Anda di halaman 1dari 9

Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka
Patofisiologi dan Patogenesis Kardiomiopati
Patofisiologi dan Patogenesis Kardiomiopati
William
William
Dosen Bagian Fisiologi FK UKRIDA
Alamat Korespondensi: Jl. Arjuna
Dosen Bagian Fisiologi FKnoUKRIDA
6 Jakarta 11510
Email: william_dr83@yahoo.com
Alamat Korespondensi: Jl. Arjuna no 6 Jakarta 11510
Email: william_dr83@yahoo.com
Abstrak
Kardiomiopati adalah sekumpulan kelainan pada otot jantung dan seringkali berakhir dengan
Abstrak
gagal jantung. Penyakit ini diklasifikasikan berdasarkan bentuk perubahan anatominya menjadi tiga
Kardiomiopati adalah sekumpulan kelainan pada otot jantung dan seringkali berakhir dengan
yaitu kardiomiopati dilatasi, hipertrofik dan restriktif. Etiologi dari masing-masing kardiomiopati
gagal jantung. Penyakit ini diklasifikasikan berdasarkan bentuk perubahan anatominya menjadi tiga
sangat banyak dan sangat mungkin bertambah seiring bertambahnya ilmu pengetahuan dan beberapa
yaitu kardiomiopati dilatasi, hipertrofik dan restriktif. Etiologi dari masing-masing kardiomiopati
pengetahuan mengenai penyakit ini yang masih perlu untuk diteliti lebih lanjut, pada makalah ini akan
sangat banyak dan sangat mungkin bertambah seiring bertambahnya ilmu pengetahuan dan beberapa
dibahas detail mengenai kardiomiopati dari aspek patofisiologi dan patogenesisnya.
pengetahuan mengenai penyakit ini yang masih perlu untuk diteliti lebih lanjut, pada makalah ini akan
dibahas detail mengenai kardiomiopati dari aspek patofisiologi dan patogenesisnya.
Kata kunci: Kardiomiopati, otot jantung, gagal jantung
Kata kunci: Kardiomiopati, otot jantung, gagal jantung
Abstract
Cardiomyopathy is a disease that affect heart muscle and often ended with heart failure. This
Abstract
disease can be classified into dilated, hypertrophic and restrictive type. The cause of each type is a lot
Cardiomyopathy is a disease that affect heart muscle and often ended with heart failure. This
and in time there will be added even more. This review will be discussed especially about the
disease can be classified into dilated, hypertrophic and restrictive type. The cause of each type is a lot
pathophysiology and the pathogenesis of the disease.
and in time there will be added even more. This review will be discussed especially about the
pathophysiology and the pathogenesis of the disease.
Key words: Cardiomyopathy, heart muscle, heart failure
Key words: Cardiomyopathy, heart muscle, heart failure
Kardiomiopati Dilatasi
Pendahuluan
Kardiomiopati Dilatasi
Kardiomiopati dilatasi adalah jenis
Pendahuluan
Kardiomiopati adalah sekumpulan kardiomiopati dengan ciri-ciri yaitu
Kardiomiopati dilatasi adalah jenis
kelainan pada jantung dengan kelainan utama terdapatnya dilatasi ruang ventrikel yang
Kardiomiopati adalah sekumpulan kardiomiopati dengan ciri-ciri yaitu
terbatas pada miokardium. Kondisi ini progresif dan disertai disfungsi dari kontraksi
kelainan pada jantung dengan kelainan utama terdapatnya dilatasi ruang ventrikel yang
seringkali berakhir dengan menjadi gagal ventrikel saat sistolik. Penyakit ini memiliki
terbatas 1 pada miokardium. Kondisi ini progresif dan disertai disfungsi dari kontraksi
jantung. banyak etiologi antara lain: genetik, bahan
seringkali berakhir dengan menjadi gagal ventrikel saat sistolik. Penyakit ini memiliki
Etiologi terkadang dapat diketahui toksik (alkohol, doxorubicin), peripartum,
jantung.1 banyak etiologi antara lain: genetik, bahan
tetapi tidak jarang pula etiologinya tidaklah miokarditis virus, tetapi pada sebagian besar
Etiologi terkadang dapat diketahui toksik (alkohol, doxorubicin), peripartum,
jelas. Tidak termasuk dalam klasifikasi kasus penyebabnya adalah idiopatik.1-3
tetapi tidak jarang pula etiologinya tidaklah miokarditis virus, tetapi pada sebagian besar
penyakit ini tetapi sama-sama menganggu Dilatasi ruang yang terjadi lebih
jelas. Tidak termasuk dalam klasifikasi kasus penyebabnya adalah idiopatik.1-3
miokardium dan dapat menimbulkan gagal sering mengenai salah satu ventrikel saja.
penyakit ini tetapi sama-sama menganggu Dilatasi ruang yang terjadi lebih
jantung adalah kondisi seperti hipertensi, Dilatasi ruang ventrikel biasanya diikuti
miokardium dan dapat menimbulkan gagal sering mengenai salah satu ventrikel saja.
penyakit katup atau penyakit arteri koroner.1,2 pembesaran dinding ventrikel tetapi
jantung adalah kondisi seperti hipertensi, Dilatasi ruang ventrikel biasanya diikuti
Kardiomiopati dapat dibagi menjadi pembesaran dinding yang terjadi masih lebih
penyakit katup atau penyakit arteri koroner.1,2 pembesaran dinding ventrikel tetapi
tiga berdasarkan perubahan anatomi yang kecil dibandingkan dengan dilatasi ruang
Kardiomiopati dapat dibagi menjadi pembesaran 2 dinding yang terjadi masih lebih
terjadi, yaitu kardiomiopati dilatasi, ventrikel.
tiga berdasarkan perubahan anatomi yang kecil dibandingkan dengan dilatasi ruang
kardiomiopati hipertrofi dan kardiomiopati Secara mikroskopik dapat terlihat
terjadi, 1-3 yaitu kardiomiopati dilatasi, ventrikel.2
restriksi. degenerasi kardiomiosit dengan hipertrofi
kardiomiopati hipertrofi dan kardiomiopati Secara mikroskopik dapat terlihat
yang iregular dan atrofi dari serat otot.
restriksi.1-3 degenerasi kardiomiosit dengan hipertrofi
Terkadang dapat ditemukan fibrosis interstitial
yang iregular dan atrofi dari serat otot.
Terkadang dapat ditemukan fibrosis interstitial

