Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Kompetensi Inti :
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran.
4.10 Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmonis pada ayunan
bandul dan getaran pegas.
C. Indikator Pembelajaran :
Dengan diskusi dan informasi melalui proses pembelajaran yang dilakukan, diharapkan: a)
Bertambahnya pengetahuan siswa melalui pengelolaan proses kognitifnya; b) berkembangnya
sikap/ karakter spritual, dan sosial siswa ; c) berkembangnya keterampilan kerja ilmiah siswa,
dan melalui indikator siswa dapat :
3.10.1 Menjelaskan konsep gaya pemulih gerak harmonis sederhana.
3.10.2 Mengaitkan hubungan periode dan frekuensi pada pegas.
3.10.3 Merumuskan simpangan gerak harmonis sederhana.
3.10.4 Merumuskan kecepatan dan percepatan gerak harmonis sederhana.
3.10.5 Merumuskan fase, sudut fase, dan beda fase dari gerak harmonis sederhana.
3.10.6 Merumuskan energi gerak harmonis sederhana.
BAB II
MATERI PEMBELAJARAN
Berikut beberapa besaran pokok dan besaran turunan seperti yang ditunjukan pada tabel 1 dan 2.
Tabel 1. Besaran pokok dan satuannya dalam SI
Dalam perumusannya satuan besaran turunan diperoleh dari satuan besaran pokok, hal tersebut
bisa dilihat pada kedua tabel.
2. PENGETAHUAN KONSEPTUAL : Konsep-Konsep yang dibahas
dalam pembelajaran
a. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan nilai suatu besaran yang diukur
menggunakan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
b. Pengukuran terbagi atas 2 yakni: pengukuran langsung dan tidak langsung.
c. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
d. Satuan adalah ukuran suatu besaran yang digunakan sebagai pembanding.
e. Besaran dikelompokan menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
f. Dimensi digunakan untuk menentukan satuan dari suatu besaran turunan,dengan
cara memerhatikan dimensi besaran tersebut.
g. Dimensi digunakan untuk menunjukkan kesetaraan beberapa besaran yang terlihat
berbeda.
Dimensi dari beberapa besaran dapat diturunkan sehingga membentuk dimensi baru
seperti besaran turunan di bawah ini:
Alat- alat ukur yang digunakan dalam sebuah pengukuran yaitu berupa alat ukur
panjang, massa dan lain sebagainya.
1. Alat ukur panjang.
a. Mistar
Mistar atau penggaris pada
umumnya memiliki skala terkecil 1 mm
atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ((http://google.com/read/2016)
ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu Gambar 2. Mistar
sebesar setengah dari skala terkecil yang
dimiliki oleh mistar.
b. Jangka sorong
Jangka sorong terdiri atas dua
bagian, yaitu rahang tetap dan rahang
geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala
utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan
skalanonius. Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan
mm. skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka
sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam,
kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm.
(http://images.google.com/read/2016)
Gambar 3. Jangka sorong dan bagian-bagiannya
c. Mikrometer Sekrup
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan
skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Mikrometer sekrup mempunyai
tingkat ketelitian paling tinggi yaitu 0,01 mm.
(http://images.google.com/read/2016)
Gambar 4. Mikrometer sekrup dan bagian-bagiannya.
2. Alat Ukur Massa
Satuan SI untuk massa adalah kilogram (kg). Alat untuk mengukur massa
disebut neraca. Pada neraca tiga lengan, lengan paling depan memuat angka satuan
dan sepersepuluhan, lengan tengah memuat angka puluhan, dan lengan paling
belakang memuat angka ratusan.
Jawab :
- Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser penunjuk pada lengan
depan dan belakang ke sisi kiri dan lingkaran skala diarahkan pada angka nol
- Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang
- Letakkan benda yang akan diukur di tempat yang tersedia pada neraca!
- Geser ketiga penunjuk diurutkan dari penunjuk yang terdapat pada
ratusan,puluhan, dan satuan sehingga tercapai keadaan setimbang!
