Anda di halaman 1dari 20

218 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN KEBIJAKAN PROGRAM E-KTP


(Studi Pelaksanaan Perekaman Data Di Kabupaten Hulu Sungai Utara)

Nazaruddin
Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lambung Mangkurat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pelaksanaan kebijakan program e-


KTP dalam pelaksanaan perekaman data di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Pendekatan penelitian
kualitatif dengan lokasi di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Sumber data berasal dari data primer
dan data sekunder, yang dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Analisis data menggunakan model analisis kualitatif model dari Miles dan Huberman yang terdiri
dari reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Kredibilitas data dengan perpanjangan
pengamatan, meningkatkan ketekunan serta triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pelaksanaan kebijakan program e-KTP
dalam pelaksanaan perekaman data di Kabupaten Hulu Sungai Utara Efektivitas belum tercapai,
dengan melihat dari pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi untuk
mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus dan komunikasi dengan berbagai macam
organisasi lainnya. Integrasi menyangkut proses sosialisasi. Serta kemampuan organisasi untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses pengadaan dan
pengisian tenaga kerja. Dalam hal pencapaian tujuan akhir berupa kurun waktu dan sasaran yang
merupakan target kongktit masih belum tercapai. Ini terbukti dari masih belum tercapainya target
pelaksanaan perekaman data, yaitu baru mencapai 71,40%. Kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan kebijakan program e-KTP pada pelaksanaan perekaman data di Kabupaten Hulu
Sungai Utara adalah keterlambatan pengiriman perangkat pelayanan rekam data e-KTP. Dalam
hal pelaksanaan penerapan e-KTP, ada 1 (satu) wilayah yang secara geografis merupakan daerah
rawa/air yang tidak dapat dijangkau oleh transportasi darat seperti kendaraan roda 4, dimana
wilayah tersebut merupakan daerah yang berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah. Selain
itu sebaran penduduk yang masih terisolir, yakni Kecamatan Paminggir merupakan daerah yang
perlu penanganan dan perhatian khusus dalam pelayanan e-KTP mendatang.
Disimpulkan bahwa pelaksanaan kebijakan program e-KTP dalam pelaksanaan
perekaman data di Kabupaten Hulu Sungai Utara efektivitas belum tercapai.

Kata Kunci: Efektivitas, Perekaman Data, Program e-KTP.

1. Latar Belakang sudah mulai diintegrasikan dalam suatu


Seiring dengan perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dari pusat
teknologi informasi dan komunikasi yang pemerintahan. Sebagai contoh adalah
semakin pesat saat ini sangatlah dengan adanya penerapan electronic-
memungkinkan masyarakat untuk bisa government (e-government) yang mulai
mengakses informasi apa saja yang mereka diterapkan di Indonesia. Penerapan e-
butuhkan dalam kehidupan sehari-hari, government di Indonesia, dibidani oleh
seolah-olah tidak ada batasannya. Dengan adanya Instruksi Presiden No. 3/2003
terintegrasinya sistem teknologi dan tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
informasi ini juga berdampak kepada pengembangan e-government. Tidak
lembaga publik seperti pemerintah daerah. disangkal lagi bahwa teknologi informasi dan
Sistem pemerintahan daerah sekarang ini komunikasi dapat digunakan untuk
219 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

menunjang dalam sistem operasional dan 1. Bagaimana efektivitas pelaksanaan


manajerial dari berbagai kegiatan institusi kebijakan program e-KTP dalam
yang di dalamnya termasuk kegiatan pelaksanaan perekaman data di
pemerintahan dalam hal penyelenggaraan Kabupaten Hulu Sungai Utara?
pelayanan publik kepada masyarakat. 2. Kendala-kendala apa yang dihadapi dalam
Salah satu program yang mulai pelaksanaan kebijakan program e-KTP
diterapkan sekarang ini oleh Kementrian pada pelaksanaan perekaman data di
Dalam Negeri Republik Indonesia adalah Kabupaten Hulu Sungai Utara?
dengan memanfaatkan teknologi informasi
dalam melakukan pelayanan kepada 3. Tujuan Penelitian
masyarakat adalah berupa penerapan Tujuan penelitian adalah untuk
program Kartu Tanda Penduduk Elektronik melakukan analisis, menjelaskan dan
atau disebut juga e-KTP. e-KTP merupakan mendeskripsikan mengenai:
sistem kependudukan terbaru yang sudah 1. Efektivitas pelaksanaan kebijakan
diterapkan oleh pemerintah, hal ini sesuai program e-KTP dalam pelaksanaan
dengan amanat Undang-Undang No. 23 perekaman data di Kabupaten Hulu
Tahun 2006 tentang Administrasi Sungai Utara.
Kependudukan, dimana pada pasal 101 2. Kendala apakah yang dihadapi dalam
huruf a, undang-undang tersebut dijelaskan pelaksanaan kebijakan program e-KTP
bahwa memerintahkan kepada pemerintah pada pelaksanaan perekaman data di
untuk memberikan NIK kepada setiap Kabupaten Hulu Sungai Utara.
penduduk paling lambat tahun 2011.
Berdasarkan fakta di lapangan dari 4. Tinjauan Pustaka
hasil pengamatan penulis diketahui bahwa 4.1. Konsep Kebijakan Publik
pelaksanaan perekaman data e-KTP Kebijakan publik menurut
khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Utara Anderson adalah serangkaian tindakan
masih belum maksimal. Hal ini didasarkan yang mempunyai tujuan tertentu yang
pada fakta-fakta di lapangan bahwa capaian diikuti dan dilaksanakan oleh seorang atau
target perekaman data yang masih belum kelompok pelaku guna memecahkan
terpenuhi sesuai dengan target waktu yang masalah tertentu. Implikasi dari rumusan
ditentukan. Begitu juga dalam hal koordinasi ini menurut Anderson adalah : (1)
antar bagian dan unsur dalam proses kebijakan publik itu selalu mempunyai
perekaman data juga masih belum berjalan tujuan tertentu atau tindakan yang
dengan baik. Disamping itu motivasi berorientasi pada tujuan, (2) berisi
masyarakat untuk berhadir dalam perekaman tindakan-tindakan atau pola-pola tindakan
data juga masih rendah, terutama pada warga para pejabat pemerintah, (3) menekankan
masyarakat di daerah pedesaan. Hasil apa yang benar-benar dilakukan
capaian dalam perekaman data bagi warga pemerintah dan bukan apa yang
wajib KTP di Kabupaten Hulu Sungai Utara pemerintah bermaksud akan melakukan
baru mencapai 71,36% atau mencapai dan menyatakan akan melakukan sesuatu,
136.826 wajib KTP (data Dinas Dukcapil (4) dapat juga berarti merupakan
HSU, per 13 Agustus 2013) dari target keputusan pejabat pemerintah untuk
minimal pemerintah pusat sebesar 95%. melakukan sesuatu, dan (5) setidak-
Belum tercapainya target pelaksanaan ini setidaknya dalam arti positif yang
menggambarkan bahwa efektivitas kegiatan berlandaskan peraturan-peraturan dan
masih belum tercapai maksimal dan tentu perundang-undangan yang berlaku dan
saja secara anggaran biaya menjadi tidak bersifat memaksa (otoritatif). Dari
efisien. berbagai pengertian kebijakan publik
tersebut dapat disimpulkan secara
2. Permasalahan Penelitian mendasar bahwa kebijakan publik harus
Berdasarkan latar belakang dan fokus mengabdi pada kepentingan masyarakat
penelitian, maka permasalahan dalam dan demi kepentingan seluruh masyarakat.
penelitian ini adalah:
220 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

Sementara itu, Sharkansky berbagai pihak yang terlibat dalam program


menyebutkan definisi kebijakan publik yang pada akhirnya memberikan dampak
sebagai apa yang dinyatakan dan dilakukan yang diinginkan atau tidak diinginkan.
atau tidak dilakukan oleh pemerintah dan Dwidjowijoto (2001) menyatakan bahwa
kebijakan itu berupa tujuan program- implementasi kebijakan merupakan cara agar
program pemerintah. Dari definisi sebuah kebijakan dapat mencapai tujuan. Ini
tersebut dapat dimengerti bahwa peran pada umumnya diserahkan kepada lembaga-
pemerintah sangat dominan dalam proses lembaga pemerintahan dalam berbagai
kebijakan (1) apabila pemerintah untuk jenjang hingga jenjang terendah yang
melakukan sesuatu maka harus ada pelaksanaannya ditetapkan melalui peraturan
tujuannya dan kebijakan publik harus perundang-undangan.
meliputi semua tindakan pemerintah dan
bukan semata-mata merupakan pernyataan 4.2. Konsep Efektivitas
keinginan pemerintah atau pejabat Efektivitas merupakan unsur pokok
pemerintah saja; dan (2) sesuatu yang tidak untuk mencapai tujuan atau sasaran yang
dilaksanakan oleh pemerintahpun berarti telah ditentukan di dalam setiap organisasi,
juga suatu kebijakan karena mempunyai kegiatan ataupun program. Disebut efektif
pengaruh atau berdampak yang sama apabila tercapai tujuan ataupun sasaran
besarnya dengan sesuatu yang dilakukan seperti yang telah ditentukan. Hal ini sesuai
oleh pemerintah. dengan pendapat H. Emerson yang dikutip
Implementasi kebijakan menurut Soewarno Handayaningrat S. (1994:16) yang
Jones (1991) tidak terbatas hanya menyoroti menyatakan bahwa “Efektivitas adalah
perilaku lembaga-lembaga atau badan-badan pengukuran dalam arti tercapainya tujuan
pemerintah yang bertanggung jawab atas yang telah ditentukan sebelumnya.”
suatu progam beserta pelaksanaannya Selanjutnya Steers (1985:87)
terhadap kelompok-kelompok sasaran mengemukakan bahwa: “Efektivitas adalah
(target groups), tetapi juga perlu jangkauan usaha suatu program sebagai
memperhatikan secara cermat jaringan- suatu sistem dengan sumber daya dan sarana
jaringan kekuatan politik, ekonomi dan sosial tertentu untuk memenuhi tujuan dan
baik secara langsung maupun tidak langsung sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan
dapat memberikan pengaruh terhadap sumber daya itu serta tanpa memberi
perilaku berbagai pihak yang terlibat dalam tekanan yang tidak wajar terhadap
program yang pada akhirnya memberikan pelaksanaannya”.
dampak yang diinginkan atau tidak Dari beberapa pendapat di atas
diinginkan. Dwidjowijoto (2001) menyatakan mengenai efektivitas, dapat disimpulkan
bahwa implementasi kebijakan merupakan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang
cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,
tujuan. Ini pada umumnya diserahkan kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh
kepada lembaga-lembaga pemerintahan manajemen, yang mana target tersebut sudah
dalam berbagai jenjang hingga jenjang ditentukan terlebih dahulu. Hal ini sesuai
terendah yang pelaksanaannya ditetapkan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
melalui peraturan perundang-undangan. Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa:
Implementasi kebijakan menurut “Efektivitas adalah suatu ukuran yang
Jones (1991) tidak terbatas hanya menyoroti menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,
perilaku lembaga-lembaga atau badan-badan kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana
pemerintah yang bertanggung jawab atas makin besar persentase target yang dicapai,
suatu progam beserta pelaksanaannya makin tinggi efektivitasnya”.
terhadap kelompok-kelompok sasaran (target Mengukur efektivitas organisasi
groups), tetapi juga perlu memperhatikan bukanlah suatu hal yang sangat sederhana,
secara cermat jaringan-jaringan kekuatan karena efektivitas dapat dikaji dari berbagai
politik, ekonomi dan sosial baik secara sudut pandang dan tergantung pada siapa
langsung maupun tidak langsung dapat yang menilai serta menginterpretasikannya.
memberikan pengaruh terhadap perilaku Bila dipandang dari sudut produktivitas,
221 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