J. Kedokt Meditek Vol 20, No. 52, Jan-April 2014 19


Patofisiologi dan Patogenesis Kardiomiopati

dan fibrosis perivaskular yang sangat luas.4 Penurunan fungsi kontraksi


(Gambar 1A&B) miokardium disebabkan karena adanya
kerusakan pada kardiomiosit, kerusakan ini
Patofisiologi Kardiomiopati Dilatasi akan mengakibatkan kontraksi ventrikel
menurun, dan diikuti dengan penurunan
Penyebab dari gejala klinis yang volume sekuncup serta curah jantung.
tampak pada kardiomiopati dilatasi adalah Penurunan kontraksi ventrikel jika sudah tidak
adanya penurunan fungsi kontraksi dapat diatasi lagi oleh mekanisme
miokardium diikuti oleh adanya dilatasi pada
ruang ventrikel.1-3

Gambar 1A. Gambaran Mikroskopis Potongan Melintang Serat Otot Jantung yang Normal. 1B.
Kardiomiopati Dilatasi, Terlihat Serat Otot yang Dipenuhi Rongga Kosong karena Terjadi Atrofi dan
Dipenuhi Oleh Fibrosis (Warna Unggu).(5)

kompensasi (baik oleh peningkatan simpatis, kiri sehingga atrium kiri membesar yang akan
mekanisme Frank-Starling, sistem renin- meningkatkan resiko, dampak buruk
angiotensin-aldosteron/RAA dan vasopresin), berikutnya adalah regurgitasi ke atrium kiri
maka akan menyebabkan ventrikel hanya menyebabkan darah yang dipompakan oleh
dapat memompa sejumlah kecil darah ke ventrikel kiri lebih sedikit sehingga
sirkulasi, sehingga nantinya darah tersebut memperparah penurunan stroke volume yang
akan lebih banyak tertimbun di ventrikel, telah terjadi, dampak buruk yang terakhir
timbunan darah inilah yang akan adalah pada saat diastolik volume darah yang
menyebabkan dilatasi ruang ventrikel yang masuk ke atrium kiri menjadi lebih besar
bersifat progresif.2,3 karena mendapat tambah darah yang
Dilatasi ruang yang progresif nantinya disebabkan oleh regurgitasi ventrikel kiri yang
akan membuat disfungsi katup mitral (katup pada akhirnya akan menambah jumlah darah
mitral tidak dapat tertutup sempurna), kelainan di ventrikel kiri, sehingga memperparah
pada katup mitral ini akan menyebabkan dilatasi yang telah terjadi.1-3
terjadinya regurgitasi darah ke atrium kiri.
Regurgitasi darah ke atrium kiri memiliki tiga
dampak yang buruk, yaitu peningkatan
tekanan dan volume yang berlebihan di atrium