- penunjuk ratusan, puluhan, satuan, dan sepersepuluhan
4. Pertanyaan : andi menimbang benda mengunakan neraca 3 lengan, lengan depan
menunjukkan angka 5, lengan tengah angka 40 dan lengan belakang menunjukkan angka 200.
Maka berapa massa jeruk andi dalam satuan kg.
Jawab : 2,45 kg
5. Pertanyaan : alat apakah yang cocok digunakan oleh siiswa untuk mengukur diameter
kelereng?
Jawab : alat yang cocok digunakan oleh siswa untuk mengukur diameter kelereng
adalah mikrometer sekrup.
(http://images1.google.com/read/2016) (http://images2.google.com/read/2016)
Gambar 6: Melihat ketelitian suatu nilai yang di ukur
2. Kesalahan sistematik
Kesalahan sistematik merupakan kesalahan yang disebabkan oleh alat yang
digunakan dan atau lingkungan di sekitar alat yang memengaruhi kinerja alat.
a. Kesalahan alat ukur
Alat ukur tidak ada yang sempurna baik pada pembuatannya maupun
penerapannya. Juga kesalahan kalibrasi dan intensitas alat dengan lingkungan.
b. Kesalahan paralaks
Kesalahan ini bersifat perorangan, yaitu pengamat kurang memahami cara
membaca atau mengamati alat ukur.
c. Teknik yang kurang sempurna
Teknologi atau langkah percobaan terlalu sederhana, sehhinnga banyak faktor
yang mempengaruhi percobaan tidak terukur.
3. Kesalahan acak
Kesalahan acak adalah kesalahaan yang terjadi karena adanya fluktuasi-
fluktuasi halus pada saat melakukan pengukuran. Kesalahan ini dapat disebabkan
karena adanya gerak brown molekul udara, fluktuasi tegangan listrik, landasan
bergetar, bising, dan radiasi.
Salah satu cara untuk meningkatkan ketelitian adalah dengan cara melakukan pengukuran
berkali-kali. Untuk menyatakan hasil ketidakpastian suatu pengukuran dapat menggunakan cara
penulisan x = (xo ± x), dengan x merupakan nilai pendekatan hasil pengukuran terhadap nilai benar,
xo merupakan nilai hasil pengukuran, dan x merupakan ketidakpastiannya (angka taksiran
ketidakpastian).
1) Ketidakpastian pada Pengukuran Tunggal
Pengukuran tunggal merupakan pengukuran yang hanya dilakukan sekali saja.
Perhatikan gambar di bawah.
(http://images.google.com/read/2016)
Gambar 7: Panjang suatu benda yang diukur dengan menggunakan mistar.
Ketidakpastian pada pengukuran tersebut adalah sebagai berikut.
1
x = 𝑋 1 𝑚𝑚 = 0,5 𝑚𝑚 = 0,05 𝑐𝑚
2
1 𝑁 ∑ 𝑥𝑖 2 − (∑ 𝑥𝑖 2 )
∆𝑥 = √
𝑁 𝑁−1
Keterangan:
xO : hasil pengukuran yang mendekati nilai benar
x : ketidakpastian pengukuran
N : banyaknya pengkuran yang dilakukan
3. PENGETAHUAN PROSEDURAL : Keterampilan Menyelidiki dan Menerapkan
Konsep.
Operasi penjumlahan atau pengurangan angka penting dilakukan dengan cara :
1. Menyusun angka-angka penting dalam bentuk penjumlahan susun ke bawah.
2. Menentukan angka taksiran dari setiap bilangan penting dengan memberi tanda strip di
bawah angka
3. Melakukan penjumlahan atau pengurangan
4. Pada hasil penjumlahan atau pengurangan, beri tanda strip di bawah angka menyatakan
angka taksiran
5. Membuat hasil penjumlahan atau pengurangan hanya boleh mengandung satu angka
taksiran
Operasi perkalian atau pembagian angka penting dilakukan dengan cara :
1. Menuliskan bilangan penting dalam bentuk perkalian atau pembagian.
2. Menkonversikan satuan dari bilangan penting yang terlibat dalam operasi.
3. Memperhatiakan banyak angka penting dari bilangan penting yang mengandung angka
pentingnya paling sedikit.
