Pendahuluan
evolusi budaya yang dewasa ini terus mengalami pergerakan dan tidak dapat lepas
dari berbagai hal disekitarnya. Mulai dari kehidupan politik, budaya, pendidikan,
bersikap dan memiliki faktor-faktor penentu. Salah satu faktor yang menentukan
Segala lapisan masyarakat hari ini tak terkecuali pelajar juga telah
mengalami dampak dari media massa. Bila dilirik dari sudut pandang pendidikan,
pelajar merupakan obyek utama dalam setiap kegiatannya. Mulai dari proses
baru bagi pelajar. Tidak hanya sekadar pengalaman saja, sesuai dengan kodratnya
dalam setiap pengalaman pasti akan ada pelajaran terselip di dalamnya. Proses
1
maupun ruang non-formal. Sebut saja kegiatan ekstrakulikuler selepas sekolah,
media massa yang berkembang saat ini seperti yang telah disinggung pada
banyak dipengaruhi oleh efek media massa yang berkembang pesat hari ini.
pada efek media masyarakat. Pelajar, sebagai bagian dari masyarakat yang paling
rawan menerima efek dari media tentunya mesti mawas diri. Pemilihan media dan
konten yang tepat untuk dikonsumsi menjadi bagian terpenting dari penggalian
tampaknya media cetak (surat kabar) masih menjadi salah satu yang bertahan
Sejarah mencatat lebih dari 200 tahun surat kabar menjalankan fungsinya
sumber satu-satunya bagi khalayak dalam mengakses informasi yang sama secara
2
bersamaan. Surat kabar pertama kali diterbitkan di Eropa pada abad ke-17. Di
Surat kabar, bila didengar sekilas bisa jadi masih idetik dengan pembaca
formal. Tidak bisa ditampikkan bahwa sebagian besar konten yang dimuat dalam
surat kabar cenderung terkesan berat. Sehingga dapat dikatakan kurang menarik
bagi kalangan pelajar untuk mengkonsumsi media massa yang satu ini.
Namun ternyata hal itu dapat ditepis oleh harian Fajar. Sebagai harian
terbesar di luar pulau Jawa, surat kabar yang satu ini memiliki ciri khas tersendiri
bila dibandingkan dengan surat kabar lainnya di kota Makassar. Ketika surat kabar
lain masih berkutat dengan rubrik yang itu-itu saja seperti rubrik ekonomi, politik,
dan lainnya, harian Fajar melahirkan terobosan baru dengan menghadirkan rubrik
berkonten remaja.
Untuk ruang lingkup Sulawesi Selatan, Harian Fajar terus berinovasi dan
3
KeKeR atau Kegiatan dan Kreativitas Remaja hadir di halaman Fajar
sengaja dibuat untuk menarik minat remaja untuk membaca surat kabar. Secara
tidak langsung KeKeR merupakan metode harian Fajar untuk mendekatkan diri
Bila di pulau Jawa dengan Jawa Pos dengan rubrik Deteksinya yang
dengan rubrik KeKeR harian Fajar. Hadirnya rubrik ini seakan menjadi jawaban
dan tepisan dari anggapan bahwa pembaca surat kabar hanya berasal dari kalangan
yang memiliki tingkatan usia yang dapat dikatakan mapan. Harian Fajar bukanlah
media yang baru seumur jagung. Tentu ada motivasi tersendiri sehingga
Pelajar yang duduk dibangku sekolah menengah atas (SMA) yang menjadi
target pembaca dari rubrik KeKeR ini tentunya berasal dari berbagai sekolah.
Antusias pembaca di kalangan pelajar Makassar dapat dilihat dari keaktifan para
membantu tim redaksi adalah SMA Neg. 3 Makassar. Pelajar SMA Neg. 3
Makassar yang notabene heterogen dalam sisi pemikiran dan pola bersikap bisa
dikatakan sebagai audiens aktif bagi media massa yang dalam hal ini adalah harian
4
Fajar dengan rubrik KeKeRnya. Dari data yang dihimpun oleh tim redaksi KeKeR
selama tahun 2014, pelajar SMA 3 Makassar secara konsisten selalu menjadi
narasumber dari kebutuhan data remaja rubrik KeKeR. Tidak itu saja, antusias
pelajar SMA 3 Makassar sebagai pembaca aktif rubrik KeKeR dapat dilihat dari
komentar-komentar mereka pada salah satu kolom yang disediakan oleh redaksi
untuk memberikan opini atau tanggapan terhadap tema yang diangkat oleh tim
redaksi KeKeR. Berikut adalah tabel data jumlah pelajar SMA Makassar yang
aktif memberikan komentar di salah satu konten rubrik KeKeR periode 2014:
5
Pelajar sebagai bagian dari masyarakat ternyata dinilai memiliki
kebutuhan akan informasi yang tak kalah pentingnya dengan yang dibutuhkan
oleh Harian Fajar dengan rubrik KeKeR dapat meraih respons yang positif dari
pelajar. Respons positif dalam hal ini tentu saja adalah terpenuhinya kepuasan
pelajar dibidang pendidikan, informasi dan hiburan sebagai fungsi dari media
massa. Untuk itu, peneliti tertarik dalam meneliti kepuasan pelajar SMU 3
Fajar”.
