DAFTAR ISI
IDENTITAS BUKU
BAB 1
HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP EKONOMETRIKA
Mengumpulkan Data
Ada tiga jenis data yang umumnya tersedia untuk keperlukan analisis empiris.
1. Data deret berkala.
2. Data lintas sektoral.
3. Data kelompok (gabungan antara data deret berkala dan data lintas sektoral)
Data deret berkala dikumpulkan selama kurun waktu tertentu, seperti data
tentang PDB, kesempatan kerja, pengangguran, jumlah uang beredar, ataupun
defisit anggaran belanja pemerintah. Data ini bersifat kuantitatif (misalnya,
harga, pendapatan,jumlah uang beredar) ataupun kualitatif (misalnya laki-laki
atau perempuan, bekerja atau menganggur, menikah atau belum menikah,
hitam atau putih).
Data lintas sektoral adalah data tentang suatu atau lebih variabel yang
diumpulkan pada suatu waktu tertentu, seperti data sensus penduduk yang
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 tahun sekali.
Ada data kelompok yang bersifat khusus, yaitu data panel, atau disebut juga
data longitudinal atau data miropanel, dimana unit lintas-seektoral yang
sama, misalnya, suatu keluarga atau perusahaan, survei secara berkala. Data
panel yang dihasilkan dari wawancara yang berulang ulang atas rumah tangga
yang sama selama kurun waktu tertentu memberikan informasi yang sangat
bermanfaat tentang dinamika perilaku rumah tangga.
Sumber Data. Sepatah kata patut disampaikan berkenaan dengan sumber data.
Keberhasilan sebuah studi ekonometria akan bergantung pada kualitas, maupun
kuantitas data.
Menentukan Model Matematis untuk Partisipasi Angkatan Kerja
Untuk mengetahui pengaruh SPS terhadap TPAKS, hal pertama yang perlu
kita lakukan adalah mengambarkan data kedua variabel tersebut dalam bentuk
diagram pencar (scatter diagram atau scattergram). Sebagaimana tampak
dalam gambar 1-1.
Sebagai taksiran awal, kita dapat menggambarkan sebuah garis lurus melalui
titik-titik yang terpancar dan menuliskan hubungan antara TPAKS dan APS
dengan model matematis sederhana berikut ini :
𝑇𝑃𝐴𝐾𝑆 = 𝐵1 + 𝐵2 𝐴𝑃𝑆
Persamaan diatas menyatakan bahwa TPAKS dan APS. B1 dan B2 disebut
sebagai parameter dari fungsi linear itu. B1 disebut juga titik potong yang
menyatakan besarnya nilai TPAKS bilamana APS sebesar nol. Dan B2 disebut
sebagai kemiringan atau lereng (slope). Kemiringan tersebut mengukur
tingkat perubahan TPAKS untuk setiap satu unit perubahan APS.