4. Melakukan operasi perkalian atau pembagian.
5. Membuat hasil perkalian atau pembagian dengan hanya boleh mengandung angka
penting sebanyak angka penting pada bilangan penting dengan angka pentingnya paling
sedikit.
Cara menentukan banyaknya angka yang boleh disertakan pada pengukuran berulang
adalah dengan mencari ketidakpastian relatif pengukuran berulang tersebut. Ketidakpastian relatif
dapat ditentukan dengan membagi ketidakpastian pengukuran dengan nilai rata-rata pengukuran.
∆𝑥
Ketidakpastian relatif= 𝑥 𝑥100%
Pada gambar diatas terbaca 49 Skala Utama = 50 Skala Nonius Jadi besarnya 1 skala nonius =
1/50 x 49 Skala Utama = 0,98 Skala Utama
Maka : Ketelitian dari jangka sorong tersebut adalah = 1 – 0,98 = 0,02 mm
Atau : Ketelitian jangka sorong itu adalah : 1 bagian Skala utama itu, dibagi sebanyak jumlah
skala nonius = 1/50 = 0,02 mm
2. Jangka Sorong dengan ketelitian 0,05 mm
Jika massa benda yang dicelupkan ke dalam gelas ukur 100 gram, maka berapakah massa jenis benda
tersebut ?
Pembahasan:
Untuk menghitung volume benda yang bentuknya tidak beraturan diperlukan gelas pengukur. Cara
menggunakannya isi gelas pengukur dengan air, tinggi awal dibuat lebih rendah kira-kira 150 ml.
kemudian benda dimasukkan ke dalam gelas, maka air dalam gelas akan terdesak sehingga naik lebih
tinggi dari semula. kita lihat skala yang ditunjuk 200 ml. Skala akhir dikurangi skala awal itu
menunjukkan volume benda.
Jawaban:
Diketahui:
m = 100 gram
V = 200 ml - 150 ml = 50 ml atau 50 cm3
Ditanyakan: Massa Jenis = ... ?
Soal Evaluasi
Tuliskanlah nama dan ciri-ciri semua benntuk fisik ke 3 alat ukur tersebut.
Jawaban Evaluasi:
a. Mistar, berbentuk empat persegi panjang diberi skala dan angka
b. Jangka sorong, memiliki 2 rahang (atas dan bawah) dilengkapi tangkai
c. Mikrometer sekrup berbentuk ½ lingkaran diberi tangkai
Cakupan Pengetahuan terkait:pengetahuan faktual
2. Tuliskanlah 7 besaran pokok beserta satuannya dalam SI berbentuk table seperti berikut ini:
No Besaran Pokok Satuan SI
1
2
3
4
5
6
7
Jawaban Evaluasi:
7 Besaran pokok dan satuannya
No Besaran pokok Satuan SI
1 Panjang Meter
2 Massa Kilogram
3 Waktu Sekon
4 Suhu Kelvin
5 Kuat arus Ampere
6 Jumlah molekul Mol
7 Intensitas cahaya candela
Jawaban Evaluasi:
Berdasarkan penglihatan kemungkinan nilai pengukurannya 4,93 mm atau 4,925 mm.
Berdasarkan perhitungan sebenarnya dapat kita ketahui bahwa:
Panjang benda yang ukur = (sku . 0,5 + skn . 0,01) mm.