maka seorang manajer produksi memberikan ditemukan berbagai jawaban dan dapat
pemahaman bahwa efektivitas berarti mengungkapkan kejadian yang
kualitas dan kuantitas (output) barang dan sesungguhnya di lapangan. Pendekatan
jasa. kualitatif ini cocok dipakai untuk mengkaji
Menurut Duncan yang dikutip fenomena sosial yang unik sebab pendekatan
Richard M. Steers (1985:53) dalam bukunya ini luwes dan tidak ketat sehingga banyak
“Efektrivitas Organisasi” mengatakan alternatif yang dapat digunakan untuk
mengenai ukuran efektivitas, sebagai berikut: menjawab fenomena yang terjadi di
1. Pencapaian Tujuan lapangan.
Pencapaian adalah keseluruhan upaya Sesuai dengan fokus dan rumusan
pencapaian tujuan harus dipandang masalah penelitian maka penelitian yang
sebagai suatu proses. Oleh karena itu, dilakukan berlokasi di Dinas Kependudukan
agar pencapaian tujuan akhir semakin dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten
terjamin, diperlukan pentahapan, baik Hulu Sungai Utara. Alasan penentuan lokasi
dalam arti pentahapan pencapaian bagian- penelitian di Dinas Kependudukan dan
bagiannya maupun pentahapan dalam arti Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten
periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri Hulu Sungai Utara ini adalah karena
dari beberapa faktor, yaitu: Kurun waktu pelaksanaan kebijakan e-KTP khususnya
dan sasaran yang merupakan target pada kegiatan perekaman data masih
kongktit. terdapat beberapa kekurangan dan kendala
2. Integrasi diantaranya: capaian target yang belum
Integrasi yaitu pengukuran terhadap maksimal, koordinasi antar wilayah maupun
tingkat kemampuan suatu organisasi petugas pelayanan yang masih kurang serta
untuk mengadakan sosialisasi, masih rendahnya motivasi masyarakat untuk
pengembangan konsensus dan hadir dalam proses perekaman data di
komunikasi dengan berbagai macam Kabupaten Hulu Sungai Utara sehingga
organisasi lainnya. Integrasi menyangkut pencapaian tujuan dari adanya kebijakan
proses sosialisasi. tersebut masih belum maksimal.
3. Adaptasi Penelitian ini sumber data utama
Adaptasi adalah kemampuan organisasi yang digunakan adalah data primer, yakni
untuk menyesuaikan diri dengan berupa kata-kata lisan baik yang bersumber
lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak dari wawancara mendalam dengan informan
ukur proses pengadaan dan pengisian penelitian. Selain itu ditambah dengan
tenaga kerja. dukungan data sekunder, yakni berupa data
Dengan menggunakan teori ini dari dokumenter. Menurut Bogdan dan
diharapkan dapat mengukur tingkat Taylor (1994) bahwa sumber data dalam
efektivitas. Dalam hal ini adalah efektivitas pendekatan kualitatif dapat berupa bukti-
efektivitas pelaksanaan kebijakan program e- bukti bagi kasus yang berasal dari dokumen,
KTP studi pelaksanaan perekaman data di rekaman arsip, wawancara, observasi
Kabupaten Hulu Sungai Utara langsung, observasi pameran dan perangkat
fisik.
5. Metode Penelitian Berdasarkan sumber data tersebut
Penelitian ini menggunakan maka teknik pengumpulan data yang
pendekatan kualitatif serta dengan jenis digunakan dalam penelitian ini adalah :
deskriptif. Melalui pendekatan kualitatif 1. Wawancara, dalam hal ini peneliti
maka penelitian ini ditujukan untuk melakukan wawancara mendalam dalam
menggambarkan keadaan yang bentuk pertanyaan bebas dengan berbagai
sesungguhnya secara rinci dan aktual serta informan baik yang terlibat langsung
disesuaikan dengan masalah dan tujuan maupun tidak langsung dalam efektivitas
penelitian. Ini digunakan dengan alasan pelaksanaan kebijakan program e-KTP
bahwa fenomena yang diteliti memerlukan dalam pelaksanaan perekaman data di
deskripsi dan analisa yang mendalam Dinas Kependudukan dan Pencatatan
sehingga diharapkan dalam penelitian dapat
222 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

Sipil Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai observasi dan dokumentasi peneliti


Utara. menggunakan teknik analisis kualitatif
2. Observasi, dalam hal ini peneliti dengan mengadopsi teknik yang ditawarkan
melakukan pengamatan terhadap objek oleh Miles dan Hubermen. Menurut Miles
penelitian yaitu mengenai efektivitas dan Hubermen (dalam Sugiyono, 2008)
pelaksanaan kebijakan program e-KTP bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dalam pelaksanaan perekaman data di dilakukan secara interaktif dan berlangsung
Dinas Kependudukan dan Pencatatan secara terus menerus pada setiap tahap
Sipil Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai penelitian sehingga sampai tuntas dan
Utara. penggalian datanya sampai mendapatkan
3. Dokumentasi, dalam hal ini Untuk informasi yang paling tepat.
melengkapi penelitian ini perlu ditunjang
dengan data dokumenter. Ini dilakukan 6. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
peneliti dengan cara mengumpulkan data 6.1. Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan
yang relevan dan sudah terhimpun dan Program e-KTP dalam Pelaksanaan
dikelola oleh pihak Pemerintah Perekaman Data di Kabupaten Hulu
Kabupaten Hulu Sungai Utara, khususnya Sungai Utara
pada Dinas Kependudukan dan Catatan a. Pencapaian Tujuan
Sipil Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Pencapaian tujuan pelaksanaan
Utara dalam rangka efektivitas perekaman data e-KTP di Kabupaten Hulu
pelaksanaan kebijakan program e-KTP Sungai Utara sebagai suatu proses dilalui
dalam pelaksanaan perekaman data di mulai tahapan perencanaan hingga
Dinas Kependudukan dan Pencatatan pelaksanaan. Masing-masing tahapan ini
Sipil Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai perlu dilakukan komunikasi yang baik guna
Utara. koordinasi masing-masing bagian bisa
Informan yang dipakai dalam bekerja secara optimal.
penelitian ini ditentukan secara sengaja Terkait dengan tahapan perencanaan
(purposive). Yaitu orang-orang yang memiliki pelaksanaan perekaman data program e-
pengetahuan dan pemahaman mengenai KTP di Kabupaten Hulu Sungai Utara sudah
fokus penelitian mengenai efektivitas dijalan oleh pihak Dinas Kependudukan dan
pelaksanaan kebijakan program e-KTP Pencatatan Sipil. Hasil wawancara dengan
dalam pelaksanaan perekaman data di Kepala Dinas Kependudukan dan
Kabupaten Hulu Sungai Utara. Sehingga Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten
informan dalam penelitian ini adalah: Kepala Hulu Sungai Utara menyebutkan bahwa:
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil “Sesuai dengan Hasil Kesepakatan Rapat
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kerja Nasional Kependudukan dan
Kepala Bidang Pengelolaan Data Dinas Pencatatan Sipil Tahun 2010 dan 2011,
Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam rangka penerapan program e-KTP
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara, di Kabupaten Hulu Sungai Utara Dinas
Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dinas Dukcapil Hulu Sungai Utara telah
Kependudukan dan Pencatatan Sipil melaksanakan Pemutakhiran data wajib
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara, KTP secara periodik sampai akhir
sekretaris kecamatan paminggir, sekretaris Januari 2012, penyediaan tenaga teknis
kecamatan amuntai selatan, sekretaris pelayanan penerbitan KTP Elektronik per
kecamatan banjang, petugas pelayanan kecamatan sebanyak 40 orang operator
perekaman data e-KTP pada tingkat terdiri dari 20 orang operator lama dan 20
kecamatan, petugas operator perekaman data orang operator baru, 70 orang petugas
e-KTP kecamatan, Kepala Desa, Ketua RT pelayanan (masing-masing kecamatan 7
dan masyarakat yang pernah sudah orang).”
melaksanakan perekaman data e-KTP di
Kabupaten Hulu Sungai Utara. Disamping itu berdasarkan hasil
Untuk melakukan analisis terhadap pengamatan penulis dan fakta di lapangan
data yang diperoleh dari hasil wawancara, diketahui bahwa dalam rangka persiapan
223 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

