Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH TAKIKARDIA

DISUSUN OLEH:

dr. Annisa Rizky Maulida

PEMBIMBING:

dr. Pratiwi Indar Palupi

PROGRAM DOKTER INTERNSHIP RSUD KOTA


TANGERANG

PERIODE JUNI 2018 – JUNI 2019

1
BORANG INTERNSHIP RSUD KOTA TANGERANG
PERIODE Juni 2018 – Juni 2019
dr. Annisa Rizky Maulida
EKG

→ 6 kompenen dari Interpretasi EKG


1. Denyut
2. Irama
3. Aksis
4. Hipertrofi
5. Infark dan Iskemia
6. Temuan lainnya (termasuk variant normal)

I. MENGETAHUI LAJUNYA A. Interpretasi denyut mempunyai tiga kemungkinan: 1. Bradikardi (100


kali/menit) B. Analisis Denyut Mengikuti hafalan:“300,150,100...75,60,50” Tabel 5.2. Denyut Jantung. Jalan
pintas: Kalau R ke R interval > 5 persegi besar: bradikardi Kalau R ke R interval antara 3-5 persegi besar:
denyut normal Kalau R ke R interval < 3 persegi besar: takikardi 34 6 kompenen dari Interpretasi EKG 1.
Denyut 2. Irama 3. Aksis 4. Hipertrofi 5. Infark dan Iskemia 6. Temuan lainnya (termasuk variant normal) I.
MENGETAHUI LAJUNYA A. Interpretasi denyut mempunyai tiga kemungkinan: 1. Bradikardi (100
kali/menit) B. Analisis Denyut Mengikuti hafalan:“300,150,100...75,

2
BORANG INTERNSHIP RSUD KOTA TANGERANG
PERIODE Juni 2018 – Juni 2019
dr. Annisa Rizky Maulida
TAKIKARDIA

I. Definisi

Takikardia di definisikan sebagai suatu kondisi denyut jantung > 100 kali/menit.
Denyut jantung yang cepat dan irama yang normal (irama sinus) seringkali merupakan respon
fisiologis terhadap suatu kondisi stres, misalnya hipoksia, demam, rasa sakit, kondisi
kekurangan volume intravaskular dan lain – lain. Tetapi denyut jantung yang cepat dapat
disebabkan oleh irama jantung (takiaritmia). Takiaritmia yang ekstrim (>150 kali/menit)
dapat menimbulkan gejala klinis yang disebabkan oleh menurunnya curah jantung dan
meningkatnya kebutuhan oksigen miokardium.

II. Klasifikasi Takikardia

Takikardia diklasifikasikan berdasarkan komplek QRS luas atau sempit pada EKG.
Komplek QRS luas didefinisikan sebagai > 0.12s (atau lebih dari 3 kotak kecil pada EKG).
Komplek QRS sempit sama dengan atau kurang dari 0.12s. Kompleks QRS yang luas adalah
depolarisasi ventrikel lambat yang muncul dari ventrikel. QRS kompleks sempit adalah
depolarisasi ventrikel dimulai dari atas ventrikel (dikenal sebagai supraventricular).

3
BORANG INTERNSHIP RSUD KOTA TANGERANG
PERIODE Juni 2018 – Juni 2019
dr. Annisa Rizky Maulida
Takiaritmia Kompleks Luas Takiaritmia Kompleks sempit
Ventricular Takikardia Sinus takikardia
Torsades de Pointes Atrial takikardia
Ventrikel fibrilasi Takikardia re-entrant (AVNRT
dan AVRT)
Atrial fibrillasi
Atrial flutter

Pada kasus gawat darurat seringkali tidak ada waktu untuk menentukan secara detail jenis
takiaritmia yang ada. Untuk memudahkan dan identifikasi secara cepat, takiaritmia
diklasifikasikan berdasarkan bentuk/lebar kompleks QRS dan teratur atau tidaknya. Jadi yang
penting harus dibedakan antara:

 Sinus takikardia
 Takikardia QRS sempit supraventikular
 Takikardia QRS lebar (biasanya berasal dari ventrikel)

1. Takikardia Kompleks QRS Sempit

Sinus Takikardia

Sinus takikardia biasanya timbul akibat stimulus fisiologis, seperti demam, anemia,
atau hipotensi/syok. Sinus takikardia didefinisikan sebagai denyut jantung >100 kali/menit.
Batas atas denyut jantung pada sinus takikardia bergantung pada usia (dihitung sebagai 220
kali/menit dikurangi usia pasien dalam tahun) dan dapat berguna untuk menilai apakah
kecepatan denyut jantung yang terjadi berada pada kisaran yang sesuai dengan usia pasien.
Pada sinus takikardia tidak diperlukan terapi obat untuk mengatasi irama tersebut. Terapi
diarahkan pada identifikasi dan tatalaksana penyebab yang mendasari. Bila fungsi jantung
buruk maka curah jantung tergantung pada denyut jantung yang cepat. Pada takikardia
kompensasi seperti ini isi sekuncup terbatas sehingga “menormalkan” denyut jantung dapat
memperburuk keadaaan.

4
BORANG INTERNSHIP RSUD KOTA TANGERANG
PERIODE Juni 2018 – Juni 2019
dr. Annisa Rizky Maulida
Supraventricular Takikardia (SVT)

Sebagian besar SVT merupakan takikardia regular yang disebabkan re-

Atrial Fibrilation

Suatu takikardia yang tidak teratur, baik QRS sempit maupun lebar (dengan atau tanpa
konduksi aberan), biasanya adalah suatu atrial fibrilation dengan respon ventrikular yang
tidak terkontrol

2. Takikardia Kompleks QRS Lebar

Tk

Algoritma Takikardi

1. evaluasi awal dan tatalaksana umum takikardia

jika ada pasien takikardia, upaya pertama yang harus dilakukan adalah menentukan apakah
gejala klinis yang ada memang disebabkan oleh takikardia atau sekunder dari kondisi klinis
yang lain yang mendasari. Salah satu yang dapat dijadikan pertimbangan adalah denyut
jantung < 150 kali/menit kecil kemungkinan menimbulkan gejala instabilitas, kecuali bila
terdapat gangguan fungsi ventrikel. Demikian juga bila pasien mengalami takikardia tapi
irama EKG adalah irama sinus (sinus tachycardia), maka hal ini adalah respon fisiologis dari
suatu kondisi klinis lain.

Tatalaksana pada ACLS harus selalu meliputi identifikasi faktor penyebab serta
tatalaksananya. Banyak kesalahan diagnosis dan tatalaksana pada kasus gawat darurat akibat
penolong hanya memperhatikan irama EKG saja dan melupakan kondisi klinis secara

5
BORANG INTERNSHIP RSUD KOTA TANGERANG
PERIODE Juni 2018 – Juni 2019
dr. Annisa Rizky Maulida
keseluruhan. Tatalaksana ACLS, termasuk tatalaksana takikardia adalah bagian tatalaksana
pasien secara keseluruhan.

Evaluasi awal meliputi evaluasi jalan napasa dan pernapasan. Hipoksemia merupakan
penyebab umum takikardia. Beri oksigen dan bantuan pernapasan bila diperlukan. Pasang
monitor irama jantung, awasi tekanan darah dan saturasi oksigen serta pasang akses intravena
bila memungkinkan. Bila gejala klinis memang disebabkan oleh kondisi takikardia, maka
lakukan tatalaksana takikardia.

6
BORANG INTERNSHIP RSUD KOTA TANGERANG
PERIODE Juni 2018 – Juni 2019
dr. Annisa Rizky Maulida

Anda mungkin juga menyukai