Anda di halaman 1dari 5

BAB I

DEFINISI

A. Latar belakang

Adalah asuhan yang menghormati dan responsif terhadap pilihan, kebutuhan dan nilai-
nilai pribadi pasien, serta memastikan bahwa nilai-nilai pasien menjadi panduan bagi semua
keputusan klinis yang memadai, tidak bergantung atas kemampuan pasien untuk membayar
atau sumber pembiayaan. Pelayanan pasien merupakan proses kegiatan pemberian asuhan
yang diberikan kepada pasien dilakukan oleh Profesi Pemberi Asuhan, setiap pemberi asuhan
kepada pasien memperlakukan semua pasiennya sama dan seragam tidak membeda-bedakan
atas dasar identitas sosial, budaya, agama, ras, dan sebagainya. Pelayanan pasien yang
seragam berlaku pada semua Instalasi dan Unit pemeberi pelayanan kepada pasien.

B. Tujuan
1. Memberi pelayanan kesehatan, mendengarkan dan menghormati pandangan dan
pilihan pasien & keluarga.
2. Pasien & keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat.
3. Meningkatkan Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien
dan keluarga dimasukkan dalam perencanaan dan pemberian pelayanan kesehatan.
4. Mendorong dan mendukung pasien dan keluarga untuk berpartisipasi dalam asuhan
dan pengambilan keputusan / pilihan mereka.
5. Memberi pelayanan kesehatan mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara
lengkap kepada pasien & keluarga.

1
BAB II

RUANG LINGKUP

Pasien dengan masalah kesehatan dan kebutuhan pelayanan yang sama berhak mendapat
kualitas asuhan yang sama di rumah sakit. Untuk melaksanakan prinsip “kualitas asuhan yang
setingkat” mengharuskan pimpinan merencanakan dan mengkoordinasi pelayanan pasien.
Secara khusus, pelayanan yang diberikan kepada populasi pasien yang sama pada berbagai
unit kerja, dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang menghasilkan pelayanan yang seragam.
Sebagai tambahan, pimpinan harus menjamin bahwa rumah sakit menyediakan tingkat
kualitas asuhan yang sama setiap hari dalam seminggu dan pada setiap shift. Kebijakan dan
prosedur tersebut harus sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku yang
membentuk proses pelayanan pasien dan dikembangkan secara kolaboratif. Asuhan pasien
yang seragam terefleksi sebagai berikut dalam :

1. Akses untuk asuhan dan pengobatan, yang memadai, tidak tergantung atas kemampuan
pasien untuk membayar atau sumber pembiayaan.
2. Akses untuk asuhan dan pengobatan, serta yang memadai, yang diberikan oleh praktisi
yang kompeten tidak tergantung atas hari-hari tertentu atau waktu tertentu.
3. Ketepatan (acuity) mengenali kondisi pasien menentukan alokasi sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
4. Tingkat asuhan yang diberikan kepada pasien (misalnya pelayanan anestesia) sama di
seluruh rumah sakit.
5. Pasien dengan kebutuhan asuhan keperawatan yang sama menerima asuhan
keperawatan yang setingkat diseluruh rumah sakit.
6. Asuhan pasien yang seragam menghasilkan penggunaan sumber daya yang efisien dan
sehingga mendapatkan evaluasi hasil (outcome) yang sama untuk asuhan di seluruh
rumah sakit
7. Pasien penerima asuhan
8. Pelaksanaan Asuhan Pelayanan di unit dan Instalasi
9. Pemberi Asuhan Pelayanan
10. Tarif pelayanan

2
BAB III

TATA LAKSANA

1. Setiap pasien yang Masuk Rumah Sakit (MRS) atau yang membutuhkan pelayanan rawat
inap harus mendaftar di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI) dan Petugas
TPPRI mengentry data pasien sesuai prosedur.
2. Setiap pasien baru akan dilakukan pengumpulan informasi oleh Pemberi Asuhan (Dokter /
Perawat / Bidan / petugas kesehatan lain) yaitu dengan anamnese, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang dan sebagainya
3. Pemberi Asuhan akan melakukan analisis informasi dan selanjutnya menyusun rencana
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan pasien secara terintegrasi
4. Setiap pasien yang dirawat berhak mendapatkan asuhan pelayanan sesuai dengan Standar
Pelayanan
5. Asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP), perawat dan pemberi pelayanan kesehatan lain dalam waktu 24 jam sesudah pasien
masuk rawat inap (MRS) dalam didokumentasikan dalam format yang sudah disediakan
6. Pemeriksaan pasien rawat inap oleh dokter (visite) dilaksanakan mulai jam 08.00 -14.00
WIB
7. Pada kondisi emergency, dimana pasien memerlukan pemeriksaan segera maka visite
dokter bisa dilakukan diluar jam yang tersebut di atas
8. Rencana asuhan pasien harus individual dan berdasarkan data assesmen awal pasien
9. Setiap pasien tanpa terkecuali berhak mendapatkan asuhan medis, asuhan keperawatan dan
asuhan gizi sesuai prosedur
10. Rencana asuhan pasien dicatat dalam rekam medis pasien dalam CPPT (catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi) dalam bentuk kemajuan terukur oleh pemberi
pelayanan sesuai format SOAP (Subyektif Obyektif Assesment Planning)
11. Setiap pemberian asuhan oleh PPA (Profesi Pemberi Asuhan) harus tertulis atau ada
validasi dalam rekam medis jika perintah diberikan melalui telfon
12. Jika DPJP tidak ada di tempat / berhalangan maka wewenangnya bisa didelegasikan ke
dokter jaga
13. Semua permintaan pemeriksaan diagnostik imaging (Radiologi) dan pemeriksaan
laboratorium klinik harus tertulis dalam formulir yang sudah ada termasuk indikasi
klinisnya oleh dokter
14. Semua tindakan yang sudah dilakukan kepada pasien harus tercatat dalam rekam medis dan
dientrykan dalam SIMRS
15. Setiap pasien dan keluarga berhak mendapatkan informasi tentang hasil asuhan dan
pengobatan baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan sesuai dengan prosedur.

3
BAB IV
DOKUMENTASI
1. Kebijakan pelayanan yang seragam
2. Standar Prosedur Operasional
3. Survey kepuasan pelanggan
4. Formulir pengaduan pelanggan

Ditetapkan di : Makassar
Tanggal : Maret 2018
Direktur Utama RSIA Fajar Medika Nusantara

dr. Najib Sikong, AAD., AAK

4
5

Anda mungkin juga menyukai