pelaksanaan Program Nasional penerapan Elektronik kepada masyarakat,


Elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) desa/kelurahan dan kecamatan.
di Kabupaten Hulu Sungai Utara Dari keadaan tersebut di atas, maka
Kalimantan Selatan tahun 2012, maka untuk melaksanakan penerapan KTP
sebagai kabupaten yang akan melaksanakan Elektronik pada tahun 2012 ini, maka perlu
e-KTP perlu melakukan evaluasi persiapan adanya kesiapan yang mantap baik dari segi
pelaksanaan penerapan e-KTP. kualitas persiapan maupun dari segi kuantitas
Terkait dengan persiapan kegiatan persiapan, terutama dukungan
pelaksanaan penerapan KTP Elektronik (e- penuh dari pihak pemerintah dan legislative
KTP) sesuai dengan Hasil Kesepakatan setempat.
Rapat Kerja Nasional Kependudukan dan Dalam penyelenggaraan administrasi
Pencatatan Sipil Tahun 2010 dan 2011, kependudukan, Pemerintah Kabupaten Hulu
Kabupaten Hulu Sungai Utara telah Sungai Utara telah melakukan pembangunan
melaksanakan : SIAK (Sistem Informasi Administrasi
a. Pemutakhiran data wajib KTP secara Kependudukan) sejak tahun 2007,
periodik sampai akhir Januari 2012 sedangkan pelayanannya baru bisa
b. Nomenklatur instansi pelaksana dilaksanakan mulai tanggal 1 Januari 2009
sesuai amanat Peraturan Pemerintah sampai sekarang. Pembangunan
Nomor 41 Tahun 2007 dan tower/antenna SIAK pada tahun 2007
Peraturan Pemerintah Nomor 37 sebanyak 8 unit (1 unit untuk
Tahun 2007, yakni diterbitkannya induk/kabupaten, 7 unit untuk kecamatan),
Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun dan pada tahun anggaran 2011 telah
2008 tentang Pembentukan dibangun 2 unit untuk 2 kecamatan, yakni
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kecamatan Haur Gading dan Kecamatan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Sungai Tabukan.
c. Perangkat hukum berupa Peraturan Menurut Kepala Dinas
Daerah Nomor 4 Tahun 2010 Kependudukan dan Pencatatan Sipil
tentang Penyelenggaraan Kabupaten Hulu Sungai Utara bahwa:
Administrasi Kependudukan. “Berdasarkan data aplikasi pada akhir
d. Tersedianya sarana dan prasarana bulan Pebruari 2012, diperoleh informasi
SIAK sebanyak 10 unit (8 unit perkembangan kependudukan di
dibangun pada tahun 2007 dan 2 unit Kabupaten Hulu Sungai Utara yaitu pada
dibangun pada tahun anggaran 10 kecamatan jumlah penduduk adalah
2011). 270.152 jiwa yang tersebar pada
e. Telah diterbitkan dan Kecamatan Danau Panggang, Babirik,
didistribusikannya SP NIK kepada Sungai Pandan, Amuntai Selatan,
penduduk. Amuntai Tengah, Amuntai Utara,
f. Tersedianya genset sebanyak 10 unit Banjang, Haur Gading, Paminggir,
(terdiri dari 9 unit untuk kecamatan Sungai Tabukan.”
dan 1 unit untuk induk) Penyusunan perencanaan
g. Tersedianya tenaga teknis pelayanan pelaksanaan rekam data e-KTP di
penerbitan KTP Elektronik per Kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2012
kecamatan sebanyak 40 orang didasarkan pada Hasil Kesepakatan Rapat
operator terdiri dari 20 orang Kerja Nasional Kependudukan dan
operator lama dan 20 orang operator Pencatatan Sipil tahun 2010 dan 2011,
baru, 70 orang petugas pelayanan sejauhmana pelaksanaan persiapan yang
(masing-masing kecamatan 7 orang). telah dilakukan oleh kabupaten
h. Terjaganya akurasi data base bersangkutan, keadaan perkembangan
kependudukan, baik dalam pelayanan jumlah penduduk dan perkembangan jumlah
pendaftaran penduduk maupun Wajib KTP.
pencatatan sipil. Terkait dengan tugas Tim Pelaksana
i. Terprogram dan terlaksananya e-KTP, Kepala Dinas Kependudukan dan
sosialisasi penerapan KTP Pencatatan Sipil mengemukakan bahwa:
224 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

“Tugas tim di Dinas adalah berupa dan berkaitan satu sama lain. Aparatur
Dukungan anggaran, sosialisasi, sarana merupakan orang yang akan menjadi
TI, Personil Pelayanan e-KTP, ATK, komunikator, dan komunikasi adalah salah
makan minum, dan penambahan catu satu variabel penting dalam menjalankan
daya listrik. Selanjutnya tugas pihak suatu kebijakan.
pemerintah kecamatan adalah Dukungan Peranan komunikator didalam
tempat pelayanan, listrik, personil strategi komunikasi mempunyai peranan
keamanan dan pengaturan jadwal yang sangat penting.Strategi komunikasi
pelayanan rekam data. Sementara tugas harus dibuat sejelas mungkin sehingga
tim di tingkat desa/kelurahan adalah komunikator sebagai pelaksana kebijakan
Mobilisasi wajib KTP (menditribusikan dapat segera mengadakan perubahan apabila
undangan), koreksi data wajib KTP.” ada suatu faktor yang mempengaruhinya.
Upaya untuk pencapaian tujuan Suatu pengaruh yang menghambat
ataupun target sasaran sangat diperlukan komunikasi bisa datang sewaktu-waktu, dan
komunikasi antar bagian para pelaksana faktor-faktor yang mempengaruhi bisa
kegiatan. Faktor yang sangat penting dan terdapat pada komponen media atau
berpengaruh dalam terciptanya suatu efiensi komponen komunikan sehingga tujuan yang
kerja adalah terjalinnya suatu komunikasi akan dicapai tidak akan berhasil tercapai.
yang baik dan lancar diantara pelaksana Kebijakan akan berjalan efektif
kebijakan e-KTP di Disdukcapil Kabupaten apabila aparatur yang melaksanakan
Hulu Sungai Utara. Komunikasi keputusan dalam suatu kebijakan
dikonsepsikan sebagai proses penyampaian mengetahui apa yang harus mereka lakukan.
pesan dari seseorang kepada orang lain atau Komunikasi harus akurat dan harus
pemberian pesan dari sumber kepada dimengerti dengan cermat oleh pelaksana
penerima. Komunikasi dilihat sebagai proses kebijakan e-KTP. Komunikasi merupakan
linear yang menggambarkan adanya proses tolak ukur seberapa jauh kebijakan dalam
pemindahan sesuatu yang kongkret dari bentuk suatu peraturan telah disampaikan
suatu tempat ketempat lain. Pesan-pesan secara jelas dengan interpretasi yang sama
dalam berkomunikasi dianggap sebagai suatu dan dapat dilakukan secara konsisten dengan
yang kongkrit dari suatu tempat ketempat aparatur pelaksana kebijakan tersebut.
lain. Pesan-pesan dalam berkomunikasi Berdasarkan hasil wawancara dengan
dianggap sebagai suatu yang konkrit dan Kepala Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai
relatif bersifat tetap, sehingga ketika Utara mengenai komunikasi:
dipindahkan akan tetap dengan jumlah yang “bahwa komunikasi dalam kebijakan e-
sama dan relatif bersifat tetap. KTP dilakukan dengan beberapa tahapan
Komunikasi kebijakan e-KTP yang melibatkan beberapa elemen
dimaksudkan untuk memudahkan aparatur masyarakat yang diberikan tidak berbelit-
pelaksana kebijakan e-KTP kepada belit dengan tujuan dapat memberikan
masyarakat.Penentu keberhasilan e-KTP komunikasi kepada masyarakat”.
adalah komunikasi yang tepat sasaran dan Komunikasi yang diberikan tidak
tidak menimbulkan kesalahpahaman (miss berbelit-belit dan tidak bertele-tele, sehingga
communication) yang berdampak buruk pada aparatur pelaksana kebijakan dapat mengerti
pelaksanaan kebijakan e-KTP. dan memahami tentang pelaksanaan
Komunikasi dapat berjalan dengan kebijakan e-KTP dengan baik.Tugas-tugas
baik apabila aparaturnya dapat memahami dan peraturan serta ketentuan-ketentuan
dengan jelas apa yang dimaksud dengan yang sudah disampaikan Kepala Disdukcapil
komunikasi dan apa pentingnya komunikasi Kabupaten Hulu Sungai Utara dijalankan
untuk kelancaran dalam melaksanakan aparatur dalam melaksanakan kebijakan e-
kebijakan yang telah ditetapkan dengan baik KTP. Hal yang sama diungkapkan oleh
karena kebijakan dapat berjalan apabila Kabid Pengelolaan Data dan Kasi
komunikasi dapat terjalin dengan sangat Pengolahan Data bahwa komunikasi dalam
baik. Hubungan aparatur dengan komunikasi kebijakan e-KTP berjalan mulus tidak
adalah dua faktor yang berkesinambungan berbelit-belit, jelas, dan konsisten.
225 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

