ANALISIS KUALITATIF
Disusun Oleh:
Joshua Simanjuntak
21100116140091
SEMARANG
MARET 2019
LEMBAR PENGESAHAN
i
PEMBAHASAN
1.1. Litologi
Analisis litologi pada lembar log AFN 1, AFN 2, dan AFN 3
menghasilkan 4 jenis litologi yang pada dasarnya dapat diinterpretasikan
menggunakan log pada ketiga track dalam lembar log. Interpretasi litologi
pada awalnya menggunakan log Gamma Ray yang mengacu pada nilai Gr
Max penanda Shale Base dan niali Gr Min penanda Sand Base.
Analisis selanjutnya ialah log Resistivity pada track 2. Dapat
diindikasikan bahwa nilai resistivity yang semakin besar menunjukan
indikasi keterdapatan minyak dan gas, sedangkan nilai resistivity yang
cenderung kecil mengindikasikan keterdapatan air, dikarenakan hubungan
terbalik antara resistivity dengan konduktor.
Pada track 3, terdapat 3 log yang dapat menjadi parameter dalam
penentuan jenis litologi, yakni log density, neutron dan nilai PEF. Dimana
log density mengindikasikan massa atau berat kandungan komposisi batuan
yang tercakup dan nilai peev mengindikasikan kandungan unsur
karbonatan yang cukup tinggi jika nilai PEF lebih dari 5.
Setelah dianalisis diperoleh 4 jenis litologi pada lembar log AFNA
1, AFNA 2, dan AFNA 3, yakni batulempung, batupasir, batugamping dan
batubara. Dimana litologi tersebut merupakan penyusun utama formasi
Talang Akar yang terdapat didaerah Jawa Barat bagian utara. Adapun
pemplotan jenis litologi tersebut didasarkan atas aturan beberapa jenis log
yang disajikan dalam tabel dibawah ini.
Gambar 1. Identifikasi Jenis Litologi Berdasarkan Log GR, RT, NEU dan DEN
1.2. Zona & Jenis Fluida
Zona dan jenis fluida merupakan salah satu aspek yang banyak
dicari dalam dunia perminyakan. Adapun zona fluida dapat dianalisis
melalui log pada track 3. Adapun cara untuk mengetahui suatu lapisan
bawah permukaan mengandung zona fluida ditunjukkan dari nilai log
density dan log neutron yang sangat kecil, sehingga menghasilkan
kenamapakn seperti cross over, dikarenakan pembacaan log neutron yang
berbeda dengan log yang lain, yang semakin kekanan semakin
menunjukkan nilai neutron yang rendah.
Pada AFNA 1 ditemukan 12 zona fluida yang diperoleh dari hasil
kenampakan cross over dari log density dan log neutron. Dari kedua belas
zona fluida itu kemudian terdapat satu zona fluida yang paling prospek
dikarenakan memiliki ketinggian (feet) yang cukup lebar yakni pada 7550
ft – 7594 ft dengan dominasi litologi yang berkembang ialah perselingan
batulanau dan batupasir. Nilai resistivitas rata-rata pada AFNA 1 ialah pada
kisaran nilai 4-8 ohm yang dapat diinterpretasikan jenis fluida tergolong
kedalam jenis Oil (Minyak), dikarenakan nilai resistivitas berada pada nilai
yang menengah/medium.