20 J. Kedokt Meditek Vol 20, No. 52, Jan-April 2014


Patofisiologi dan Patogenesis Kardiomiopati

Gambar 2. Patofisiologi Kardiomiopati Dilatasi3

Penurunan stroke volume karena menganggu fungsi sel dengan cara


menurunnya kontraktilitas miokardium dan menghambat fosforilasi oksidatif dari
ditambah dengan adanya regurgitasi katup mitokondria dan oksidasi dari asam lemak.3-5
mitral akan menimbulkan gejala kelelahan dan Kardiomiopati dilatasi oleh sebab
kelemahan pada otot rangka karena kurangnya peripartum adalah bentuk dari kardiomiopati
suplai darah ke otot rangka.3 dilatasi dengan gejala gagal jantung yang
Pada kardiomiopati dilatasi juga terjadi pada bulan terakhir kehamilan atau
terjadi peningkatan tekanan pengisian sampai 6 bulan masa postpartum. Faktor
ventrikel yang akan menimbulkan gejala- resiko untuk keadaan ini adalah ras afro-
gejala kongesti paru seperti dispnea, ortopnea, amerika, dan multipara. Penyebab mengapa
ronki basah dan juga gejala-gejala kongesti peripartum dapat menyebabkan kardiomiopati
sistemik seperti peningkatan tekanan vena dilatasi masih belum diketahui,
jugularis, hepatomegali dan edema perifer.3 kemungkinannya adalah karena adanya faktor-
(Gambar 2) faktor seperti: hipertensi pada kehamilan,
overload cairan, defisiensi nutrisi, akibat
Patogenesis Kardiomiopati Dilatasi metabolik lain dan kemungkinan adanya
gangguan sistem imun telah diajukan juga
Kardiomiopati dilatasi memiliki sebagai penyebabnya. Penelitian terbaru juga
banyak etiologi seperti: virus, alkohol, telah membuktikan faktor lain seperti
peripartum, genetik, dan idiopatik. tingginya kadar prolaktin dengan kejadian
Kardiomiopati dilatasi yang kardiomiopati dilatasi. 3-6
disebabkan oleh infeksi virus umumnya akan Kardiomiopati dilatasi oleh karena
sembuh sendiri. Dihipotesiskan bahwa familial atau genetik, jenis kardiomiopati
kerusakan miokardium dan fibrosis terjadi dilatasi ini sekitar 20-30% dari yang
karena adanya kompeks imun yang merusak sebelumnya diklasifikasikan sebagai idiopatik.
yang timbul karena dipicu oleh komponen dari Merupakan kelainan autosomal dominan,
tubuh virus. Walapun demikian terdapat hal resesif dan terkait kromosom X serta juga
yang kontradiktif yaitu pemakaian obat melibatkan penurunan oleh mitokondria yang
penekan imun tidak memberikan perbaikan akan menyebabkan defek pada kekuatan
pada pasien kardiomiopati oleh sebab virus.3-5 kontraksi miokardium, pembentukan energi
Pada sekelompok kecil orang yang dan masa hidup dari kardiomiosit. Telah
mengkonsumsi minuman beralkohol secara diketahui bahwa mutasi pada kardiomiopati
kronis dan berlebihan dapat mengalami dilatasi adalah mutasi yang terjadi pada gen-
kardiomiopati dilatasi. Walaupun patofisiologi gen yang mengkode sitoskeleton, miofibril dan
dari keadaan ini tidak diketahui, etanol diduga protein membran nukleus dari kardiomiosit.3,4,7

