TAHUN 2012
SKRIPSI
WAFIROTU SYA’DIYAH
NIM 11410141
SALATIGA 2012
DEPARTEMEN AGAMA RI
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721
Website:
www.stainsalatiga.ac.id.X
E-mail
administrasi@stainsalatiga.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp
: 4 Eksemplar
Hal
: Naskah Skripsi Saudari
Wafirotu Sya‟diyah
Kepada Yth.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami
kirimkan naskah skripsi saudari:
NIM : 11410141
Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
Pembimbing,
DEPARTEMEN AGAMA RI
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721
NIM : 11410141
Jurusan : Tarbiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
Yang Menyatakan,
Wafirotu Sya‟diyah
MOTTO
Artinya:
Suamiku yang sangat aku hormati dan sayangi (Bapak Zaeni), dengan
dukungan dan doa agar aku bisa bertahan untuk menjadi lebih baik lagi.
Untuk anak-anakku (Fendi, Dewi dan Lisa) yang aku sayang, selalu
memberikan semangat dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
lancar tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
Drs. Djoko Sutopo, selaku ketua program studi Pendidikan Agama Islam STAIN
Salatiga
Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
saran, arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijakan meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
Segenap bapak dan ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program studi
Pendidikan Agama Islam.
Ariyati, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Pucang, Kec Secang, Kab.
Magelang yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian
di SD yang beliau pimpin.
Bapak dan ibu karyawan SD Negeri Pucang, Kec Secang, Kab. Magelang yang
telah membantu peneliti selama melakukan penelitian di SD tersebut.
Murid-murid kelas II SD Negeri Pucang Kec Secang, Kab Magelang yang telah
mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Peneliti,
Wafirotu Sya‟diyah
NIM. 11410141
ABSTRAK
Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya
adalah metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar. Pada kenyataannya,
dalam belajar guru menggunakan metode klasik yaitu ceramah, sehingga siswa
kurang aktif dalam pembelajaran dan prestasi belajar kurang memuaskan, oleh
karena itu perlu dilakukan penggunaan metode yang lain untuk meningkatkan
prestasi belajar. Penelitian ini untuk mengetahui apakah metode demonstrasi dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa tentang materi wudhu pada siswa kelas II SD
Negeri Pucang Kec. Secang Kab. Magelang Tahun 2012. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
dengan materi wudhu pada siswa kelas II SD Negeri Pucang Kec. Secang Kab.
Magelang Tahun 2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prestasi belajar pada siklus I sebesar 44%
atau 14 siswa dengan KKM 75, siklus II sebesar 56% atau 18 siswa dengan KKM
75 dan pada siklus III sebesar 81% atau 26 siswa untuk materi rukun wudhu dan
sebesar 87,5% atau 28 siswa untuk materi sunah wudhu dengan KKM 75.
Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I ke siklus II sebesar 12% dengan
KKM 75, peningkatan prestasi pada siklus II ke siklus III dengan materi rukun
wudhu sebesar 25% dan pada materi sunah wudhu sebesar 31,5%.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
PERSEMBAHAN vi
KATA PENGANTAR vii
ABSTRAK ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR xi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 6
E. Kegunaan Penelitian 6
F. Definisi Operasional7
G. Metode Penelitian 8
H. Sistematika Penelitian 15
B. Prestasi Belajar 17
C. Metode Demonstrasi 29
D. Materi Praktek Wudhu 32
A. Hasil Penelitian 46
B. Pembahasan Hasil Penelitian 66
BAB V PENUTUP 68
A. Kesimpulan 68
B. Saran 68
DAFTAR PUSTAKA 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIOGRAFI PENELITI
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Tabel 4.2. Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa pada Siklus
I (Rukum Wudhu) 49
II (Sunah Wudhu) 55
Tabel 4.7. Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa 57
Tabel 4.8. Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran Materi
Sunah Wudhu pada Siklus II 57
Tabel 4.9. Hasil Pengamatan terhadap Pembelajaran Guru Siklus III 60
Lampiran 13. Daftar Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa siklus III
Lampiran 14. Daftar Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa siklus III
Lampiran 15. Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran
Materi Rukun Wudhu pada Siklus I.
Lampiran 16. Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran
Materi Sunah Wudhu pada Siklus II.
Lampiran 17. Hasil Pengamatan Kondisi Siswa selama Proses Pembelajaran
PENDAHULUAN
memperlihatkan suatu proses sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati,
mendengar bahkan mungkin meraba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru
(Roestiyah, 1995:83). Materi praktek wudhu tidak mungkin hanya dengan ceramah
menyebabkan siswa kurang memahami materi tersebut, maka dipilih model yang bervariasi
seperti metode demonstrasi, diharapkan dengan metode demonstrasi peserta didik dapat
memahami sekaligus mempraktikkannya secara langsung. Dengan metode menggunakan
demonstrasi peserta didik akan merasa tertantang lagi untuk mencoba atau mempraktikkan
sehingga mereka akan lebih bersungguh-sungguh dan serius dalam mengikuti pembelajaran
sehingga diharapkan akan lebih meningkatkan prestasi belajar itu sendiri.
