Anda di halaman 1dari 3

1.

Keluarga (Berdasarkan Keanggotannya)


Analisis Saya memiliki Keluarga Inti yang terdiri dari ayah, ibu, 1 seorang kakak
Keluarga perempuan yang sudah menikah dan memiliki seorang putri, dan 2 kakak laki-
laki yang juga sudah berkeluarga dan memiliki anak.

2. Tipe Keluarga
Analisis Tipe keluarga saya termasuk keluarga tradisional yang beripe keluarga inti /
Keluarga nuclear family. Di dalam keluarga, saya merupakan anak terakhir. Saya anak ke
4 dari 4 bersaudara.

3. Tahap Perkembangan Keluarga


Analisis Sesuai dengan Carter dan Mc Goldrick, tahap perkembangan keluarga saya
Keluarga yaitu keluarga mulai melepas anak keluar rumah. Saya mulai dilepas keluar
rumah oleh keluarga untuk melanjutkan studi S1 Kesehatan Masyarakat di
Universitas Jember. Dengan merantau, say belajar mandiri meskipun jauh dari
pihak keluarga. Namun saya masih sering meluangkan waktu untuk pulang ke
rumah ketika ada waktu yang longgar.
Sesuai dengan Duvall, tahap perkembangan keluarga saya juga juga termasuk
keluarga yang mulai melepas anak sebagai dewasa / meninggalkan rumah.
Anak sulung dalam keluarga saya yaitu seorang kakak perempuan. Kakak
perempuan saya saat ini sudah berkeluarga dan memiliki seorang anak
perempuan. Kakak saya yg kedua yaitu seorang laki-laki yang sudah
berkeluarga meninggalkan rumah dan ditempatkan bekerja di Depok, Jawa
Barat. Dan kakak saya yg ketiga juga sudah berkeluarga dan bekerja di Kota
kelahiran, namun sudah tidak tinggal dirumah lagi karena terdapat rumahnya
sendiri.

4. Pola Hubungan
Suami-istri
Analisis Pola hubungan suami istri pada orang tua saya sangat terlihat sekali. Karena ibu
Keluarga saya sebagai ibu rumah tangga, ibu saya sangat terlihat melakukan kewajiban
mengatur rumah tangga seperti memasak, dan lain sebagainya serta hormat
kepada ayah. Ibu dan ayah saya sangat menampakkan kemesrahan kasih sayang
dan saling setia.
Pola hubungan suami istri yang terdapat pada kakak saya juga masih sangat
terlihat saling menyayangi dan saling menjaga kesetiaan dalam hubungan.
Namun, disini keduanya sama-sama saling bekerja.

5. Pola Hubungan Orang Tua- Anak


Analisis Pola hubungan orang tua-anak dalam keluarga saya masih sangat kuat. Kasih
Keluarga sayang orang tua saya sangat mendalam. Banyak pengorbanan yang dilakukan
oleh orang tua saya, seperti membiayai kuliah saya dan kakak-kakak saya yang
membutuhkan dana yang cukup besar, tidak pernah mengeluh kepada anak
meskipun terkadang sedikit ada kendala. Sebagai seorang anak, saya dan kakak
saya memiliki kewajiban untuk membanggakan dan membahagiakan kedua
orang tua saya. Saat ini, karena kakak saya sudah bekerja maka kakak saya
dapat membantu meringankan beban orang tua saya. Saya memiliki kewajiban
untuktidak mengecewakan kedua orang tua dan kakak saya dengan
bersungguh-sungguh belajar dan membuat orang tua bangga serta saya selalu
mematuhi nasehat kedua orang tua saya.
6. Pola Hubungan Saudari-saudari
Analisis Hubungan antara kakak dengan adik sangat tampak sekali dalam keluarga saya.
Keluarga Hubungan saya dengan kakak saya sangat erat dan saling melindungi antar
sesama. Dengan kakak saya yang perempuan, seringkali saya membagi
pekerjaan rumah seperti dalam konteks kebersihan dirumah untuk dilakukan
bersama. Karena kakak saya semuanya telah bekerja, maka kakak saya
membantu meringankan beban orang tua dengan membantu biaya kuliah dan
membreri uang untuk kebutuhan saya. Kuatnya ikatan persaudaraan didalam
keluarga saya juga sangat tampak pada kakak saya perempuan saya yang
merupakan anak sulung dalam keluarga saya. Kakak perempuan saya dulu
pernah menunda pernikahan karena dituntut pekerjaan dan kakak perempuan
saya rela dilangkahi menikah oleh kakak kedua dan ketiga saya. Namun saat
ini, syukur alhamdulillah sudah menikah dan berkeluarga harmonis semua.
7. Erat hubungan dengan pengertian keluarga inti dan keluarga luas
Analisis Didalam keluarga saya yang telah saya amati, termasuk dalam keluarga
Keluarga consanguineal dan termasuk keluarga conyugal. Masih mengutamakan pada
consanguineal yang menekankan hubungan darah (keluarga dan famili yang
masih mempunyai hubungan darah). Namun, juga peduli terhadap keluarga lain
yang terbentuk karena hubungan perkawinan.

