Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

DI RUANG LAVENDER RSUD DR. R. GOETENG TAROENADIBRATA


PURBALINGGA

DISUSUN OLEH :
ANANG KURNIAWAN
180104009

PROGAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2018
ANALISA SINTESA
TINDAKAN KEPERAWATAN TEHNIK MANAJEMEN NYERI
(NAFAS DALAM)
DI RUANG LAVENDER BARU RSUD R. GOETENG

Initial pasien :
Tanggal :
Jam :
1. Nama tindakan
Mengukur tekanan darah
2. Indikasi tindakan
a) Pasien yang baru yang dirawat
b) Pasien secara rutin
c) Pasien sesuai kebutuhan
d) Pasien baru masuk
3. Rasionalisasi tindakan
Mengukur tekanan darah untuk mengetahui tekanan darah seseorang sistol maupun diastol
4. Fisiologi dari system yang dilakukan tindakan
Selama gerakan jantung dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan katup-katup
yang menutup secara pasif. Bunyu pertama disebabkan menutupnya katup atrio-
ventrikuler, dan kontraksi ventrikel, bunyi kedua karena menutupnya katup aortik dan
pulmoner sesudah kontraksi ventrikel. Yang pertama adalah panjang dan rata; yang kedua
pendek dan tajam. Demikianlah yang pertama terdengar “lup” dan yang kedua seperti
“duk”. Dalam keadaan normal jantung tidak membuat bunyi lain.
5. Alat bantu tindakan
Spignomanometer dan stestoskop
6. Prinsip tindakan
Tindakan yang dilakukan harus memperhatian pasien, memperhatikan posisi dan pasien
harus tenang.
7. Respon tindakan
Ds: -
Do:
TD : 110/80 mmhg
RR : 20x/menit
S : 36
N : 80x/menit
8. Prosedur tindakan
1. Mendekatkan aat disamping pasien
2. Menjelaskan prosedur dan tujuan
3. Mencuci tangan
4. Mengukur posisi pasien
5. Membuka pakaian yang menutupi tangan
6. Palpasi arteri brachialis
7. Memusatkan anak panah yang tertera pada manset
8. Memastikan manometer terletak pada setinggi titik mata
9. Menempelkan stetoskop dan mendengarkan
10. Pompa manset sampai tekanan darah diatas 30 sistol dan diastole
11. Dengarkan suara lub dan dub
12. Kemudian liat jarum dan tentukan hasil
9. Analisis keberhasilan tindakan
Saat dilakukan tindakan pasien kooperatif dan hasil dapat diukur
a. Kekurangan fase pra interaksi
Pada saat pra interaksi kurang persiapan
b. Kekurangan fase kerja
Masih ada keluarga yang menggangu pada saat tindakan
c. Fase terminasi
Kurang mengucapkan salam
d. Fase setelah interaksi
-
10. Kepustakaan
Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2.
Jakarta EGC
Carpenito, L. J. (2009). Diagnosa Keperawatan: Aplikasi pada Praktek Klinik, Edisi 9.
Jakarta: EGC
Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A., C,(2014).Rencana Asuhan
Keperawatan pedoman untuk Perencanaan Keperawatan Pasien.Edisi:3.Jakarta:EGC

Clinical Instructure (CI) Mahasiswa

(..........................................) ANANG KURNIAWAN


NIP. NIM : 180104009

Anda mungkin juga menyukai