Komunikasi yang dilakukan oleh tepat sasaran dan tujuan sesuai dengan
Kepala Disdukcapil kepada aparatur peraturan-peraturan dan ketentuan-
pelaksana kebijakan e-KTP harus benar- ketentuan yang sudah ditetapkan oleh
benar diketahui oleh aparatur pelaksana Pemerintah Pusat dan Disdukcapil
kebijakan e-KTP dengan tujuan para Kabupaten Hulu Sungai Utara.
aparatur pelaksana kebijakan e-KTP dapat Proses komunikasi dalam
mengetahui apa yang seharusnya mereka pelaksanaan kebijakan e-KTP, berdasarkan
lakukan. Pembagian tugas yang disampaikan mekanisme yang telah ditetapkan bahwa
wajib dijalankan aparatur pelaksana dalam terdiri dari transmission (penyampaian
pelaksanaan kebijakan e-KTP dengan baik informasi), clarity (kejelasan), dan consistency
guna menciptakan kualitas pelayanan prima (konsisten). Mekanisme yang digunakan
kepada masyarakat. dalam komunikasi kebijakan oleh aparatur
Komunikasi dalam pelaksanaan Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai Utara
kebijakan e-KTP ini mempunyai beberapa apabila dijalankan dengan baik maka akan
tahapan, dimana komunikan pertama adalah membawa perubahan pada akselerasi
Kepala Disdukcapil dibantu dengan Kasi pelaksanaan kebijakan e-KTP, dengan
Pengolahan Data untuk memberikan komunikasi yang baik tersebut maka
sosialisasi kepada seluruh Kecamatan aparatur dapat mengetahui nilai-nilai dalam
Kabupaten Hulu Sungai Utara. Kemudian proses komunikasi.
komunikator kedua adalah aparatur Sekretaris Kecamatan Amuntai
Kecamatan memberikan sosialisasi kembali Selatan terkait dengan komunikasi yang
kepada elemen-elemen pemerintahan Desa dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan
dengan elemen penggerak Desa lainnya Pencatatan Sipil Kabupaten Hulu Sungai
memberikan sosialisasi kepada masyarakat Utara menyebutkan bahwa:
untuk berpartisipasi melaksanakan kebijakan “Kepala Dinas sudah menyampaikan
e-KTP dengan mengikuti proses perekaman mengenai rencana pelaksanaan pelayanan
data e-KTP yang diselenggarakan oleh perekaman data yang akan ditempatkan
Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai Utara. pada kantor kecamatan. Oleh karena itu
Berdasarkan hasil wawancara dengan kemudian pihak kecamatan
sekretaris Kecamatan Banjang disebutkan mempersiapkan tempat untuk
bahwa: pelaksanaan pelayanan tersebut. Informasi
“Pihak Dinas Kependudukan dan yang disampaikan tidak berbelit-belit
Pencatatan Sipil sudah melakukan karena memang petunjuk teknis
komunikasi dengan pihak aparatur pelaksanaan sudah jelas.”
kecamatan dalam hal perencanaan Proses komunikasi yang disampaikan
pelaksanaan perekaman data di kepada aparatur maupun kepada masyarakat
kecamatan masing-masing. Hal ini sudah terintegrasi dan terhubung dengan
dilakukan dalam upaya koordinasi antara baik, dalam pelaksanaanya bahwa
elemen pelaksana kegiatan. Disamping itu komunikasi dalam kebijakan e-KTP tidak
diketahui bahwa pelaksanaan pelayanan berbelit-belit dan bertele-tele. Penyampaian
perekaman data adalah di kantor informasi yang diberikan Kepala Disdukcapil
kecamatan masing-masing.” kepada aparatur pelaksana kebijakan jelas
Komunikasi yang terjadi antara sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
Kepala Disdukcapil dengan Kabid berlaku dan ditetapkan oleh Disdukcapil
Pengelolaan Data dan Kasi Pengolahan Data Kabupaten Hulu Sungai Utara. Pendapat
Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai Utara masyarakat mengenai komunikasi dalam
adalah komunikasi internal, dimana Kepala kebijakan e-KTP ini bahwa komunikasi yang
Disdukcapil mengintruksikan Kabid terjalin antara masyarakat dan aparatur
Pengelolaan Data dan Kasi Pengolahan Data dilakukan dengan mekanisme-mekanisme
untuk membantu Kepala Dinas dalam yang sesuai dengan prosedur kebijakan e-
mengkomunikasikan kebijakan e-KTP baik KTP. Komunikasi dalam hal ini sangat
itu kepada petugas operator perekaman data berperan penting untuk aparatur maupun
e-KTP maupun kepada masyarakat agar masyarakat dalam kebijakan e-KTP, apabila
226 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

tidak terjadi komunikasi antara satu sama dimulai dari Kepala Disdukcapil
lain maka kebijakan tersebut tidak akan mengundang seluruh Camat di Kabupaten
berjalan. Hulu Sungai Utara untuk diberikan
sosialisasi mengenai administrasi
b. Integrasi kependudukan berbasis electronic berupa e-
Penyampaian informasi yang KTP, kemudian Camat memberikan
dilakukan dengan baik akan menghasilkan sosialisasi kembali kepada Kades beserta
pelaksanaan kebijakan dengan baik, dalam elemen-elemen Pemerintahan Desa lainnya
penyampaian infromasi tentunya tidak selalu untuk berpartisipasi dalam menyampaikan
berjalan dengan baik namun dalam informasi dengan cara melakukan
penyampaian informasi ini seringkali terjadi penyuluhan-penyuluhan kepada
masalah dalam penyampaian informasi yaitu masyarakat mengenai e-KTP dengan
adanya salah pengertian atau menjelaskan pengertian e-KTP, tujuan e-
kesalahpahaman yang disebabkan banyaknya KTP, manfaat e-KTP, prosedur
tingkatan birokrasi yang harus dilalui dalam perekaman data kependudukan e-KTP
proses penyampaian informasi. Adanya dan lain sebagainya”.
komunikasi yang berkesinambungan antara Dinas Kependudukan dan
Kepala Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai Pencatatan Sipil Kabupaten Hulu Sungai
Utara sebagai instansi pelaksana dengan Utara mempunyai inovasi tersediri dalam
aparatur pelaksana kebijakan e-KTP harus penyampaian informasinya. Kepala
terdapat jalur komunikasi dengan Disdukcapil mengintruksikan kepada Kabid
penyampaian informasi yang Pengelolaan Data dan Kasi Pengolahan Data
baik.Penyampaian informasi harus tepat dan untuk menggunakan semua potensi-potensi
jelas sesuai dengan jalur komunikasi dari elemen-elemen yang ada di Desa seperti
tersebut. Proses penyampaian informasi PKK yang sebelumnya diberikan pelatihan
dalam kebijakan dapat berjalan dengan baik oleh Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai
apabila komunikasi yang dilakukan aparatur Utara untuk mensosialisasikan kebijakan e-
Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai Utara KTP kepada masyarakat melalui kegiatan-
dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung kegiatan PKK seperti kegiatan posyandu dan
jawab sesuai dengan tujuannya. Tujuan yang kegiatan lainnya. Kemudian juru penerangan
direncanakan Disdukcapil Kabupaten Hulu yang diambil dari KUA dari Kecamatan
Sungai Utara adalah memberikan pelayanan setempat diberikan tugas oleh Kepala
yang prima kepada masyarakat melalui Disdukcapil untuk mensosialisasikan e-KTP
kebijakan e-KTP dan dapat memenuhi serta dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan
mencapai target penyelesaian perekaman mengenai e-KTP melalui perkumpulan
data kependudukan wajib e-KTP yang sudah pengajian yang bergerak secara langsung
ditetapkan oleh Pemerintah pusat. kelapangan dan tentunya dengan
Penyampaian informasi yang jelas, menggunakan mertode-metode standard
mudah dimengerti dan mudah dipahami operating procedures (SOP) yang telah
ditujukan kepada sasaran yang paling tepat ditetapkan oleh Disdukcapil Kabupaten
yaitu kepada masyarakat. Keberhasilan suatu Hulu Sungai Utara sebagai Instansi
produk kebijakan yang telah diberikan pelaksana kebijakan e-KTP. Hal ini
Pemerintah Pusat dapat dilihat dari adanya dilakukan oleh Kepala Disdukcapil
penyampaian informasi yang tepat dan jelas Kabupaten Hulu Sungai Utara karena
sesuai dengan sasaran yang telah dicapai. jangkauan penduduk Kabupaten Hulu
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sungai Utara terlalu luas sehingga Kepala
Kabid Pengelolaan Data Disdukcapil Dinas memberikan instruksi mandat
Kabupaten Hulu Sungai Utara mengenai keberbagai elemen-elemen masyarakat untuk
penyampaian informasi dalam kebijakan e- membantu tugas Kepala Disdukcapil beserta
KTP: aparatur pelaksana kebijakan e-KTP yang ada
”bahwa penyampaian informasi yang di Disdukcapil lainnya dengan menggunakan
dilakukan Disdukcapil Kabupaten Hulu semua potensi yang ada di Kecamatan dan
Sungai Utara terdapat beberapa tahapan Desa.
227 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

Penyampaian informasi yang (satu) Provinsi saja dan keuntunngan lainnya


dilaksanakan Disdukcapil Kabupaten Hulu tidak akan ada pengkloningan KTP lagi.
Sungai Utara beserta elemen-elemen Berdasarkan wawancara dengan
masyarakatnya dapat bermanfaat. warga yang sudah melaksanakan perekaman
Penyampaian informasi mengenai e-KTP ini data menyebutkan bahwa:
dapat membantu masyarakat untuk “pihak kepala desa dan ketua RT
mengetahui informasi-informasi administrasi menyampaikan undangan untuk
kependudukan berbasis elektronik dengan menghadiri perekaman data di kantor
segala manfaat, kelebihan serta kemudahan- kecamatan. Kami menyadari bahwa KTP
kemudahan lainnya yang terdapat pada e- adalah hal yang penting sebagai identitas
KTP tersebut. Persyaratan dan langkah- kita. Ketua RT menyampaikan bahwa
langkah masyarakat untuk melaksanakan kita harus ikut perekaman data supaya
proses perekaman data e-KTP tidak hanya dalam berurusan surat menyurat menjadi
dapat dilaksanakan di Kecamatan saja lebih mudah.”
namun Disdukcapil membuka dan Berdasarkan keterangan dengan
memberikan pelayanan yang ekonomis bagi beberapa masyarakat yang sudah
seluruh masyarakat Kabupaten Hulu Sungai melaksanakan proses perekaman data
Utara. kependudukan e-KTP di Disdukcapil
Masyarakat dapat mengikuti proses Kabupaten Hulu Sungai Utara, bahwa
perekaman data e-KTP langsung di masyarakat sudah mengetahui penyampaian
Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai Utara, infromasi mengenai mekanisme-mekanisme
karena Pemerintah Pusat telah menyediakan dan prosedur-prosedur untuk melakukan
perangkat perangkat khusus yang diberikan perekaman data kependudukan e-KTP.
Pemerintah Pusat kepada Disdukcapil Proses perekaman data kependudukan e-
Kabupaten Hulu Sungai Utara untuk KTP sangat mudah diikuti masyarakat dan
digunakan proses perekaman data tidak melalui birokrasi yang berbelit-belit.
kependudukan e-KTP bagi masyarakat yang Kebijakan tersebut dilakukan dengan tujuan
belum melakukan proses perekaman data memberikan kemudahan kepada masyarakat
kependudukan dengan tujuan memberikan yang akan melakukan proses perekaman data
kemudahan kepada masyarakat yang akan kependudukan e-KTP langsung di Instansi
melakukan proses perekaman data Pelaksana yaitu di Disdukcapil Kabupaten
kependudukan e-KTP langsung di Instansi Hulu Sungai Utara.
Pelaksana kebijakan e-KTP yaitu di Proses penyampaian informasi yang
Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai Utara. dilaksanakan oleh Disdukcapil Kabupaten
Penyampaian informasi mengenai Hulu Sungai Utara mengenai implementasi
pelaksanaan kebijakan e-KTP yang kebijakan e-KTP kepada masyarakat dapat
dilaksanakan oleh Disdukcapil Kabupaten diterima dan dipahami masyarakat. Hal ini
Hulu Sungai Utara dapat dimengerti oleh dapat dilihat dari antusiasme masyarakat
semua berbagai elemen pemerintah baik yang besar untuk ikut berpastisipasi
Pemerintah Kecamatan, Desa, dan elemen- melakukan proses perekaman data
elemen Pemerintahan lainnya sampai kepada kependudukan e-KTP.
masyarakatnya. Aparatur pelaksana kebijakan Penyampaian informasi mengenai
e-KTP memberikan penjelasan mengenai kebijakan e-KTP sudah disambut antusiasme
tujuan, manfaat, dan kemudahan lainnya oleh masyarakat sehingga dapat dilihat dari
yang terdapat dalam e-KTP.Hal ini dapat jumlah rekapitulasi hasil perekaman data
dibuktikan dengan antusiasme masyarakat kependudukan e-KTP sudah dilaksanakan
yang begitu besar pada program e-KTP. masyarakat dengan jumlah yang signifikan.
Manfaat yang dapat dirasakan oleh Walaupun semua Kecamatan di Kabupaten
masyarakat dalam administrasi Hulu Sungai Utara belum sepenuhnya
kependudukan karena e-KTP ini berlaku menyelesaikan proses perekaman data
diseluruh Indonesia. Sangat berbeda dengan kependudukan e-KTP, hal tersebut terjadi
KTP regular sembelumnya yang berlaku di 1 karena sebagian penduduk yang sudah
meninggal atau pindah keluar kota tidak
228 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