Menurut Tohirin (2008:151) “Prestasi Belajar diperoleh dari apa yang telah
dicapai oleh siswa setelah siswa melakukan kegiatan belajar”. Prestasi belajar
berkaitan dengan nilai yang diberikan guru untuk mengetahui hasil
Ada dua aspek penilaian dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu aspek teori
dan aspek praktik. Kedua aspek tersebut memiliki bobot nilai yang sama. Bahkan
menurut penulis aspek kemampuan praktik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
sangat penting daripada teori. Pendapat ini berdasarkan alasan bahwa kemampuan praktik
akan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya wudhu.
Wudhu merupakan perbuatan yang disyaratkan dengan tegas berdasarkan beberapa dalil 1), yaitu
sebagai berikut : Dalil pertama , kitab suci Alqur‟an. Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu
(403)
junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau
(404)
kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu
kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik
(bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”.(Al-
Ma‟idah: 6).
Keterangan:
: Maksudnya sakit yang tidak boleh kena air.
Dalil kedua, sunah dari Abu Hurairoh r.a. bahwa Nabi SAW. Bersabda :
" Allah tidak menerima sholat yang dikerjakan salah seorang diantaramu
bila ia berhadats, sehingga berwudhu terlebih dahulu."
judul:
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI WUDHU MELALUI METODE
DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II SD NEGERI PUCANG KEC. SECANG KAB.
MAGELANG TAHUN 2012.
Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
siswa mata pelajaran PAI pada siswa kelas II SD Negeri Pucang Kec. Secang
Kab. Magelang Tahun 2012.
Indikator Keberhasilan
Penerapan metode demonstrasi dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai.
Adapun dikatakan berhasil adalah apabila ada peningkatan mencapai 75% siswa mampu
mendemonstrasikan dengan benar dan mencapai KKM sebesar 75.
E. Kegunaan Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan berguna bagi berbagai pihak
yang terkait dengan kegiatan pembelajaran khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam,
diantara yang memperoleh manfaat itu :
Guru.
Guru dapat menciptakan perbaikan pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk belajar.
Guru lebih percaya diri, karena mampu menganalisis terhadap kinerjanya di kelas sehingga
menemukan kelemahan dan kekuatannya kemudian mengembangkan alternatif untuk mengatasi
kelemahannya.
Melalui penelitian ini guru berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan sendiri
karena bertindak sebagai perancang dan pelaku perbaikan tersebut.
Siswa.
Siswa akan menguasai guru untuk selalu mengadakan analisis terhadap hasil kerja/hasil belajarnya
dan mengadakan perbaikan dalam praktik wudhu.
3. Sekolah.
Sekolah memiliki guru yang kompeten yaitu guru yang mau melaksanakan tugas dengan penuh
pengabdian dan berinovasi demi kemajuan pendidikan.
F. Definisi Operasional
Untuk memberikan gmabaran sekaligus memperjelas pengertian dan pemahaman serta agar tidak
terjadi kesalahan pemahaman terhadap judul di atas maka penulis memperjelas istilah-istilah yang
terdapat dalam judul:
Prestasi Belajar :
Kata prestasi berasal dari Bahasa Belanda yaitu prestatie. Dalam bahasa
Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha” kata prestasi banyak digunakan dalam
berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalam kesenian, olah raga dan pendidikan, khususnya
pengajaran (Arifin, 1990:3).
Metode adalah cara yang telah teratur dan berfikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud (di
ilmu pengetahuan dsb) (Poerwadarminta, 2006: 767). Maksudnya yaitu suatu cara yang digunakan
untuk meningkatkan prestasi siswa.
Demonstrasi
Demonstrasi adalah Tindakan bersama berupa peragaan dsb untuk menyatakan proses
(Poerwadarminta, 2006:278). Maksudnya adalah siswa mengikuti pelajaran dengan cara
mempraktikan materi yang disampaikan guru untuk mencapai materi yang diajarkan.
Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Prosedur dan langkah-langkah penelitian
mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam PTK merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kalangan Guru.
berikut :
Mengidentifikasi data dan menganalisis masalah yaitu secara jelas dapat dimengerti masalah
yang akan diteliti.
Menerapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban berupa rumusan hipotesis
tindakan.
Langkah-langkah penelitian
Tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting,
meliputi ; (1) planning (perencanaan), (2) Action (tindakan), (3) Observation
(pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi) (Arikunto, 2006:20). Lebih jelasnya sebagai
berikut :
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan
dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah
Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlakukan saat proses pembelajaran
berlangsung.
Guru membuat skenario atau konsep pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.
Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada siklus II dan siklus III.
Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan tersebut,
yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada tahap selanjutnya, yaitu
siklus II dan seterusnya.
Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut di atas adalah unsur untuk membentuk
siklus, yaitu satu putaran beruntun yang kembali kelangkah semula. Jadi satu siklus
adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dalam bagan yang
berbeda namun secara garis besar tahapan diatas yang lazim dilalui, tahap-tahap itu
meliputi 1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan, 3. Pengamatan, 4. Revleksi. Dalam hal ini dapat
digambarkan dengan model dan rancangan tindakan dalam gambar berikut :
Refleksi
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II SIKLUS III
Pengamatan
ikunto, 2006: 16) Instrumen penelitian yang dipakai untuk
mendapatkan data masalah adalah sebagai
S berikut:
i
k Subyek Penelitian Test
l
u Penelitian ini Kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk
s dilaksanakan di mengukur keberhasilan program pengajaran dan
P SD Negeri Pucang, untuk mengukur prestasi peserta didik tentang
e Kecamatan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
n Secang, khususnya pada pada pokok bahasan Praktik
e Kabupaten Wudhu. Test praktek wudhu tentang cara bersuci
li Magelang. Pada tentang rukun dan sunah wudhu secara urut dan
t siswa kelas II yang tertib yaitu rukun wudhu (niat, membasuh muka,
i berjumlah 32 membasuh kedua tangan hingga siku, menyapu
a siswa. kepala, membasuh kedua kaki) dan sunah wudhu
n (membasuh tangan, berkumur, membasuh lubang
( hidung, mengusap kedua telinga, mendahulukan
A Instrumen yang kanan, membaca doa sesudah wudhu).
