Anda di halaman 1dari 16

MODUL perubahan fisiologi

pada bayi BAru lahir


ADAPTASI NEONATUS
Semester 2

KEGIATAN BELAJAR

PRODI D- III KEBIDANAN MEDAN


PRODI D- III KEBIDANAN MEDAN
JURUSAN KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES MEDAN
POLTEKKES KEMENKES MED

1
Modul dalam mata kuliah ini saling terkait antara modul yang satu dengan
modul yang lainnya, sehingga dalam proses belajar saudara sebaiknya dilakukan
secara berurutan sesuai modul yang telah dibuat. Proses pembelajaran dalam Mata
Kuliah ini dimulai dengan modul yaitu tentang adaptasi fisik bayi baru lahir.
Saudara sebagai calon bidan nantinya mempunyai tanggung jawab terhadap para
ibu untuk membantu bayi baru lahir, tidak hanya melewati masa kehidupan dalam
rahim menuju kehidupan luar rahim.

seaman mungkin, namun juga melakukan adaptasi fisik terhadap


kehidupan luar Rahim.Untuk dapat melaksanakan tanggung jawab tersebut maka
bidan perlu meneruskan bantuan untuk mencegah penyebaran infeksi penyakit,
bersikap ramah dan menolong, mempelajari apa dan mengapa perlu dilakukan
suatu tindakan, mengetahui kapan tidak melakukan suatu intervensi serta kapan
mencari bantuan. Hal ini akan membantu saudara dalam mencapai tujuan agar ibu
dan bayi sehat. Dengan demikian saudara tidak hanya membantu agar lebih
banyak bayi yang hidup tapi juga menolong lebih banyak bayi untuk memulai
kehidupan sehat.

2
Setelah menyelesaikan kegiatan ! ini, diharapkan Saudara diharapkan akan
mampu memahami konsep adaptasi pada neonatus.

Setelah menyelaesaikan kegiatan belajar 1 ini, diharapkan mahasiswa akan dapat

1. menjelaskan pengertian adaptasi bayi baru lahir

2. mendeskripsikan tentang konsep esensial adaptasi fisiologi bayi baru lahir

3. mengidentifikasi periode transisi

4. menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi bayi baru lahir.

Pada kegiatan belajar 1 ini akan membahas materi-materi sebagai berikut

1. Pengertian adaptasi bayi baru lahir

2. Konsep esensial adaptasi fisiologi bayi baru lahir

3. Periode transisi

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi bayi baru lahir.

3
1. Pengertian Adaptasi Fisik Bayi Baru lahir
Tahukah Saudara apa yang terjadi pada bayi baru lahir?.......

Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa, 50% kematian bayi terjadi


dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan sehingga bayi baru
lahir me- merlukan penanganan yang adekuat, karena penanganan yang kurang
baik pada bayi baru lahir yang sehat dapat mengakibatkan kelainan-kelainan /
kecacatan seu- mur hidup, bahkan kematian. Pencegahan merupakan hal yang
terbaik yang harus dilakukan agar bayi baru lahir dapat menyesuaikan diri dari
kehidupan intra uterin ke kehidupan extra uterin sehingga neonatus dapat
melewati periode yang paling kritis dalam fase pertumbuhan dan perkembangan
bayi.

4
Pada setiap bayi baru lahir akan mengalami adaptasi dari kehidupan dalam
lahir ke kehidupan luar rahim. Selanjutnya menurut saudara, apa yang dimaksud
dengan adaptasi fisik bayi baru lahir? Untuk menjawab pertanyaan tersebut
cobalah sauda- ra pelajari beberapa pengertian di bawah ini.

Pengertian Adaptasi Fisik Bayi baru Lahir adalah proses


penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke
kehidupan di luar uterus.

Kemampuan adaptasi fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus


ke ke- hidupan di luar uterus. Kemampuan adaptasi fisiologis ini disebut juga
homeostasis. Homeostasis adalah kemampuan mempertahankan fungsi-fungsi
vital, bersifat dina- mis, dipengaruhi oleh tahap pertumbuhan dan perkembangan,
termasuk masa per- tumbuhan dan perkembangan intrauterin. Masa neonatus lebih
tepat jika dipandang sebagai masa adaptasi dari kehidupan ekstra uterin dari
berbagai sistem. Pada bayi kurang bulan, terdapat berbagai gangguan mekanisme
adaptasi. Adaptasi segera setelah lahir meliputi adaptasi fungsi-fungsi vital
(sirkulasi, respirasi, susunan saraf pusat, pencernaan dan metabolisme). Bila
terdapat gangguan adaptasi, maka bayi akan sakit.

