Anda di halaman 1dari 3

111

BAB 6
SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan
1. Jumlah tenaga praktikan selama praktek di Ruang anak Paviliun 14 sudah sebanding
dengan jumlah kebutuhan perawat berdasarkan penghitungan tingkat
ketergantungan Douglas per hari disesuaikan dengan MAKP Tim-Primer. BOR
pasien kelolaan tanggal 13 Juli – 27 Juli 2009 adalah 93 %. Pada tanggal 13 – 27
Juli 2009, rata – rata kebutuhan perawat primer sebanyak 4 orang, perawat associate
untuk dinas pagi sebanyak 2 orang, dinas sore 2 orang dan dinas malam sebanyak 1
orang. Sehingga jumlah kebutuhan tenaga keperawatan untuk bertugas setiap hari di
ruang anak paviliun 14 adalah 12 orang yang terdiri dari 4 perawat primer + 5
perawat asociate + 1 perawat struktural + 2 orang perawat lepas dinas.
2. Model asuhan keperawatan yang diterapkan mahasiswa adalah Tim-Primary
namun masih sebatas pada pasien kelolaan saja, karena mobilitas di Paviliun 14
tinggi, tingkat keluar-masuk pasien di Paviliun 14 juga tinggi ( LOS : 3 - 4 hari )
sehingga kadang peran tidak sesuai dengan jobdisnya. Waktu penerapan MAKP
terdapat hambatan antara lain: kamar mandi di ruangan klien dikunci saat malam
hari sehingga apabila penjaga klien ingin ke kamar mandi maka meminta perawat
untuk menjaga anaknya, penggunaan thermometer pada kamar 102 dan 103 belum
menggunakan thermometer digital sehingga pelayanan keperawatan menjadi
terhambat. Akan tetapi hasil evaluasi tingkat kepuasan pasien yang menyatakan
puas adalah 95,65% dengan pelayanan keperawatan yang diberikan. Disamping itu
pengantian peran antara PA, PP, KARU terlalu singkat (setiap hari) sehingga
kurang menguasai jobdisnya.
3. Sentralisasi obat telah diterapkan baik untuk obat oral maupun injeksi pada semua
pasien sesuai dengan kebijakan rumah sakit.
4. Timbang Terima telah dilaksanakan dan menekankan pada masalah keperawatan,
data fokus, intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilakukan atau yang harus
dilanjutkan serta pesanan khusus. Pelaksanaan timbang terima telah sesuai dengan
teori dan konsep yang ditetapkan.
5. Ronde keperawatan dilaksanakan pada pasien By. R dengan diagnosa Pneumonia
dengan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas dan peningkatan
suhu tubuh.
6. Supervisi delegasi telah dilaksanakan pada tindakan pemasangan infus.
7. Pendokumentasian dilakukan menggunakan model SOR modifikasi pada laporan
mahasiswa dan pada ruang anak Paviliun 14. Namun dalam pelaksanaan mengalami
111
112

hambatan dalam pendokumentasian keperawatan karena harus mendokumentasikan


2 kali yaitu dokumentasi dari paviliun 14 yang meliputi RM 3A sampai RM 3F dan
mendokumentasikan kedalam format mahasiswa yang meliputi RM 1 sampai RM
15 sehingga pendokumentasian untuk format mahasiswa kadang belum terisi karena
waktu tidak mencukupi.
8. Discharge planning dilaksanakan pada setiap pasien kelolaan mulai dari pasien
masuk sampai pasien akan pulang. Setiap pelaksanaan discharge planning
dilengkapi dengan format discharge planning dan leaflet yang sesuai dengan
diagnosa pasien. Namun dalam pelaksanaan role play hambatan yang ditemukan
ialah keluarga complain karena menunggu terlalu lama. Situasi juga sangat ramai
karena saat pelaksanaan discharge planning situasi ruangan sangat sibuk karena
pasien yang keluar dan masuk.
9. Penerimaan Pasien Baru sudah berjalan sesuai dengan prosedur yanga ada dengan
mempergunakan format RM 8 ditambah dengan memberikan ucapan selamat datang
kepada pasien. Namun dalam pelaksanaan role play pasien yang dipakai role play
bukan pasien baru datang tetapi pasien yang datang 1 hari sebelumnya dikarenakan
tidak ada pasien baru saat itu, tetapi mahasiswa dapat menyelesaikannya sesuai
dengan scenario yang telah dipersiapkan sebelumnya.
10. Pendidikan kesehatan dilakukan sesuai dengan rencana yang ditentukan. Dalam
pelaksanaan pendidikan kesehatan hambatan yang ditemukan adalah sulit saat
mengumpulkan keluarga pasien untuk diajak mendengarkan pendidikan kesehatan
yang akan diberikan akan tetapi acara pendidikan kesehatan dapat berjalan dengan
baik. Pendidikan kesehatan di Paviliun 14 belum pernah dilaksanakan secara
terjadwal tetapi pada waktu pelaksanaan pendidikan kesehatan keluarga pasien
sangat antusias untuk mengikuti.

