SK Kebijakan Asesmen
SK Kebijakan Asesmen
KEPUTUSAN PIMPINAN
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK FAJAR MEDIKA NUSANTARA MAKASSAR
NOMOR :
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR NOMOR 280 TAHUN 2016 TENTANG
PEMBERLAKUAN KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN
RSIA FAJAR MEDIKA NUSANTARA MAKASSAR
Menimbang : a. bahwa keputusan Pimpinan Rumah Sakit Ibu dan Anak Fajar
Medika Nusantara Makassar nomor : ....... tentang pemberlakuan
kebijakan asesmen pasien masih belum memenuhi kebutuhan
pelayanan pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Fajar Medika
Nusantara Makassar sehingga perlu dilakukan perubahan.
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a, perlu
ditetapkan dengan keputusan Pimpinan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Fajar Medika Nusantara Makassar tentang perubahan
pemberlakuan kebijakan asesmen pasien Rumah Sakit Ibu dan
Anak Fajar Medika Nusantara Makassar.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5072);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
983/Menkes/SK/V/1992 tentang Pedoman Organisasi Tata Kerja
Rumah Sakit Umum;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Reublik Indonesia Nomor 56 Tahun
2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Akreditasi Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 413);
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
9. Keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 374 /
Menkes / SK / III / 2007 tentang Standar Profesi gizi.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 370 /
Menkes / SK / III / 2007 tentang Profesi Ahli Teknologi
Laboratorium Kesehatan.
M E M U T U S K A N
Menetapkan
PERTAMA : Memberlakukan Perubahan Kebijakan Asesmen Pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Sayidiman Magetan.
KEDUA : Dengan ditetapkan keputusan ini, maka keputusan Pimpinan Rumah
Rumah Sakit Ibu dan Anak Fajar Medika Nusantara Makassar nomor
188/280/Kept/403.211/2016 tanggal 12 Agustus 2016 dinyatakan dicabut
dan tidak berlaku lagi.
KETIGA : Perubahan Kebijakan Asesmen Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Fajar
Medika Nusantara Makassar sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan mengenai bab / hal
yang tidak diubah dalam keputusan ini tetap berlaku.
KELIMA : Bahwa segala sesuatu akan diubah dan diatur kembali sebagaimana
mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan
ini.
A. Pengertian
1. Yang dimaksud dengan asesmen adalah rangkaian pemeriksaan dan penilaian yang
mencakup kondisi fisik maupun non-fisik pada pasien yang akan menentukan
diagnosis dan kebutuhan pasien.
2. Yang dimaksud dengan asesmen awal rawat jalan adalah rangkaian pemeriksaan dan
penilaian awal yang mencakup fisik maupun non-fisik dimana dokter mengevaluasi
data pasien baru rawat jalan.
3. Yang dimaksud dengan asesmen awal rawat inap adalah rangkaian pemeriksaan dan
penilaian awal yang mencakup fisik maupun non-fisik dimana dokter, perawat dan ahli
gizi mengevaluasi data pasien dalam waktu maksimal 24 jam pertama sejak pasien
masuk rawat inap.
4. Yang dimaksud asesmen ulang adalah tahap lanjut dari proses dimana dokter,
perawat, dan ahli gizi maupun tenaga kesehatan lainnya mengevaluasi ulang data
pasien setiap terjadi perubahan yang signifikan atas kondisi klinisnya.
5. Yang dimaksud asesmen awal pada populasi khusus adalah asesmen awal secara
umum ditambah dengan data-data khusus sesuai dengan kondisi setiap populasi.
6. Yang dimaksud dengan Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien.
7. Yang dimaksud dengan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah seorang
dokter yang bertanggung jawab atas pengelolaan asuhan medis seorang pasien.
