Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Uji duo trio termasuk di dalam salah satu uji pembedaan yang digunakan untuk mendeteksi
perbedaan yang kecil dengan menggunakan sampel pembanding. Uji ini digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan sifat sensorik atau organoleptik antara beberapa
contoh produk. Pembedaan di dalam uji duo triotidak terarah dan tidak perludisertai penyataan
sifat yang satu lebih dari yang lainnya namun hanya perlu menyatakan adaatau tidaknya
perbedaan antara sampel yang diujikan dengan sampel kontrol yangdisediakan (Kartika et
al.,1988).
Contoh pembanding dalam pengujian duo trio merupakan hal yang sangat penting dalam
pegujian, terutama dalam pengujian pemilihan dan scalar. Jika contoh pembanding
diberikan,yang perlu diperhatikan bahwa yang terutama dijadikan faktor pembanding adalah satu
ataulebih sifat sensorik dari bahan pembanding itu. Oleh karena itu, sifat lain yang tidak
dijadikanfaktor pembanding harus diusahakan sama dengan contoh yang diujikan. Hal
tersebutdilakukan agar semua panelis tahu sensorik apa yang diujikan dan tidak terjadi
kekeliruanatau salah paham antara pengelola pengujian dengan panelis (Rahardjo et al., 1998).
2. Uji Triangle
Menurut Kartika et al. (1988), pengujian Triangle merupakan salah satu bentuk pengujian
pembeda, dimana dalam pengujian ini sejumlah contoh disajikan tanpa menggunakan
pembanding. Uji Triangle disajikan tiga contoh sekaligus dan tidak dikenal adanya contoh
pembanding atau contoh baku. Penyajian contoh dalam uji segitiga sedapat mungkin harus
dibuat seragam agar tidak terdapat kesalahan atau bias karena pengaruh penyajian contoh. Uji
segitiga atau uji triangle ini digunakan untuk mendeteksi perbedaan yang kecil dengan sifat
yang lebih terarah. Pengujian ini lebih banyak digunakan karena lebih peka dari padauji
pasangan.
Uji duo-trio seperti halnya pada uji segitiga, tiap-tiap anggota panel disajikan tiga contoh, dua
contoh dari bahan yang sama dan contoh yang ketiga dari bahan lain. Bedanya ialah bahwa
salah satu dari dua contoh yang sama itu dicicip atau dikenali dulu dan dianggap sebagai contoh
baku, sedangkan kedua contoh lainnya kemudian. Saat penyuguhannya ketiga contoh itu dapat
diberikan bersamaan atau contoh bakunya diberikan lebih dahulu kemudian kedua contoh lain
disuguhkan. Uji segitiga panelis diminta untuk menilai atau mencari contoh yang berbeda
diantara ketiga contoh tersebut. Panelis harus menunjukkan satu contoh yang berbeda dengan
menuliskan angka 1 dan apabila contoh sama dituliskan angka 0 pada form isian yang
disediakan, sedangkan uji duo-trio panelis diminta untuk mengenali contoh yang berbeda atau
contoh yang sama dengan contoh baku. Panelis harus mengenal contoh baku terlebih dahulu
dan kemudian memilih salah satu dari dua contoh yang lain. Apabila contoh baku sama dengan
contoh yang disediakan, maka panelis harus mengisikan tanda 0 pada form isian (Nina, 2001).
DAFTAR PUSTAKA
Kartika, B., B. Hastuti., W. Supartono. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. PAU Pangan
Gizi. UGM. Yogyakarta.
Nina, N. 2001. Uji Pembedaan Segitiga dan Uji Pembedaan Duo-Trio. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Rahardjo, Tri S., W. Suryapratama, Munasik, dan T. Widiyastuti. 1998. Bahan Kuliah Ilmu Bahan
Makanan Ternak. Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.