6.1 Saran
6.1.1 Untuk Rumah Sakit Khususnya Paviliun 14
1 MAKP :
1) Dalam pengaturan jadwal dinas khususnya untuk penempatan tenaga hendaknya
pemindahan minimal satu minggu sekali supaya perawat benar-benar memahami
kondisi pasien.
2) Pada waktu malam hari kamar mandi pasien sebaiknya tidak dikunci mengingat
penjaga pasien hanya satu orang sehingga bila orang tua mau ke kamar mandi
minta perawat untuk menjaga pasien (kadang lama dan anak rewel).
3) Disediakan thermometer digital khususnya untuk kelas tiga kamar 103 karena
sering dijumpai pasien yang rewel sulit untuk dilakukan pengukuran suhu
113

dengan menggunakan thermometer biasa mengingat jika pinjam ke ruang bayi


atau ke kelas 1, dan 2 thermometer masih digunakan sendiri sehingga waktu
tidak efisien.
2 Sentralisasi obat: injeksi perlu dibuatkan daftar seperti obat oral, untuk
memudahkan mengetahui obat tersebut masih terus atau stop sehingga waktu lebih
efektif.
3 Timbang Terima: Perlu format timbang terima yang di dalamnya sudah mencakup
Masalah Keperawatan, SOAP dan laporan harian yang dapat menggantikan format
RM 3B, RM 3D, format laporan harian dan mengurangi pendokumentasian pada
RM 3C, serta dalam pelaksanaan timbang terima perlu format work sheet untuk
menulis pesan-pesan khusus sebagai pegangan untuk ketua tim dan bisa terbaca
oleh semua anggota tim.
4 Ronde Keperawatan: Ronde keperawatan hendaknya disosialisasikan terlebih
dahulu agar dapat diterapkan khususnya bila dijumpai pasien dengan masalah
keperawatan yang belum teratasi, dan kasus yang langka.
5 Delegasi dan Supervisi: Supervisi dan delegasi perlu dilakukan secara berkala untuk
mengevaluasi kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya di
ruangan oleh kepala ruangan.
6 Dokumentasi Keperawatan: Untuk pendokumentasian diagnosa keperawatan,
tujuan, intervensi dan implementasi perlu dibuatkan sistem contreng.
7 Discharge Planning: Pelaksanaan discharge planning mulai awal pasien masuk
sampai pasien pulang, untuk pasien yang akan pulang perlu dipertahankan sesuai
dengan format yang telah disediakan dan perlunya pemberian leaflet sesuai dengan
kasus pasien waktu pulang.
8 Penerimaan Pasien Baru: Perlu dilakukan kegiatan penerimaan pasien baru sesuai
dengan mekanisme penerimaan pasien baru yaitu dengan menjelaskan pada
keluarga pasien tentang tata tertib Rumah Sakit, mengorientasikan fasilitas yang ada
di Paviliun, memperkenalkan perawat yang bertanggung jawab di ruangan tersebut
dan Kepala ruangan.
9 Pendidikan Kesehatan: Pendidikan kesehatan perlu dilakukan sesuai dengan kasus
yang terbanyak saat itu disamping memberi penjelasan pada waktu pasien pulang
sebaiknya pendidikan kesehatan ruangan memiliki jadwal pelaksanaan pendidikan
kesehatan secara berkala, untuk waktu pelaksanaan pendidikan kesehatan
hendaknya disesuaikan dengan jadwal kegiatan diruangan, pelaksanaan pendidikan
kesehatan hendaknya dilakukan di hall yang ada kolam ikan serta dibantu oleh
beberapa perawat untuk mengajak anak bermain sehingga orang tua memperhatikan
pendidikan kesehatan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai