Anda di halaman 1dari 9

PANGKALAN UTAMA TNI AL VII

RUMKITAL SAMUEL J. MOEDA

PANDUAN RUANG ISOLASI

RUMKITAL SAMUEL J. MOEDA


KUPANG
2016
DAFTAR ISI

Halaman Judul Panduan…………………………………………………………. i


Daftar isi……………………………………………………………………………. ii
Keputusan Kepala Rumkitalmar Ewa Pangalila…………………………………... iii
Lampiran Keputusan Kepala Rumkitalmar Ewa Pangalila…………………………. 1

BAB I DEFINISI.………………………………………….………………………... 1
BAB II RUANG LINGKUP……………………………….………………………… 2
BAB III TATA LAKSANA……………………………….…………………………. 3
BAB IV DOKUMENTASI…………………………………………………………….. 7
PANGKALAN UTAMA TNI AL VII Lamp. Keputusan Karumkital Samuel J. Moeda
RUMKITAL SAMUEL J. MOEDA Nomor Kep/PPI/ 16 / VIII /2016
Tanggal 8 Agustus 2016

BAB I
DEFINISI

1. Ruang Isolasi merupakan ruang di rumah sakit yang khusus menjaga pasien
dengan kondisi medis tertentu yang terpisah dari pasien lain saat mereka menerima
perawatan medis (Sabra L. Katz-Wise, 2006), Ruang isolasi adalah ruang yang
digunakan untuk perawatan pasien dengan penyakit resiko yang dapat ditularkan pada
orang lain seperti penyakit-penyakit infeksi antara lain HIV/AIDS, SARS, Flu Burung,
Flu Babi, dan lain-lain (DepKes RI).
2. Ruang Isolasi adalah ruangan khusus yang terdapat di rumah sakit yang
merawat pasien dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien lain ketika mereka
mendapat perawatan medis dengan tujuan mencegah penyebaran penyakit atau
infeksi kepada pasien dan mengurangi risiko terhadap pemberi layanan kesehatan.
3. Ruang isolasi adalah Suatu ruangan perawatan yang mampu merawat pasien
menular agar tidak terjadi atau memutus siklus penularan penyakit melindungi pasien
dan petugas kesehatan.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Kegiatan. Ruang lingkup panduan ruang isolasi ini adalah untuk
memberikan panduan Perawat di ruang isolasi guna berperan dalam pencegahan
infeksi nosokomial (baik dari pasien ke petugas maupun dari pasien ke pasien lainnya)
dan infeksi oportunistik dengan penerapan universal precaution.
Ruang Lingkup Krgiatan Ruang Isolasi meliputi :
a. Cara Penularan
1) Airborne transmission
2) Droplet transmission
3) Contact transmission
4) Blood-borne transmission
b. Kriteria Pasien
Pasien dengan penyakit
1) Diptheri untuk anak maupun dewasa
2) Faricella: Herpes Zooster, Morbili
3) Tuberculosis Paru
4) HIV/AIDS

c. Persyaratan Ruang Isolasi

d. Proteksi Respirasi

e. Pengangkutan Pasien

f. Perawatan lingkungan

2
BAB III
TATA LAKSANA

g. Tata Laksana Ruang Isolasi. Pasien – pasien yang memerlukan perawatan


Isolasi di Rumkitalmar Ewa Pangalila, harus memenuhi ketentuan – ketentuan yang
telah ditentukan:

Ruang Isolasi diadakan (disiapkan) bertujuan untuk pencegahan infeksi nosokomial


(baik dari pasien ke petugas maupun dari pasien ke pasien lain) dan infeksi oportunitis
dengan penerapan Universal Precaution.
a. Cara Penularan. Infeksi dapat menyebar dengan beberapa cara
:airborne (melalui udara), droplet (titik cairan tubuh), contact (kontak langsung),
dan blood-borne spread (melalui darah).
1) Airborne transmission merupakan penyebaran partikel udara dan
debu yang mengandung agen infeksius / mikroorganisme ;penanganan
udara dan ventilasi dibutuhkan untuk pencegahan transmisi udara ini.
2) Droplet transmission merupakan penyebaran titik cairan tubuh –
khususnya yang dihasilkan dari proses batuk, bersin, dan berbicara
dalam jarak yang relative dekat ;sehingga tidak memerlukan ventilasi
khusus untuk mencegah penyebaran.
3) Contact transmission merupakan penyebaran yang paling penting
dan paling sering dijumpai, meliputi kontak langsung antar dua individu
maupun kontak tidak langsung melalui obyek atau benda yang
terkontaminasi.
4) Blood-borne transmission merupakan penyebaran melalui kontak
dengan darah yang dapat dicegah dengan kebijakan pencegahan umum
maupun standar.