B. Rumusan Masalah
kehidupannya sehari –hari. Remaja dalam hal ini adalah pelajar SMA Neg. 3
benar, tetapi perlu diingat apa yang disajikan oleh media massa tidak begitu saja
dapat diterima. Untuk itu, penelitian ini menarik beberapa rumusan masalah yang
6
1. Bagaimanakah tanggapan kepuasan pelajar SMA Neg. 3 Makassar terhadap
pesan informatif yang disajikan dalam rubrik KeKeR harian Fajar Makassar?
1. Tujuan Penelitian
Fajar Makassar.
Makassar.
Makassar.
7
2. Kegunaan Penelitian
studi komunikasi khususnya studi tentang media massa dan berita yang
D. Kerangka Konseptual
pilihannya. Seperti memilih respons apa yang akan diambil atau tidak dan apa
yang harus dihadiri atau tidak. Memilih perilaku atau tindakan apa yang akan
dilakukan, memilih apa yang harus dipikirkan atau diingat, dan merupakan
pada spesies biologis lainnya tidaklah sebesar yang ada pada diri manusia.
Tidak lepas dari kemampuan untuk menentukan pilihan, media massa hari
dengan yang dikatakan oleh Max Weber yang melihat realitas sosial sebagai
perilaku sosial yang memiliki makna subjektif, karena itu perilaku memiliki
tujuan dan motivasi. Perilaku sosial itu menjadi “sosial”, oleh Weber dikatakan,
8
mengarahkan dan memperhitungkan kekuatan orang lain dan mengarah kepada
titik ke titik yang lain. Informasi ada di berbagai wilayah, tanpa media tentunya
akan sulit memperoleh informasi. Dalam hal ini, media memiliki kepentingan
faktor seperti konteks, tujuan, ideologi, kepentingan atau bahkan juga media
yang digunakan. Hal inilah yang melatarbelakangi Stuart Hall (1991) dalam
kajian cultural studies dengan menyebut adanya audiens aktif yang memiliki
bagaimana menyikapinya.
9
Hanya saja, khalayak aktif lebih dianggap sebagai “article of faith”
membuat sulit untuk melakukan riset empiris ini disebabkan karena konsep
khalayak aktif memiliki jangkauan makna yang terlalu luas. Namun demikian,
berupa dimensi orientasi khalayak yang bersifat kualitatif dan memiliki tiga
level, yaitu selektivitas, keterlibatan dan kegunaan. Dimensi kedua adalah waktu
yang mencakup aktivitas yang terjadi sebelum, sedang dan setelah terpaan media
terjadi. Dua dimensi ini berada dalam studi awal tentang khalayak, yaitu Uses
and Gratification.
teori-teori komunikasi massa, yang memiliki sejarah yang panjang dan impresif.
Secara general, teori-teori itu sendiri dikelompokkan dalam tiga tradisi riset
komunikasi massa:
10
pertanyaan pentingnya berfokus pada dampak media, khususnya pada efek
media.
dampak media tetap menjadi problematika utama, namun fokusnya lebih pada
konsekuensi-konsekuensinya.
making research (SMR); 5) the media use as social action' (MASA) approach.
pesan media:
11
1. Dominant-reading
dikonotasikan oleh media secara penuh apa adanya' (Storey, 2007, 14-15).
Khalayak mengikuti konstruk atau bingkai pesan yang disiapkan oleh media.
Apa yang tercipta dalam benak khalayak sesuai dengan skenario media. Kata
menyerap pesannya.
2. Negotiated-reading
nilai, atau faktor-faktor lain yang diyakininya. Apabila pesan media selaras
menolaknya.
3. Oppositional-reading
khalayak dengan sikap pembacaan seperti ini, mereka menolak konstruk media,
tidak mempercayai apapun yang disampaikan media, dan selalu punya alasan
12
untuk menyangkalnya. Hall menyebut kelompok ini sebagai golongan khalayak
mengambil sikap setuju atau tidak setuju pada apa yang diinformasikan pada
media. Tetapi yang lebih penting dari studi khalayak adalah, faktor-faktor apa
bagaimana pola sikap audiens terhadap informasi tersebut. Hal ini menjadi
menarik, melihat tidak semua pelajar dapat diposisikan pada penerimaan atau
lebih terhadap konstruksi media. Pelajar SMA Neg. 3 Makassar yang menjadi
segmentasi dari media juga tidak dapat digolongkan pasif atau audiens aktif.