melaporkan serta mengurus berita dengan Surat Keputusan Bupati Hulu


kependudukannya, dan sebagian masyarakat Sungai Utara.”
berada diluar kota bahkan diluar negeri Berdasarkan data pada Dinas
untuk menimba ilmu dan bekerja masih Kependudukan dan Pencatatan Sipil
terdaftar sebagai warga penduduk Kabupaten Hulu Sungai Utara bahwa untuk
Kabupaten Hulu Sungai Utara sehingga pada pelaksanaan program e-KTP yang diawali
saat dilaksanakan proses perekaman e-KTP dengan pelayanan perekaman data di
data tersebut otomatis memanggil orang- Kabupaten Hulu Sungai Utara dibentuk Tim
orang tersebut untuk melakukan proses Pokja oleh Bupati Hulu Sungai Utara. Tim
perekaman data kependudukan e-KTP di Pokja ini di tunjuk oleh Bupati dengan Surat
Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai Utara. Keputusan Bupati Hulu Sungai Utara
Penyampaian informasi sudah Nomor 253 Tahun 2012. Berdasarkan hasil
diterima oleh seluruh masyarakat dengan pengamatan dan informasi pada Dinas
melihat antusiasme masyarakat Kabupaten Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Hulu Sungai Utara yang sangat besar Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara
walaupun diantaranya sebagian masyarakat bahwa Pokja ini terdiri atas beberapa
belum melakukan proses perekaman data elemen, yaitu: Panitia pelaksana kegiatan,
kependudukan e-KTP yang disebabkan Tim teknis tingkat kabupaten, Tim teknis
masyarakat tersebut diluar kota atau diluar tingkat kecamatan yang terdiri dari aparat
negeri untuk bekerja dan menimba ilmu pemerintah kecamatan, kepala desa, sampai
serta alasan-alasan lainnya tidak dengan ketua RT di seluruh Kabupaten Hulu
menyurutkan langkah pemerintah khusunya Sungai Utara. (data Tim Pokja terlampir).
Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai Utara Tim POKJA Penerapan Kartu
untuk terus melakukan pelayanan perekaman Tanda Penduduk Elektronik di Kabupaten
data kependudukan e-KTP yang Hulu Sungai Utara mempunyai tugas :
diselenggarakan Disdukcapil Kabupaten Melakukan sosialisasi Penerapan Kartu
Hulu Sungai Utara. Berdasarkan uraian Tanda Penduduk Elektronik;
diatas bahwa penyampaian informasi yang Mempersiapkan tempat pelayanan Kartu
dilaksanakan Disdukcapil Kabupaten Hulu Tanda Penduduk Elektronik;
Sungai Utara cukup baik. Mempersiapkan Surat Pemanggilan
Penduduk Wajib KTP untuk perekaman
c. Adaptasi data dan pengambilan e-KTP; Melakukan
Adaptasi adalah proses penyesuaian fasilitasi, supervisi, mobilisasi penduduk
diri yang dilakukan untuk menyelaraskan wajib KTP, dan lain-lain terhadap pelayanan
suatu individu terhadap perubahan- Kartu Tanda Penduduk Elektronik;
perubahan yang terjadi di lingkungannya. Melakukan monitoring dan evaluasi
Yaitu memfokuskan pada kemampuan penyelenggaraan pelayanan Kartu Tanda
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Penduduk Elektronik.
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara Tim POKJA Penerapan Kartu
untuk menyesuaikan diri dengan Tanda Penduduk Elektronik di Kabupaten
lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak Hulu Sungai Utara Tahun 2012 terdiri dari
ukur proses pengadaan dan pengisian tenaga Panitia Pelaksana Kegiatan/Tim meliputi
pelaksana dari tingkat kabupaten, kecamatan, Pengarah dan Wakil Pengarah, Tim Teknis
sampai dengan desa. Menurut hasil Tingkat Kabupaten meliputi Penanggung
wawancara dengan Kepala Dinas jawab, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Anggota dan Tim Teknis Tingkat
Kabupaten Hulu Sungai Utara disebutkan Kecamatan yang meliputi Ketua,
bahwa: Sekretaris dan Anggota, Petugas Pelayanan
“Tim pelaksana pelayanan perekaman e-KTP dan Petugas Operator.
data adalah terdiri dari tim pelaksana di Pengarah, bertugas memberikan
tingkat kabupaten, tingkat kecamatan, pengarahan dan bimbingan dalam pemberian
hingga kepala desa dan ketua RT. masing- fasilitasi pelaksanaan tugas POKJA; Wakil
masing anggota tim pelaksana ditetapkan Pengarah, bertugas membantu Pengarah
229 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

dalam memberikan pengarahan dan pelaksanaan KTP Elektronik (e-KTP)


Bimbingan dalam pemberian fasilitasi dimasing-masing kecamatan; Melaksanakan
pelaksanaan tugas POKJA; koordinasi persiapan pelaksanaan KTP
Penanggungjawab, bertanggung jawab Elektronik (e-KTP) dengan pihak
terhadap penyelenggaraan kegiatan Desa/Kelurahan; Melaksanakan sosialisasi
pelaksanaan pelayanan KTP Elektronik, baik dan pembinaan teknis pelaksanaan KTP
di tingkat kabupaten maupun tingkat Elektronik (e-KTP) di Desa/Kelurahan;
kecamatan. Menerima dan mendistribusikan bahan
Ketua bertanggung jawab terhadap pelaksanaan KTP Elektronik (e-KTP) ke
teknis penyelenggaraan pelaksanaan Desa/Kelurahan dengan Berita Acara Serah
pelayanan KTP Elektronik baik di tingkat Terima; Melakukan mobilisasi penduduk
kabupaten maupun tingkat kecamatan; Wakil wajib KTP Elektronik (e-KTP) melalui
Ketua, membantu Ketua dalam Kelurahan/Desa di wilayah masing-masing
penyelenggaraan teknis pelaksanaan KTP kecamatan; Menyampaikan surat
Elektronik baik di tingkat kabupaten pemanggilan/undangan pelayanan e-KTP
maupun tingkat kecamatan. kepada wajib KTP; Melaksanakan
Sekretaris bertugas melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan KTP
administrasi ketatausahaan penyelenggaraan Elektronik (e-KTP) yang dilakukan;
dan teknis pelaksanaan KTP Elektronik (e- Melakukan koordinasi dengan Tim Teknis
KTP); Melaksanakan administrasi keuangan Tingkat Kabupaten dalam pelaksanaan KTP
penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan Elektronik (e-KTP); Melaksanakan
KTP Elektronik (e-KTP); Melaksanakan pengumpulan hasil pelayanan KTP
penyediaan fasilitas kebutuhan sarana dan Elektronik (e-KTP) untuk direkapitulasi
prasarana penyelenggaraan KTP Elektronik hasil pelaksanaan pelayanan KTP Elektronik
(e-KTP); dan Melaksanakan penyediaan (e-KTP); Menyerahkan hasil pelayanan
bahan laporan hasil pelaksanaan pelayanan pelaksanaan KTP Elektronik (e-KTP)
KTP Elektronik (e-KTP). kepada Tim Teknis Tingkat Kabupaten
Anggota Tim Teknis Tingkat dengan Berita Acara Serah Terima.
Kabupaten, bertugas melaksanakan Petugas Pelayanan e-KTP, bertugas
koordinasi persiapan pelaksanaan KTP melaksanakan pelayanan penerapan e-KTP
Elektronik (e-KTP) dengan Tim Teknis dari pencatatan peserta wajib KTP yang
Tingkat Kecamatan. Mengkoordinir hadir, penentuan nomor antrian sampai
pelaksanaan sosialisasi dan pembinaan teknis pelayanan dinyatakan selesai. Mengatur
pelayanan KTP Elektronik (e-KTP) di tempat pelayanan penerapan e-KTP Menjaga
Tingkat Kabupaten dan Kecamatan; keamanan prasarana dan perangkat e-KTP;
Mengoordinir pelaksanaan pendistribusian Menjaga ketertiban pelaksanaan penerapan
bahan dan fasilitas pelaksanaan KTP e-KTP; Melaporkan jumlah pelayanan
Elektronik di Kecamatan dengan Berita terhadap wajib KTP setiap hari pelayanan
Acara Serah Terima. Melaksanakan kepada Tim Teknis Kecamatan setempat.
pemantauan terhadap pelaksanaan KTP Petugas Operator, bertugas
Elektronik (e-KTP) Tingkat Kecamatan; mengikuti Bimbingan Teknis dan tata
Mengkoordinir pengumpulan hasil laksana pelayanan yang telah ditentukan;
pelayanan pelaksanaan KTP Elektronik (e- Melakukan pemadanan data wajib KTP yang
KTP) dan Rekapitulasi hasil pelaksanaan datang sesuai surat pemanggilan; Melakukan
pelayanan KTP Elektronik (e-KTP) di perekaman data wajib KTP (pengambilan
Kecamatan dengan Berita Acara Serah sidik jari, iris mata/pupil, pemotretan
Terima. Menyerahkan hasil pelaksanaan maupun tanda tangan) dengan fasilitas
pelayanan KTP Elektronik (e-KTP) kepada peralatan yang tersedia; Menjaga keakuratan
petugas entrydata untuk diproses lebih dan keamanan data wajib KTP yang telah
lanjut. dilayani; Melaporkan segala peristiwa selama
Anggota Tim Teknis Tingkat pelayanan yang telah dilakukan kepada Tim
Kecamatan, bertugas : Bertanggung jawab Teknis Kecamatan setempat.
terhadap kelancaran dan keamanan
230 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