r Penelitian Dalam proses
penilaian praktek tentang rukun dan sunah wudhu peneliti dibantu oleh kolaborator (Ibu
Mahmudah, Ibu Ratna Baroroh dan Ibu Asyiah).
Lembar Pengamatan
Sebuah lembar untuk mengamati guru dan siswa pada waktu pembelajaran berlangsung.
Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan kolaborator (Ibu Mahmudah, Ibu Ratna Baroroh dan
Ibu Asyiah).
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dan Observasi. Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang
perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung di SD Negeri Pucang,
Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Peneliti dibantu oleh kolaborator (Ibu Mahmudah,
Ibu Ratna Baroroh dan Ibu Asyiah) untuk melakukan observasi secara langsung kepada setiap
subyek penelitian tentang rukun dan sunah wudhu dengan menggunakan air suci dan
mensucikan di mushola sekolah.
Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu dilakukan
analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan statistik sederhana yaitu:
Untuk menilai ulangan atau tes formatif peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh
siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga
diperoleh rata-rata tes formatif, dapat dirumuskan sebagai berikut:
M=
Keterangan :
M = nilai rata-rata
(Djamarah, 2000:264)
P= x 100%
Keterangan :
F = frekuensi
Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan penelitian tindakan kelas yang akan penulis ajukan meliputi tiga bagian pokok
yaitu bagian awal, isi dan bagian akhir, dan lima bab yang secara rinci akan
1. Bagian Awal
Merupakan bagian yang tidak termasuk dalam penulisan skripsi namun harus ada sebagai bagaian
formalitas dari sebuah skripsi. Meliputi : halaman sampul, lembar berlogo, halaman judul,
persetujuan pembimbing, lembar pengesahan, pernyataan keaslian karya, motto dan persembahan,
kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
2. Bagian Inti
Bab I Pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini penulis mengemukakan landasan teori dari tiap-tiap
variabel penelitian.
Bab III Pelaksanaan Penelitian, yang berisi tentang Gambaran umum SD Negeri Pucang,
Kec Secang, Kab Magelang dan Pelaksanaan Penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi hasil penelitian meliputi diskripsi
persiklus dan pembahasan.
Bagian Akhir
Peranan Wudhu
Peranan wudhu adalah penting karena orang yang hendak melaksanakan sholat,
wajib berwudhu terlebih dahulu, dikarenakan wudhu adalah menjadi syarat
sahnya sholat.
Prestasi Belajar
Prestasi
Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu “prestatie” sedang dalam kamus
Bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”
(Arifin, 2002:2). Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah
dikerjakan atau dilakukan (Depdiknas, 2007:895).
Kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis
tertentu dapat memberikan kepuasan tertentu pada manusia. Khususnya bagi
mereka yang masih berada dibangku sekolah sangat mengharapkan yang namanya
prestasi.
Belajar
a. Pengertian Belajar
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, belajar memiliki arti berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto, 1991:2).
Menurut Syah (1995:89) Belajar adalah kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan
jenis dan jenjang pendidikan. Menurut James O Whittaker, yang dikutip
oleh Ahmadi (2004:126), belajar dapat didefinisikan sebagai proses di mana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui atau pengalaman.
b. Ciri-ciri Belajar
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang akan
berlangsung secara terus-menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang
terjadi dalam diri seseorang akan menyebabkan perubahan berikutnya dan
perubahan tersebut akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar
berikutnya.
3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Perubahan yang terjadi karena proses belajar yang bersifat menetap atau
permanen. Hal ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar
akan bersifat menetap.
Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan
yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku
yang benar-benar disadari.
c. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip tujuan, tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan diterima oleh
para pelajar pada saat proses belajar terjadi.
Tujuan belajar
Faktor fisiologis
b) Faktor psikologis
(2) Motivasi
(3) Minat
(5) Bakat
Faktor eksternal
Lingkungan sosial
Prestasi Belajar
Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Asumsi bahwa
para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan
dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak
didik dalam suatu program pendidikan.
Prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidik. Asumsinya
adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik
dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berperan
sebagai umpan balik (feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ektern dari suatu institusi
pendidikan. Indikator intern dalam hal ini bahwa dalam prestasi belajar
dapat dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan.
Asumsinya kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan
masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti tinggi rendahnya
prestasi belajar dapat dijadikan indikator kesuksesan anak didik di
masyarakat.
Sebagai tolak ukur bagi guru untuk manilai ukuran tingkat keberhasilan
program pengajaran yang telah dipilihnya. Tolak ukur
untuk menentukan kenaikan atau kelanjutan dan perbaikan pelajaran.
Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri
atas:
Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta
kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
Lingkungan keluarga
Lingkungan sekolah
Lingkungan masyarakat
Lingkungan kelompok
Metode Demonstrasi
Siapkanlah siswa, barang kali ada beberapa hal yang perlu dicatat.
Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang
hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif
Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia
dengan baik
Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga
menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat)
Pengucapan niat tidak dianjurkan hukum syara‟. Dalil wajib niat adalah hadis
Umar r. a.,
“Rasulullah pernah bersabda, sesungguhnya sah atau tidak suatu amal itu
tergantung dari niatnya. Dan yang teranggap bagi setiap orang apa yang ia
niatkan. Maka siapa berhijrah (mengungsi dari daerah kafir ke daerah islam)
semata-mata karena taat kepada Allah dan Rasulullah, maka hijrah itu diterima
oleh Allah dan Rasulullah. Dan siapa yang hijrah karena keuntungan dunia
yang dikejar, atau karena perempuan yang akan dikawin, maka hijrahnya
terhenti pada apa yang niat hijrah kepadaNya.”
Membasuh kedua tangan hingga kedua siku. Siku adalah sendi yang
menghubungkan tangan dengan lengan. Kedua siku adalah wajib karena
yang demikian itu senantiasa dilakukan oleh Nabi, dan tidak pernah ada
keterangan lain bahwa nabi pernah meninggalkannya.
Membasuh kedua kaki serta ruas jari. Inilah keterangan yang jelas dan
berdasarkan hadist mutawatir dari perbuatan serta perkataan Rasulullah saw.
Ibnu Umar ra. Mengatakan :
Kemudian beliau sempat menyusul kami lagi sedangkan waktu „ashar sudah
sempit. Kami pun segera berwudhu dan membasuh kaki.
Tertib dan berurutan karena Allah Ta‟ala menyebutkan dalam ayat tersebut
fardhu-fardhu wudhu secara berurutan dengan memisahkan kedua kaki dari
kedua tangan.keduanya sama-sama wajib dibasuh kepala yang wajib di sapu.
Sedangkan sunah-sunah wudhu antara lain:
Sunah Wudhu
disyariatkan.
Menggosok gigi atau siwak. Siwak dapat diartikan kayu yang biasa dipakai
untuk menggosok gigi dan dapat diartikan menggosok gigi. Seperti biasanya
tanpa harus menggunakan siwak. Dengan kata lain setiap benda yang kesat
yang dapat dipakai untuk menggosok gigi.
Menyelang-nyelangi jenggot.
Perencana
Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti tempat wudhu dan gambar
cara berwudhu untuk demonstrasi tentang rukun wudhu.
Membuat lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan peserta didik
guna untuk mengetahui perubahan dan perkembangan.
Pelaksanaan
adalah:
Kegiatan awal
Melaksanakan apersepsi
Kegiatan inti
Guru mengajak siswa untuk membaca bersama-sama doa berwudhu.
Dengan tujuan untuk memusatkan perhatian siswa dan mengarahkan minat
siswa untuk mengikuti pembelajaran.
Guru menjelaskan materi tentang gerakan rukun wudhu dan tata cara
melakukan rukun wudhu.
Guru melakukan tanya jawab tentang materi rukun wudhu. c. Kegiatan akhir
Observasi
Dalam tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti dalam mengamati siswa pada waktu terjadi proses belajar mengajar
berlangsung. Maka dari itu peneliti mengamati
bahwa proses belajar mengajar adalah guru sudah siap sesuai dengan RPP,
pemberian motivasi belajar siswa, kejelasan dan sistematika penyampaian materi,
pengelolaan pembelajaran dan memberikan evaluasi bagi siswa tentang rukun
wudhu. Siswa juga diaktifkan untuk bertanya, supaya siswa lebih bisa menerima
pelajaran.
Refleksi
Siswa masih belum paham tentang materi yang disampaikan oleh guru tentang
demonstrasi rukun wudhu.
Masih ada siswa yang tidak memperhatikan saat guru menyampaikan materi
Ada siswa yang masih malu-malu dalam mempraktikkan gerakan rukun wudhu
Prestasi belajar siswa dalam belum memenuhi KKM sebesar 75. Kelemahan-
kelemahan ini merupakan salah satu komponen
yang menjadi indikator keberhasilan belum terpenuhi. Apabila hal ini terjadi,
maka akan dilanjutkan pada siklus II. Kelemahan-kelemahan ini akan diperbaiki
pada siklus II.
Perencana
Pelaksanaan
dilakukan adalah:
Kegiatan awal
Melaksanakan apersepsi
Guru mengajukan beberapa pertanyaan mengenai gerakan sunah wudhu.
Kegiatan inti
Kegiatan akhir
Observasi
Refleksi
Masih ada siswa yang tidak memperhatikan saat guru menyampaikan materi
Perencana
Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti tempat wudhu dan gambar
cara berwudhu untuk demonstrasi tentang rukun dan sunah wudhu.
Membuat lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan peserta didik
guna untuk mengetahui perubahan dan perkembangan
Pelaksanaan
dilakukan adalah:
Kegiatan awal
Guru menjelaskan kembali materi tentang gerakan wudhu dan tata cara
mendemonstrasikan rukun dan sunah wudhu.
Kegiatan akhir
Guru memberikan test melalui demonstrasi tentang rukun dan sunah wudhu.