J. Kedokt Meditek Vol 20, No. 52, Jan-April 2014 21


Patofisiologi dan Patogenesis Kardiomiopati

Kardiomiopati Hipertrofi sendiri-sendiri dan susunan yang tidak teratur


(3) terjadinya fibrosis interstitial dan fibrosis
Kardiomiopati hipertrofi merupakan penganti jaringan yang rusak (Gambar 3).4
kardiomiopati dengan ciri yang dominan Penyakit ini mendapat perhatian yang
adalah terjadinya hipertrofi otot jantung. khusus karena merupakan penyebab umum
Etiologinya adalah kelainan genetik dengan terjadinya kematian mendadak pada atlet,
pola penuruan autosomal dominan.3,4 dengan insiden sekitar 1:500 dari populasi.8
Gambaran mikroskopis yang penting Kardiomiopati hipertrofi ditandai
pada kelainan ini adalah terjadinya: (1)
hipertrofi miokardium yang ekstensif yang
jarang dijumpai pada keadaan lain, dengan
diameter transversal miokardium >40
mikrometer dimana nilai normalnya adalah
kurang lebih 15 mikrometer (2) terjadi
miofiber disarray yaitu susunan miokardium
yang berubah, antara lain miosit terlihat

Gambar 3A. Gambaran Mikroskopis Jantung Normal, Terlihat Miokardiosit Ukuran Masih Normal
dengan Susunan Paralel. 3B Hipertrofi Jantung Patologis, Terlihat Kardiomiosit Membesar dengan
Susunan Masih Paralel. 3C Kardiomiopati Hipertrofik, Terlihat Pembesaran Kardiomiosit dengan
Susunan Tidak Lagi Paralel (miofiber disarray).(3)

oleh adanya hipertrofi ventrikel kiri tanpa Patofisiologi Kardiomiopati Hipertrofi


diikuti dilatasi ruang ventrikel kiri dan juga
yang tidak disebabkan oleh tekanan yang Gejala klinis pada kardiomiopati
meningkat karena peningkatan resistensi hipertrofi disebabkan oleh karena adanya
sistemik kronis (contoh bukan karena penurunan fungsi diastolik dan juga karena
hipertensi ataupun stenosis aorta). Hipertrofi ada atau tidaknya sumbatan intermiten aliran
ventrikel kiri yang terjadi dapat bersifat keluar saat sistolik. Jadi patofisiologi
simterik (pada 10% kasus kardiomiopati kardiomiopati hipertrofi dalam hal ini dibagi
hipertrofi) dan asimetrik. Penebalan yang dua berdasarkan ada atau tidaknya sumbatan
bersifat asimetrik yaitu penebalan septum intermiten keluarnya darah saat sistolik.3
ventrikel tidak proposional dengan penebalan (Gambar 4)
dinding ventrikel kiri, dengan rasio lebih dari
1:3.3,8

22 J. Kedokt Meditek Vol 20, No. 52, Jan-April 2014


Patofisiologi dan Patogenesis Kardiomiopati

Kardiomiopati Hipertrofi Tanpa Sumbatan septum, akibatnya katup mitral mendekat


Aliran Sistolik septum ventrikel kiri yang hipertrofi dan
menutup sementara aliran darah ke aorta.
Pada kardiomiopati hipertrofi jenis ini Selain itu karena katup mitral terdorong dan
selain terjadi hipertrofi juga terjadi kekakuan menutup jalur keluar darah melalui katup
dan gangguan relaksasi pada ventrikel kiri. aorta, katup mitral bagian anterior tidak dapat
Gangguan relaksasi yang menurun pada menutup dengan sempurna saat sistolik
ventrikel kiri menyebabkan peningkatan sehingga terjadi regurgitasi katup mitral.3
tekanan ventrikel kiri, yang akan dialirkan ke Pada pasien dengan obstruksi aliran
arah belakang, sehingga mengakibatkan sistolik, gejala-gejala yang timbul selain sama
peningkatan tekanan atrium, vena pulmonal dengan kardiomiopati hipertrofi tanpa
dan kapiler pulmonal. Peningkatan tekanan sumbatan aliran sistolik juga ditambah oleh
pada vena pulmonal dan kapiler pulmonal gejala-gejala akibat sumbatan aliran sistolik,
inilah yang menyebabkan gejala dispnea pada yaitu: angina (yang disebabkan oleh hipertrofi
penderita kardiomiopati jenis ini. Jantung yang otot jantung ditambah dengan peningkatan
hipertrofi juga dapat menimbulkan gejala kerja ventrikel kiri karena harus melawan
angina peningkatan kebutuhan oksigen oleh sumbatan saat sistolik), dispnea oleh karena
miokardium. Jantung yang hipertrofi serta adanya regurgitasi mitral, yang terakhir adalah
adanya miosit disarray sehingga rentan adanya kegagalan meningkatkan curah jantung
terhadap timbulnya aritmia yang malignan. 3 saat berolahraga 3

