KAJIAN PUSTAKA
yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang
kata lain pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya
dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan
pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh
Dengan kata lain guru profesional adalah orang yang terdidik dan
terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya bidangnya, (Uzer
Usman, 1995: 15). Yang dimaksud dengan terdidik dan terlatih bukan hanya
landasan kependidikan.
11
a. Persyaratan Profesi
Menurut Moh. Ali (Uzer Usman, 1995: 15), mengingat tugas dan
antara lain:
b. Jenis-Jenis Kompetensi
1) Kompetensi Pribadi
a) Mengembangkan kepribadian
b) Berinteraksi dan komunikasi
c) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan
d) Melaksanakan administrasi sekolah
e) Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan
pengajaran
2) Kompetensi profesional
a) Menguasai landasan Pancasila
b) Menguasai bahan pengajaran
c) Menyusun program pengajaran
12
d) Melaksanakan program pengajaran
e) Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan
jabatan profesi. Guru dalam tulisan ini adalah guru yang melakukan
profesional, apabila:
baiknya
Karakteristik itu akan kita tinjau dari berbagai segi tanggung jawab
guru, fungsi, dan peranan guru, tujuan pendidikan sekolah, dan peranan
13
a. Tanggung jawab dan kompetensi guru
menkrontuksi nilai-nilai.
14
bertanggung jawab mewariskan moral Pancasila itu serta nilai-nilai
jawab ini, maka setiap guru harus memiliki berbagai kompetensi yang
15
satuan pelajaran, mampu memahami kurikulum secara baik, mampu
tinggal.
oleh orang lain, menghargai sifat dan kebiasaan dari suku lain, dan
16
anakl didik dalam pergaulannya sehari-hari dalam proses pendidikan di
sekolah.
2. Kompetensi Guru
dalam mutu maupun jumlahnya, secara gamblang dapat kita lihat, bahwa
17
yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang pendidikan apa pun.
menjalin secara terpadu dalam diri guru. Guru yang terampil mengajar
tentu harus pula memiliki pribadi yang baik dan mampu melakukan
18
Asumsi yang mendasari kriteria ini adalah bahwa setiap calon
atas suka atau tidak suka, atau karena alasan yang bersifat subjektif,
melainkan atas dasar yang objektif, yang berlaku secara umum untuk
penataran.
spesifik, apakah suatu LPTK berhasil mendidik para calon guru akan
19
Kurikulum pendidikan guru harus disusun atas dasar kompetensi
Belajar siswa
belajar para siswa bukan saja ditemukan oleh sekolah, pola, struktur,
f. Kriteria Profesional
20
Sebagai suatu profesi, maka harus memenuhi kriteria profesional,
sebagai berikut.
1) Fisik
a) Sehat jasmani dan rohani
b) Tidak mempunyai cacat tubuh yang bisa menimbulkan
ejekan/ cemoohan atau rasa kasihan dari anak didik.
2) Mental/ kepribadian
a) Berkipribadian/ berjiwa Pancasila
b) Mampu menghayati GBHN
c) Mencintai bangsa dan sesama manusia dan kasih sayang
kepada anak didik
d) Berbudi pekerti yang luhur
e) Berjiwa kreatif, dapat memanfaatkan rasa pendidikan
yang ada secara maksimal
f) Mampu menuburkan sikap demokrasi dan penuh
tenggang rasa
g) Mampu mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab
yang besar akan tugasnya
h) Mampu mengembangkan kecerdasan yang tinggi
i) Bersifat terbuka, peka, dan inovatif
j) Menunjukan rasa cinta kepada profesinya
k) Ketaatannya akan disiplin
l) Memiliki sense of humor
3) Keilmiahan/ pengetahuan
a) Memahami ilmu yang dapat melandasi pembentukan
pribadi
b) Memahami ilmu pendidikan dan keguruan dan mampu
menerapkannya dalam tugasnya sebagai pendidik
c) Memahami, menguasai, serta mencintai ilmu
pengetahuan yang akan diajarkan
d) Memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang-
bidang yang lain
e) Senang membaca buku-buku ilmiah
f) Mampu memecahkan persoalan secara sistematis,
terutama yang berhubungan dengan bidang studi
g) Memahami prisip-prisip kegiatan belajr mengajar
4) Keterampilan
a) Mampu berperan sebagai organisator proses belajar
mengajar
b) Mampu menyususn bahan pelajaran atas dasar
pendekatan struktural, interdisipliner, fungsional,
behavior, dan teknologi
c) Mampu menyusun garis besar program pengajaran
(GBPP)
21
d) Mampu memecahkan dan melaksanankan tekknik-teknik
mengajar yang baik dalam mencapai tujuan pendidikan
e) Mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi
pendidikan
f) Memahami dan mampu melaksanakan kegiatan dan
pendidikan luar sekolah
3. Profesionalisme Guru
Kata prifesional itu sendiri berasal dari kata sifat yang berarti
untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena
22
sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru
sangat diperlukan.