Tetapi, dari penjelasan Mc. Quaill di atas bahwa setiap manusia memiliki
fokus kajian dapat dilihat dari bagaimana para peneliti mengkaji pembahasan
instrumennya. Salah satunya adalah melihat khalayak dan media pada posisi
13
memiliki banyak gerakan persuasif yang bertujuan menekankan khalayak
berada posisi obyek konsumsi. Disatu sisi, kahalayak sendiri tidak terlepas dari
pilihan non-intervensi. Salah satunya dapat dilihat dari teori uses and
dan tidak bebas dari pengaruh media dimentahkan oleh para tokoh dengan
dengan hasil penelitian bahwa setiap individu memiliki motif yang berbeda-
media, seperti yang dilakukan oleh Wilbur Schramm (1994) dengan melihat
masa awalnya, uses and gratification terus bergerak hingga mengkaji tentang
efek media pada khalayak yang dipengaruhi dari kepuasan individu terhadap
konten media.
14
kebutuhan terhadap bagaimana mengonsumsi media sedangkan motif sosial
terlihat lebih kepada individu sebagai khalayak aktif yang masih terpengaruh
yang tinggi banyak melihat sisi psiokologis entah itu motif dan kepuasan
khalayak.
Dari penjelasan di atas, dapat kita tarik benang merah bahwa apa yang
integrasi yang tidak terpisahkan sekaligus menjadi fenomena sosial. Ini juga
terhadap media massa, tetapi juga berlaku melalui pendekatan khalayak. Untuk
itu, model uses and gratification ini menunjukkan bahwa yang menjadi
dan kepentingan individu. Khalayak dianggap individu yang aktif, selektif dan
15
individu atau audiens (khalayak) sebagai makhluk sosial mempunyai sifat
selektif dalam menerima pesan yang ada dalam media massa. Audiens yang
menerima pesan tidak serta merta lagi menerima semua pesan, informasi dari
media seperti halnya dalam teori peluru dan model jarum hipodermik
16
4. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota
mendidik (to educate) dan fungsi menghibur (to entertain). Dari paparan di
hal mengenai segala peristiwa yang terjadi, gagasan atau pikiran orang lain, apa
yang dilakukan orang lain dan sebagainya yang perlu diketahui khalayak
17
umum. Pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data,
gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat
dan orang lain, dan agar dapat mengambil keputusan yang tepat.
pembacanya. Fungsi mendidik ini bisa tuangkan secara implisit dalam bentuk
bersambung, cerita bergambar atau karikatur, teka teki silang, dan juga puisi.
18
Penyebarluasan sinyal, simbol, suara dan citra (image) dari drama, tari,
Harian Fajar
Makassar
Informatif
Uses and
Gratification
Tanggapan
Pelajar SMA Isi pesan Pelajar
Rubrik Mendidik
3 Makassar SMA 3
Keker Makassar
Menghibur
Kepuasan Dalam
Mengkonsumsi
Rubrik KeKeR
E. Hipotesis
menguji hipotesis.
19
Ho : Tidak ada hasil atau pengaruh yang signifikan dari tersedianya isi
Ha : Terdapat hasil atau pengaruh yang signifikan dari tersedianya isi pesan
F. Definisi Operasional
1. Pelajar :Pelajar dalam hal ini adalah pelajar di SMA Neg.3 Makassar
Keker pada harian Fajar Makassar merupakan salah satu media massa
Selatan.
20
G. Metode Penelitian
2. Tipe Penelitian
judul penelitian yang telah dipilih, maka penelitian ini akan berusaha
hipotesis dan menguji teori yang diangkat dalam penelitian ini melalui
21
memperoleh data primer mengenai tanggapan kepuasan pelajar SMA Neg.
tanggapan kepuasan seseorang tentang sesuatu objek sikap. Objek sikap ini
indikator dari variabel sikap terhadap suatu objek merupakan titik tolak
22
Selain menemukan data primer dari menyebar kuesioner, peneliti
jumlah penduduk. Oleh karena itu, apabila disebutkan kata populasi, orang
3. Makassar yang telah atau pernah membaca Rubrik KeKeR Harian Fajar
23
Adapun teknik penentuan sampel penelitian ini menggunakan
tentu saja adalah pelajar SMU 3 Makassar yang pernah membaca rubrik
KeKeR, sedangkan yang tidak pernah membaca maka akan diabaikan atau
N
n =
1 + Ne2
Maka diperoleh sampel berjumlah 151 orang sebagai sampel
penelitian ini.
multivariat yaitu, melihat hubungan dua variable. Kedua variable itu adalah
24
ini, variabel bebasnya adalah isi pesan rubik KeKeR, yang memiliki sub-
sub variabel yaitu pesan yang mendidik, pesan yang memberikan informasi
Daftar Pustaka
25
Anwar, Arifin. 2007. Strategi Komunikasi (Sebuah Pengantar Ringkas).
Bandung: CV. Armico.
26
Komunikasi dan Konstruksi Sosial atas Realitas | YEARRY PANJI
SETIANTO yearrypanji.wordpress.com
relaitas.blogspot.com
FajarOnline.com
mycikguprihatin.blogspot.com
27