Kardiomiopati dengan Sumbatan Aliran Patogenesis Kardiomiopati Hipertrofi


Sistolik
Patogenesis dari kardiomiopati
Kira-kira sepertiga pasien dengan hipertrofi adalah karena terdapatnya gen-gen
kardiomiopati hipertrofi mengalami sumbatan yang mengalami mutasi. Gen-gen yang
intermiten aliran sistolik. Mekanisme mengalami mutasi tersebut adalah gen-gen
sumbatan intermiten aliran sistolik ini yang bertanggung jawab menghasilkan protein
disebabkan oleh gerakan abnormal dari katup kompleks sarkomer antara lain: protein beta
mitral anterior yang lokasinya dekat dengan miosin rantai berat, tropinin, dan myosin-
posisi penebalan septum ventrikel. Mekanisme binding protein C (Gambar 5), yang akan
terjadinya sumbatan aliran sistolik adalah mengakibatkan gangguan fungsi kontraksi otot
sebagai berikut: pada saat ventrikel jantung. Gangguan fungsi kontraksi yang
berkontraksi, ejeksi darah ke katup aorta terjadi akan dikompensasi oleh otot jantung
menjadi lebih cepat dari biasanya karena harus dengan terjadinya hipertrofi otot jantung dan
mengalir melalui jalur yang sudah menyempit, proliferasi dari fibroblas.5,7,8
aliran darah yang cepat ini mengakibatkan
tekanan pada katup mitral sehingga secara
abnormal mendorong katup mitral ke arah

J. Kedokt Meditek Vol 20, No. 52, Jan-April 2014 23


Patofisiologi dan Patogenesis Kardiomiopati

Gambar 4. Patofisiologi Kardiomiopati Hipertrofik (3)

Patofisiologi, patogenesis dan paling umum terkena sekitar 90% dari kasus,
perjalanan penyakit dari kardiomiopati yang lebih jarang terjadi adalah hipertrofi pada
hipertrofi sangat bervariasi dan bergantung dinding ventrikel atau terlokalisasi pada apeks
kepada gen mana yang mengalami mutasi. atau regio tengah dari ventrikel kiri. Tidak
Bahkan jenis mutasi pada gen tertentu sangat seperti hipertrofi ventrikel yang disebabkan
menentukan onset hipertrofi dan remodeling oleh hipertensi, dimana miositnya membesar
jantung yang terjadi serta resiko seseorang secara uniform dan tersusun rapih, gambaran
akan mengalami gagal jantung ataupun mikroskopis otot jantung pada penderita
kematian mendadak. Contohnya mutasi pada kardiomiopati hipertrofi sangat berbeda yaitu
beta miosin rantai berat yang mengubah susunan kardiomiositnya kacau/miosit
aktivitas listrik diasosiasikan dengan prognosis disarray dan banyak terdapat jaringan ikat
yang buruk dibandingkan mutasi pada gen yang merupakan ciri khas dari kardiomiopati
lain.7,8 hipertrofi. 3-5, 8
Walaupun hipertrofi pada
kardiomiopati dapat mengenai semua bagian
dari ventrikel tetapi septum ventrikel yang

24 J. Kedokt Meditek Vol 20, No. 52, Jan-April 2014


Patofisiologi dan Patogenesis Kardiomiopati

Gambar 5. Patogenesis Kardiomiopati Hipertrofik &Kardiomiopati Dilatasi dengan Sebab Genetik


(Tulisan Berwarna Merah: Mutasi Protein pada Penyakit Kardiomiopati Dilatasi, Tulisan Berwarna
Biru: Mutasi Protein pada Penyakit Kardiomiopati Hipertrofik, Tulisan Berwarna Hijau Mutasi Protein
Pada Keadaan Kardiomiopati Hipertrofik Atau Kardiomiopati Dilatasi4

Kardiomiopati Restriktif
sarkoidosis, hemokromatosis,glycogen),
Kardiomiopati resktriktif merupakan skleroderma.4
kardiomiopati dengan ciri kekakuan ventrikel Kekakuan ventrikel yang abnormal
yang abnormal serta gangguan dalam dan gangguan pengisian ventrikel disebabkan
pengisian ventrikel. Angka kejadian karena terbentuknya banyak jaringan parut
kardiomiopati jenis ini lebih jarang pada endokardium dan infiltrasi miokardium
dibandingkan kedua jenis kardiomiopati oleh substansi yang abnormal3-5
lainnya.3-5 Gambaran mikroskopis pada
Etiologi dari keadaan ini adalah kardiomiopati restriktif yaitu: terlihat adanya
idiopatik, genetik, radiasi, infiltrasi (amiloid,

J. Kedokt Meditek Vol 20, No. 52, Jan-April 2014 25


Patofisiologi dan Patogenesis Kardiomiopati

Gambar 6. Patofisiologi Kardiomiopati Restriktif3

fibrosis interstitial dalam bentuk patchy atau kardiomiopati dilatasi, hipertrofik dan
difus yang bervariasi dari minimal sampai restriktif. Etiologi dari masing-masing
ekstensif. 4 kardiomiopati sangat banyak dan sangat
mungkin bertambah seiring bertambahnya
Patofisiologi Kardiomiopati Restriktif ilmu pengetahuan., sedangkan untuk
patogenesisnya masih belum diketahui dengan
Berkurangnya kemampuan regang dari baik, hal ini membuat kardiomiopati menarik
ventrikel menjadi dasar dari kelainan yang untuk diteliti lebih lanjut, selain untuk
terjadi, yang berupa gangguan pada saat menambah pengetahuan kita tentang penyakit
pengisian ventrikel. Gangguan pengisian ini tetapi juga untuk menemukan terapi yang
ventrikel menyebabkan dua macam kelainan, paling tepat.
yaitu: meningkatnya tekanan vena sistemik
dan paru dengan ciri kongesti vaskular kiri dan Daftar Pustaka
kanan. Kedua adalah berkurangnya ukuran
ruang ventrikel dengan penurunan volume 1. Rosendorff C. Essential cardiology
sekuncup dan curah jantung. Sama seperti principle and practice. 2ed. New Jersey:
pada kardiomiopati dilatasi, kongesti vena Humana Press; 2005.
akan menyebabkan peningkatan tekanan vena 2. Abraham WT, Acker MA, Ackerman MJ,
jugularis, hepatomegali dan edema perifer Ades PA, Antman EM, Anversa P, et al.
sedangkan penurunan curah jantung akan Braunwald Heart Disease. 9ed.
menyebabkan kelemahan dan kelelahan pada Philadelphia: Elsevier;2012.
otot rangka.3(Gambar 6) 3. Lilly LS. Patophysiology of heart disease.
5ed. Philadelphia: Lippincott
Patogenesis Kardiomiopati Restriktif William&Wilkins;2011.
Belum diketahui secara jelas 4. Kumar, Abbas, Fausto, Aster. Robbins and
Cotran Pathologic basis of disease. 8ed.
Penutup Philadelphia: Saunders;2010.
5. Davies MJ. The cardiomyopathies: an
Kardiomiopati merupakan penyakit overview. Heart. 2000;83:469-74.
yang mengenai miokardium. Perjalanan 6. Ramaraj R, Sorrell VL. Peripartum
penyakit ini bersifat kronis progresif dan cardiomyopathy: causes, diagnosis, and
menuju ke keadaan gagal jantung. Penyakit ini treatment. Cleveland Clinic Journal of
dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk Medicine. 2009;76(5):289-96.
perubahan anatominya menjadi tiga yaitu

26 J. Kedokt Meditek Vol 20, No. 52, Jan-April 2014


Patofisiologi dan Patogenesis Kardiomiopati

7. Watkins H, Ashrafian H, Redwood C.


Inherited cardiomyopathies. NEJM.
2011;364;17:1643-56.
8. Roberts R, Sigwart U. Current concepts of
pathogenesis and treatment of
hypertrophic cardiomyopathy. Circulation.
2005;112:293-6.

J. Kedokt Meditek Vol 20, No. 52, Jan-April 2014 27

Anda mungkin juga menyukai