Anda di halaman 1dari 4

Tugas Geomorfologi

Nama : Andreas Rendy B


NIM : 072.18.006

1 Klasifikasi Van Zuidam


2 Bentuk Muka Bumi
3 Verstappen

Jawaban:
1. Klasifikasi lereng berdasarkan van Zuidam (1985)
Kelas Lereng. Proses penciri dan kondisi lapangan. Warna yang disarankan
0o-2o (0%-2%)
Datar (flat) atau hampir datar, dengan proses denudasional yang tidak cukup besar dan pengikisan
permukaan yang tidak intensif dibawah kondisi kering
Medium Dark green (hijau gelap)

2o-4o (2%-7%)
Sedikit miring (gently slope), dengan pergerakan massa berkecepatan rendah dari berbagai proses
periglacial, solifluction dan fluvial.
Hijau cerah

4o-8o (7%-15%)
Miring (sloping), memiliki kondisi yang hampir sama dengan gently slope, namun lebih mudah
mengalami pengikisan permukaan, dengan erosi permukaaan yang intensif.
Kuning cerah

8o-16o (15%-30%)
Agak curam (moderately steep), semua jenis pergerakan massa terjadi, terutama periglacial-solifluction,
rayapan, pengikisan dan adakalanya landslide.
Kuning oranye

16o-35o (30%-70%)
Curam (steep), proses denudasional dari semua jenis terjadi secara intensif (erosi, rayapan, pergerakan
lereng).
Merah cerah

35o-55o (70%-140%)
Sangat curam (very steep), proses denudasional terjadi secara intensif.
Medium Dark red (merah gelap)

>55o (>140%)
.Curam ekstrem (extremely steep), proses denudasional sangat kuat, terutama “wall denudational”
Medium dark purple (ungu gelap)

nb:
Periglacial merupakan proses, kondisi, daerah, iklim-iklim, dan kenampakan topografi pada bagian
tengah dari gletser yang dipengaruhi oleh temperatur yang dingin dari es tersebut.
Solifluction merupakan pergerakan pada lereng (longsor) dengan kecepatan rendah dari soil dan
material di permukaan yang normalnya 0.5-5 cm/tahun terutama aliran yang terjadi pada elevasi tinggi.

Secara genetik, warna yang direkomendasikan oleh van Zuidam adalah


1. Struktur (ungu)
2. Vulkanik (merah)
3. Denudasional (coklat)
4. Marine (hijau)
5. Fluvial (biru gelap)
6. Glacial (biru terang)
7. Aeolian (kuning)
8. Karst (oranye)

2. Bentuk muka bumi


 di daratan:
A. Dataran Tinggi (Plato)
Dataran tinggi merupakan tanah datar yang tinggi dengan ketinggian ratusan – ribuan meter di atas
permukaan air laut. Daerah yang menonjol ke atas lebih tinggi daripada daerah yang berada di
sekitarnya dan di puncaknya datar maka disebut plato. Plato bisa saja berada di dataran tinggi atau
dataran rendah.

B. Jurang
Lembah yang dalam, sempit, dan mempunyai dinding yang curam disebut jurang. Tentunya Anda sudah
mengetahui bagaimana bentuk jurang ketika sedang menaiki gunung atau lainnya.

C. Ngarai
Ngarai merupakan lembah yang dalam dan luas terletak di antara dua dinding. Contohnya jika ada
pernah ke Ngarai Sianok di Sumatra Barat, atau Ngarai Kalipanur di Jawa Tengah.

D. Lembah
Lembah merupakan bentuk muka bumi yang ber relief cekung dan umumnya dikelilingi gunung atau
pegunungan bahkan bisa berupa bagian tepi sungai. Lembah juga dikenal sebagai bagian kaki atau
bawah gunung atau tepi sungai.

E.Sungai
Sungai merupakan aliran air yang besar dan memanjang dan mengalir terus-menerus dari sumber (hulu)
ke muara (hilir). Anda juga pasti sudah tahu dengan jelas apa itu sungai dan bagaimana bentuknya

 Di lautan:
A. Punggung Laut
Punggung laut merupakan bukit di dasar laut yang tidak sampai muncul ke permukaan laut. Punggung
laut jika muncul ke permukaan laut maka akan menjadi pulau.

B. Gunung Laut
Gunung laut merupakan gunung yang muncul ke permukaan laut dengan letak kaki gunung berada di
dasar laut.
C.Pulau Karang
Pulau karang merupakan pulau yang tersusun atas batu karang baik sebagian atau sepenuhnya. Batu
karang terbentuk dari binatang karang yang telah mati serta bertumpuk-tumpuk.

D.Dangkalan/Shelf/Paparan Benua
Merupakan laut dangkal yang luas dengan kedalaman kurang dari 200 meter, kepanjangan dari benua
atau daratan pulau.

E.Ambang Laut
Ambang laut merupakan dasar laut yang dangkal dan memisahkan dua lautan dalam.

3. Klasifikasi Verstappen
A. Bentuk: lahan asal struktural: pengaruh struktur geologis
Contoh:
•pegunungan lipatan - oleh struktur lipatan
• pegunungan patahan - oleh struktur patahan
• pegunungan kubah - oleh struktur lengkungan

B. Bentuk lahan asal volkanik : akibat aktivitas volkanis


Contoh:
• kerucut gunung api
• kawah
• kaldera
• medan lava

C. Bentuk lahan asal denudasi: oleh proses digradasi, seperti; erosi, lonsor, pelapukan
Contoh:
• bukit sisa (momad nock, inselbing)
• peneplain
• lahan rusak

D. Bentuk lahan asal fluvial: akibat aktivitas aliran air.


Contoh :
• dataran banjir
• tanggal alam
• teras sungai
• kipas aluvial
Catatan: gabungan proses fluvial dan marine (di muara sungai) disebut fluvio-marine.
Contoh:
• delta
• ekstuari

E. Bentuk lahan asal marine: oleh proses laut, seperti gelombang, pasang arus.
Contoh:
• gisik pantai (beach ridge)
•laguna
• bura (spit)
• tombolo

F.Bentuk lahan asal glasial: akibat aktivitas gletser.


Contoh:
•lembah bergantung (hanging vallev)
• cirque
• morena
• drumlin

G. Bentuk lahan asal aeolian: oleh proses angin


Contoh:
•. loess
• gumuk pasir:
- barchan
- parabolik
- longitudinal
- tranversal

H. Bentuk lahan asal solusional: oleh pelarutan batuan.


Contoh:
• doline
• kubah karts
• gua karst

I. Bentuk lahan asal organik: oleh aktivitas organisme.


Contoh:
• terumbu karang
• pantai bakau

J. Bentuk lahan asal antropogenik: oleh aktivitas manusia.


Contoh:
•waduk
• pelabuhan

Anda mungkin juga menyukai