Anda di halaman 1dari 3

Air laut menjadi asin

Laut diperkirakan terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu. Awalnya laut bersifat sangat asam
dengan air yang mendidih karena panasnya bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena
saat itu atmosfer bumi yang penuh dengan karbon dioksida. Keasaman air inilah yang
menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi sehingga menghasilkan garam-garaman yang
menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini.

Garam-garam mineral yang tinggal inilah yang membuat air laut menjadi asin, sehingga tingkat
keasinan air laut berbeda di setiap dunia. Rata – rata tingkat garam air laut di seluruh dunia
adalah 3.5%.

Selain alasan diatas ada beberapa alasan lain mengapa air laut menjadi asin. Sebagai contoh
Laut Mati di Israel yang suhunya cukup panas, sehingga penguapan yang dilakukan lebih besar
dan tentu saja tingkat keasinan laut akan semakin tinggi. Jika kadar garam air lautbiasanya
dalam titik 0 maka kadar laut mati sekitar 30% lebih tinggi. Hal ini menjadikan air laut semakin
asin dan juga 9 kali salinitas lebih tinggi.

Seringkali juga awan yang didapatkan dari uap laut mati bertiup dan bergeser sehingga jatuh
dan mengalir ke negara lain ataupun aliran laut lainnya. Mengingat jangkauan awan cukup luas
dan bergantung pada angin, maka beberapa negara di sekitar juga akan terkena imbas dari laut
mati dan salinitas akan tinggi ataupun naik.

Tanah dan Salinitasnya

Sebenarnya rasa asin dari laut juga bisa dipengaruhi oleh daratan, misalnya jika terjadi hujan
di daratan dan air akan masuk kedalam tanah sedikit demi sedikit. Ketika tanah sudah penuh
dan di luar tampungannya maka air akan sedikit demi sedikit keluar melalui sungai dan
akhirnya ke laut. Aliran air ini memang tidak sebesar air sungai atau hujan, namun ketika air
memasuki daratan dan mengalir ke laut. Darat mengandung cukup banyak garam dan juga
mineral yang dapat mempengaruhi rasa pada air laut.

Faktor yang mempengaruhi kadar garam air laut cukup banyak. Air laut memiliki kadar garam
karena bumi dipenuhi oleh garam mineral terutama di bagian bebatuan dan juga tanah. Namun
garam yang dimaksud bercampur dengan bahan lainnya yang terpendam. Sehingga tidak bisa
langsung anda lihat atau rasakan. Contohnya saja seperti bahan natrium, kalium, kasium, dll.
Jika air sungai mengalir ke lautan dan membawa garam tersebut, ombak laut yang akan
memukul air pantai sehingga menghasilkan bentukan seperti halnya kristal ataupun batuan.
Dari sana juga ada benturan dan perbedaan suhu yang membuat beberapa bahan non-air
menjadi terbentuk dan mengkristal. Lama-kelamaan air laut menjadi asin karena banyak
mengandung garam dan anda bisa menariknya menjadi garam panenan.

Laut yang paling tawar di bumi berada di beberapa area seperti timur Teluk finlandia dan di
utara Teluk Bothnia, keduanya bagian dari Laut Baltik. Jika anda berenang disana salinitas atau
garam kurang kuat sehingga produksi garam kurang. Sedangkan laut yang paling asin di dunia
berada di Laut Merah. Dimana suhu disana cukup tinggi dengan sedikit masukan air dari
sungai. Ada juga laut mati seperti yang dijelaskan diatas, dimana karena salinitas yang tinggi
ketika anda berenang disana maka anda bisa mengapung.

Air laut tampak berwarna biru

Matahari memancarkan energi yang dapat diterima langsung oleh laut. Energi sinar matahari
yang masuk kedalam air laut itu diabsorpsi, dihamburkan, dan sebagian diubah menjadi energi
panas. Snar matahari terdiri dari sinar yang tampak seperti sinar yang terurai pada rainbow
(katumbiri), dan sinar-sinar yang tidak tampak oleh mata kita seperti sinar ultraviolet dan
inframerah. Air laut mempunyai daya selektif untuk mengabsorpsi sinar matahari. Warna air
laut tampak hijau kebiru-biruan, hal ini disebabkan karena tiap lapisan air laut mempunyai daya
seleksi absorpsi yang berbeda-beda terhadap setiap sinar cahaya matahari.

 Pada lapisan air permukaan (0 – 0,5 meter) air hanya mengabsorpsi sinar inframerah
yang tidak nampak oleh mata kita, sehingga dipermukaan tampaknya putih.
 Sampai pada kedalaman 5 meter, sinar yang diabsorpsi mula-mula sinar hijau dan sinar
kebiru-biruan.
 Pada kedalaman 50 meter, lapisan air itu mengabsorpsi sinar yang biru hijau yang
menyebabkan warna air permukan tampak biru.

Matahari menyinarkan energinya ke permukaan air laut, bila posisi matahari di zenith 98 %
dari energinya mencapai permukaan laut dan diabsorpsi oleh air laut tersebut. Tetapi bila
matahari ada 100 di atas horizon hanya 65 % energi matahari tersebut yang diabsorpsi oleh air
laut sisanya direfleksikan oleh permukaan air laut ke atmosfer.

Selain penyinaran secara langsung dari matahari air laut juga menerima cahaya difusi dari
langit. Kira-kira 95 % dari energi juga masuk ke dalam air laut dan dapat mempengaruhi warna
laut itu sendiri.

Faktor lain yang mempengaruhi warna air laut adalah;

 Warna hijau, karena air biru dengan dasar laut yang putih karena endapan kapur
sehingga tampak hijau.
 Warna merah, bila pada laut tersebut tumbuh plankton algae merah misalnya yang
terdapat pada laut Merah.
 Warna kuning, seperti yang terjadi di laut Kuning karena adanya lumpur tanah loss
yang
 berwarna kuning yang berasal dari gurun Gobi yang terbawa oleh sungai Hoang Ho
atau oleh angin ke laut tersebut.
 Harna hitam, seperti di laut Hitam, karena air dan dasar lautnya banyak mengan dung
humus (sisa tanaman) yang sangat pekat.

Anda mungkin juga menyukai