Setelah saudara mempelajari tentang pengertian tentang adaptasi fisik bayi


baru la- hir, marilah selanjutnya saudara pelajari tentang konsep-konsep esensial
adaptasi fisiologi bayi baru lahir.

5
2. Konsep-konsep esensial adaptasi fisiologi bayi baru lahir

Memulai segera pernafasan dan perubahan dalam pola sirkulasi merupakan


hal yang esensial dalam kehidupan ekstra uterin. Setelah lahir, bayi baru lahir
harus mampu beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung (plasenta) menjadi
mandiri secara fisiologi. Setelah lahir bayi harus memenuhi kebutuhan oksigennya
dengan menggunakan sistem pernafasannya sendiri, begitu juga dengan sistem
sirkulasi darahnya. Perubahan ini merupakan hal yang sangat penting dan terjadi
pertama kali setelah bayi lahir, karena transisi yang paling cepat terjadi adalah
pada sistem pernafasan, sirkulasi darah.

Dalam 24 jam setelah lahir, sistem ginjal, gastrointestinal, hematologi,


metabolik, dan sistem neurologi bayi baru lahir harus berfungsi secara memadai
untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan ektra uteri, dan mempertahankan
kehidupan ekstrauterin.

Untuk dapat memahami proses adaptasi pada setiap sistem tubuh bayi baru
lahir silakan Saudara pelajari kegiatan belajar 2 dalam modul ini. Nah....setelah
saudara pahami tentang Konsep-konsep esensial adaptasi fisiologi bayi baru lahir,
selanjutnya saudara pelajari tentang periode transisi berikut ini.

6
3. Periode Transisi

Periode adaptasi sering disebut sebagai periode transisi, yaitu transisi dari
kehidupan dalam rahim ke kehidupan di luar rahim. Periode ini berlangsung
sampai 1 bulan atau lebih. Periode transisi ini terbagi dalam beberapa fase, yaitu :

a. Periode tidak stabil / fase tidak stabil selama 6 sampai 8 jam pertama
kehidupan, yang akan dialami oleh seluruh bayi, dengan mengabaikan usia
gestasi atau sifat persalinan dan melahirkan. Baik bayi baru lahir prematur
maupun aterm akan melewati fase ini.

b. Pada periode pertama reaktifitas (segera setelah lahir), pernafasan cepat


dapat mencapai 80 kali permenit, dan pernafasan cuping hidung
sementara, retraksi, dan suara seperti mendengkur dapat terjadi. Denyut
jantung dapat mencapai 180 kali permenit selama beberapa menit pertama
kehidupan.

c. Setelah respon awal ini, bayi baru lahir menjadi tenang, rileks, dan
tertidur. Tidur pertama ini dikenal sebagai fase tidur dalam 2 jam setelah
kelahiran dan berlangsung beberapa menit sampai beberapa jam.

d. Periode kedua reaktifitas, dimulai waktu bayi bangun, ditandai dengan


respons berlebihan terhadap stimulus, perubahan warna kulit dari merah
muda menjadi agak sianosi, dan denyut jantung cepat.

e. Lendir pada mulut dapat menyebabkan masalah besar bagi bayi baru lahir,
misal- nya tersedak, tercekik dan batuk.

7
Setelah saudara pelajari tentang periode transisi, selanjutnya
saudara dapat mempelajari secara ringkas perubahan sistem tubuh bayi
baru lahir dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin sesuai
yang tercantum dalam tabel 1.1 berikut ini.

Tabel tersebut di atas menjelaskan tentang perubahan –perubahan


yang terjadi setelah bayi baru lahir. Kalau kita lihat tabel di atas salah satu
contoh perubahan yang terja- di adalah berfungsinya paru-paru bayi, hal ini
terjadi setelah tali pusat bayi dipotong, maka secara fisiologis paru-paru bayi
akan berfungsi, dimana sebelumnya fungsi paru-paru dilakukan oleh placenta
selama dalam kandungan, Alveoli yang sebelumnya kolaps setelah lahir
menjadi berkembang.