Observasi
Refleksi
Tidak ada siswa yang bermain sendiri pada waktu pelajaran berlangsung
Hasil Penelitian
Deskripsi Siklus I
Perencanaan
Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti tempat wudhu dan gambar
cara berwudhu untuk demonstrasi tentang rukun wudhu. Gambar cara berwudhu
dimaksudkan agar siswa memperhatikan sehingga dapat mempraktekkan rukun
wudhu.
Pelaksanaan
Guru membagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang dan
diminta untuk memperhatikan contoh-contoh gerakan rukun wudhu pada gambar
yang diperlihatkan oleh
guru untuk didiskusikan. Setelah itu guru menunjuk 1 siswa pada setiap
kelompok untuk mempraktekkan rukun wudhu. Siswa yang lain
memperhatikan gerakan dari siswa-siswa tersebut dan apabila ada
gerakan yang salah, maka siswa yang lain dapat membetulkan gerakan
rukun wudhu tersebut.
Observasi
Tabel 4.1.
Penilaian
`1
2
3
4
1
Pemberian motivasi belajar
2
Kejelasan
dan
sistematika
√
penyampaian materi
3
Pengelolaan pembelajaran
√
4
Kejelasan suara
5
Penguasaan bahan
√
6
Tuntutan pencapaian/ketercapaian
√
kompetensi siswa
7
Memberikan evaluasi
√
8
Ketepatan strategi pembelajaran
√
Keterangan:
1 : kurang/rendah
2 : cukup/sedang
baik/tinggi
Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa pada Siklus I (Rukun Wudhu)
No.
Nama
Niat
Membasuh
Membasuh
Mengusap
Membasuh
Tertib
Jumlah
muka
kedua
kepala
kedua kaki
tangan
serta ruas
sampai siku
jari
20
15
15
20
15
15
100
1.
Agus
6
6
7
10
7
6
62
Setiawan
2.
Anisa Wulan
15
13
12
16
11
10
77
3
Dina Saputri
7
7
7
11
7
7
46
4
Satrio Adi
7
8
8
9
8
8
48
5
Ahmad
9
13
12
17
13
13
77
Ridho
6
Adi
Firya
10
13
13
17
14
14
78
Fandi
7
Ahmad
6
9
9
12
9
8
53
Ravid
8
Aji
Priyo
8
10
10
13
9
9
60
Wibowo
9
Aufalakh
8
14
13
16
14
13
78
10
Aldi
Aidil
9
14
13
16
13
14
79
Fitria
11
Anang
8
7
8
12
9
9
53
Saefudin
12
Andika
9
9
9
11
9
9
56
Rahmadani
13
Anisa
15
13
13
16
10
12
79
Saputri
14
Aris
6
7
8
9
8
8
46
Setiawan
15
Aryojali
11
14
14
15
12
13
75
16
Desi Aryani
8
14
13
16
13
13
77
17
Desiana
7
8
9
10
7
8
49
18
Dyah
8
8
9
11
8
8
52
19
Dimas
8
8
8
11
8
8
51
20
Erma
11
13
12
17
12
11
76
21
Hari
9
14
13
16
14
13
79
Gunawan
22
Jihaan
8
8
9
12
8
8
51
23
Lusiana
8
10
10
13
8
8
65
24
Fahmi
9
13
13
18
14
14
81
25
Satriyo
9
14
13
18
14
14
82
26
Eruanda
7
10
11
10
8
8
54
27
Marlinda
8
9
11
10
8
8
54
28
M. Fuadi
9
14
14
17
14
14
82
29
M. Zidan
10
9
9
14
9
9
60
30
Natania
11
9
10
15
8
10
63
31
Rendi
10
10
10
15
10
10
65
32
Siti Fauziah
11
14
13
17
14
13
82
Keterangan:
75-100 = tuntas
Dari tabel di atas dapat dilihat siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 75 (tidak tuntas)
sebanyak 18 siswa atau 56% dari semua siswa kelas II. Hasil siswa yang mendapatkan nilai 75
atau lebih (tuntas) sebanyak 14 siswa atau 44% dari semua siswa kelas II. Pada siklus I ini dapat
disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam mempraktekkan rukun wudhu masih
rendah, maka perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
Tabel 4.3.
1.
< 75
18
56%
Tidak Tuntas
2.
≥ 75
14
44%
Tuntas
Total
32
100%
Berdasarkan tabel di atas, prestasi belajar pada siklus I ditemukan 18 siswa
(56%) tidak tuntas, 14 siswa (44%) tuntas dalam belajar. Dengan demikian,
indikator keberhasilan belajar ketuntasan siswa sebesar 75% atau nilai
KKM sebesar 75 tidak terpenuhi, jadi observasi kegiatan ini dilanjutkan
pada siklus II.
Refleksi
Tabel 4.4.
No.
Nama
Kurang
Bermain
Tidak
Malu-
Kurang
Aktif
sendiri
memper
malu
paham/
hatikan
dalam
bingung
memprak
tekkan
1.
Agus
√
-
√
√
√
Setiawan
2.