DPJP juga bertanggung jawab terhadap kelengkapan, kejelasan dan kebenaran serta
ketepatan waktu pengembalian dari rekam medis pasien tersebut
8. Yang dimaksud dengan Dokter Jaga adalah seorang dokter umum yang terjadwal jaga
bergantian (shift) selama 24 jam. Pada kondisi dimana DPJP tidak ada di tempat,
maka dokter jaga dapat diberi kewenangan untuk melakukan asesmen medis dan
berkewajiban melaporkan kepada DPJP.
Jalan laccukang No. 25 Makassaar, Sulawesi Selatan
Telp. 0823 3225 6225
E-mail: rsiafajarmedikanusantara@yahoo.com
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya asesmen adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan
pasien sehingga pasien akan diberikan penanganan medis maupun non-medis sesuai
dengan kebutuhannya.
C. Ruang Lingkup
1. Semua pasien yang dirawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak Fajar Medika Nusantara
Makassar diidentifikasi kebutuhan perawatan kesehatannya melalui suatu proses
asesmen yang telah ditetapkan Rumah Sakit Ibu dan Anak Fajar Medika Nusantara
Makassar meliputi ruang lingkup dan isi asesmen berdasarkan undang–undang,
peraturan serta standar prosedur operasional yang berlaku.
2. Asesmen awal setiap pasien mencakup evaluasi faktor fisik, psikologis, sosial dan
ekonomi termasuk pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan.
3. Kebutuhan medis dan keperawatan pasien diidentifikasi sejak asesmen awal dan
dicatat dalam rekam medis.
4. Hasil temuan pada asesmen akan dijadikan dasar untuk memberikan pelayanan dan
hasil asesmen harus didokumentasikan dalam rekam medis pasien dan tersedia
bagi mereka yang bertanggung jawab untuk perawatan.
5. Asesmen medis awal didokumentasikan sebelum perawatan anestesi atau
pembedahan.
6. Pasien diperiksa status gizi dan kebutuhan fungsionalnya dan dirujuk untuk asesmen
dan pengobatan lebih lanjut bila diperlukan.
7. Semua pasien rawat jalan dan rawat inap diperiksa apakah mengalami rasa nyeri
dan diperiksa mengenai lokasi, frekuensi, kapan dirasakan, berapa lama dan
kualitas nyerinya.
8. Untuk melayani pasien dengan kebutuhan khusus, Rumah Sakit Ibu dan Anak Fajar
Medika Nusantara Makassar melakukan asesmen secara individual.
9. Untuk pasien terminal (menjelang akhir hayat) dilakukan asesmen awal dan
asesmen ulang berdasarkan kebutuhan pasien masing–masing dengan melibatkan
keluarga pasien.
10. Asesmen awal mencakup penentuan dibutuhkan atau tidaknya asesmen khusus
tambahan.
11. Asesmen awal mencakup penentuan dibutuhkan atau tidaknya rencana pemulangan
pasien.
Jalan laccukang No. 25 Makassaar, Sulawesi Selatan
Telp. 0823 3225 6225
E-mail: rsiafajarmedikanusantara@yahoo.com
12. Semua pasien diasesmen ulang dengan interval tertentu berdasarkan kondisi dan
pengobatan untuk mengetahui respon pasien terhadap pengobatan. Selain itu juga
untuk merencanakan perawatan lanjutan atau pemulangan.
13. Hanya individu yang memenuhi kualifikasi yang berwenang melaksanakan asesmen
awal dan asesmen ulang
14. Dokter, perawat serta individu dan layanan lain yang bertanggung jawab terhadap
perawatan pasien bekerja sama untuk menganalisis dan mengintegrasikan asesmen
pasien
15. Kebutuhan perawatan yang paling mendesak atau paling penting diidentifikasi.
F. Asesmen Pre-Operasi
1. Asesmen medis dilakukan pada pasien yang akan dilakukan operasi. Hasil asesmen
dicatat dalam rekam medis pasien pada lembar terintegrasi atau pada lembar khusus
yang sudah disediakan.