8. Prinsip (Cara Menetapkan Garis Keturunan)


Analisis Berdasarkan teori yang telah ada, keluarga saya mengenai cara menetapkan
Keluarga garis keturunan dengan menggunakan prinsip bilateral yaitu menghitung
hubungan kekerabatan melalui pria dan wanita secara bersama Dan setiap
individu dapat menjadi anggota kekerabatan ayah maupun ibu. Sehingga, di
keluarga saya tidak membedakan kekerabatan dari ayah maupun dari ibu.
Kekerabatan yang ada yaitu kekerabatan yang luas.

9. Adat Menetap
Analisis Adat menetap yang diterapkan di keluarga saya tidak terlalu terpaku dan
Keluarga memaksakan untuk masalah tempat menetap, tergantung keadaan dan situasi
yang memungkinkan. Orang tua saya menetap di rumah keluarga ibu, karena
sudah tidak ada penghuni dirumah ibu (Matrilocal). Sedangkan kakak
perempuan saya bisa dibilang menerapkan Matri-patrilocal (tinggal pada rumah
keluarga istri untuk masa tertentu (melahirkan anak pertama)) dan Patrilocal
(tinggal dirumah keluarga suami). Karena kakak saya sering bergantian tinggal
di rumah kakak ipar saya maupun dirumah saya. Juga bisa dikatakan bilalocal,
karena orang tua dari kakak ipar saya sakit dan membutuhkan perawatan yang
khusus.
10. Pola Pengaturan Wewenang dan Kekuasaan
Analisis Pengaturan wewenang dan kekuasaan dalam keluarga saya yaitunpola sistem
Keluarga patriachat dan poal sama derajat. Karena ibu saya seorang ibu rumah tangga,
maka yang paling banyak menentukan keputusan yaitu ayah. Namun, meskipun
begitu ayah say tidak pernah berlaku sewenang-wenang, karena ayah saya
termasuk orang yang sangat sabar. Di sisi lain, pola sama derjat juga terdapat
pada keluarga saya. Hak yang harus diperoleh baik dari ayah ataupun ibu sama,
begitu pula kepada anak yang laki-laki dan perempuan juga sama.

11. Tugas Perkembangan Keluarga


Analisis Keluarga saya termasuk dalam tahap perkembangan keluarga yang mulai
Keluarga melepas abak sebagai dewasa. Memperluas jaringab keluarga dari keluarga inti
menjadi keluarga besar karena seorang anak merantau kuliahdan menemukan
banyak keluarga dari suatu oraganisasi yang memiliki kekerabatan yang erat
dan membantu saya untuk terbiasa mandiri dan membiasakan hidup dengan
rasa sosial yang tinggi dalam bermasyarakat. Selain itu, orang tua saya juga
sangat mempedulikan kesehatan semua anggota keluarga saya dengan
memberikannnasehat serta himbauan agar kesehatan tetap terjaga.

Fungsi Keluarga

Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan

Keluarga saya sangat mengutamakan kesahatan. Keluarga saya cukup memahami dengan
beberapa masalah kesehatan dalam keluarga dan selalu menentukan tindakan kesehatan yang
tepat bagi keluarga dan merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan sampai
sembuh total dan dengan memanfaatkan pelayanan kesehatan seperti menerapkan kebiasaan
terapi dan kontrol kesehatan yang dilakukan rutin oleh ayah saya. Selain itu, juga
memodifikasi lingkungan untuk menjamin kesehatan dan menjaga perilaku dan kebiasaan
agar kesehatan dapat terjaga seperti menjaga pola makan, makan makanan yang bergizi, dan
aktivitas fisik sehingga, dapat mengatasi masalah kesehatan yang tepat bagi keluarga.

Implikasi terhadap fertilitas dan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga

Anda mungkin juga menyukai