Berdasarkan wawancara dengan Kebijakan e-KTP terdapat sumber-


operator dan petugas perekaman sumber kebijakan yang dapat menentukan
menyebutkan bahwa : keberhasilannya dalam menciptakan efisiensi
“kami sebagai petugas pelayanan langsung kerja.Sumber-sumber kebijakan dalam
kepada masyarakat dalam perekaman sumber daya ini yaitu sumber daya manusia
data e-KTP sudah melaksanakan dari aparatur, informasi, fasilitas, dan
kegiatan perekaman data wajib KTP wewenang.
(pengambilan sidik jari, iris mata/pupil, Berdasarkan hasil wawancara dengan
pemotretan maupun tanda tangan) dengan Kepala Disdukcapil mengenai sumber daya
fasilitas peralatan yang tersedia; Menjaga dalam implementasi kebijakan e-KTP di
keakuratan dan keamanan data wajib Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai Utara
KTP yang telah dilayani; Melaporkan bahwa:
segala peristiwa selama pelayanan yang “sumber daya aparatur maupun sarana
telah dilakukan kepada tim teknis dan prasarana dalam mendukung
Kecamatan.” kebijakan e-KTP di Disdukcapil
Sumber daya dalam kebijakan Kabupaten Hulu Sungai Utara sudah
merupakan kebutuhan yang mutlak harus mencukupi dan tidak mendapatkan
dilaksanakan pada setiap organisasi melalui permasalahan yang signifikan”. Namun,
perwujudan dan interaksi yang sinergis, tidak seperti yang diungkapkan oleh
sistematis dan terencana atas dasar Kabid Pengelolaan Data dan Kasi
kemitraan.Pengembangan sumber daya Pengolahan Data bahwa: “sumber daya
dalam kebijakan di Disdukcapil Kabupaten yang terdiri dari staff, information,
Hulu Sungai Utara diarahkan kepada facilities, dan authority dalam kebijakan e-
pembentukan birokrasi yang bermartabat. KTP masing-masing indikator dalam
Birokrasi pemerintahan yang bersih, sumber daya ini memiliki masalah-
makmur, taat dan bersahabat. Bersih dalam masalah teknis dalam pelaksanaan
artian bebas dari korupsi, kolusi dan kebijakan e-KTP”.
nepotisme.Makmur dalam artian mampu Masing-masing dari indikator
memenuhi kebutuhan dasar dan tersebut memiliki permasalahan yang
berkeinginan untuk mencapai kehidupan dan berbeda-beda. Suatu pelaksana kebijakan
penghidupan yang lebih baik.Taat dalam tidak akan berjalan lancar apabila indikator
artian birokrasi memahami dan mentaati tersebut tidak terpenuhi untuk menunjang
serta menjalankan norma-norma agama dan semua pelaksanaannya. Aparatur
budaya serta peraturan-peraturan yang Disdukcapil mau tidak mau harus memenuhi
menjadi landasan dalam penyelenggaraan semua kebutuhan untuk menunjang
pemerintahan dan bersahabat dalam arti berjalannya pelaksanaan kebijakan e-KTP di
mampu bersosialisasi memberikan teladan Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara.
dan menjadi panutan masyarakat serta ramah Berdasarkan keterangan dari
dan bersahabat dalam memberikan masyarakat mengenai sumber daya dalam
pelayanan kepada masyarakat. implementasi kebijakan e-KTP bahwa
Pengembangan sumber daya sumber daya yang diberikan oleh Dinas
aparatur bertujuan agar dapat menyesuaikan Kependudukan dan Pencatatan Sipil
diri dengan perkembangan teknologi dan Kabupaten Hulu Sungai Utara hanya
informasi dalam melaksanakan diturunkan satu orang per kecamatan
tugasnya.Pengembangan sumber daya sedangkan penduduk wajib e-KTP cukup
aparatur diterapkan supaya aparatur banyak. Hal ini membuat proses perekaman
mendapatkan pelatihan khusus dalam e-KTP membuat masyarakat harus
implementasi kebijakan e-KTP, dalam mengantri menunggu nomor panggilan.
pelaksanaanya kebijakan e-KTP sangat Dinas kependudukan dan Pencatatan
membutuhkan sumber daya yang ahli dalam Sipil Kabupaten Hulu Sungai Utara dalam
bidang teknis untuk mengoperasionalkan hal ini harus bertanggung jawab dalam
dan mengaplikasikan data-data yang menangani permasalahan-permasalahan
tersimpan dalam komputer. seperti ini, maka kemudian solusi yang
231 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

diambil oleh Disdukcapil Kabupaten Hulu yang baik kepada aparatur pelaksana
Sungai Utara dalam menangani kebijakan e-KTP untuk menjalankan tugas
permasalahan yang dirasakan oleh pokok dan fungsinya masing-masing
masyarakat yaitu dengan mengeluarkan tentunya berdasarkan peraturan, pedoman
kebijakan “jemput bola” dimana aparatur dan mekanisme-mekanisme yang sudah
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, ditentukan.
aparatur Kecamatan dan elemen-elemen Pelayanan yang dilaksanakan oleh
Desa membantu proses perekaman e-KTP Disdukcapil dalam kebijakan e-KTP
guna menciptakan pelayanan yang prima dimaksudkan untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat.Berdasarkan uraian diatas dibidang administrasi kependudukan dengan
mengenai resources atau Sumber daya dalam mudah dan efisien tanpa memerlukan waktu
kebijakan e-KTP di Disdukcapil Kabupaten yang lama dan persyaratan administrasi
Hulu Sungai Utara belum baik. kependudukan yang berbelit-belit.Manfaat
Implementasi kebijakan dapat yang diperoleh dari kebijakan e-KTP ini
berjalan efektif apabila perintah pelaksanaan adalah mempermudah masyarakat untuk
kebijakan harus konsisten dan jelas. mendapatkan pelayanan dari Pemerintah.
Konsistensi ini terkait dengan sikap, Selain itu, untuk mendukung terwujudnya
persepsi, dan respon dari aparat pelaksana database kependudukan yang akurat
dalam memahami secara jelas dan benar khususnya yang bermanfaat dengan data
terhadap mekanisme-mekanisme dan kependudukan wajib KTP yang identik
pedoman yang dilaksanakan. Tingkat dengan data potensial pemilih pemilu,
keefektifan kebijakan tergantung kepada sehingga DPT pemilu yang selama ini sering
konsistensi dan kejelasan perintah bermasalah tidak akan terjadi lagi.
pelaksanaanya. Walaupun perintah yang Berdasarkan wawancara dengan
disampaikan kepada pelaksana kebijakan Kepala Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai
mempunyai unsur kejelasan, tetapi apabila Utara mengenai konsistensi bahwa:
perintah tersebut bertentangan maka “upaya meningkatkan kualitas pelayanan
perintah tersebut tidak akan memudahkan administrasi kependudukan melalui proses
para pelaksana kebijakan menjalankan perekaman data kependudukan e-KTP di
tugasnya dengan baik. Disisi lain, perintah Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai
implementasi kebijakan yang tidak konsisten Utara yang semakin baik menjadi tugas
akan mendorong para pelaksana mengambil pemerintah untuk terus diupayakan
tindakan yang sangat longgar dalam dengan kemampuan dan keterbatasan
menafsirkan dan mengimplementasikan sumber daya yang dimiliki untuk merespon
kebijakan. berbagai perubahan tuntutan yang terus
Konsistensi sangat dibutuhkan tumbuh dan berkembang dalam
dalam pelaksanaan konsistensi kerja. masyarakat”.
Konsistensi dimaksudkan untuk menjaga Pelaksanaan kebijakan e-KTP di
kinerja aparatur tetap pada alur pelayanan Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai Utara
kepada masyarakat. Pelaksanaan kerja akan dijalankan dengan konsisten sesuai dengan
sesuai dengan prosedur kerja. pelaksanaan peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan
kerja yang sesuai dengan prosedur akan dan peraturan yang telah diinstruksikan
menghasilkan kualitas kerja yang Kepala Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai
berpengaruh terhadap keberhasilan Utara.Peraturan dan pedoman-pedoman
implementasi kebijakan e-KTP. yang dibuat oleh Kepala Disdukcapil telah
Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai mendorong aparatur pelaksana kebijakan e-
Utara dalam mengimplementasikan proses KTP di Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai
perekaman data kependudukan e-KTP yang Utara untuk tidak melanggar ketentuan-
diberikan kepada masyarakat diwujudkan ketentuan yang berlaku di Disdukcapil
melalui peraturan-peraturan yang dijadikan Kabupaten Hulu Sungai Utara.Hal tersebut
landasan hukum dalam pelaksanaan senada dengan pendapat Kabid Pengelolaan
kebijakan e-KTP. Kepala Disduk Kabupaten Data dan Kasi Pengolahan Data bahwa
Hulu Sungai Utara memberikan kontribusi Aparatur Disdukcapil Kabupaten Hulu
232 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

Sungai Utara tetap berkonsisten dalam menyelewengkan suatu pekerjaan apapun.


