Anda di halaman 1dari 9

BAB I

1.1 Latar Belakang

Setiap Negara mempunyai mata uang sendiri-sendiri dan mat uang itu menunjukan nilai
barangnya. Sistem Moneter Internasional ini merupakan sistem keuangan yang berlaku unutuk
semua Negara di dunia yang membahas tentang pembayaran atas transaksi antar Negara
dilaksanakan.

Sistem ini menentukan bagaimana kurs tukar asing ditentukan dan bagaimana pemerintah
dapat mempengaruhi kurs tukar. Sistem Moneter Internasional yang berfungsi dengan baik akan
membantu perdagangan internasional dan investasi serta mempermudah adaptasi terhadap
perubahan, pembahasan inti dari Sistem Moneter Internasional adalah menentukan pengaturan
system kurs tukar. Sistem Moneter Internasional ini telah mengalami pasang surut yang mana
dimualinya sistem standar emas hingga abad ke 20, bahkan sampai saat ini pun Sistem Moneter
Internasional masih menjadi perhatian semua Negara dan masih ingin merubah sistemnya menjadi
lebih berfungsi optimal

1.2 Rumusam Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Moneter Internasional?


2. Bagaimana sejarah dan perkembangan Sistem Moneter Internasional?
3. Bagaimana sistem penetapan kurs?
4. Bagaimana cara melakukan transaksi pembayaran Internasional?
5. Apa kelemahan Sistem Moneter Internasional?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengertian Sistem Moneter Internasional


2. Untuk mengetahu sejarah dan perkembangan Sistem Moneter Internasional
3. Untuk mengetahui Sistem Penetapan Kurs
4. Untuk mengetahui cara melakukan Transaksi Internasional
5. Untuk mengetahui kelemahan Sistem Moneter Internasional

1
BAB II

2.1 Pengertian Sistem Ekonomi Moneter

System Moneter Internasional dapat diartikan sebagai pengaturan atau kesepakatan formal
antarnegara terkait dengan nilai tukar dari masing-masing mata uang negara dunia, terhadap
mata uang lain. Di dalam system moneter internasional tersebut terdapat ketentuan-ketentuan
yang mengatur cara-cara atau metode pembayaran yang dapat diterima antara pembeli dan
penjual dalam batas negara yang berbeda. Namun ketentuan-ketentuan ini harus disepakati oleh
para anggotanya atau negara serta bank sentralnya.
System keuangan internasional dari sejarahnya telah mengalami begitu banyak
perkembangan dan transpormasi dari masa ke masa hal ini disebabkan oleh adanya perubahan
ekonomi dan politik domestic serta internasional pada masing-masin masa. Jika daam skala
domestic atau nasional problema ketidaksinambungan pembayaran antar daerah dapat
disesuaikan melalui pergerakan modal ataupun kebijakan fiscal dan moneter, dalam skala
internasioal akan sedikit lebih rumit. Pembayaran yang tidak seimbang antara negara dapat
diselesaiakan melalui financing perubahan domestic untuk menggeser pola prdagangan dan
investasi, melalau kontro devisa atau dengan cara membiarkan nilai tukar mata uang berubah
sesuai situasi dan kondisi. Sehingga yang terpenting dalam system moneter internasional adalah
tersedianya alatatau cara untuk menyesuaikan ketidakseimbanagan pembayaran internasional.

2.2 Sejarah dan Perkembangan Sistem Moneter Internasional

Sejarah system moneter internasional diawali pada tahun 1870-an, ketika hengemoni inggris
yang berlangsung santer terhadap perekonomian global. Inggris pada abad tersebut
mendominasi bidang manufaktur atau industry dan menjadi produsen utama dari sekitar
setengah cadangan besi dan batu bara skala global, inggris juga mampu membiayai sekitar 60%
kredit jangka pendek dari seluruh transaksi perdangan global. Kekuatan finansial inggris ini
kemudian membuat inggris membentuk system keungan berstandar emas yang dimulai sejak
tahun1875.
System ini lalu diikuti oleh berbagai negara lain di dunia terutama negara-negara Eropa hal
ini yang mengawali terbentuknya sejarah pasar mata uang dunia sekaligus system moneter
internasional. Perdagangan yang semakin meningkat membuat kebutuhan system pertukaran
yang lebih formal menjadi semakin terasa, standar emas pada dasarnya menetapkan nilai tukar
mata uang negara berdasarkan emas. Pemerintah atau negara yang bersangkutan harus menjaga
persediaan emas, jika pemerintah negar lain juga menetapakan nilai mata uangnya berdasarka
emas, maka kurs antara dua mata uanag bisa ditentukan.

2
Perkembangan System Moneter Internasional telah mengalami perubahaan yang terjadi
berdasarkan perbedaan karateristik dari sistem internasional yang digunakan, sesuai dengan
keadaan ekonomi politik dunia dari tiga periode waktu yakni:
1. Periode standar emas (Gold Standar)
Muncul pada tahun 1870, dimana pemerintah inggris. Pemerintah Inggris menetapkan
pounsterling dengan emas. Perkembangan industry yang terjadi di Inggris serta pedagangan
dunia yang makin berkembang pada abad 19 menambah kepercayaan dunia terhadap emas.
Kepercayaan ini diperkuat dengan ditemukannya tambang emas di Amerika dan Afrika
Utara. Dengan kejadian-kejadian tersebut system standar emas merupakan suatu system
yang dipakai oleh banyak negara semenjak 1970 hingga perang dunia pertama.

2. Periode Perang (Dunia 1914-1994)

Perang dunia Imengakhiri standar emas klasik secara umum ditandai oleh kekacauan
perdangangan dan keuangan internasional. Terjadinya fluktuasi kurs sejak akhir perang
sampai tahun 1925 (kecuali di Amerika Serikat, yang kembali ke standar emas dalam tahun
1919). Mulai tahun 1925, suatu usaha dilakukan untuk menetapkan kembali standar emas,
akan tetapi runtuh pada tahun 1991 pada waktu depresi besar. Kemudian disusun dengan
periode persaingan devaluasi, ketika negara-negara mencoba untuk menekspor
pengangguran mereka (kebijakan mengemis tetangga mereka). Tarif, kuata dan pengawasan
nilai tukar juga meluas, dengan akbat folume perdagangan dunia berkurang hamper
setengahnya. Kecenderungan devlasioner dapat diatasi sepenuhnya suatu negara-negara
dipersenjatai kembali untuk perang dunia ke II.

3. Periode Kurs Tetap


Periode ini dimulaidengan perjanjian Bretton Woods. Melalui perjanjian ini, semua
negara menetapkan nilai tukar mata uangnya melalui emas,tetapi tidak diaruskan memenuhi
konferbilitas mata uang mereka dalam emas. Negara anggoata diminta menjaga kursnya
dalam batas 1% (naik/turun) dan bersedia menjaga kurs tersebut. IMF membaantu negara
anggotanya dalam rangka menjaga kurs mata uangnya.
Tekanan spekulasi menyebabkan sisitem kurs tetap tidak layak lagi dipertahankan. Pasar
keuangan dunia sempat tutup dalam bebeapa minggudalam bulan maret 1973. Ketika pasar
tersebut dibuka, kurs mata uang dibiarkan mengambang sampai ke kurs yang ditentukan
oleh kekuatan pasar.
4. Post Bretton Woods
Pada tanggal 22 juli 1944 di adakan suatu konferensi monitor internasional, yang
dikenal dengan The Bretton Woods Conffernci, yang dididirakan oleh 44 negara. Konferensi
tersebut bertujuan untuk menyusun rencana penbuatan system moneter. Dua tahaun setelah
konferensi tersebut, didirikan IMF dan bank dunia untuk mengawasi system tersebut.elama
periode 1944 sampai 1973 dollar merupakan mata uang yang sangat penting dalam lalu
lintas pembayaran internasional. Peranana dolar ini timbul setelah perang dunia ke II,

3
disebabakan saat itu erjadi kekurangan dolar. Negara-negara eropa yang sangat memerlukan
uang atau dana untuk memulihkan keadaan ekonominya. Satu-satunya sumber adalah
Amerika Serikat, sehingga dolar banyak diminta. Konsekuensinya, emas menjadi tergeser
oleh dolar sebab, di samping memiliki tenaga beli yang kuat di Amerika, reserfes dalam
bentuk dolar akan membelikan penghasilan bunga. Dengan semakin pentingnya fungsi dolar
maka setiap anggota menetapkian perbandingan mata uanga terhadap dolar, yang kemudian
apabilah perlu dapat ditukarkan dengan emas.
DMI beranggotakan 134 negara, di antaranya 10 negara maju mempunyai posisi
yang sangat kuat di dalam mengambil keputusan.setiap anggota jatah atau kuaota, yang
harus di baya 25% dengan emas dan sisanya 75% dengan mata uang. Besarnya kuaota
menentukan hak suaranya serta jumlah pinjaman yang dapat di peroleh dari DMI. Dana
pertama DMI dengan sendirinya 255 terdiri emas dan 75% berbagi mata uang negara
anggota. Pinjaman diberikan kepada dalam mata uang negara lain yang harus di tukar
dengan mata uang negara pinjaman.
5. System semenjak 1973
Semenjak 1973 sistem moneter internasional merupakan campuran antara kurs tetap
dengan kurs berubah-ubah. Mata uang yen, dolar kanada, freen prancis dan swiss
berfluktuas tergantung dari permintaan dan penawaran.sering juga penguasa monitor negara-
negara tersebut melakukan campur tangan di pasar valuta asing untuk menguarangi fluktuasi
kurs yang berlebihan. Caranya apabial negara-negara mengalami deficit dalam neraca
pembayaran, kurs valuta asing cenderung naik. Untuk mencega hal ini bank sentral menjual
valuta asing. Demikian juga apabilah surflus didalam neraca pembayaran, bank sentral
membeli valuta asing di pasar untuk menguarangi penurunan kurs. Sisstem kurs demikian
“managet atau dirty” float, sebagai lawan dari “clean” float dimana bank sentral sama sekali
tidak campur tangan didalam pasar valuta asing
Lima negara eropa (Jerman barat, Belgia, Luxemburg, Swedia Netherland dan
Nowergia) mengadakan pengaturan secara tersendiri.ku rs tetap berlaku di antara mereka,
tetapi beubah-ubah secara bersama-sama terhadapmata uang negara lain system kurs
semacam ini (mengambang bersama-sama) mengahasilkan fluktuasi yang menyerupai ular,
yang kemudian di sebut “Snake Like”.
Negara-negara eropa dan jepang telah melepaskan ikatan mata uangnya dengan dolar
Amerika Serikat dengan demikian, telah merupakan mata uang yang mengambang. Namun
demikian dolar masih memegang peranan penting dalam lalu lintas penbayaran
internasional. Pembayaran luar negri, kebijakan campur tangan dalam valuta asin oleh bank
sentral, serta catatan-catatan statistic dan moneter intrnasional dan perserikatan bangsa-
bangsa masih menggunakan dasar mata uang dolar.

4
2.3 Penetapan Kurs

Pada system moneter internasional mekanisme penentuan kurs dapat diklasifikasikan


menjadi beberapa kelompok:

1. Free Float (Mengambang Bebas)


Berdasarkan system ini kurs mata uang dibiarkan mengambang bebas tergantung
kekuatan pasar. Beberapa faktor yang mempengaruhi kurs, misalnya inflasi, pertumbuhan
ekonomi, inflasi akan digunakan oleh pasar dalam mengefaluasi kurs mata uang negara
bersangkutan. Jika variable tersebut berubah, atau penghargaan terhadap varibel tersebut
berubah, kurs mata uang akan berubah. System mengembang bebas juga disebut sebagai
clean float.

2. Float yang dikelola (Managed Float)


System float sering disebut juga sebagai dirty float, yang dilakukan melalui campur
tangan Bank Sentral yang cukup aktif kemudian Bank Sentral akan melakukan intervensi
berikut ini beberapa bentuk intervensi:
1) Menstabilkan fluktuasi harian. Bank sentral melakukan cara ini dengan tujuan
menjaga stabilisasai kurs agar perubahan atau pergerakan kurs tetap.
2) Menunda kurs (leaning against the world). Melalui cara ini melakukan intervensi
dengan tujuan mencegah atau mengurangi fluktuasi jangka pendekyang cukup tajam,
yang diakibatkan oleh kejadian yang sifatnya sementara.
3) Kurs tetap secara tidak resmi (unofficial pegging). Melalui cara ini Bank Sentral
melawan kekuatan pasar dengan menetapkan (secara resmi) kurs mata uang.

3. Perjanjian sona target tertentu


Melalui perjanjian ini, beberapa negara sepakat untuk menentukan kurs mata
uangnya secara bersama dalam wilayah kurs tertentu. Jika kurs melewati batas atas atau
batas bawah, Bank Sentral negara yang bersangkutan akan melakuakn intervensi.

4. Dikaitkan dengan mata uang lain


Sekitar 62 negara dari 162 negara anggota IMF mengkaitkan nilai mata uangnya
terhadap mata uang lainya. Sebagian mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap mata uang
negara tetangga.

5. System kurs tetap

5
Di bawah system kurs tetap pemerintah atau Bank Sentral menetapkan kurs secara
resmi kemudian Bank Sentral akan selalu melakukan intervensi secara aktif untuk menjaga
kurs yang telah ditetapkan tersebut.

2.4 Cara Melakukan Transaksi Internasional

Adapun cara untuk melakukan pembayaran internasional yang timbul akibat perdagangan
dan peminjaman internasional antara lain sebagai berikut:

1. Pembayaran dengan surat wesel dagang atau Commercial Bill of Exchange atau commercial
Drft atau Trade Bill.
Adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara exporter menarik surat wesel atas
importer sejumlah harga barang-barang beserta biaya-biaya pengirimannya. Yang dimaksud
dengan wesel adalah surat perintah pembayaran dari seseorang (penarik wesel) yang
ditujukan kepada orang lain (yang kena tarik) untuk membayar sejumlah uang tertentu (nilai
nominal wesel) kepada seseorang yang ditunjuk dalam surat wesel (pemegang wesel) pada
tanggal yang sudah ditentukan (hari jatuh tempo).
2. Kompensansi pribadi atau private compensation.
Merupakan cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesain utang piutang pada
seorang penduduk dalam satu Negara dimana penduduk tersebut tinggal.
3. Pembayaran tunai (cash payment) atau pembayran dimuka
Adalah pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang tunai atau cek, dan
pembayaran tersebut dilakukan bersama-sama dengan surat pesanan atau menunggu
diterimanya kabar bahwa barang yang telah di pesan di kapalkan oleh eksportir.
4. Pembayaran dengan Letter Of Credit (L/C)
Adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembelian sejumlah
barang dimana bank sendiri yang mengakseptir (menyetujui) dan membayar surat wesel
yang ditarik oleh eksportir. Sedangkan transaksi yang menggunakan fasilitas L/C terdiri
dari:
1) L/C biasa, artinya dimana seorang importer bisa langsung membayar sesuai dengan
arga barang melalui bank yang ditujuk .
2) Merchant L/C artinya dimana seorang importer dapat memasukan barang terlebih
dahulu dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar
kemudian.
3) Indrutial L/C artinya impor barang-barang industry atau barang modal secara cepat
dan tidak dipakai untuk barang konsumsi.
4) Usance L/C artinaya pembayaran baru dilakukan dengan tenggang waktu tertentu,
misalnya satu bulan dari pengapalan barang atau satu buulan setelah penunjukan
dokumen.

6
5. Pembayaran kemudian atau Rekening Terbuka (Opent Account)
Merupakan cara membiayai transakasi perdagangan internasional dimana eksportir
mengirimkan barang kepada importer tanpa adanya dokumen-dokumen untuk meminta
pembayaran, pembayaran dilakukan setelah barang tersebut laku dijual atau sesudah satu
sampai dengan tiga bulan setelah tanggal pengiriman, atau sesuai dengan perjanjian yang
mereka sepakati bersama.

2.5 Kelemahan Sistem Moneter Internasional

Ketika Sistem Moneter Internasional dikaitkan denagn emas, yang pada akhirnya
menyebabkan saling ketergantungan di antara system mata uang sehingga menjadi jangkar bagi
nilai tukar uang yang tetap dan menstabilkan inflasi. Ketika system Gold Standard hancur,
fungsi yang bernilai ini tidak mengatur interpedensi (saling mengkait) antara berbagai mata
uang dan juga tidak menstabilkan harga. Hanya mengandalkan kesimbangan yang dihasilkan
secara otomatis , Amerika Serikat terpaksa harus memaksa mitra dagangnya yang layaknya
musuh. Setelah revolusi di Eropa Timur dan hancurnya komunisme, secara tiba-tiba ada 10
negara baru yang masukdalam system moneter internasional, (pecahan uni soviet) seluruhnya
dengan mata uang yang baru atau kebutuhan bru terhadap mata uangnya .

7
BAB III

3.1 Kesimpulan

System Moneter Internasional merupakan perangkat kebijakan, insitusi,


praktisi,regulasi,mekanisme yang menentukan tingkat dimana mata uang satu ditukarkan
dengan mata uang yang lain perubahan system moneter diakibatkan oleh gejolak ekonomi.
Dengan mempelajari historis maka dapat diperoleh gambaran timbulnya ketidakstabilan
ekonomi serta proses penyesuaian neraca pembayaran internasional.

3.2 Saran

Makalalah ini jauh dari kesempurnaan dan banyak sekali kesalahan makalah ini
perlu perbaikan dan masukan dari dosen pengajar mengenai pembahasan di atas.

8
DAFTAR PUSTAKA

www. academia. edu


www. ekonomi .edu
portal-ilmu.com

Anda mungkin juga menyukai