Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anggi Apsari

NIM : 168820300027
Kelas : PBI-A1
Tugas : Summary ke-1

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME


1. Pengertian

Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus
dan output yang berupa responss. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar,
sedangkan respons berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh
guru tersebut.

2. Tokoh-Tokoh Aliran Behavioristik dan Pemikirannya


a. Ivan Pavlov: Classical Conditioning
Teori ini menjelaskan bagaimana proses belajar terjadi melalui bentuk hubungan antara
peristiwa dalam lingkungan dengan individu pada saat proses belajar berlangsung.
b. Thorndike: Teori Koneksionisme
Teori ini menjelaskan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan responss.
Torndike mengemukakan tiga hukum belajar sebagai berikut.
1. The Law of Effect (Hukum Sebab-Akibat)
2. The Law of Exercise (Hukum Latihan/Pembiasaan)
3. The Law of Readiness (Hukum Kesiapan)
c. John Watson
Watson tidak mempercayai unsur herediter (keturunan) sebagai penentu perilaku. Perilaku
manusia adalah hasil belajar sehingga unsur lingkungan sangat penting. Watson
mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respons, namun stimulus
dan respons yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur.
d. Clark Hull
Hull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive
reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia,
sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan
kebutuhan biologis, walaupun respons yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam-
macam. Proses belajar baru terjadi setelah keseimbangan biologis terjadi.
e. Edwin Guthrie: Belajar Kontiguitas
Mengasosiasi rangsangan dan respons secara tepat merupakan inti dari teori belajar yang
dibangun oleh Guthrie
Gutrie merumuskan beberapa metode yang diantaranya adalah:
1. Metode Threshold (Ambang) : yaitu metode mencari petunjuk yang memicu kebiasaan
buruk dan melakukan respons lain saat petunjuk itu muncul. Misalnya, saat diketahui
alasan merokok karena stres, maka ketika suatau saat stres itu datang lakukan kegiatan
lain.
2. Metode Fatigue (kelelahan) : yaitu, membiarkan respons terus menerus hingga tidak lagi
menjadi fungsi dari stimulus. Misalnya, gadis kecil senang menyalakan korek api,
tugasnya adalah membiarkannya sampai dia merasa menyalakan korek api tidak lagi
menyenangkan.
3. Metode Incompatible Stimuli (stimuli menyimpang): yaitu memberikan penyandingan
terhadap stimuli karena dianggap dapat menimbulkan respons buruk. Misalnya, ibu
memberi anaknya sebuah boneka, tetapi anak justru takut dan gemetar. Jadi, ibu harus
menjadi stimulus yang dominan agar kombinasi keduanya berbentuk relaksasi.
f. B.F. Skinner: Oprant Conditioning
Prinsip belajar Skinners adalah :
 Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan jika benar diberi
penguat.
 Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajaran digunakan
sebagai sistem modul.
 Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri, tidak digunakan
hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah untuk menghindari hukuman.
 Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.
 Dalam pembelajaran digunakan shaping
g. Albert Bandura: Social Learning
Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam
belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku
(modeling).
h. Robert Gagne: Teori Instruksional
Teori Gagne mendorong guru untuk merencanakan instruksional pembelajaran agar suasana
dan gaya belajar dapat dimodifikasi.

Anda mungkin juga menyukai