menjalankan tugasnya dan berkonsisten Pelaksanaan proses perekaman data e-KTP
dalam memberikan pelayanan kepada di Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai
masyarakat. Wujud dari konsistensi yang Utara sepenuhnya mengacu pada prosedur,
dilakukan aparatur pelaksana Disdukcapil dasar hukum dan peraturan yang telah
Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah ditetapkan.
dengan memberikan kemudahan pelayanan Berdasarkan hasil wawancara dengan
perekaman data kependudukan dengan Kepala Disdukcapil dalam implementasi
menggunakan prosedur-prosedur tetap kebijakan e-KTP di Disdukcapil Kabupaten
standar operasional prosedur yang Hulu Sungai Utara telah melaksanakan
ditetapkan Pemerintah Pusat dan Kepala kebijakan e-KTP sesuai dengan prosedur
Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai Utara. standar operasi penerapan e-KTP yang
Berdasarkan wawancara dengan dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri
masyarakat wilayah Kabupaten Hulu Sungai Republik Indonesia Direktorat Jenderal
Utara yang telah melakukan proses Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
perekaman data kependudukan e-KTP di Berdasarkan hasil wawancara dengan
Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai Utara aparatur Kepala Bidang Pendaftaran
“bahwa penyampaian informasi mengenai Penduduk Dinas Kependudukan dan
perekaman data untuk e-KTP tentang Pencatatan Sipil Kabupaten Hulu Sungai
semua prosedur, persyaratan, manfaat, Utara bahwa:
fungsi dan tujuan dari kebijakan e-KTP “Komitmen dari para pelaksana
sudah disampaikan dijalankan secara implementasi kebijakan e-KTP dimana
konsisten. Tidak ada perubahan- aparatur sebagai pelaksana kebijakan
perubahan yang signifikan dari tersebut selalu menjalankan apa yang
Disdukcapil sendiri mengenai kebijakan e- menjadi tugasnya sesuai dengan tugas
KTP sehingga kami sebagai masyarakat pokok dan fungsinya sesuai struktur
tidak merasa kebingungan dalam organisasinya masing-masing”.
melaksanakan perekaman data e-KTP.” Para aparatur menjalankan
Berdasarkan uraian diatas aparatur komitmennya dengan didasari memberikan
pelaksana melaksanakan pelayanan pelayanan yang baik kepada masyarakat pada
perekaman data kependudukan e-KTP saat pelaksanaan proses perekaman data
berdasarkan peraturan-peraturan yang kependudukan e-KTP. Namun, berdasarkan
berlaku, sehingga tidak menyimpang dari pengamatan peneliti kendala yang sering
peraturan-peraturan yang dijadikan landasan terjadi pada saat perekaman data
hukum dalam pelaksanaan proses perekaman kependudukan e-KTP seperti gangguan-
data kependudukan e-KTP. Aparatur gangguan pada teknis jaringan pada saat
pelaksana kebijakan e-KTP telah mengisi database kependudukan mengalami
memberikan pelayanan pada proses gangguan, namun hal itu sudah lumrah
perekaman data kependudukan e-KTP dialami oleh petugas-petugas operator dalam
berdasarkan prosedur-prosedur yang telah melayani masyarakat dalam proses
ditetapkan, sehingga masyarakat tidak perekaman data kependudukan e-KTP tidak
mengalami kebingungan dan tidak berbelit- sampai merubah komitmen para petugas itu
belit pada saat melakukan proses perekaman sendiri. Para aparatur atau pertugas tetap
data kependudukan e-KTP. Disdukcapil memberikan pelayanan yang terbaik pada
Kabupaten Hulu Sungai Utara dalam saat melakukan proses perekaman data
melaksanakan kebijakan e-KTP baik. kependudukan e-KTP.
Komitmen Kepala Disdukcapil Berdasarkan keterangan masyarakat
Kabupaten Hulu Sungai Utara merupakan pada saat proses perekaman e-KTP di
suatu keputusan yang harus dicapai, sikap ini Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai Utara
yang harus dimiliki oleh pelaksana kebijakan bahwa sikap pelaksana dalam melakukan
karena dengan berkomitmen mereka dapat proses perekaman e-KTP sesuai dengan
melaksanakan kebijakan sesuai dengan prosedur pelayanan yang bersifat transparan
tujuan yang telah ditetapkan tanpa tidak ada pungutan liar dan tidak ada
233 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

penyimpangan-penyimpangan yang sebanyak 75,36%, Kecamatan Banjang warga


merugikan masyarakat Kabupaten Hulu Wajib KTP yang dilakukan rekam data
Sungai Utara. sebanyak 78,66%, Kecamatan Amuntai
Sikap kepatuhan pelaksana di Utara warga Wajib KTP yang dilakukan
Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai Utara rekam data sebanyak 64,44%, Kecamatan
dilihat dari tingkat kepatuhan semua aparatur Amuntai Tengah warga Wajib KTP yang
sangat mematuhi prosedur-prosedur dan dilakukan rekam data sebanyak 41,74%,
aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Kecamatan Amuntai Selatan warga Wajib
Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai KTP yang dilakukan rekam data sebanyak
Utara.Sifat pelayanan yang transparan telah 59,49%, Kecamatan Sungai Pandan warga
menjadi komitmen dalam tingkat kepatuhan Wajib KTP yang dilakukan rekam data
dari aparatur pelaksana kebijakan electronic sebanyak 74,80%, Kecamatan Babirik warga
Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) di Dinas Wajib KTP yang dilakukan rekam data
Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebanyak 79,57%, Kecamatan Danau
Kabupaten Hulu Sungai Utara.Sikap Panggang warga Wajib KTP yang dilakukan
kepatuhan pelaksana kebijakan e-KTP di rekam data sebanyak 60,87%.
Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai Utara
cukup baik. 6.2. Kendala yang Dihadapi dalam
Akan tetapi meskipun tahapan dalam Pelaksanaan Kebijakan Program e-KTP
pelaksanaan perekaman data untuk program pada Pelaksanaan Perekaman Data di
e-KTP di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Utara
ternyata pencapaian target sasaran Belum tercapainya penyelesaian
penyelesaian perekaman kepada wajib KTP perekaman data di Kabupaten Hulu Sungai
masih belum terpenuhi. Kepala Dinas Utara menemui berbagai kendala.
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala
Kabupaten Hulu Sungai Utara menyebutkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
bahwa: Kabupaten Hulu Sungai Utara bahwa:
“Kami menyadari bahwa penyelesaian “Kami menghadapi kendala dalam
perekaman data masih belum tercapai penyelesaian perekaman data. adapun
100%. Berdasarkan target dari kendala yang dihadapi sekarang ini,
pemerintah pusat untuk bisa selesai pada adalah keterlambat pengiriman perangkat
akhir tahun 2012 belum bisa kami pelayanan rekam data e-KTP oleh pihak
penuhi. Dan bahkan sampai dengan pusat/konsersium sangat berdampak
Bulan Agustus tahun 2013 ini, terhadap antusiasme masyarakat Hulu
penyelesaian perekaman data baru Sungai Utara yang mempunyai kultur
mencapai 71,40%. Hal ini karena dalam ingin segera dilayani dan tak ingin ditunda
perekaman data kepada masyarakat kalau jadwal sudah ditentukan.”
terdapat berbagai kendala yang ditemui.” Disamping itu kegiatan perekaman
Berdasarkan data pada Dinas data juga dikejar waktu mengingat
Kependudukan dan Pencatatan Sipil pelaksanaan Pemilukada di Kabupaten Hulu
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara Sungai Utara. Menurut Kepala Dinas
hasil pencapai perekaman data untk program Kependudukan dan Pencatatan Sipil
e-KTP sampai dengan tanggal 20 Agustus Kabupaten Hulu Sungai Utara bahwa:
2013 masih belum mencapai 100%. “Mengingat pelaksanaan Pilkada Hulu
Berdasarkan data diketahui bahwa Sungai Utara pada tanggal 25 Juni 2012
hasil pencapaian pelayanan perekaman data mendatang, tentu saja pelayanan terhadap
hingga tanggal 20 Agustus 2013 baru pembuatan KTP sangat antusias (ekstra
mencapai 71,40%. Pada Kecamatan Sungai time), kalau pengiriman perangkat
Tabukan yang dilakukan rekam data baru mengalami keterlambatan dengan waktu
mencapai 76,92%, Kecamatan Paminggir yang signifikan, tentu saja berdampak
yang dilakukan rekam data baru mencapai dengan kondisi politik daerah menjelang
51,11%, Kecamatan Haur Gading warga pelaksanaan Pilkada dimaksud. Modem
Wajib KTP yang dilakukan rekam data yang telah dipasang oleh pihak konsersium
234 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

(teknisi) sering mengalami gangguan pelayanan rekam data e-KTP. Perlu


(disconnecting).” adanya system pelayanan jemput bola,
Dalam hal pelaksanaan penerapan e- yakni tersedianya perangkat pelayanan e-
KTP, ada 1 (satu) wilayah yang secara KTP mobile dengan alat transportasi air
geografis merupakan daerah rawa/air yang seperti klotok atau longboard/speedboart
tidak dapat dijangkau oleh transportasi darat yang memadai.”
seperti kendaraan roda 4, dimana wilayah
tersebut merupakan daerah yang berbatasan Pada sisi lain, meskipun program e-
dengan Provinsi Kalimantan Tengah. Selain KTP ini mendapatkan partisipasi dan rasa
itu sebaran penduduk yang masih terisolir, antusiasme yang besar dari masyarakat,
yakni Kecamatan Paminggir merupakan program ini belum seluruhnya berjalan
daerah yang perlu penanganan dan perhatian dengan baik karena terhambat oleh keadaan
khusus dalam pelayanan e-KTP mendatang. dan waktu. Masyarakat yang bekerja sebagai
Seperti yang diungkapkan oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai Swasta,
Sekretaris Kecamatan Paminggir yang dan buruh harian tidak mudah dalam
menyebutkan bahwa: membagi waktu untuk berpastisipasi
“Kecamatan Paminggir merupakan mengikuti proses perekaman data e-KTP.
kecamatan dengan kondisi daerah Rata-rata PNS/Swasta dan buruh harian
rawa/air yang tidak dapat dijangkau oleh tidak bisa berkumpul pada saat yang
transportasi darat seperti kendaraan roda ditentukan karena mereka terhambat oleh
4. Dan disamping itu sebaran penduduk pekerjaan yang menyita waktu mereka.
yang masih terisolir. Yang tentu saja ini Melihat kendala-kendala yang terjadi
menjadi kendala dalam pelaksanaan dilapangan, maka Kepala Disdukcapil
perekaman data e-KTP. Seperti kita lihat Kabupaten Hulu Sungai Utara memberikan
kantor kecamatan berada cukup jauh beberapa solusi untuk memecahkan masalah
dengan desa-desa di seluruh Kecamatan tersebut untuk mengejar selesainya
Paminggir ini. Kalau masyarakat mau pelaksanaan proses perekaman data
datang ke Kanto Kecamatan Paminggir kependudukan e-KTP dengan mengeluarkan
perlu biaya yang banyak. Sehingga tidak kebijakan diluar ketentuan kebijakan
heran kalau ada warga desa yang tidak Pemerintah Pusat. Kebijakan yang
mau datang ketika diundang untuk diinstruksikan oleh Kepala Disdukcapil
perekaman data.” Kabupaten Hulu Sungai Utara dalah dengan
Kondisi diatas menjadi kendala menggunakan sistem jemput bola dimana
karena memang kondisi geografis aparatur yang telah ditunjuk oleh Kepala
Kabupaten Hulu Sungai Utara pada Disduk Kabupaten Hulu Sungai Utara terjun
beberapa wilayah kecamatan tertentu langsung kelapangan menjemput masyarakat
terdapat daerah rawa dan danau, yaitu yang berada dipedesaan dengan melihat
Kecamatan Danau Panggang, Paminggir dan jangkauan jarak jauh Desa dengan
Babirik. Kecamatan untuk memberikan pelayanan
Kepala Dinas Kependudukan dan dengan durasi waktu dari pukul 08.00 sampai
Pencatatan Sipil mengemukakan bahwa: dengan 17.00. Solusi tersebut telah
“Upaya menghadapi kendala di atas disampaikan informasinya kepada seluruh
dilakukan beberapa tindakan, yaitu masyarakat oleh elemen-elemen masyarakat
Pengiriman perangkat pelayanan rekam Kecamatan dan Desa yang akan dilakukan
data e-KTP segera dilakukan jangan sistem jemput bola tersebut. Solusi tersebut
sampai lewat dari minggu pertama April telah dilaksanakan oleh Disdukcapil
2012. Hal ini sangat membantu terhadap Kabupaten Hulu Sungai Utara dan telah
kualitas pelayanan publik serta berhasil membuat masyarakat melakukan
penyikapan terhadap antusiasme perekaman data kependudukan e-KTP.
masyarakat yang berkultur eksistensialis Disamping kendala diatas juga
dan agamis. Pihak teknisi/konsersium terdapat kendala dalam hal koordinasi antara
harus sering melakukan riley connecting pemerintah pusat dan pihak pelaksana di
kepada kabupaten yang siap melakukan kabupaten. Bahwa kendala yang terjadi di
235 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