= (9 . 0,5 + 43 . 0,01) mm = 4,93 mm
Cakupan Pengetahuan terkait:pengetahuan konseptual dan prosedural
SOAL-SOAL KOMPETENSI
Soal Kompetensi 1
Soal Kompetensi 2
Soal Kompetensi 3
A. 3,19 cm
B. 3,14 cm
C. 3,10 cm
D. 3,04 cm
E. 3,00 cm
13.Gambar berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap sebuah diameter bola logam
kecil , maka nilai yang ditunjukkan adalah :
A. 8,12 mm D. 8,62 mm
B. 8,50 mm E. 9,12 mm
C. 8,52 mm
14. Satuan dari beberapa besaran-besarn dibawah ini yang benar adalah…
A. Massa satuannya Newton
B. Berat satuannya Kilogram
C. Massa jenis satuannya Newton/m2
D. Tekanan satuannya Pascal
E. usaha satuannya joule/sekon
15. Beberapa pasangan besaran berikut, memiliki dimensi yang sama, yaitu :
1. Massa dan berat
2. momentum dan impus
3. Gaya dan berat
4.usaha dan daya
Pernyataan yang benar adalah ...
A. 1,2 dan 3
B. 1 , 2 dn 4
C. 1 dan 3
D. 2 dan 3
E. 2 dan 4
16. Dimensi ML-1T-2 menyatakan dimensi …
A. Gaya
B. Energi
C. Daya
D. Tekanan
E. Momentum
17. Rumus dimensi momentum adalah …
A. MLT-3
B. ML -1T-2
C. MLT-1
D. ML -2T2
E. ML -2T-2
18. Rumus dimensi daya adalah …
A. ML 2T-2
B. ML 3T-2
C. MLT¯²
D. ML²T-3
E. MLT-3
19. Pada pengukuran panjang benda diperoleh hasil pengukuran 0,304 cm. Banyaknya angka penting
hasil pengukuran tersebut adalah...
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
20.Hasil pengukuran diameter sebuah kelereng dengan menggunakan mikrometer sekrup,ditunjukkan
oleh gambar dibawah.
A. 4,78 mm
B. 5,28 mm
C. 5,70 mm
D. 8,50 mm
E. 9,28 mm
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!
1. Tentukan dimensi dari:
a. Tekanan b. Energi Potensial c. Daya
2. Jika diketahui massa benda 867,8 kg dan volume benda 2,4 kg. Tentukan massa jenis benda!
3. Pengukuran menggunakan jangka sorong diperoleh hasil sebagai berikut:
Kunci Soal A
1. D 2. B 3. C 4. B 5. D
11. B 12. A 13. D 14. D 15. D
6. C 7. D 8. E 9. C 10. B
16. D 17. C 18. D 19. B 20. A
Kunci soal B
1. penyelesaian:
a. Tekanan didefinisikan sebagai gaya persatuan luas.
𝐹
𝑃=
𝐴
[𝑀][𝐿][𝑇]−2
=
[𝐿]2
= [𝑀][𝐿]−1 [𝑇]−2
b. Energi potensial Ep didefinisikan sebagai massa x percepatan grafitasi x ketinggian suatu
tempat.
𝐸𝑝 = [𝑀]𝑥{[𝐿][𝑇]}𝑥[𝐿]
= [𝑀][𝐿]2 [𝑇]−2
c. Daya didefinisikan sebagai usaha per satuan waktu.
𝑊
𝑃=
𝑡
[𝑀][𝐿]2 [𝑇]−2
=
[𝑇]
= [𝑀][𝐿]2 [𝑇]−3
2. Penyelesaian:
Massa jenis=massa/volume
𝑚 867,8 𝑘𝑔
𝜌= → 𝜌= = 361,583 𝑘𝑔𝑚−3
𝑣 2,4 𝑚3
Karena faktor bagi yang angka pentingnya paling sedikit pada angka 2,4 yaitu terdiri atas dua
angka penting maka hasil pembagian harus mempunyai 2 angka penting, yaitu 360. Jadi, massa
jenis benda tersebut adalah 360 kgm-3. Angka nol yang terakhir bukan angka penting.
3. Penyelesaian:
Pada skala utama menunjukkan = 58 mm
Pada skala nonius menunjukkan = 5 x 0,1 = 0,5 mm
Hasil pengukuran = (58 + 0,5) mm = 58,5 mm = 5,85 cm
4. Penyelesaian:
Bagian skala utama menunjukkan = 4,5 mm
Bagian skala nonius menunjukkan = 25 x 0,01
= 0,25 mm
Hasil pengukuran = 4,75 mm atau 0,475 cm
5. Penyelesaian:
Data pengukuran di masukkan dalam tabel.
Berdasarkan tabel diperoleh N = 6; ∑ 𝑥𝑖 = 75,50 ; dan ∑ 𝑥𝑖 2 = 950,31
Selanjutnya dapat ditentukan nilai mendekati benda, ketidakpastian, dan ketidakpastian
relatifnya.
∆𝑥
Ketidakpastian relatif = 𝑥 100%
𝑥
0,09
=12,83 𝑥100%
=0,7%
Menurut aturan yang telah disepakati, ketidakpastian relatif 0,7% berhak atas tiga angka. Jadi,
hasil pengukuran dpat dilaporkan sebagai berikut.
𝑚 = 𝑥0 ± ∆𝑥 = (12,5 ± 0,09)𝑔
LEMBAR KERJA SISWA
MATA PELAJARAN : FISIKA SMA KELAS X
PENGUKURAN BESARAN FISIKA
NAMA :
KELAS :
Petunjuk Bacaan
KOMPETENSI INTI
TUJUAN PERCOBAAN
Melakukan pengukuran tunggal pada besaran panjang dengan mistar,
dan melaporkan hasilnya.
Baca dan
pahami
DASAR TEORI
Mistar yang sering dikenal sebagai meteran
didefenisikan sebagai alat ukur yang di gunakan
untuk mengukur besarn panjang. Dimana terdapat ((http://google.com/read/2016)
berbagai macam mistar yaitu mistar rol, mistar Gambar 2. Mistar
bentuk pita, mistar lipat, dan penggaris.
Mistar atau penggaris pada umumnya
memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar
mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu
sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki
oleh mistar.
Pembacaan skala pada mistar dilakukan
dengan kedudukan mata pengamat tegak lurus
dengan skala mistar yang dibaca. Jika kedudukan
mata pengamat tidak tegak lurus dengan skala
mistar yang di baca bisa menyebabkan terjadinya
kesalahan paralaks.
ALAT/BAHAN
1. Buku
2. Pensil
3. Seutas kawat
4. Mistar
LANGKAH KERJA
1. Letakkan buku, seutas kawat, dan pensil yang akan di ukur pada tepi skala mistar.
2. Pastikan bahwa buku, seutas kawat, dan pensil,sejajar dengan mistar dan salah satu ujung buku
tepat berada di angka nol.
3.Baca skala mistar yang dekat dengan akhir ujung buku, seutas kawat, dan pensil.
4. Laporkan hasil pengukuran anda
Tabel Pengukuran
N0 Nama benda Hasil Pengukuran
1. Buku
2. Seutas kawat
3. Pensil
PERTANYAAN
1.Apakah semua benda dapat diukur oleh alat ukur jangka sorong ?
Jawab:________________________________________________________________________
2. Benda mana yang paling sulit untuk di ukur, tuliskan alasan anda !!
Jawab:________________________________________________________________________
3. Apa yang dapat anda simpulkan ?
Jawab:________________________________________________________________________
LEMBAR KERJA SISWA
MATA PELAJARAN : FISIKA SMA KELAS X
NAMA :
KELAS :
(http://images.google.com/read/2016)
F. Alat dan Bahan
1. kelereng
2. Besi
3. Koin
4. jangka sorong
G. Langkah Kerja
1. Menyiapkan jangka sorong dan benda yang akan di ukur.
2. Memperhatikan ketelitian pengukuran jangka sorong
Mengukur diameter kelereng, besi, koin .
3. Menuliskan data hasil pengukuran.
H. Tabel Pengukuran
No Benda yang di ukur Hasil Pengukuran
1. Kelereng
2. Besi
3. Koin
I. Pertanyaan
1.Apakah semua benda dapat diukur oleh alat ukur jangka sorong ?
