingin mentransformasi birokrasi menjadi sebuah entitas
pelayanan, sebagai perwujudan kontrak sosial antara negara dan rakyat, sebuah birokrasi yang
bisa mengedepankan "solution, not problem".

Juga, yang ingin melihat pelayanan kesehatan dan pendidikan yang baik oleh negara, yang
ingin melihat jaringan pengaman sosial berfungsi bagi masyarakat yang lemah dan
membutuhkan, yang ingin melihat infrastruktur publik mengedepankan "safety first", baik dan
layak, serta memiliki standar internasional, yang ingin melihat rakyat Indonesia tidak harus
menjadi pekerja kasar di luar negeri hanya karena kebutuhan hidup. Serta segala macam
impian-impian yang baik dalam rangka ingin melihat Indonesia tampil menjadi negara yang
kuat, sejahtera, maju dan disegani.

Persoalan pilihan kita sekarang bukan sekadar untuk kita saja, tetapi juga untuk generasi setelah
kita, apakah kita ingin mewariskan Indonesia yang lebih baik untuk generasi mendatang,
sebuah Indonesia di mana para wakilnya memiliki integritas yang tinggi dalam menjalankan
fungsi "check and balance" terhadap pemerintahan yang terpilih, bukan untuk "vested interest"-
nya sendiri-sendiri, melainkan dalam kerangka merealisasikan kemaslahatan bagi seluruh
rakyat Indonesia, yakni terbangunnya Indonesia yang lebih adil, beretika, dan manusiawi.

Anda mungkin juga menyukai