2. Asesmen keperawatan dilakukan pada pasien yang akan dilakukan operasi. Hasil
asesmen dicatat dalam rekam medis pada lembar rekaman asuhan keperawatan pra-
operasi
I. Modifikasi asesmen awal pasien dengan populasi khusus adalah sebagai berikut:
1. Anak : tumbuh kembang dan imunisasi.
2. Geriatri : kemandirian, kondisi sakit kronis dan penurunan fungsi tubuh.
3. Sakit terminal : kebutuhan spiritual pasien dan keluarga.
4. Pasien sakit kronis atau kesakitan : kondisi fisik maupun psikologis yang dapat
meringankan gejala.
5. Pasien terlantar atau disakiti : status rudapaksa yang didapatkan pasien.
6. Pasien dengan penyakit infeksi atau penyakit menular : resiko penularan dan
kebutuhan ruang isolasi.
7. Pasien yang mendapatkan kemoterapi atau radioterapi : hasil pemeriksaan patologi
anatomi, staging tumor.
8. Pasien dengan ketergantungan pada hemodialisis : riwayat hemodialisis terakhir,
kadar Hb, ureum dan kreatinin.
9. Pasien dengan kondisi imunocompromise : jenis penyakit atau terapi yang
menyebabkan imunocompromise
10. Pasien yang mendapatkan transfusi darah yang memerlukan monitoring khusus dalam
prosedur pemberian transfusi darah.
Jalan laccukang No. 25 Makassaar, Sulawesi Selatan
Telp. 0823 3225 6225
E-mail: rsiafajarmedikanusantara@yahoo.com
K. Asesmen Rujukan
Apabila dari asesmen awal teridentifikasi kebutuhan asesmen khusus seperti untuk gigi,
mata, pendengaran dan sebagainya maka rumah sakit akan merujuk pasien tersebut ke
dalam ataupun ke luar rumah sakit.
Asesmen khusus yang dilakukan di dalam rumah sakit harus dicatat dalam rekam medis
pasien.
M. Asesman Ulang
1. Asesmen ulang dilakukan sebagai respon terhadap perubahan kondisi pasien yang
signifikan misalnya melihat perubahan derajat nyeri dengan asesmen nyeri, melihat
perubahan resiko jatuh dengan asesmen resiko jatuh, untuk menetapkan apakah
Jalan laccukang No. 25 Makassaar, Sulawesi Selatan
Telp. 0823 3225 6225
E-mail: rsiafajarmedikanusantara@yahoo.com
N. Catatan Terintegrasi
1. Catatan terintegrasi adalah catatan temuan penting pada asesmen pasien yang
digunakan sepanjang proses pelayanan untuk mengevaluasi dan memahami
kebutuhan pasien untuk asesmen ulang.
2. Tujuan diadakannya catatan terintergrasi ini adalah supaya temuan penting tersebut
dengan cepat dan mudah dapat ditemukan kembali dalam rekam medis.
3. Catatan terintegrasi dapat diisi oleh semua tenaga kesehatan sesuai dengan
kompetensinya, asesmen medis oleh dokter, asesmen keperawatan oleh perawat dan
asesmen gizi oleh ahli gizi.
4. Ketika mengisi di catatan terintegrasi, semua tenaga kesehatan harus menuliskan
tanggal, jam, nama dan tanda tangan ( paraf ) .
tenaga kesehatan dari bidang yang sesuai (ahli gizi, fisioterapi, analis, radiographer )
dengan kualifikasi pendidikan minimal diploma III.
2. Asesmen gawat darurat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
Asesmen medis dilakukan oleh dokter, asesmen keperawatan oleh perawat.
3. Pada kondisi di mana Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) tidak berada di
tempat, asesmen bisa didelegasikan kepada kepada dokter jaga. Dokter jaga bisa
melakukan konsultasi dengan DPJP via telepon.
Ditetapkan di
Pada tanggal