23
pendidikan guru yang memang juga bersifat profesional dan memeliki
1) Kompetensi Pedagogik.
Lebih lanjut, dalam RPP tentang guru (E. Mulyasa, 2011: 75)
24
c) Pengembangan terhadap kurikulum/ silabus
d) Perencanaan pembelajaran
e) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
f) Pemanfaatan teknologi pembelajaran
g) Evaluasi Hasil Belajar (EHB)
h) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya
2) Kompetensi Kepribadian
dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan
berakhlak mulia.
sebagai berikut.
25
(3)Berlatih membiasakan diri berperilaku yang dapat
diteladani oleh peserta didik dan masyarakat
c) Mengevaluasi kinerja sendiri:
(1)Berlatih dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
sendiri
(2)Berlatih mengevaluasi kinerja sendiri
(3)Berlatih menerima kritikan dan saran dari peserta didik
d) Mengembangkan diri secara berkelanjutan:
(1)Berlatih memanfaatkan berbagai sumber belajar belajar
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
kepribadian
(2)Mengikuti berbagai kegiatan yang menunjang
pengembangan profesi
(3)Berlatih mengembangkan dan menyelenggarakan
kegiatan yang menunjang profesi guru
Oleh sebab itu, guru adalah panutan bagi peserta didik dan
sistem pendidikan yang diinginkan yaitu guru harus “ing ngarsa sung
tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuru handayani” yang artinya
3) Kompetensi Profesioanal.
26
didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar
Nasional Pendidikan.
27
Kompetensi profesionalisme guru berhubungan dengan
4) Kompetensi Sosial.
28
(1) Mengkaji hakikat dan prinsip-prinsip komunikasi
yang efektif dan empatik.
(2) Berlatih berkomunikasi secara efektif dan empatik.
(3) Berlatih mengevaluasi komunikasi yang efektif dan
empatik.
b) Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di
sekolah dan masyarakat:
(1) Berlatih merancang berbagai program untuk
pengembangan pendidikan di lingkungan sekolah dan
lingkungan sekitar.
(2) Berlatih berperan serta dalam penyelenggaraan
berbagai program di sekolah dan di lingkungannya.
c) Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di
tingkat lokal, regional, nasional, dan global:
(1) Berlatih mengidentifikasi dan menganalisis masalah-
masalah pendidikan pada tataran lokal, regional,
nasional, dan global.
(2) Berlatih mengembangkan alternatif pemecahan
masalah-masalah pendidikan pada tataran lokal,
regional, nasional, dan global.
(3) Berlatih merancang program pendidikan pada tataran
lokal, regional, dan nasional
d) Memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi (ICT)
untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri:
(1) Mengkaji berbagai perangkat ICT.
(2) Berlatih mengoperasikan berbagai peralatan ICT
untuk berkomunikasi.
(3) Berlatih memanfaatkan ICT untuk berkomunikasi dan
mengembangkan kemampuan profesional.
29
mendukung proses pendidikan sehingga mencapai tujuan
skripsi ini akan merujuk kepada pendapat Nana Sudjana (1998: 19-20)
siswa akan dibawa (tujuan), apa yang harus siswa pelajari (isi bahan
30
pelajaran), bagaimana cara siswa mempelajarinya (metode dan
mencapainya (penilaian).
siswa.
bahan pelajaran, dan (c) aspek lain yang berkenaan dengan sistuasi
bahan pelajaran oleh guru dengan hasil belajar yang dicapai oleh
31
kegiatan siswa belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun
dalam perencanaan.
atau nilai yang biasa dilakukan dalam rangka penilaian hasil belajar
siswa.
32
4. Tugas dan Peran Guru
berikut ini.
a) Tugas Guru
terhadap tiga jenis tugas guru, yakni tugas dalam bidang profesi, tugas
sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang
33
Uzer Usman (1995: 7) menjelaskan tugas guru dalam bidang
kemanusiaan di sekolah:
berperan sebagai pengajaran di dalam kelas saja. Lebih dari itu, guru
34
Semakin akurat para guru melaksanakan fungsinya, semakin
sebagai manusia pembangunan. Dengan kata lain, potret diri para guru
dorongan dan motivasi. Ing ngarso sung tulada, ing madya mangun
b) Peran Guru
untuk dijadikan bekal yang sangat vital bagi dirinya kelak. Bahkan yang
35
berkarakter dan bermental baja, agar mereka tidak minder dalam
maupun yang lainnya. Tetapi untuk mencari dan menjadi guru yang
membutuhkan etos dan spirit perjuangan yang luar biasa. Dari sini
dapat kita tarik kesimpulan bahwa seorang guru yang benar-benar patut
adalah cikal bakal maju mundurnya sebuah bangsa. Kemana bangsa ini
36
Di bawah ini meupakan 4 peranan dominan yang dimiliki
oleh guru seperti yang dijabarkan oleh Uzer Usman (1995: 9-12):
sendiri adalah pelajar Uzer Usman (1995: 9). Ini berarti bahwa
37
belajar terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Lingkunagan
38
Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu
kabar.
