Anda di halaman 1dari 1

Uji yang kedua disebut uji skor.

Uji ini menggunakan standar error yang valid ketika H0 benar,


lebih baik daripada memperkirakan secara umum.

𝜋0 (1−𝜋0 )
z test untuk parameter binomial menggunakan SE0 = √ dari 𝜋̂ adalah uji skor
𝑛

̂ (1−𝜋
𝜋 ̂)
sedangkan z test menggunakan SE = √ adalah wald test.
𝑛

Intinya, untuk perhitungan z test Uji Wald menggunakan SE sedangkan z test Uji Skor
menggunakan SE0

Uji yang ketiga pada H0 : 𝛽 = 𝛽0 menggunakan fungsi likelihood melalui perbandingan dari
kedua nilainya. Untuk satu parameter 𝛽, terdapat :

1. Nilai l0 ketika H0 benar ( jadi 𝛽 = 𝛽0 )


2. l1 maksimal atas semua nilai parameter yang mungkin yang mana fungsi likelihood
dihitung dengan menaksir ML 𝛽̂ . l1 selalu lebih besar daripada l0 (l1 > l0) karena l1
bertujuan untuk memaksimalkan seluruh ruang parameter lebih baik daripada hanya 𝛽0
𝑙
saja. Statistik uji untuk Likelihood Ratio Test yaitu LR = 2 log (𝑙1 )
0

Alasan digunakannya transform log dan penggandaan adalah karena memperkirakan distribusi
sampling chi-square. Dibawah H0 : 𝛽 = 𝛽0 statistik uji ini memiliki distribusi chi-square dengan
𝑙
sampel besar dan df=1. Statistik uji 2 log (𝑙1 ) adalah non negatif dan p-valuenya adalah
0
𝑙1
probabiliti chi-square sisi kanan. Nilai yang lebih besar menghasilkan nilai yang lebih besar
𝑙0
𝑙
juga dari 2 log (𝑙1 ) dan lebih kecil dari p-value dan menunjukkan bukti kuat terhadap H0.
0

Untuk model regresi biasa yang diasumsikan berdistribusi normal untuk Y, the wald, skor, dan
LR memberikan statistik uji dan p-value yang identik. Untuk parameter di model statistik
lainnya, ketiganya memiliki kesamaan ketika ukuran sampel n besar dan H0 benar. Ketika n
berukuran kecil hingga sedang, Uji Wald sangat tidak dapat diandalkan. LR dan skor
berdasarkan kesimpulan lebih baik dari segi probabiliti kesalahan inferensial, mendekati level
nominal yang cocok/ tepat.

Anda mungkin juga menyukai