8
Setelah saudara pelajari periode transisi, selanjutnya pelajari tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi adaptasi bayi baru lahir berikut ini.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi bayi baru lahir


a. Riwayat antepartum ibu dan bayi baru lahir misalnya terpapar zat
toksik, sikap ibu terhadap kehamilannya dan pengalaman pengasuhan
bayi. Contoh dari faktor ini misalnya pada ibu hamil dengan riwayat
antepartum atau riwayat saat hamil dengan status gizi yang kurang
dapat melahirkan bayi prematur, bila bayi lahir prematur tentu organ-
organ tubuhnya belum bisa berfungsi secara sempurna, misal produksi
surfactan yang belum terbentuk sempurna dapat mengganngu kerja
dari sistem pernafasan, dimana hal tersebut bisa berpengaruh pada
kemampuan bayi untuk beradaptasi dibandingkan dengan bayi yang
lahir aterm. Begitu juga dengan riwayat ibu yang terpapar zat toxic
dapat menyebabkan gangguan pada bayi yang berlanjut pada
gangguan pada proses adaptasi.

b. Riwayat intrapartum ibu dan bayi baru lahir, misalnya lama


persalinan, tipe analgesik atau anestesi intrapartum. contoh dari faktor
ini misalnya bayi lahir dengan lama persalinan dalam kategori lama
akan perpengaruh pada fungsi vital bayi.

c. Kapasitas fisiologis bayi baru lahir untuk melakukan transisi dari


kehidupan intra- uterin ke kehidupan ekstrauterin. Kemampuan
adaptasi bayi baru lahir juga dipengaruhi oleh kematangan dari
masing-masing organ tubuh bayi baru lahir. Contoh ini hampir sama
dengan contoh riwayat antepartum ibu, misal bayi prematur dimana
fungsi organ vital masih belum sepurna, seperti produksi surfactan
yang belum sempurna, maka hal ini bisa berdampak pada kemampuan
alveoli untuk berkembang dengan sempurna, yang berakibat pada
terjadinya asfiksia bayi baru lahir.

9
d. Kemampuan petugas kesehatan dalam mengkaji dan merespon
masalah dengan tepat pada saat terjadi. Kemampuan petugas dalam
hal ini bidan juga sangat berkon- tribusi pada keberhasilan neonatus
dalam melewati masa transisinya. Bila bidan kurang memahami
tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada bayi baru lahir maka
bayi akan muda jatuh dalam kondisi yang tidak diinginkan. Misalnya
pada bayi baru lahir akan terjadi proses penyesuaian suhu tubuh, dari
kondisi suhu intra uterin yang hangat ke kondisi ektrauterin yang
tergantung suhu lingkungan, bila bidan tidak memahami hal tersebut
maka bayi bisa jatuh dalam kondisi hipotermi. Misalnya saat
menolong bayi baru lahir, bidan tidak segera
membersihkan/mengeringkan tubuh bayi dari air ketuban, maka bayi
mudah jatuh dalam kondisi hipotermia yaitu kondisi suhu tubuh bayi
rendah <36,5°C.

10
1. Pemahaman dasar mengenai adaptasi dan fisiologi bayi baru
lahir sangat penting untuk dipahami oleh bidan sebagai
landasan dalam rencana asuhan yang tepat.
2. Setelah lahir, bayi baru akan mengalami proses adaptasi
dari keadaan yang sangat bergantung pada ibunya menjadi
individu yang mandiri secara fisiologis
3. Adaptasi bayi baru lahir adalah proses penyesuaian
fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus.
Kemampuan adaptasi fungsional neonatus dari kehidupan di
dalam uterus kekehidupan di luar uterus. Kemampuan
adaptasi fisiologis ini dise- but juga homeostasis
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi bayi baru lahir
• Riwayat antepartum ibu dan bayi baru lahir
• Riwayat intrapartum ibu dan bayi baru lahir
• Kapasitas fisiologis bayi baru lahir untuk melakukan
transisi, Kemampuan petugas kesehatan dalam mengkaji
dan merespon masalah dengan tepat pada saat terjadi.

11
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memilih salah satu alternative
jawaban yang paling Anda anggap benar.

