PEREKONOMIAN INDONESIA
OLEH
B1A1 16 044
KENDARI
2019
Perencanaan Pembangunan pada orde lama
A. Perencanaan Pembangunan pada Orde Lama
Pada masa Orde Lama, strategi pembangunan didasarkan atas pendekatan perencanaan
pembangunan yang lebih menekankan pada usaha pembangunan politik, hal ini sesuai
dengan situasi saat itu yaitu masa perjuangan fisik untuk mempertahankan kemerdekaan
nasional sehingga tidak memungkinkan pelaksanaannya secara baik.
c. Rencana Kasimo (Kasimo Plan) Program ini disusun oleh Menteri Urusan
Bahan Makanan I.J.Kasimo. Program ini berupa Rencana Produksi Tiga
tahun (1948-1950) mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa
petunjuk pelaksanaan yang praktis. Inti dari Kasimo Plan adalah untuk
meningkatkan kehidupan rakyat dengan menigkatkan produksi bahan pangan.
Rencana Kasimo ini adalah : Menanami tanah kosong (tidak terurus) di
Sumatera Timur seluas 281.277 HA, Melakukan intensifikasi di Jawa dengan
menanam bibit unggul, Pencegahan penyembelihan hewan-hewan yang
berperan penting bagi produksi pangan. Di setiap desa dibentuk kebun-kebun
bibit
2. Tahun 1952 dimulai usaha-usaha perencanaan yang lebih bersifat menyeluruh,
biarpun intinya adalah tetap sector public.
3. Tahun 1956-1960 telah berhasil disusun suatu Rencana Pembangunan Lima Tahun.
Masa kerja kabinet pada masa liberal yang sangat singkat dan program yang silih
berganti menimbulkan ketidakstabilan politik dan ekonomi yang menyebabkan
terjadinya kemerosotan ekonomi, inflasi, dan lambatnya pelaksanaan pembangunan.
Program yang dilaksanakan umumnya merupakan program jangka pendek, tetapi
pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo II, pemerintahan membentuk Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional yang disebut Biro Perancang Negara.
Tugas biro ini merancang pembangunan jangka panjang. Ir. Juanda diangkat sebagai
menteri perancang nasional. Biro ini berhasil menyusun Rencana Pembangunan
Lima Tahun (RPLT) yang rencananya akan dilaksanakan antara tahun 1956-1961
dan disetujui DPR pada tanggal 11 November 1958. Tahun 1957 sasaran dan
prioritas RPLT diubah melalui Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap).
Pembiayaan RPLT diperkirakan 12,5 miliar rupiah.
Hasil-hasil yang diraih pun dapat dipilah dari segi politik dan ekonomi. Dari segi
politik yang utama adalah :
menjadikan Indonesia tulang-punggung kekuatan politik yang sangat
disegani di Dunia; dan
Indonesia mempunyai pengalaman dalam menjalankan kehidupan
demokrasi multipartai dan pemerintahan parlementer. Sementara dari segi
ekonomi telah dicapai:
meningkatnya investasi pemerintah hingga melampui sasaran lima
tahunan;
produksi beras dan jagung melebihi target.
peremajaan karet rakyat mengalami kemajuan di tengah
melemahnya produksi perkebunan akibat ditinggalkan para
pengusaha Belanda.
beberapa produksi peternakan telah mencapai sasaran.
produksi hasil–hasil industri kurang mencapai sasaran.
pengeluaran untuk sektor perhubungan telah melampaui target
karena mendapat prioritas tinggi dalam APBN dan adanya dana
dari pampasan perang.
realisasi investasi di sektor listrik selama tiga tahun baru mencapai
sepertiga dari yang direncanakan; dan
pelaksanaan perbaikan kualitas pendidikan masih jauh di bawah
sasaran walaupun telah dikeluarkan biaya yang melebihi rencana.
Periode ini ditutup dengan situasi politik yang genting dan
memaksa dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
4 Tahun 1961-1969 berhasil disusun Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana Dalam
rapat pleno kelima tanggal 3 Desember 1960 Sidang Pertama diBandung, setelah
membahas:“Rancangan Dasar Undang-undang Pembangunan Nasional SemestaBerencana
Delapan Tahun 1961-1969” hasil karya Depernas, dan menelitinya atas dasar Amanat
Pembangunan Presiden pada tanggal 28 Agustus 1959 yang diucapkan dan yang tertulis sebagai
garis-garis besar daripada haluan pembangunan: Menimbang :
OLEH
B1A1 16 044
KENDARI
2019
A. Pengertian Visi
Pengertian Visi adalah serangkaian kata yang menunjukkan impian, cita-cita atau nilai
inti sebuah organisasi, perusahaan atau instansi. Visi merupakan tujuan masa depan
sebuah instansi, organisasi, atau perusahaan. Visi juga adalah pikiran-pikiran yang ada di
dalam benak para pendiri. Pikiran-pikiran tersebut adalah gambaran tentang masa depan
yang ingin dicapai.
Selain itu, visi juga adalah Pandangan mengenai arah sebuah manajemen. Mau dibawa ke
arah mana manajemen tersebut? Agar bisa membangun kesuksesan, maka perlu ada arah
jelas mengenai laju perusahaan atau instansi.
Jika dirangkum, definisi atau pengertian visi adalah sebagai berikut:
Visi adalah suatu tulisan yang menyatakan Cita-cita suatu perusahaan, instansi,
atau organisasi di masa depan.
Visi adalah suatu tulisan singkat, fokus, dan jelas, yang merupakan arah sebuah
perusahaan, instansi, atau organisasi.
Pengertian Visi adalah sebuah gagasan tertulis mengenai tujuan utama pendirian
sebuah perusahaan, instansi, atau organisasi.
B. Pengertian Misi
Jika visi adalah gagasan mengenai tujuan utama, maka Misi Adalah tahapan-tahapan
yang harus dilalui untuk mencapai visi tersebut. Selain itu, misi juga merupakan deskripsi
atau tujuan mengapa perusahaan, organisasi atau instansi tersebut berada di tengah-
tengah masyarakat.
Misi juga bisa dikatakan sebagai Penjabaran sebuah visi. Jika visi hanya dituliskan dalam
satu kalimat saja, maka misi akan dijabarkan dengan beberapa kalimat yang mudah untuk
dipahami pembaca atau siapa saja yang melihatnya.
KESIMPULAN
Setelah mengetahui pengertian, definisi, perbedaan visi misi dan juga contoh-contoh visi dan
misi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa: