Anda di halaman 1dari 4

Lab.

Mikrobiologi

Setelah penyusun melakukan kegiatannya di laboratorium kimia-fisika melanjutukan


kegiatannya di laboratorium mikroboilogi. Di area lab ini membutuhkan kesterilan yang tinggi
agar dalam analisa lebih spesifik dan didapatkan mikroorganisme yang asli dari produk, baik
untuk alat-alat yang digunakannya maupun bagi orang penganalisanya. Mikrobiologi adalah
identifikasi mengenai keberadaan suatu mikroorganisme yang terdiri dari berbagai organisme-
organisme. Untuk melakukan analisa suatu produk melalui tahapan-tahapan yang sesuai dengan
prosedur kerjanya. Tahapan-tahapan itu antara lain :

Persiapan( Preparation )
Melakukan persiapan merupakan tahapan awal sebelum dimulainya analisa mikrobiologi.
Persiapan ini meliputi persiapan alat, pembuatan media, sterilisasi media dan alat, pengambilan
sampel ( sampling ).

Persiapan alat dan bahan


Alat-alat yang digunakan mula-mula disiapkan dengan baik. Meliputi : gunting, pembuka
botol, cawan petri, erlenmeyer, neraca timbangan, pipet, inkubator, oven, Laminar Air Flow,
Auto Clave, water bath, stirer, gelas ukur,. Sementara bahan yang disiapkan antara lain : media
OSA, YEA, & NA, sampel, aqua dest.

Pembuatan media
Setelah alat-alat dipersiapkan dengan baik, barulah membuat media yang dibutuhkan.
Media yang digunakan di PT. Sinar Sosro yaitu Yeast Extract Agar ( YEA ), Orange Serum Agar
( OSA ), Nutrien Agar ( NA ), Mac Conkey Broth ( MC ).

1. Media Yeast Extract Agar ( YEA )

Media YEA merupakan media yang digunakan untuk kultivasi kapang & khamir yang
berasal dari berbagai macam material, khususnya dari susu atau produk susu. Media ini
merupakan Quality Control ( QC ) bagi keberadaan S. Aureus, E.Coli, Candida albicans,
Geotrichum candidum, Aspergillus niger, Penicillium commune, Rhodotoruls mucilaginosa.
Penimbangan media yaitu dengan perbandingan 35 gram media dalam 1000 ml H2O.

2. Nutrient Agar ( NA )

Media NA merupakan media dasar kultur media yang digunakna untuk subkultur organisme
dengan tujuan melihat kemurnian subkultur dari isolasi cawan secara biokimia atau uji serologi.
Media ini merupakan media yang paling umum digunakan (kaya akan 10 % darah, atau cairan
biologis lainnya) dalam bakteriologi atau dapat menunjang pertumbuhan sebagian besar bakteri.
Media NA memiliki kontrol positif untuk keberadaan Staphyococcus aureus dan Escherechia
coli. Penimbangan media yaitu dengan perbandingan 28 gram media dalam 1000 ml H2O.
3. Orange Serum Agar ( OSA )

Media OSA merupakan media untuk isolasi dan enuimerasi mikroorganisme yang dapat
bertahan dalam produk asam (citrus). pH yang rendah dari produk akan membatasi pertumbuhan
mikroorganisme untuk yang toleran terhadap lingkungan asam. pH media OSA sekitar 5,5.
Media OSA memiliki kontrol positif untuk keberadan Lactobacillus fermentans, Lactobasillus
plantarum, Lactobacillus brevis, Leuconostoc mesenteroides, Leuconostoc dextranicum, dan
Saccharomyces cerevisiae. Media OSA ini digunakan untuk produk asam. Penimbangan media
yaitu dengan perbandingan 37,5 gram media dalam 1000 ml H2O.

4. Mac Conkey Broth ( MC )

MediaMC merupakan media selektif cair berwarna ungu yang digunakan untuk mendeteksi
E.Coli dan bakteri koliform sebagai indikator polusi dalam air dan susu. Kontrol positif
keberadaan koliform (tanpa E.Coli) ditujukan dengan perubahan warna dari ungu menjadi hijau
atau kuning dan terbentuk gas pada tabung durham. Inkubasi pada kondisi aerobik selama 2 hari
pada suhu 37 0C. Jika ditemukan koliform bakteri pada pemeriksaan air, harus dilanjutkan
pemeriksaan konfirmasi ada atau tidaknya E.Coli dengan menggunakan media Brilliant Green
Bile Agar.

Kemudian media di homogenkan dengan stirer, kemudian setelah dihomogenkan, media


tersebut di tutup dengan Alumunium Foil yang nantinya akan digodok dalam water bath dengan
suhu 100 0C.

Sterilisasi media dan alat-alat


Setelah media ditimbang, dilarutkan dengan H2O, dihomogenkan dengan stirer dan di
godok, untuk tahapan selanjutnya media itu disterilisasi di dalam auto clave bersama dengan
cawan petri ( yang sebelumnya sudah dibungkus dengan koran ) dan pipet ukur. Sterilisai
merupakan proses pemusnahan dan penghancuran dari segala bentuk kehidupan
mikroorganisme. Sterilisasi juga terbagi menjadi beberapa mecam, antara lain :

I. Sterilisasi kering

Sterilisasi ini dilakukan dengan menggunakan api atau udara panas. Alat-alat seperti OSE
dan jarum untuk menanam & mengambil bahan pemeriksaan disterilisasi dengan pemijaran.
Pipet, pinggan petri, tabung dan sebagainya yang tidak rusak karena pemanasan dimasukkan ke
dalam tanur ( heat oven ) pada suhu 170 0C selama 1 jam.

II. Sterilisasi basah


1. Sterilisasi bertingkat (tandalisasi)

Cara ini digunakan terhadap benda-benda yang tidak tahan suhu tinggi. Tindalisasi
dilakukan dengan pemanasan dalam uap mengalir ( 100 0C ) selama ½ - 1 jam 3 hari berturut-
turut dalam waktu selang benda-benda yang disterilkan disimpan dalam suhu kamar. Sterilisasi
bertingkat yang dinamakan pasterisasi, dilakukan pada suhu yang lebih rendah (60 0-700C) dan
waktunya lebih lama ( 5 hari ). Tetapi pasterisasi yang dilakukan pada susu sekarang ini tidak
dimaksudkan untuk memperoleh susu steril. Dalam hal ini waktu pemanasan tidak cukup lama
dan suhu tidak cukup tinggiuntuk mematikan semua mikroorganisme.Pasterisasi ini sedikit
mengubah rasa dan nilai gizi susu itu, tetapi jauh lebih menguntungkan karena kenyataannya
sekarang ini, di seluruh dunia hampir tidak mungkin lagi menjual susu yang tidak dipasterisasi.
Waktu dan suh yang dipilih ntuk melakukan pasterisasi ini adalah waktu dan suhu yang
diperlukan untuk mematikan tiap bakteri dari spesies Mycobacterium tuberculosis yang mungkin
terdapat dalam susu. Di samping itu banyak bakteri lainnya yang turut terbunuh ( diduga paling
sedikit 99 % bakteri non patogen ) dapat dimusnahkan, tetapi yang menjadi indikator berhasil
tidaknya pasterisasi ini adalah M. Tuberculosis.

2. Sterilisasi dengan tekanan

Sterilisasi ini dilakukan dalam Auto Clave pada suhu 121 0C selama 15-30 menit. Suhu
setinggi ini dapat dicapai dengan uap jenuh di bawah tekanan dua atm ( 15 lbs ). Bakteri lebih
cepat dimatikan oleh pemanasan lembab (uap jenuh) dari pada pemanasan kering. Bakteri
terbunuh oleh uap karena denaturasi protein. Dalam proses sterilisasi ini peranan udara adalah
penting untuk memperoleh hasil sterilisasi yang efisien.
Bila di dalam Auto Clave itu masih terdapat udara, hubungan tekanan-suhu berubah.
Misalnya, bila pada alat pengukur terdapat tekanan 15 lbs ( ekivalen dengan tambahan tekanan 1
atm ), uap jenuh mencapai suhu 121 0C dengan syarat semua udara di dalam Auto Clave telah di
keluarkan. Seandainya uap yang dikeluarkan hanya separuhnya, maka pada tekanan yang sama
suhu yang dicapai hanya 112 0C. Di samping itu, bila yang disterilkan bahan-bahan berpori,
misalnya perban kasa, uap tidak dapat menyusup ke dalam pori-pori itu. Sterilisasi dengan uap
jenuh di bawah tekanan ini dapat diterapkan terhadap medium pembiakan, larutan dalam air,
alat-alat dan bahan pembalut untuk bedah.

Kemudian pipet dan cawan petri dimasukkan ke dalam oven untuk di sterilisasi cara
kering, sementara media dimasukkan ke dalam water bath untuk menstabilkan suhunya yaitu
pada suhu 50 0C.

Pengambilan sampel ( sampling )


Sampel yang ada PT.Sinar Sosro di bagian lab. R & D berupa larutan yang berbentuk
cairan yang berasal yang KPB PT.Sinar Sosro di seluruh Indonesia yang didatangkan ke R & D
untuk di analisa. Sebelum di analisa, sampel di data terlabih dahulu yang kemudian di cuci agar
debu-debu yang menempel hilang. Semua sampel dicuci dengan air kran kecuali untuk produk
yang kemasan tetra hanya disemprot dengan alkohol 70 % saja.
Kemudian sampel dikondisikan baik yang kemasan botol, pouch, maupun yang
berkemasan tetra di semprot dengan alkohol 70 % agar terhindar dari kontaminasi dan bersifal
steril dengan tujuan hasil analisa mikrobiologi yan didapat menyatakan keadaan yang
sesungguhnya. Pengambilan sampel dilakukan di dalam Laminar Air Flow dan semua alat yang
berada dalam LAF tidak boleh keluar dari LAF. Pada umumnya pengambilan sampel sebanyak 5
ml.

Penanaman Mikro ( Micro Plating )


Pada dasarnya penanaman mikro dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode pour
plate dan metode membran filter. Namun demikian, metode yang sering digunakan adalah
metode pour plate. Setelah media di stabilkan dalam suhu 50 0C, kemudian plating juga
dilakukan di dalam LAF. Media yang digunakan sebanyak 15 ml. Setelah media dituangkan ke
dalam cawan petri, homogenkan sampel dengan media tersebut dengan cara memutar-mutar
cawan petri searah jarum jam, menggoyang-goyangkan kekiri-kekanan, memutar-mutar
berlawanan dengan arah jarum jam, dan menggoyang-goyangkan ke atas-ke bawah sehingga
pertumbuhan koloni yang merata.

Inkubasi
Inkubasi merupakan proses penumbuhan mikroorganisme yang ada dalam produk,
semakin sedikit mikroorganisme maka semakin tinggi juga kualitas produk tersebut. Masa waktu
pertumbuhan juga tergantung dengan media yang di gunakannya. Media OSA membutuhkan
masa 72 jam pada suhu 25 0-30 0C, media YEA membutuhkan masa 48 jam pada suhu 25 0-30
0
C, sementara media NA membutuhkan masa 48 jam dengan suhu 30 0-35 0C. Di PT.Sinar Sosro
hanya terdapat atau menumbuhkan mikroorganisme bakteri, yeast, dan mold. Rata-rata jumlah
koloni yang diperbolehkan SNI berjumlah 100 koloni/ml.

Penghitungan mikroorganisme
Setelah masa inkubasinya berakhir maka saatnya penghitungan jumlah mikoorganisme
yang terdapat dalam produk. Cara penghitungan yang dilakukan hanya dengan menerawang
cawan petri tersebut. Untuk yang positif terdapat mikroorganismenya maka dicatat di buku
pendataan yang kemudiannya untuk disterilkan dengan auto clave untuk mensterilkan
mikroorganisme yang terdapat dalam cawan petri tesebut.

Anda mungkin juga menyukai