b. Kriteria Pasien.
1) Pasien dengan penyakit
(a) Diptheri untuk anak maupun dewasa
(b) Faricella: Herpes Zooster, Morbili
(c) Tuberculosis Paru
(d) HIV/AIDS

3
c. Persyaratan Ruang Isolasi
1) Ruangan khusus/ aliran udara secara mekanik.
2) Minimal pergantian udara dua belas kali setiap jam.
3) Pembuangan (exhaust) udara keluar yang memadai
4) Jagalah agar pintu tetap tertutup dan pasien tetap dalam ruangan.
5) Bila tidak ada tempat tersendiri, tempatkan pasien dalam ruangan
dengan pasien lain yang terinfeksi mikroorganisme yang sama, dan
tidak ada infeksi lain.

d. Proteksi Bagi Petugas, Pasien dan Pengunjung


1) Petugas (Dokter, Perawat dan Petugas lainnya yang kontak/
masuk Ruang Isolasi)
(a) Setiap masuk ruangan isolasi harus memakai skort dan
alas kaki khusus (yang ada di ruang isolasi)
(b) Cuci tangan sesudah dan sebelum tindakan dan saat
meninggalkan ruangan.
(c) Pemakaian hand scoen dalam melakukan tindakan
perawatan terhadap pasien
2) Pasien/ Pengunjung
(a) Pengunjung bila masuk ruang isolasi harus memakai baju
(skort) pengunjung dan lepas sepatu/alas kaki, menggunakan alas
kaki yang tersedia
(b) Sebelum dan sesudah masuk ruang isolasi pengunjung
harus cuci tangan pada tempat yang sudah disediakan.
(c) Pengunjung hanya bisa masuk saat jam kunjungan ( hanya
1 orang)
(d) Anak umur di bawah 12 tahun tidak boleh masuk ruang
isolasi

4
e. Pengangkutan Pasien

Batasi pemindahan atau pengangkatan pasien hanya untuk hal-hal yang


penting saja.Bila pemindahan / pengangkutan pasien memang diperlukan,
hindari penyebaran droplet nucleus dengan memberi pasien masker chirurgis
Batasi pemindahan dan transport pasien hanya untuk hal yang penting.
Bila terpaksa harus memindahkan keluar kamar, usahakan tetap melaksanakan
precautions.

10. Perawatan lingkungan

Usahakan agar yang sering tersentuh dibersihkan setiap hari dengan air sabun
atau Clorin di ruang perawatan pasien, peralatan disekitar tempat tidur pasien
dan permukaan lantai.

11. Fasilitas Isolasi.

a. Akomodasi
1) Tempat tidur tunggal dengan fasilitas cuci tangan
2) Fasilitas toilet
3) Cek kebersihan ruangan sebelum pasien dimasukkan
4) Minimalisasi mebeler dan peralatan yang tidak diperlukan
b. Kelengkapan Ruang Isolasi
1) Sabun cuci tangan
2) Gel alcohol untuk tangan di depan kamar dan di tempat tidur
3) Apron plastic bila diperlukan
4) Sarung tangansekali pakai
5) Masker / goggles(kaca mata) bila diperlukan
6) Kantong sampah plastik kuning (medis) dan hitam (non medis)
c. Standard Precaution
1)Pintu harus dalam keadaan selalu tertutup
2)Pemakaian gel sesuai lima moment
3)Cuci tangan sebelum dan sesudah memasuki ruangan isolasi

Bila melakukan prosedur invasive, lakukan tindakan antiseptic

5
12. Ruang Perawatan Isolasi yang berlaku di Rumkital Samuel J. Moeda
Terdapat 1 tempat tidur dengan 1diagnosa, apabila ruang isolasi penuh
maka akan di rujuk ke Faskes/RS lain

13. Alur Pasien Ruang Isolasi

Pasien masuk
Dari IGD/ Poliklinik

Pasien di Rawat Inap Pasien Pulang

R. Isolasi R. Biasa
(sesuai Kriteria)

Pasien Sembuh/ pulang

3. Tata Cara Pelaksanaan Sistem Rujukan


a. Merujuk pasien
b. Menerima rujukan pasien
1) Instalasi rawat jalan
2) IGD
c. Rujukan spesimen
1) IGD
2) Instalasi rawat jalan atau instalasi rawat inap
6
BAB IV
DOKUMENTASI

Pendokumentasian yang dilakukan pada Ruang Isolasi, sesuai dokumentasi


Pasien Rawat Inap yang lainnya dalam Rekam Medis Pasien.

Kepala Rumkital Samuel J. Moeda,

Anda mungkin juga menyukai