Anda di halaman 1dari 4

jasa audit dan jasa assurance

1. Jasa assurance
Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas
informasi bagi para pengambil keputusan. Jasa semacam ini dianggap penting karena
penyedia jasa assurance bersifat independen dan dianggap tidak bias berkenaan
dengan informasi yang diperiksa. Individu-individu yang bertanggung jawab membuat
keputusan bisnis memerlukan jasa assurance untuk membantu meningkatkan keandalan
dan relevansi informasi yang digunakan sebagai dasar keputusannya.
Jasa assurance dapat dilakukan oleh akuntan publik atau oleh berbagai profesional
lainnya. Sebagai contoh, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), sebuah
organisasi nirlaba, menguji beraneka macam produk yang digunakan konsumen dan
melaporkan hasil evaluasinya atas mutu produk yang diuji dalam Warta Konsumen.
Organisasi ini menyediakan informasi tersebut untuk membantu konsumen membuat
keputusan yang cerdas menyangkut produk yang mereka beli.Sebagian besar konsumen
menganggap informasi dan Warta Konsumen lebih andal daripada informasi yang
disediakan oleh pembuat produk karena Warta Konsumen independen terhadap pembuat
produk itu.Jasa-jasa assurance lain yang disediakan oleh perusahaan selain kantor
akuntan publik (KAP) meliputi penyurvei rating televisi, AC Nielsen.
Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan publik adalah jasa
atestasi. Jasa atestasi (attestation service) adalah jenis jasa assurance di mana
KAP mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak
lain. Jasa atestasi dibagi menjadi lima kategori, yaitu:

Audit atas laporan keuangan historis.


Atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
Telaah (review) laporan keuangan historis.
Jasa atestasi mengenai teknologi informasi.
Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai permasalahan.

Audit atas Laporan Keuangan Historis. Dalam suatu audit atas laporan keuangan
historis, manajemen menegaskan bahwa laporan itu telah dinyatakan secara wajar
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Audit atas
laporan keuangan ini adalah suatu bentuk jasa atestasi di mana auditor mengeluarkan
laporan tertulis yang menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan tersebut
telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Audit ini merupakan jasa assurance yang paling umum diberikan oleh KAP.

Perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan secara terbuka di Indonesia


diwajibkan untuk menjalani audit menurut Undang-Undang Pasar Modal. Laporan auditor
dapat ditemukan dalam laporan keuangan tahunan semua perusahaan terbuka atau
publik. Laporan keuangan sebagian besar perusahaan yang telah diaudit dapat diakses
di Internet dari database Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK) dan Bursa Efek
Indonesia (BEI) atau secara langsung dari situs Internet setiap perusahaan). Banyak
juga perusahaan tertutup yang meminta laporan keuangan tahunannya diaudit untuk
mendapat pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lain. Perusahaan-perusahaan dengan
total aset lebih dari Rp25 miliar, perusahaan-perusahaan yang mencari dana dari
publik, dan perusahaan-perusahaan dalam industri yang terikat peraturan diminta
agar laporan keuangannya diaudit oleh KAP. Pemerintah dan entitas-entitas nirlaba
sering kali menjalani audit untuk memenuhi persyaratan pihak pemberi pinjaman atau
sumber pendanaan.
Pengguna eksternal seperti pemegang saham dan pemberi pinjaman yang
mengandalkan laporan keuangan untuk mengambil keputusan bisnis menganggap laporan
auditor sebagai indikasi dari reliabilitas laporan keuangan tersebut. Mereka
menghargai kepastian yang diberikan auditor karena melihat independensi auditor
dari klien dan karena auditor memahami masalah-masalah pelaporan dalam laporan
keuangan.
Atestasi Mengenai Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan. Di Amerika
Serikat, untuk sebuah atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan
keuangan, manajemen menegaskan bahwa pengendalian internal telah dikembangkan dan
diimplementasikan mengikuti kriteria yang sudah mapan.
Pasal 404 dalam Sarbanes-Oxley Act mewajibkan perusahaan-perusahaan terbuka
melaporkan penilaian manajemen atas efektivitas pengendalian internal. Undang-
undang ini juga mengharuskan auditor memberikan atestasi mengenai efektivitas
pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Evaluasi ini, yang dipadukan dengan
audit atas laporan keuangan, mempertebal keyakinan pemakai tentang pelaporan
keuangan di masa depan, karena pengendalian internal yang efektif mengurangi
kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan mendatang.
Telaah (Review) atas Laporan Keuangan Historis. Untuk review atas laporan keuangan
historis, manajemen menegaskan bahwa laporan tersebut telah dinyatakan secara wajar
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, sama seperti audit.
Akuntan publik hanya memberikan tingkat kepastian yang moderat atau sedang terhadap
review atas laporan keuangan jika dibandingkan dengan tingkat kepastian yang tinggi
untuk audit, sehingga lebih sedikit bukti yang diperlukan. Sebuah review sering
kali telah dianggap memadai untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan.
Jasa ini dapat diberikan oleh KAP dengan fee yang jauh lebih rendah daripada audit
karena lebih sedikit bukti yang diperlukan. Banyak perusahaan nonpublik menggunakan
opsi atestasi ini untuk memberikan kepastian yang moderat atas laporan keuangannya
tanpa harus menanggung biaya audit.
Jasa Atestasi Mengenai Teknologi Informasi. Untuk atestasi mengenai teknologi
informasi, manajemen mengeluarkan berbagai asersi tentang reliabilitas dan keamanan
informasi elektronik. Pertumbuhan teknologi Internet dan perdagangan elektronik (e-
commerce) telah menciptakan permintaan akan jenis-jenis assurance ini. Banyak
fungsi bisnis, seperti pemesanan dan pembayaran, sekarang dilakukan melalui
Internet atau secara langsung antarkomputer dengan menggunakan electronic data
interchange (EDI). Oleh karena transaksi dan informasi dipakai bersama secara
online dan real-time, para pelaku bisnis meminta kepastian yang lebih tinggi lagi
mengenai informasi, transaksi, dan sistem pengamanan yang melindunginya. WebTrust
dan SysTrust adalah jasa-jasa atestasi yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
akanassurance ini.

2. Jasa non Assurance


Kantor Akuntan Publik menyediakan sejumlah jasa lainnya, yang pada umumnya berada
di luar lingkup jasa assurance. Tiga contoh spesifik dari jasa non-assurance yang
sering disediakan oleh akuntan public adalah jasa akuntansi dan pembukuan, jasa
perpajakan, dan jasa konsultasi manajemen.

Kesimpulan

1. Jasa Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu
organisasi, sistem, proses, atau produk.
2. Jenis � jenis jasa audit, antara lain:
i. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
ii. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)
iii. Audit Operasional (Operational Audit)
iv. Kebutuhan akan Auditing
3. Jasa Assurance adalah pelayanan atau jasa professional independen yang dapat
meningkatkan kualitas informasi bagi para pembuat keputusan.
4. Jasa atestasi merupakan salah satu jenis jasa assurance yang disediakan oleh
kantor akuntan public, dimana akuntan publik akan menerbitkan laporan tertulis yang
isinya antara lain berupa suatu kesimpulan tentang kepercayaan atas asersi
5. Ada 3 jenis Jasa Atestasi, yaitu:
a. Audit atas laporan keuangan historis
b. Tinjauan atas Laporan Keuangan Historis
c. Jasa-Jasa Atestasi Lainnya
6. Sebagian besar jasa-jasa Assurance lainnya yang disediakan oleh kantor
akuntan publik tidak memenuhi definisi formal dari jasa-jasa atestasi. Jasa-jasa
ini agak berbeda dengan jasa atestasi, karena dalam prosesnya, seorang auditor
tidak perlu membuat suatu laporan tertulis, serta keandalan yang dapat diberikan
tidak selalu atas kepercayaan pada asersi tertulis pihak lainnya tentang
kepatuhannya akan kriteria-kriteria tertentu.

3. Pengertian Audit

Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan
tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasil kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.

Jenis � Jenis Jasa Audit, yaitu:

i. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit) berkaitan


dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas
dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah
disajikan secara wajar sesuai dengan criteria yang talah dotetapkan yaitu :
prinsip-prinsip yang berlaku umum (GAAP).

ii. Audit Kepatuhan (Compliance Audit) berkaitan dengan kegiatan


memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau
operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan atau peraturan
tertentu. Kriteria yang ditetapkan dalam audit ini dapat berasal dari berbagai
sumber contohnya : menajemen dapat mengeluarkan kebijakan atau ketentuan yang
berkenaan dengan kondisi kerja, partisipasi dalam program pensiun. Hasil dari audit
ketaatan biasanya dilaporkan kepada manajemen, bukan kepada pengguna luar, karena
manajemen adalah kelompok utama yang berkepentingan dengan tingkat ketaatan
terhadap prosedur dan peraturan yang digariskan. Oleh karena itu, sebagin besar
pekerjaan jenis ini sering kali dilakukan oleh auditor yang bekerja pada unit
organisasi seperti Dirjen Pajak ingin menentukan apakah individu atau organisasi
telah menaati persyarannya, auditor dipekerjakan oleh organisasi yang mengeluarkan
persyaran tersebut.

iii. Audit Operasional (Operational Audit) berkaitan dengan kegiatan


memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan
operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Dalam audit
operasional, Review atau penelaahan yang dilakukan tidak terbatas pada akuntansi,
tetapi dapat mencakup evaluasi atas struktur organisasi, operasi computer, metode
produksi, pemasaran, dan semua bidang lain dimana auditor mengausainya. Oleh karena
itu banyanya bidang yang efektivitas operasionalya dapat dievaluasi, tidak meungkin
menggambarkan karateristik peaksanaan audit operasional yang tipikal.

iv. Kebutuhan akan Auditing


Jasa auditing yang digunakan di kalangan pengusaha, pemerintah, dan lainlain pada
hakikatnya adalah untuk mengurangi risiko informasi antara dua pihak yang
berkepentingan. Dalam hal ini adalah manajemen sebagai pembuat laporan dan user
sebagai pemakai laporan. Hal ini karena semakin kompleksnya kondisi masyarakat yang
memungkinkan para pengambil keputusan akanmemperoleh informasi yang tidak dapat
dipercaya dan tidak dapat diandalkan. Pada umumnya hal ini disebabkan:
� Hubungan yang tidak dekat antara penerima dan pemberi informasi .
� Sikap memihak dan motif lain yang melatarbelakangi pemberian informasi.
� Data yang berlebihan
� Transaksi pertukaran yang kompleks
Untuk menanggulangi risiko informasi tersebut ada tiga cara yang dapat dilaksanakan
:
� Verifikasi Informasi oleh pihak pemakai
� Pemakai menanggung risiko informasi bersama-sama dengan manajemen .
� Dilakukan audit atas Laporan Keuangan.

Anda mungkin juga menyukai