Jawab:________________________________________________________________
2. Benda mana yang paling sulit untuk di ukur, tuliskan alasan anda !!
Jawab:________________________________________________________________
3. Apa yang dapat anda simpulkan ?
Jawab:________________________________________________________________
LEMBAR KERJA SISWA
MATA PELAJARAN : FISIKA SMA KELAS X
NAMA :
KELAS :
A. Petunjuk Bacaan
1. Berdoalah sebelum memulai pekerjaan.
2. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 3 orang secara heterogen.
3. Bacalah materi pelajaran secara seksama sebelum menjawab pertanyaan yang diberikan
dan melakukan percobaan.
4. Lakukan percobaan sesuai dengan yang telah diinstruksikan.
5. Kerjakan dan jawablah soal-soal dengan tepat sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
6. Hubungi guru pembimbing jika terdapat kesulitan.
B. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Kompetensi Dasar
3.1. Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran berdasarkan besaran fisis, ketepatan,
ketelitian, dan angka penting serta notasi ilmiah.
4.1. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis beserta ketelitiannya dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting
untuk suatu penyelidikan ilmiah.
D. Tujuan Percobaan
Melakukan pengukuran tunggal pada besaran panjang dengan mikrometer sekrup, serta
melaporkan hasilnya.
E. Dasar Teori
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya
terbagi dalam 50 bagian. Mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi yaitu 0,01
mm.
Mikrometer mempunyai tiga jenis umum pengelompokan yang di dasarkan pada :
1. Mikrometer Luar, yaitu dipakai untuk mengukur benda seperti kawat, lapisan-lapisan, batang-
batang, dan lain-lain.
2. Mikrometer dalam, dipakai untuk mengukur sebuah garis tengah dari lubang sebuah benda.
3. Mikrometer kedalaman, dipakai untuk mengukur kedalaman dan ketinggian dari sebuah benda.
Adapun beberapa fungsi mikrometer sekrup adalah untuk mengukur panjang,tebal, diameter,
dan kedalan sebuah benda yang mempunyai ukuran cukup kecil seperti lempeng besi atau baja,
diameter kabel atau kawat.
(http://images.google.com/read/2016)
Gambar 4. Mikrometer sekrup dan bagian-bagiannya.
F. Alat dan Bahan
1. buku
2. Pensil
3. gantungan kunci
4. Mikrometer sekrup
G. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan di pratikumkan.
2. Menjepit benda dengan cara memutar selubung luar
3. Membaca skala utama
4. Membaca skla nonius
5. Menuliskan hasil bacaan skala utama dan skala nonius.
6. Menjumlahkan bacaan skala utama dan skala nonius, sehingga mendapatkan hasil
pengukuran benda.
H. Hasil Pengukuran
No Benda yang di ukur Hasil Pengukuran
1 Buku
2 Pensil
3 Gantungan kunci
I. Pertanyaan
1.Apakah semua benda dapat diukur oleh alat ukur mikrometerr sekrup
Jawab:________________________________________________________________
2. Benda mana yang paling sulit untuk di ukur, tuliskan alasan anda !!
Jawab:________________________________________________________________
3. Apa yang dapat anda simpulkan ?
Jawab:________________________________________________________________
LEMBAR KERJA SISWA
MATA PELAJARAN : FISIKA SMA KELAS X
NAMA :
KELAS :
A. Petunjuk Bacaan
1. Berdoalah sebelum memulai pekerjaan.
2. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 3 orang secara heterogen.
3. Bacalah materi pelajaran secara seksama sebelum menjawab pertanyaan yang
diberikan dan melakukan percobaan.
4. Lakukan percobaan sesuai dengan yang telah diinstruksikan.
5. Kerjakan dan jawablah soal-soal dengan tepat sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
6. Hubungi guru pembimbing jika terdapat kesulitan.
B. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Kompetensi Dasar
3.1. Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran berdasarkan besaran fisis, ketepatan,
ketelitian, dan angka penting serta notasi ilmiah.
4.1. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis beserta ketelitiannya dengan
menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting
untuk suatu penyelidikan ilmiah.
D. Tujuan Percobaan