Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyebab utama kesakitan dan kematian. Penyakit diare masih menjadi masalah
Berdasarkan data United Nation Childern’s Fund (UNICEF) dan World Health
Organization (WHO) pada tahun 2013, secara global 2 juta anak meninggal dunia
setiap tahunnya dikarenakan penyakit diare dan penyakit ini menempati urutan
merupakan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai
dengan kematian. Pada tahun 2015 terjadi 18 kali KLB diare dengan jumlah
penderita 1.213 orang dan kematian 30 orang (2,47%). Angka kematian saat KLB
diare diharapkan <1%. Berdasarkan rekapitulasi diare dari tahun 2008 sampai
dengan tahun 2015, bahwa pada tahun 2008 angka kematian diare masih cukup
tinggi (>1%) yaitu 2,94%, kecuali pada tahun 2011 angka kematian saat KLB
0,40%, sedangkan tahun 2015 angka kematian diare saat KLB bahkan meningkat
menjadi 2,47%. Angka kesakitan nasional pada tahun 2012 yaitu sebesar
74,33%. Data tersebut masih dibawah target nasional yaitu sebesar 5.405.235
1
2
Diare adalah gangguan Buang Air Besar (BAB) ditandai dengan BAB lebih
dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan darah dan
seluruh kelompok umur adalah 3,5% dan angka prevalensinya sebesar 7,0%.
Terutama untuk kelompok umur 5-14 tahun insiden dan prevalensinya sebesar
3,0% dan 6,2% (Kemenkes, 2013). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun
2013 terdapat 30.775 kasus diare. Penyakit diare menepati urutan ke 7 penyakit
yang berbahaya serta masuk dalam 10 besar penyakit yang sering menimbulkan
Berdasarkan data informasi kesehatan Jawa Barat tahun 2013, kota Daerah
(Kemenkes RI, 2014). Di Kota Tasikmalaya, diare masuk kedalam lima besar
penyakit berbasis lingkungan dengan jumlah kasus 13,227 kasus pada tahun 2015
pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 terus mengalami peningkatan, tahun
2014 sebanyak 410 kasus, 2015 sebanyak 514 kasus, 2016 sebanyak 527 kasus
dan tahun 2017 sebanyak 544 kasus. Selain itu, penyakit diare termasuk kedalam
mencatat pada golongan umur 10-14 tahun terdapat kasus diare sebanyak 21%.
Dimana yang paling banyak terkena kasus yaitu murid SDN Nyantong dengan 8
wali kelas diketahui bahwa pernah ada murid yang terkena penyakit diare di kelas
V sebanyak 6 orang, kelas IV 1 orang dan kelas III 1 orang. Hasil survei awal ke
pengetahuan diare kepada 10 orang murid kelas V. Dari hasil kuesioner tersebut
cukup baik dan 70% murid berpengetahuan kurang. Oleh karena itu, perlu adanya
murid sekolah dasar dengan penyuluhan mengenai penyakit diare yang bertujuan
Murid sekolah dasar adalah kelompok umur yang rentan terkena kejadian
diare. Namun, dapat menjadi sasaran yang baik dalam memberikan pendidikan
merupakan komunitas yang paling besar diantara kelompok umur yang lain dan
paling peka untuk menerima perubahan atau pembaruan, sebab kelompok anak
adalah murid yang berusia 6-12 tahun, memiliki sifat individual serta aktif. Usia
dan media yang berbeda-beda (Notoatmodjo, S., 2012). Dengan adanya metode
mengetahui materi yang disampaikan dengan baik. Metode yang dapat digunakan
dalam penyuluhan kesehatan salah satunya yaitu make and match. Metode make
dengan dibantu kartu (Wahab, 2007). Metode make and match dapat
(2012) make and match merupakan salah satu pendekatan konseptual yang
interaktif, dan menyenangkan bagi siswa sehingga konsep mudah dipahami dan
bertahan lama dalam struktur kognitif murid, model make and match
intervensi pada siswa sekolah dasar serta ada pengaruh media dalam peningkatan
pengetahuan yang signifikan. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Suyanto,
menjadi 16,1% setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan anak jalanan usia
dengan judul “Pengaruh Penyuluhan Kesehatan dengan Model Make and Match
terhadap Pengetahuan Penyakit Diare (Studi pada Murid Kelas V di Sekolah Dasar
B. Rumusan Masalah
model make and match terhadap pengetahuan penyakit diare pada murid kelas V
2018 ?
C. Tujuan Penelitian
and match terhadap pengetahuan penyakit diare pada murid kelas V Sekolah
dengan rancangan penelitian pre test dan post test without control group
design.
Tasikmalaya.
Sasaran pada penelitian ini adalah murid kelas V SDN Nyantong Kota
Tasikamalaya.
Waktu pada penelitian ini adalah dilaksanakan pada bulan Februari - Mei
tahun 2018.
7
E. Manfaat Penelitian
diare serta bagi sekolah agar dapat memperdayakan murid dalam pencegahan
penyakit diare.
dasar.