39
Uzer Usman (1995: 12) mengemukakan bahwa dalam
40
a) Ahli psikologis pendidikan, yaitu petugas psikologi dalm
pendidikan, yang melaksanakan tugasnya atas dasar
prinsip-prinsip psikologi.
b) Seniman dalam hubungan antarmanusia (artist in human
relation), yaitu orang yang mampu membuat hubungan
antarmanusia untuk tujuan tertentu.
c) Petugas kesehatan mental (mental hygiene worker) yang
bertanggung jawab terhadap pembinaan kesehatan mental
khususnya kesehatan mental siswa.
untuk mengangkat kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Uji kompetensi
guru, baik secara teoritis maupun praktis memiliki manfaat yang sangat
rata para guru, aspek mana yang perlu ditingkatkan dan siapa yang perlu
41
2. Alat Seleksi Penerimaan Guru
Pada saat ini telah banyak calon guru lulusan dari lembaga
secara profesional, tidak didasarkan suka dan tidak suka, atau alasan
subjektif lain, yang bermuara pada korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),
42
kelompok kurang merupakan kelompok yang harus mendapatkan
189). Hal ini harus dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan untuk
syarat agar seseorang dapat diterima sebagai guru. Dengan adanya syarat
yang menjadi kriteria calon guru, maka akan terdapat pedoman bagi para
43
Asumsi yang mendasari kriteria ini adalah bahwa setiap calon guru
atau tidak suka, atau alasan yang bersifat subjektif, melainkan dilakukan
secara objektif dan berlaku secara umum untuk semua calon guru.
kegiatan dan hasil belajar yang optimal, karena guru yang teruji
dilakukan untuk setiap guru dan calon guru. Hal ini penting, terutama
C. Sertifikat Pendidik
44
2005 tentang Guru, mendefinisikan bahwa profesional adalah pekerjaan atau
untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran dan
guru yang profesional akan menghasilkan proses dan hasil pendidikan yang
Tuhan Yang Maha Esa, memiliki akhlak yang mulia, sehat fisik dan rohani,
meningkat.
45
Berdasarkan pengertian tersebut, sertifikasi guru dapat diartikan
lain, sertifikasi guru adalah proses uji kompetensi yang dirancang untuk
Sertifikasi untuk Guru 2009: 1-2) sertifikasi guru adalah proses pemberian
pemberian tunjangn profesi bagi guru yang memiliki sertifikat pendidik dan
tersebut berlaku, bagi guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun
bagi guru yang berstatus bukan pegawai negeri sipil (swasta). Guu sebagai
46
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
1. Kualifikasi akademik
2. Pendidikan dan pelatihan
3. Pengalaman mengajar
4. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
5. Penilaian dari atasan dan pengawas
6. Prestasi akademik
7. Karya pengembangan profesi
8. Keikutsertaan dalam forum ilmiah
9. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial
10. Penghargaan yang relevan dengan bidang kependidikan
47
3. LPTK penyelenggara sertifikat guru melakukan verifikasi
dokumen. Verifikasi dokumen dilakukan oleh 2 (dua) asesor yang
lerevan dan memiliki Nomor Induk Asesor (NIA) dengan mengacu
pada rubrik verivikasi dokumen.
4. Apabila dokumen yang dikumpulkan oleh peserta dinyatakan
memenuhi pesyaratan, maka kepada peserta diberikan sertifikat
pendidik. Sebaliknya dokumen yang dikumpulkan yang tidak
memenuhi persyaratan, maka peserta dikembalikan ke dinas
pendidikan di wilayahnya (kabupaten/ kota/ provinsi) dan diberi
kesempatan untuk mengikut sertifikasi guru melalui uji kompetensi
dalam betuk penilaian portofolio.
2011: 39) menyatakan bahwa sertifikat dapat berbentuk ijazah dan sertifikat
yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi. Ketentuan ini bersifat umum, baik
dan tujuan sekolah khususnya, serta tujuan pendidikan pada umumnya, sesuai
D. Kerangka Berpikir
48
profesional merupakan hal yang mutlak bagi guru sebagai langkah untuk
berjalan sendiri-sendiri tetapi harus ada campur tangan pemerintah, dan salah
dalam jabatan yang diatur dalam Peraturan Mendiknas Nomor 18 Tahun 2007
tentang Setifikasi bagi Guru dalam Jabatan, yang diperkuat dengan Peraturan
undang-undang yang berlaku tentang guru. Dalam hal ini haru memiliki
meningkat.
49
yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran yang diajarkan kepada
menyusun alat evaluasi baik tes normatif maupun tes sumatif, sehingga
itu sendiri.
E. Hipotesis
50
pedagogik guru bersertifikat pendidik dengan kompetensi pedagogik guru
Kabupaten Banyumas.
51