Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih
dan masih memiliki sifat-sifat zat asalnya. Jika kita mencampur minyak
dengan air, terlihat ada batas di antara kedua cairan tersebut. Jika kita
mencampur dengan alkohol, batas antara keduanya tidak terlihat. Minyak
dan air membentuk campuran heterogen.
Campuran heterogen adalah campuran yang tidak serbasama,
membentuk dua fasa atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara
fasa-fasa tersebut.
Menurut Winarti (1994), bahwa alkohol dan air membentuk
campuran homogen. Campuran homogen adalah campuran yang
serbasama di seluruh bagiannya dan membentuk satu fasa.
Contoh campuran heterogen :
Campuran tepung beras dengan air,
Campuran kapur dengan pasir,
Campuran serbuk besi dengan karbon.
Contoh campuran homogen :
Campuran gula atau garam dapur dengan air,
Air teh yang sudah disaring,
Campuran gas di udara.
Campuran homogen biasa disebut larutan. Larutan adalah
campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent).
Larutan dapat berwujud padat, cair, dan gas.
1) Larutan berwujud padat. Larutan berwujud padat biasa ditemukan pada
paduan logam. contohnya, kuningan yang merupakan paduan seng dan
tembaga.
2) Larutan berwujud cair. Contohnya, larutan gula dalam pelarut air.
3) Larutan dalam wujud gas. Contohnya, udara yang terdiri atas
bermacam-macam gas, diantaranya adalah nitrogen, oksigen, dan karbon
dioksida
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa
yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik
dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan
bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu
campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui
keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).
Menurur Parning (2003), bahwa berdasarkan tahap proses
pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua golongan,
yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks.
Metode Pemisahan Sederhana
Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan
cara satu tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran
atau larutan yang relatif sederhana.
Metode Pemisahan Kompleks
Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja,
diantaranya penambahan bahan tertentu,pengaturan proses
mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Metode ini
biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana.
Contohnya, pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan
proses pemisahan kompleks.
Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus
diperhatiakn untuk menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan
yang akan menimbulkan kerusakan hasil atau melainkan tidak berhasil.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Keadaan zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di
dalam sel makhlukhidup, apakah bahan terikat secara kimia, dan
sebagainya.
b. Kadar zat yang diinginkan terhadap campurannya, apakah kadarnya
kecil atau besar.
c. Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat
tidak tahan panas,mudah menguap, kelarutan terhadap pelarut tertentu,
titik didih, dan sebagainya.
d. Standar kemurnian yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan
tahap yang berbeda dengan 96%.
e. Zat pencemar dan campurannya yang mengotori beserta sifatnya.
f. Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan
Menurut Hendayana (2006), bahwa suatu zat dapat dipisahkan dari
campurannya karena mempunyai perbedaan sifat. Hal ini dinamakan dasr
pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai
berikut :
1) Ukuran partikel
Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak
diinginkan (zat pencmpur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi
(penyaringan). jika partikel zat hasil lebih kecil daripada zat
pencampurnya, maka dapat dipilih penyring atau media berpori yang
sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil akan
melewati penyaring dan zat pencampurnya akan terhalang.
2) Titik didih
3) Kelarutan
4) Pengendapan
5) Difusi
6) Adsorbsi
Menurut Achmad (1993), bahwa ada beberapa metode yaitu:
a) Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk
memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori
(penyaring).
b) Dekantasi
Dekantasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat
padat atau zat cair dengan zat cair yang tidak saling campur
(suspensi).Contoh: Pemisahan campuran air dan pasir.
c) Sentrifugasi
Sentrifugasi adalah pemisahan dengan menggunakan gaya putaran atau
gaya sentrifugal. Partikel dipisahkan dari liquid dengan adanya gaya
sentrifugal pada berbagai variasi ukuran dan densitas campuran larutan.
d) Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat
yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan
dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara
yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
e) Destilasi
Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Bahan yang dipisahkan
dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap
pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.
f) Ekstraksi
Menurut Hosetettmann (1995), bahwa untuk memilih jenis pelarut
yang sesuai harus diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
Harga konstanta distribusi tinggi untuk gugus yang bersangkutan
dan konstanta distribusi rendah untuk gugus pengotor lainnya.
Kelarutan pelarut organik rendah dalam air.
Viskositas kecil dan tidak membentuk emulsi dengan air
Tidak mudah terbakar dan tidak bersifat racun.
Mudah melepas kembali gugus yang terlarut didalamnya untuk
keperluan analisa lebih lanjut.
Menurut Hadi, dkk (2007), suatu campuran dapat berupa homogen
(satu fasa) atau campuran heterogen (lebih dari satu fasa). Suatu campuran
heterogen dapat mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat, padat-cair,
padat gas, cair-cair, cair-gas,gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan
sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus
dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.
Metode yang digunakan antara lain:
1. Dekantasi
2. Filtrasi
3. Destilasi
4. Kristalisasi
5. Sentrifuge
6. Kromatografi
7. Ekstraksi
8. Elektroforesis
9. Magnet
IV. Prosedur Percobaan
4.1.Alat dan Bahan
4.1.1. Alat
Cawan penguap
Pemanas
Kaca arloji
Pembakar/Bunsen
Bejana kromatgrafi
Gelas piala 150 ml
Gelas piala 250 ml
Kertas saring
Kertas saring whattman
Penotol (pipet kapiler)
4.1.2. Bahan
NH4Cl 0,1 gr
NaCl 0,1 gr
SiO2 0,1 gr
Air 25 ml
Butanol
Asam asetat
Air
Tinta hitam BaCl2 1 gr
Air suling 25 ml
25 ml K2Cr2O4 0,2 M
BaCrO4
4.2.Skema Kerja
4.2.1 Pemisahan komponen dari campurannya
Pemisahan dengan cara konvensional
NH4Cl 0,1 gr; NaCl dan SiO2
Ditimbang cawan penguap
Ditimbang bahan
Ditimbang cawan penguap dan contoh
Diletakkan pada alat
Dipanaskan cawan + isi sampai asap putih betul-betul habis
Dibiarkan cawan penguap dingin, setelah itu ditimbang 25 ml
air
Ditambahkan air pada padatan yang terbentuk
Diaduk (5 menit)
Didekantasi ke tempat yang lain (setelah ditimbang)
Dicuci dengan air sampai padatan bebas dari NaCl
Ditempatkan cawan penguap yang mengandung NaCl diatas
pemanas
Dipanaskan dan ditutup cawan dengan kaca arloji
Dibiarkan sampai terbentuk NaCl kering, ditimbang
Ditunggu terjadinya penguapan SiO2
Dikeringkan
Ditempatkan cawan
Ditutup dengan kaca arloji
Didinginkan hingga mencapai suhu kamar, ditimbang
Hasil
𝑔𝑟 1𝑔𝑟
Mol BaCl2 =𝑚𝑟 = 208,5 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙 = 4,8 x 10-3 mol
𝑀𝑠 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
% AgCl =𝑀𝑠 𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 x 100%
1,631𝑔𝑟
= x 100%
1,6634
= 98,05%