Anda di halaman 1dari 2

Oleh laksono trisnantono : pengelolaan pengetahuan dan masyarakat praktisi

 Di latar belakangi kab banggai sedang tahap terdapat beberapa profesional yang
menerupkan ilmu,
 Slide 2
 Sangat penting suatu pengalaman yang
 Slide 3
 Sekelompok orang yang memiliki gairah bersama agar ada suatu perbaikan dan dikerjakan
secara reguler, berinteraksi secara reguler, contoh stuntung sebagai semacam topik yang
dipelajari bersama
Apa bedanya comunity practice dengan hal lainnya
Mencitakan dan memperluas, tukar menukar pengetahuan
Siapa yang menjadi anggota memilih sendiri, sesuai dengan keahlian
Keanggotaan lebih pada kemauan
Anggota bisa bekerja sama karnna ada komitmen
Kapan berhentinya, selama masih ada masalah di lapangan akan tetap berjalan

: COP : hasil dar COP adalah ilmu pengetahuan yang berkembang dan maslah dapat diatasi
Dapat digunakan untuk perbaikan perbaikan kegiatan

Kebutuhan : kesepakatan bersama , melakukan kegiatan ersama dan sharing pengalaman , COP ndak
perlu ketemu tapi dapat menggunakan virtual jadi perlu internet, yang dibahas adlah diskusi
selanjutnya

Fungsi sebagai pengantar info

Siapa pengguna web : orang biasa atau pengguna, (mereka yang serius menggunakan ilmu yang
sedang menjadi topik

Bupati banggai dan kadin (sesi diskusi)


Bupati : Ir Haji Herwin Yatim MM (pertanian)
Kadin : DR dr anang otolua M.Kes

Kata kunci yang penting :p penggunaan evidence untuk pengambilan keputusan gizi

Dilatarbelakangi untuk membangun SDM di banggai, demi masa depan dan kualitas generasi bangsa,
Fenomena, angka stunting di kab banggai 35,6%
Bekerjasama dengan dinas kesehatan berupaya atau berinovasi untuk menyelesaikan masalah
perbaikan gizi, posyandu 1000 hari pertama kehidupan

Fenomena lain : angka kematian ibu 279/100.ribu


Berkaitan dengan hal hal mendasar : ibu hamil dan bagaimana proses tersebut dimulai
Ide pertama kali,
Menjadikan posyandu lebih produktif di dukung dengan hasil penelitian di lapangan
Fenomena, ibu hamil baru masuk laporan setelah hamil 4-5 bulan. Yang akhirnya melahirkan dengan
kondisi yang tidak sesuai dengan harapan, 16 persen wanita mengalami anemia sebelum hamil,
kurang kontak emosional antara ibu hamil dan bidan

POSYANDU PRA KONSEPSI


2012 WHO merintis hasil penelitian pentingnya pelayanan pra konsepsi
Oleh karena itu penting adanya pelayanan prakonsepsi
Adalah : layanan pada ibu yang baru menikah, perbaikan gizi dan pelayanan reproduksi
Mengurangi perilaku faktor infdividu dan lingkungan yang dapat menurunkan kualitas
Menurunkan angka kematian ibu dan stunting

Dalam bagan terdapat uraian-uraian tugas petugas yang bertugas pada masing2 pos

TTD dan MGM


Karena ibu hamil yang mengalami anemia bukan hanya kekurangan fe
MGM lebih efektif dalam mencegah kelainan dibandngkan TTD

Inovsdi ysitu tsblrt tsmbsh drsh ysng dufsh fi kspdi;ksn

Pembicara ka dinkes
Kejadian stunting paling tinggi adalah pada usia 12-23 bulan, 24-35 bulan

Dalam rangka menurunkan stunting selain prakonsepsi tapi juga usia 1 ke 2 tahun
Faktor yang berperan adalah IMD dan ASI eksklusif
Program : bagaimana IMD dapat di tingkatkan dan bagaimana ASI eksklusif dapat di tingkatkan
1 petugas kesehatan membina 100 KK : inovasi indonesia sehat dengan pembinaan keluarga

Anda mungkin juga menyukai