Disdukcapil adalah ketidakjelasan antara Sedangkan hasil perekaman yang harus


Kadis Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai dicetak meliputi seluruh Kabupaten di
Utara dengan Pemerintah Pusat mengenai Indonesia yang serentak melakukan
anggaran untuk proses perekaman e-KTP. perekaman data kependudukan e-KTP
Pemerintah Pusat belum memberikan sehingga pembuatan e-KTP ini berjalan
kepastian mengenai anggaran dalam proses lama. Namun Kadis Disdukcapil Kabupaten
perekaman data kependudukan e-KTP yang Hulu Sungai Utara menjanjikan kepada
akan dilaksanakan pada tahun selanjutnya, masyarakat untuk menunggu hasil cetak e-
apakah masih menggunakan anggaran dari KTP selesai sampai pada akhir tahun 2012.
pusat atau sudah menggunakan anggaran Kebijakan program e-KTP
daerah. Proses perekaman data diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat,
kependudukan e-KTP ini tentunya akan maka semua anggaran dan fasilitas menjadi
terus berlanjut ketahun berikutnya dengan tanggung jawab dan kewenangan Pemerintah
bertambahnya jumlah penduduk yang wajib Pusat. Tugas Disdukcapil Kabupaten Hulu
memiliki e-KTP. Selain itu kurangnya Sungai Utara hanya sebagai Instansi
komunikasi yang jelas dari Dinas pelaksana kebijakan yang diberikan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil kepada Pemerintah Pusat. Disdukcapil hanya
masyarakat menyebabkan masih banyaknya berwenang dalam pelaksanaan kebijakan e-
yang mengajukan permohonan pembuatan KTP termasuk didalamnya fasilitas petugas
KTP regular sedangkan proyek pembuatan perekaman yang akan disebarkan keseluruh
e-KTP ini masih berlangsung. Hal ini Kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai
disebabkan karena proses pembuatan e-KTP Utara. Namun, Pemerintah Pusat belum
terlalu lama padahal banyak masyarakat yang memberikan kejelasan mengenai anggaran
membutuhkan KTP baru untuk berbagai dan fasilitas yang akan diberikan kepada
keperluan mendesak seperti keperluan untuk Disdukcapil Kabupaten Hulu Sungai Utara
persyaratan lamaran pekerjaan, pernikahan terkait dengan proses perekaman data
dan syarat-syarat yang lain. kependudukan e-KTP yang akan terus
Berdasarkan hasil wawancara dengan berlanjut.
masyarakat mengenai kejelasan dalam
kebijakan e-KTP di Disdukcapil Kabupaten 7. Kesimpulan
Hulu Sungai Utara bahwa kejelasan Berdasarkan hasil penelitian dan
memberikan informasi itu sangat penting pembahasan penelitian disimpulkan sebagai
supaya masyarakat tidak akan mengalami berikut: Efektivitas pelaksanaan kebijakan
kebingungan dan ketidakpahaman mengenai program e-KTP dalam pelaksanaan
kebijakan e-KTP ini. Kurangnya komunikasi perekaman data di Kabupaten Hulu Sungai
yang jelas dari Disdukcapil kepada Utara masih belum tercapai. Meskipun dari
masyarakat menyebabkan masih banyaknya pengukuran terhadap tingkat kemampuan
yang mengajukan permohonan KTP manual suatu organisasi untuk mengadakan
sedangkan proses proyek perekaman data sosialisasi, pengembangan konsensus dan
kependudukan e-KTP ini masih berlangsung. komunikasi dengan berbagai macam
Hal ini disebabkan karena proses pencetakan organisasi lainnya. Integrasi menyangkut
e-KTP berjalan lama, padahal masih banyak proses sosialisasi sudah dilaksanakan dengan
masyarakat yang membutuhkan KTP baru baik. Serta kemampuan organisasi untuk
untuk berbagai keperluan mendesak seperti menyesuaikan diri dengan lingkungannya
keperluan untuk persyaratan lamaran, dan proses pengadaan dan pengisian tenaga
pekerjaan, pernikahan dan syarat-syarat kerja sudah terlaksana dengan baik. Namun
lainnya. Masyarakat mengeluhkan hal penting dalam pencapaian tujuan akhir
ketidakpastian hasil perekaman data berupa kurun waktu dan sasaran yang
kependudukan e-KTP selesai dengan waktu merupakan target kongktit masih belum
yang cepat. Proses hasil cetakan e-KTP tercapai. Ini terbukti dari masih belum
berjalan lambat, hal tersebut disebabkan tercapainya target pelaksanaan perekaman
karena proses pencetakan dan pembuatan e- data, yaitu baru mencapai 71,40%.
KTP adalah wewenang dari Pusat.
236 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

Kendala yang dihadapi dalam Moleong, Lexi J., 2000, Metode Penelitian
pelaksanaan kebijakan program e-KTP pada Kualitatif, Remaja Rosdakarya,
pelaksanaan perekaman data di Kabupaten Bandung.
Hulu Sungai Utara adalah keterlambatan
pengiriman perangkat pelayanan rekam data Parsons, Wayne, 2005, Public Policy : Pengantar
e-KTP. Dalam hal pelaksanaan penerapan e- Teori dan Praktek Analisis Kebijakan
KTP, ada 1 (satu) wilayah yang secara (terjemahan), Kencana, Jakarta
geografis merupakan daerah rawa/air yang
tidak dapat dijangkau oleh transportasi darat Sadu Wasistiono, et all, 2002. Evaluasi
seperti kendaraan roda 4, dimana wilayah Pelaksanaan Otonomi daerah Sebagai
tersebut merupakan daerah yang berbatasan Upaya Awal Merevisi UU Nomor 22
dengan Provinsi Kalimantan Tengah. Selain Tahun 1999 dan UU Nomor 25 Tahun
itu sebaran penduduk yang masih terisolir, 1999. Prosiding Seminar Nasional.
yakni Kecamatan Paminggir merupakan Diterbitkan oleh Pusat Kajian
daerah yang perlu penanganan dan perhatian Pemerintahan STPDN.
khusus dalam pelayanan e-KTP mendatang.
Sadu Wasistiono. 2006. Pasang Surut Otonomi
Daerah- Sketsa Perjalanan 100 Tahun,
DAFTAR PUSTAKA Yayasan Tifa. Jakarta.
Anderson, J.E., 2000, Public Policy Making,
New York: Holt, Rinehart & Wiston Sadu Wasistiono dan Fernandes
Simangunsong. 2009, Metodologi Ilmu
Bogdan, Robert dan Taylor, Steven J., 1993, Pemerintahan, Penerbit Universitas
Kualitatif : Dasar-Dasar Penelitian, Terbuka, Jakarta.
(terjemahan) Usaha Nasional, Surabaya
Indonesia. Syaukani H.R. 2004. Menolak Kembalinya
Sentralisasi – Memantapkan Otonomi
Dunn, William N., 2000, Pengantar Analisis Daerah, editor Hery Susanto dkk,
Kebijakan Publik (terjemahan), Edisi Penerbit Komunal, Jakarta. 2004.
Kedua, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta. Santoso, Purwo dkk (eds.). 2004. Menembus
Ortodoksi Kajian Kebijakan Publik.
Dwidjowijoto, Riant Nugroho, 2001, Yogyakarta: Fisipol UGM.
Reinventing Indonesia, Jakarta: Elex
Media Komputindo. Sharkansky, Ira, 1970. Public Administration,
Policy Making in Government Agencies,
Islamy, M. Irfan. 1994. Prinsip-Prinsip Chicago, Rand McNally College
Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Publishing Coy.
Bumi Aksara.
Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan Publik.
Jones, Charles O., 1991, Pengantar Kebijakan Bandung: Alfabeta.
Publik (terjemahan), C.V. Rajawali,
Jakarta. Steers, Richard M, 1985, Efektivitas
Organisasi, Jakarta: Rajawali.
Lindblom, Charles E., 1980, Proses Penetapan
Kebijaksanaan (terjemahan), Erlannga, Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005. Manajemen
Jakarta. Publik. Jakarta: Grasindo.

Miles, Matthew B. & A. Michel Huberman, Wahyu Nurharjadmo, 2008, Evaluasi


1992, Analisis Data Kualitatif, UI-Press, Implementasi Kebijakan
Jakarta. Pendidikan Sistem Ganda Di
Sekolah Kejuruan, Jurnal Spirit
Publik Volume 4, Nomor 2
237 Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan Lokal, Volume II Edisi 2, Juli-Desember 2013

Halaman: 215 - 228 ISSN. 1907 –


0489

Winarno, Budi. 2002. Teori dan Proses


Kebijakan Publik. Yogyakarta:
Media Pressindo.

Anda mungkin juga menyukai