1. Pengertian adaptasi neonatus adalah:


A. Proses penggunaan organ-organ bayi secara mandiri
B. Proses penyesuaian bayi dari janin menjadi neonatus
C. Proses penyesuaian bayi dalam kandungan keluar kandungan
D. Proses penyesuaian organ-organ tubuh bayi terhadap lingkungan
sekitarnya
E. Proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan di intra uterin
ke extra uterin

2. Berikut ini yang bukan merupakan pengertian homeostasis adalah:


A. Bersifat dinamis
B. Sangat tergantung pada faktor herediter
C. Kemampuan mempertahankan fungsi-fungsi vital
D. Dipengaruhi oleh tahap pertumbuhan dan perkembangan
E. Tergantung masa pertumbuhan dan perkembangan intrauterin dam
ekstrauetrin

3. Hal esensial pertama kali dalam kehidupan ekstrauterin adalah:


A. Memulai segera pernafasan
B. Memenuhi kebutuhan nutrisi
C. Memenuhi kebutuhan cairan
D. Memperhatikan proses metabolisme
E. Mempertahankan keseimbangan asam basa

12
4. Yang merupakan periode tidak stabil pada masa transisi terjadi selama:
A. 3 hari pertama
B. 1 bulan pertama
C. 6 - 8 jam pertama
D. 1 minggu pertama
E. 2 minggu pertama

5. Pada periode reaktifitas pertama, denyut jantung bayi dapat mencapai:


A. 80 x/menit
B. 100 x/menit
C. 120 x/menit
D. 140 x/menit
E. 180 x/menit Evaluasi Formatif

6. Hal yang ditemukan pada saat pengkajian bayi dalam fase tidur 2 jam
pertama adalah:
A. Nadi meningkat
B. Bayi tenang dan rileks
C. Bayi sering terbangun
D. Suhu badan naik turun
E. Pernafasan tidak teratur

7. Kapan periode kedua reaktifitas dimulai:


A. 24 jam setelah lahir
B. 6-8 jam setelah lahir
C. 1 minggu setelah lahir
D. 1 bulan pertama kehidupan
E. Bayi bangun dari tidur pertama

13
8. Data yang ditemukan pada periode rekatifitas kedua adalah:
A. Lendir tidak ada
B. Suhu tubuh meningkat
C. Denyut jantung lambat
D. Warna kulit agak sianosis
E. Pernafasan menjadi lambat

9. Hal berikut yang terjadi pada proses adaptasi saat bayi berada di extra
uterin adalah:
A. Absorbsi nutrien tidak aktif
B. Alveoli menjadi sedikit kolaps
C. Resisitensi paru menjadi tinggi
D. Sirkulasi paru sedikit berkembang
E. Intake oksigen dari paru bayi sendiri

10. Faktor yang mempengaruhi proses adap tasi bayi baru lahir adalah,
kecuali:
A. Riwayat terpapar zat toxic
B. Sikap ibu terhadap kehamilannya
C. Pengalaman ibu dalam pengasuhan bayi
D. Riwayat penggunaan anaestesi intrapartum
E. Jenis kelamin bayi yang dilahirkan oleh ibu

14
KUNCI JAWABAN:
1. A
2. E
3. B
4. B
5. E
6. A
7. A
8. B
9. A
10. A

Sebelum saudara mengakiri kegiatan ini, kerjakan ter- lebih dahulu tugas
berikut.

1. Jelaskan menurut pendapat saudara sendiri, mengapa bidan harus mampu


mema- hami proses adaptasi bayi baru lahir!
2. Bandingkan pendapat saudara sendiri dengan cara mendiskusikannya
dengan teman-teman saudara, setelah itu, buatlah rangkuman
kesimpulannya dan serahkan pada fasilitator mata kuliah. Tugas Mandiri
Tuliskan apa yang anda ketahui.

15
1. Carpenito (1997), L.J Nursing Diagnosis, Lippincott , New York Fakultas
Kedokteran UI, 2000, Kapita Selekta Kedokteran edisi III jilid 2, Jakarta:
Medica Aesculapius.
2. Marino (1991), ICU Book, Lea & Febiger, London Nelson (1993), Ilmu
Kesehatan Anak, EGC, Jakarta
3. Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Jakarta: EGC
4. Suparman (1988), Ilmu Penyakit Dalam , Universitas Indonesia, Jakarta
5. Suriadi dan Rita Yuliani, 2001, Asuhan Keperawatan pada Anak, Jakarta:
CV. Sagung
6. Seto Wong and Whaley (1996) Peiatric Nursing ; Clinical Manual,
Morsby, Philadelpia

16

Anda mungkin juga menyukai