Bissmillah JK OMI Rev 3
Bissmillah JK OMI Rev 3
PENDAHULUAN
dunia pada tahun 2016 (WHO, 2016). Salah satu dari penyakit jantung
koroner yaitu Old Miokard Infark (OMI). OMI adalah suatu kegawatan yang
nekrosis pada otot jantung. Arterosklerosis koroner dapat timbul pada semua
usia, tetapi paling sering terjadi pada usia lanjut dengan puncak insiden laki
laki setelah usia 60 tahun dan perempuan setelah umur 70 tahun. Namun laki
laki lebih beresiko terkena penyakit OMI pada usia lebih muda, hal ini terjadi
mengandung kolesterol jarang olah raga, dan juga obesitas. Sedangkan pada
dan penangan yang cepat dan tepat, maka dari itu dibutuhkan tenaga yang
sigap dan tanggap, sehingga angka kesakitan dan kematian akibat OMI dapat
ditanggulangi.
1
2
koroner merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Pada tahun 2016
Indonesia pada tahun 2016 angka penderita penyakit jantung koroner sebesar
18.143.070 jiwa dengan angka kematian sebesar 12.209.920 jiwa. Data ini
Jawa timur sendiri kasus penyakit jantung sebesar 1,7% (Kemenkes, 2018).
proses yang kompleks dan membahayakan yang di mulai lama sebelum gejala
penimbunan lipid dan jaringan fibrosa pada arteri koroner sehingga secara
3
progresif, bila terjadi terus – menerus maka akan menganggu aliran darah
dan Wilson, 2015). Penurunan suplai oksigen yang terjadi dalam beberapa
keperawatan nyeri akut (Doenges, 2014). Jika iskemik terjadi lebih dari 30 –
45 menit maka akan terjadi kerusakan sel miokard dan kematian otot jantung.
keperawatan yang dapat di lakukan pada pasien OMI melalui upaya promotif,
berkala, hindari asap rokok, rajin beraktifitas fisik, diet yang sehat dan
seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stress (CERDIK). Upaya preventif
makanan yang sehat, menjaga berat badan, olahraga teratur, tidak minum
alkohol (WHO, 2015). Upaya kuratif yang harus di lakukan kepada pasien
saat terjadi serangan jantung antara lain dengan mengatur posisi, pemberian
menyebabkan OMI. Tujuan rehabilitasi ini antara lain untuk membatasi efek
Pada penulisan studi kasus ini penulis mengidentifikasi lebih lanjut dari
medis OMI di Ruang Mawar RSUD Dr. Soeroto Ngawi” pada tahun 2019 ?
diagnosa medis Old Miokard Infark di Ruang Mawar RSUD Dr. Soeroto
Old Miokard Infark di ruang Mawar RSUD Dr. Soeroto Ngawi pada
tahun 2019.
Old Miokard Infark di ruang Mawar RSUD Dr. Soeroto Ngawi pada
tahun 2019.
Old Miokard Infark di ruang Mawar RSUD Dr. Soeroto Ngawi pada
tahun 2019.
Old Miokard Infark di ruang Mawar RSUD Dr. Soeroto Ngawi pada
tahun 2019.
Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberi
manfaat :
khususnya dalam hal asuhan keperawatan pada klien Old Miokard Infark.
Old Miokard Infark dengan baik (Buku panduan penulisan KTI, 2018)
2) Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti
KTI, 2018).
1.5.1 Metode
suatu kasus dalam konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi pihak
berikut :
1. Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan fisik
jenis pemeriksaan fisik dengan cara meraba atau merasakan kulit klien.
pelan jari tengah menggunakan jari yang lain untuk menentukan posisi,
1. Data primer
Klien adalah sumber data primer dan perawat dapat menggali informasi
2. Data sekunder
Sumber data yang di peroleh dari orang tua, suami atau istri, dan teman
klien.
3. Data tersier
laporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu (Sangadji & Sopiah, 2010).
9
yaitu :
1.6.2 Bagian inti, Terdiri dari lima bab, yang masing – masing bab terdiri dari
kasus.