Luka bakar dapat terjadi akibat beberapa macam penyebab.
Yang termasuk dari penyebab luka bakar adalah api, cairan panas, kontak dengan benda padat yang panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi.3
Luka bakar akibat api
Luka bakar api dibagi menjadi dua bagian, luka bakar api ledakan dan luka bakar api bukan ledakan. Api yang menyala merupakan penyebab tersering dari luka bakar, biasanya berasal dari api rumah, api unggun, dan pembakarandaunatausampah.Ledakan api juga merupakan sumber yang cukup umum dan biasanya berasal dari hasil pembakaran propana atau bensin. Luka bakar akibat api merupakan penyebab tersering kematian akibat luka bakar, sementara luka bakar akibat cairan panas merupakan penyebab tersering kedua. Pada luka bakar akibat api, jika pakaian pasien ikut terbakar, biasanya luka bakar yang terjadi adalah dengan ketebalan yang penuh. Luka bakar akibat api ledakan biasanya melukai kulityang terlihat (paling sering wajah dan ekstremitas) dan biasanya mengakibatkan luka bakar ketebalan parsial.3,6
Luka bakar akibat cairan panas
Luka bakar akibat cairan panas merupakan etiologi tersering dari luka bakar pada populasi. Luka bakar akibat cairan panas dibagi menjadi tiga, yaitu akibat cairan kental yang panas, akibat cairan encer yang panas, serta akibat uap panas, dan luka bakar akibat cairan encer yang panas yang dibagi lagi menjadi dua, yaitu akibat tumpahan cairan panas dan akibat tercelupnya ke dalam cairan yang panas. Kedalaman dari luka bakar akibat cairan panas tergantung dari temperatur dari cairan, durasi kontak cairan panas dengan kulit, dan viskositas cairan (biasanya terjadi kontak yang lebih lama pada cairan yang lebih kental). Hal ini penting untuk diperhatikan pada penderita yang sangat muda atau sangat tua dimana dermis yang ada lebih tipis dari biasanya.7 Jika diterapkan untuk waktu yang cukup lama, air pada suhu 45°C akan menyebabkan kerusakan ketebalan penuh. Hal ini sering menjadi mekanisme luka bakar tragis pada anak-anak.3,6
Luka bakar akibat kontak dengan benda padat yang panas
Luka bakar kontak terjadi dari kontak dengan tungku api, logam panas, plastik, atau batu bara. Luka bakar kontak biasanya dalam tapi luasnya terbatas sesuai ukuran benda solid tersebut.6
Luka bakar kimia
Luka bakar kimia biasanya terjadi akibat kecelakaan dalam industri tetapi dapat juga disebabkan oleh produk kimia sehari-hari di rumah. Tingkat keparahan tergantung pada agen penyebab, konsentrasi dan kuantitas, serta durasi kontak. Luka bakar kimia cenderung dalam karena sifat korosifnya yang terus bekerja sampai bahan kimia tersebut sepenuhnya ditiadakan. Bahan kimia yang bersifat basa lebih buruk dari pada asam. Asam hidrofluorida secara luas digunakan dalam pembuatan kaca dan konstruksi papan sirkuit dan merupakan penyebab umum dari luka bakar kimia industri. Bahan kimia tersebut harus dinetralkan dengan bahan topikal atau suntikan lokal kalsium glukonat untuk mencegah proses pembakaran yang berkelanjutan. Manajemen awal luka bakar kimia hampir sama untuk semua agen, yaitu melepas semua pakaian yang terkontaminasi bahan kimia dan mengencerkan atau irigasi bahan kimia dengan mengairi daerah yang terkena bahan kimia dengan seksama, biasanya dengan menyiramkan air ke pasien.7 Luka bakar listrik Luka bakar listrik disebabkan oleh konversi energi listrik menjadi panas, dan listrik bertanggung jawab untuk sekitar 3% dari penerimaan korban ke unit luka bakar. Tingginya tegangan listrik menentukan beratnya kondisi penderita. Tegangan yang rendah menyebabkan luka bakar kontak kecil yang dalam baik di lokasi keluar maupun di lokasi masuknya listrik. Cedera tegangan tinggi terjadi pada tegangan lebih dari 1000V menyebabkan jaringan lunak dan jaringan tulang yang nekrosis serta dapat menyebabkan penderita kehilangan ekstremitas. Kerusakan otot dapat menimbulkan rhabdomyolysis dan gagal ginjal. Sedangkan kontak dengan tegangan listrik lebih dari 70000V selalu fatal.7 Luas luka bakar ebrbanding lurus dengan hambatan listrik dari jeringan tempat listrik ditransmisikan. Tulang memiliki resistensi tertinggi, jika alur melewati tungkai, tulang menjadi panas dan otot di sekitar tulang tersebut menjadi nekrosis. Fasiotomi diperlukan untuk mencegah sindroma kompartemen. Nekrosis jaringan dalam dalam mungkin ridak dapat terlihat secara klinis sampai beberapa hari setelah terjadi luka bakar listrik dan perluasan kerusakan seingkali lebih besar dari yang diperkirakan.
Luka bakar radiasi
Luka bakar radiasi dapat disebabkan oleh sinar matahari. Sering berhubungan dengan pekerjaan, seperti nelayan dan peselancar, serta aktivitas seperti berjemur di bawah sinar matahari langsung tanpa pelindung kulit yang mengandung spf.