Anisa Wulan
√
-
-
√
-
3
Dina Saputri
√
√
√
√
√
4
Satrio Adi
√
√
√
√
√
5
Ahmad
-
√
-
√
√
Ridho
6
Adi
Firya
-
-
√
-
Fandi
7
Ahmad
√
√
√
√
√
Ravid
8
Aji
Priyo
√
√
√
√
Wibowo
9
Aufalakh
√
-
√
-
10
Aldi
Aidil
-
-
√
-
Fitria
11
Anang
√
√
√
√
Saefudin
12
Andika
√
√
√
√
Rahmadani
13
Anisa
√
-
-
-
Saputri
14
Aris
√
√
√
√
Setiawan
15
Aryojali
√
-
√
-
16
Desi Aryani
√
-
√
√
17
Desiana
√
√
√
√
18
Dyah
√
√
√
√
19
Dimas
√
√
√
√
20
Erma
-
-
√
-
21
Hari
-
-
-
-
Gunawan
22
Jihaan
√
√
√
√
23
Lusiana
√
-
√
√
24
Fahmi
√
-
-
-
25
Satriyo
-
-
-
-
26
Eruanda
√
-
√
√
√
27
Marlinda
√
√
√
√
√
28
M. Fuadi
-
-
-
-
-
29
M. Zidan
√
-
√
√
√
30
Natania
√
√
√
√
√
31
Rendi
√
-
√
√
√
32
Siti Fauziah
-
-
-
-
-
Pelaksanaan
Observasi
Tabel 4.5.
Hasil Pengamatan terhadap Pembelajaran Guru pada Siklus II
No.
Aspek yang dinilai
Penilaian
`1
2
3
4
1
Pemberian motivasi belajar
√
2
Kejelasan
dan
sistematika
√
penyampaian materi
3
Pengelolaan pembelajaran
√
4
Kejelasan suara
√
5
Penguasaan bahan
6
Tuntutan
pencapaian/ketercapaian
√
kompetensi siswa
7
Memberikan evaluasi
√
8
Ketepatan strategi pembelajaran
Keterangan:
1 : kurang/rendah
2 : cukup/sedang
baik/tinggi
Pada siklus II dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola kelas cukup baik
dilihat dari banyaknya aktifitas mengajar guru yang mendapatkan nilai cukup dan perlu
dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
Lembar observasi kegiatan peserta didik dengan materi praktek sunah wudhu.
Tabel 4.6.
No.
Nama
Sebelum wudhu
Ketika wudhu
Sesudah
jumlah
wudhu
Mencuci
berkumur
Membasuh
Mengusap
dahulukan
Doa
telapak
lubang
kedua
yang
setelah
tangan
hidung
telinga
kanan
wudhu
15
15
15
15
10
30
100
1.
Agus
7
9
10
10
7
15
71
Setiawan
2.
Anisa
15
13
12
13
9
20
82
Wulan
3
Dina
11
13
13
13
8
20
78
Saputri
4
Satrio Adi
7
8
8
9
8
15
55
5
Ahmad
13
13
12
13
8
16
76
Ridho
6
Adi
Firya
13
13
13
13
8
20
77
Fandi
7
Ahmad
7
9
9
12
9
12
58
Ravid
8
Aji
Priyo
8
10
10
13
9
11
62
Wibowo
9
Aufalakh
10
14
13
14
9
20
80
10
Aldi
Aidil
9
14
13
14
9
23
80
Fitria
11
Anang
8
9
9
12
9
16
63
Saefudin
12
Andika
12
13
9
13
9
18
75
Rahmadani
13
Anisa
15
13
13
12
10
16
79
Saputri
14
Aris
6
7
8
9
8
15
53
Setiawan
15
Aryojali
11
14
14
13
9
23
78
16
Desi
12
14
13
13
9
22
83
Aryani
17
Desiana
9
8
9
10
7
12
55
18
Dyah
8
8
9
11
8
14
58
19
Dimas
9
8
8
12
9
14
60
20
Erma
12
13
13
13
9
20
81
21
Hari
13
14
13
14
9
25
87
Gunawan
22
Jihaan
8
8
9
12
8
15
58
23
Lusiana
8
10
10
13
8
15
72
24
Fahmi
12
13
13
14
9
22
81
25
Satriyo
13
14
13
14
9
20
83
26
Eruanda
10
13
12
12
8
23
77
27
Marlinda
8
9
11
10
8
14
60
28
M. Fuadi
14
14
14
14
9
18
82
29
M. Zidan
10
13
13
14
9
20
79
30
Natania
11
9
10
13
8
15
66
31
Rendi
10
10
10
13
10
16
69
32
Siti
14
14
14
14
9
18
82
Fauziah
Keterangan:
75-100 = tuntas
Dari tabel di atas dapat dilihat siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 75 (tidak tuntas)
sebanyak 14 siswa atau 44% dari semua siswa kelas II. Hasil siswa yang mendapatkan nilai
75 atau lebih (tuntas) sebanyak 18 siswa atau 56% dari semua siswa kelas II. Pada siklus II ini
dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam mempraktekkan sunah wudhu sudah
cukup baik, namun perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
Tabel 4.7.
Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa
No.
Nilai
Jumlah
Presentase
Keterangan
1.
< 75
14
44%
Tidak Tuntas
2.
≥ 75
18
56%
Tuntas
Total
32
100%
Refleksi
Tabel 4.8.
No.
Nama
Kurang
Bermain
Tidak
Malu-malu
Kurang
Aktif
sendiri
memperhatikan
dalam
paham/
mempraktekkan
bingung
1.
Agus
√
-
-
√
√
Setiawan
2.
Anisa
√
-
-
-
-
Wulan
3
Dina
-
-
-
√
-
Saputri
4
Satrio Adi
√
√
√
√
√
5
Ahmad
√
-
√
√
√
Ridho
6
Adi
Firya
-
-
√
√
-
Fandi
7
Ahmad
√
√
√
√
√
Ravid
8
Aji
Priyo
√
-
√
√
√
Wibowo
9
Aufalakh
-
√
√
-
-
10
Aldi
Aidil
-
-
-
√
-
Fitria
11
Anang
√
Saefudin
12
Andika
-
Rahmadani
13
Anisa
-
Saputri
14
Aris
√
Setiawan
15
Aryojali
-
-
16
Desi
√
Aryani
17
Desiana
√
√
18
Dyah
√
19
Dimas
√
√
20
Erma
-
21
Hari
-
Gunawan
22
Jihaan
√
23
Lusiana
√
24
Fahmi
-
25
Satriyo
-
26
Eruanda
-
√
-
27
Marlinda
√
28
M. Fuadi
-
-
29
M. Zidan
√
30
Natania
√
31
Rendi
-
32
Siti
-
Fauziah
Pada
siklus
II hasil
pengamatan kondisi
siswa
selama
Observasi
Tabel 4.9.
Hasil Pengamatan terhadap Pembelajaran Guru pada Siklus III
No.
Aspek yang dinilai
Penilaian
`1
2
3
4
1
Pemberian motivasi belajar
2
Kejelasan
dan
sistematika
penyampaian materi
3
Pengelolaan pembelajaran
4
Kejelasan suara
5
Penguasaan bahan
6
Tuntutan
pencapaian/ketercapaian
√
kompetensi siswa
7
Memberikan evaluasi
8
Ketepatan strategi pembelajaran
Keterangan:
1 : kurang/rendah
2 : cukup/sedang
baik/tinggi
Pada siklus III dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola kelas sudah baik
dilihat dari banyaknya aktifitas mengajar guru yang mendapatkan nilai baik.
Lembar observasi kegiatan peserta didik dengan materi praktek rukun dan sunah wudhu.
Tabel 4.10.
Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Pembelajaran Siswa pada
Siklus III (Rukun Wudhu)
No.
Nama
Niat
Membasuh
Membasuh
Mengusap
Membasuh
Tertib
Jumlah
muka
kedua
kepala
kedua kaki
tangan
serta ruas
sampai siku
jari
20
15
15
20
15
15
100
1.
Agus
16
10
11
13
14
12
76
Setiawan
2.
Anisa Wulan
15
13
13
16
11
12
80
3
Dina Saputri
15
13
12
13
12
12
77
4
Satrio Adi
14
10
12
15
13
12
76
5
Ahmad
12
13
12
17
13
13
80
Ridho
6
Adi
Firya
16
13
13
17
14
14
84
Fandi
7
Ahmad
14
9
13
16
9
14
75
Ravid
8
Aji
Priyo
10
10
10
15
10
9
65
Wibowo
9
Aufalakh
12
14
13
16
14
13
82
10
Aldi
Aidil
13
14
13
16
13
14
83
Fitria
11
Anang
15
13
12
15
11
12
78
Saefudin
12
Andika
9
9
9
11
9
9
56
Rahmadani
13
Anisa
15
13
13
16
10
12
79
Saputri
14
Aris
14
12
12
14
14
12
77
Setiawan
15
Aryojali
11
14
14
15
12
13
75
16
Desi Aryani
8
14
13
16
13
13
77
17
Desiana
16
13
11
15
10
13
78
18
Dyah
8
8
9
11
8
8
52
19
Dimas
8
8
8
11
8
8
51
20
Erma
11
13
12
17
12
11
76
21
Hari
9
14
13
16
14
13
79
Gunawan
22
Jihaan
15
13
13
15
14
12
82
23
Lusiana
16
12
12
17
12
13
82
24
Fahmi
9
13
13
18
14
14
81
25
Satriyo
9
14
13
18
14
14
82
26
Eruanda
15
13
12
16
12
13
81
27
Marlinda
14
14
12
15
11
12
78
28
M. Fuadi
9
14
14
17
14
14
82
29
M. Zidan
11
12
13
15
12
12
75
30
Natania
11
9
10
15
8
10
63
31
Rendi
10
10
10
15
10
10
65
32
Siti Fauziah
11
14
13
17
14
13
82
Keterangan:
75-100 = tuntas
Dari tabel di atas dapat dilihat siswa yang mendapatkan nilai kurang
dari 75 (tidak tuntas) sebanyak 6 siswa atau 19% dari semua siswa
kelas II. Hasil siswa yang mendapatkan nilai 75 atau lebih (tuntas)
sebanyak 26 siswa atau 81% dari semua siswa kelas II. Pada siklus III
ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam mempraktekkan
rukun wudhu sudah baik.
berikut:
Tabel 4.11.
Presentase Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa
No.
Nilai
Jumlah
Presentase
Keterangan
1.
< 75
6
19%
Tidak Tuntas
2.
≥ 75
26
81%
Tuntas
Total
32
100%
Tabel 4.12
Sebelum wudhu
Ketika wudhu
Sesudah
jumlah
wudhu
Mencuci
berkumur
Membasuh
Mengusap
dahulukan
Doa
telapak
lubang
kedua
yang
setelah
tangan
hidung
telinga
kanan
wudhu
15
15
15
15
10
30
100
1.
Agus
10
13
12
13
9
20
77
Setiawan
2.
Anisa
15
13
12
13
9
20
82
Wulan
3
Dina
11
13
13
13
8
20
78
Saputri
4
Satrio Adi
12
12
12
13
8
19
76
5
Ahmad
13
13
12
13
8
16
76
Ridho
6
Adi
Firya
13
13
13
13
8
20
77
Fandi
7
Ahmad
12
13
13
12
9
21
80
Ravid
8
Aji
Priyo
8
10
10
13
9
11
62
Wibowo
9
Aufalakh
10
14
13
14
9
20
80
10
Aldi
Aidil
9
14
13
14
9
23
80
Fitria
11
Anang
11
13
14
13
9
21
81
Saefudin
12
Andika
12
13
10
13
9
18
76
Rahmadani
13
Anisa
15
13
13
12
10
16
79
Saputri
14
Aris
14
13
12
12
9
17
77
Setiawan
15
Aryojali
11
14
14
13
9
23
78
16
Desi
12
14
13
13
9
22
83
Aryani
17
Desiana
13
14
12
12
8
17
76
18
Dyah
14
14
13
12
9
19
81
19
Dimas
9
8
8
12
9
14
60
20
Erma
12
13
13
13
9
20
81
21
Hari
13
14
13
14
9
25
87
Gunawan
22
Jihaan
8
8
9
12
8
15
58
23
Lusiana
12
11
12
13
9
15
80
24
Fahmi
12
13
13
14
9
22
81
25
Satriyo
133
14
13
14
9
20
83
26
Eruanda
10
13
12
12
8
23
77
27
Marlinda
12
14
13
12
8
20
79
28
M. Fuadi
14
14
14
14
9
18
82
29
M. Zidan
10
13
13
14
9
20
79
30
Natania
11
9
10
13
8
15
66
31
Rendi
13
13
14
13
10
16
79
32
Siti
14
14
14
14
9
18
82
Fauziah
Keterangan:
75-100 = tuntas
Dari tabel di atas dapat dilihat siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 75 (tidak tuntas)
sebanyak 4 siswa atau 12,5% dari semua siswa kelas II. Hasil siswa yang mendapatkan nilai
75 atau lebih (tuntas) sebanyak 28 siswa atau 87,5% dari semua siswa kelas II. Pada siklus III
ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam mempraktekkan sunah wudhu sudah
baik.
1.
< 75
4
12,5%
Tidak Tuntas
2.
≥ 75
28
87,5%
Tuntas
Total
32
100%
Refleksi
Tabel 4.14.
No.
Nama
Tidak
Memperhati
Tidak Malu-
Bermain
kan materi
malu dalam
sendiri
mempraktek
kan
1.
Agus
√
√
√
Setiawan
2.
Anisa Wulan
√
√
√
3
Dina Saputri
√
√
√
4
Satrio Adi
√
√
√
5
Ahmad
√
√
√
Ridho
6
Adi
Firya
√
√
√
Fandi
7
Ahmad
√
√
√
Ravid
8
Aji
Priyo
√
√
√
Wibowo
9
Aufalakh
√
√
√
10
Aldi
Aidil
√
√
√
Fitria
11
Anang
√
√
√
Saefudin
12
Andika
√
√
√
Rahmadani
13
Anisa
√
√
√
Saputri
14
Aris
√
√
√
Setiawan
15
Aryojali
√
√
√
16
Desi Aryani
√
√
√
17
Desiana
√
√
√
18
Dyah
√
√
√
19
Dimas
√
√
√
20
Erma
√
√
√
21
Hari
√
√
√
Gunawan
22
Jihaan
√
√
√
23
Lusiana
√
√
√
24
Fahmi
√
√
√
25
Satriyo
√
√
√
26
Eruanda
√
√
√
27
Marlinda
√
√
√
28
M. Fuadi
√
√
√
29
M. Zidan
√
√
√
30
Natania
√
√
√
31
Rendi
√
√
√
32
Siti Fauziah
√
√
√
A. Kesimpulan
Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I ke siklus II sebesar 12% dengan
KKM 75, peningkatan prestasi pada siklus II ke siklus III dengan materi rukun
wudhu sebesar 25% dan pada materi sunah wudhu sebesar 31,5%.
B. Saran
Bagi Guru
Bagi Sekolah
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
Rifa‟i, NH. 2002. Bimbingan Ibadah. Jombang: Lintas Media Roestiyah. 2001.
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sabiq. 2006. Fiqh Sunah.
Jakarta: Pundi Aksara.
tanggal 10/6/2012)
(http:/id.shvoong.com/social-scienses/education/fungsi-utama-prestasi-belajar.
Diakses 10.00 WIB. Tanggal 9/6/2012).
BIOGRAFI PENELITI
Agama : Islam
Peneliti,
Wafirotu Sya‟diyah
PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG DINAS
PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
Sekolah Dasar Negeri Pucang Kecamatan Secang
SURAT KETERANGAN
Nomor:
Magelang
Menerangkan bahwa:
Fakultas : Tarbiyah
Nama tersebut di atas benar-benar telah melakukan penelitian Mata Pelajaran PAI
pada siswa kelas II SD Negeri Pucang.