ROTATING EQUIPMENT
TEKNIK MESIN
S1 TERAPAN PRODUKSI DAN PERAWATAN
2018
ROTATING EQUIPMENT
TEKNIK MESIN
S1 TERAPAN PRODUKSI DAN PERAWATAN
2018
BAB I
RODA GIGI DAN BEARING
A. LATAR BELAKANG
Dalam bekerja memindahkan daya/putaran, roda gigi harus
berpasangan dengan roda gigiyang sejenis. Roda gigi yaitu sejenis roda cakra
dimana pada sekitar sekeliling bagian luarnyamempunya profil gigi yang sama
besar (simentris). Roda gigi merupakan salah satu bagianmesin yang berfungsi
untuk membantu kerja mesin pada saat mesin bergerak. Pada bagian-bagian
mesin sering kita jumpai suatu poros yang mengerakkan poros yang lainnya.
Untukmenggerakkan suatu poros tersebut maka dibutuhkan suatu alat bantuan
elemen mesin rodagigi. Dengan kondisi yang sedemikian rupa itu (bentuk dan
cara kerja) memberikan beberapakeuntungan dalam memindahkan daya
putar/putaran yaitu anti slip dan terjadinya gayadorong yang positif.
Tetapi hanya dapat memindahkan daya putar dengan jarak antara porosrelatif
singkat, tidak dapat terlalu jauh. Maka dari itu pembuatan roda gigi sangat
dibutuhkan.Proses pembuatan roda gigi terbagi atas beberapa tahapan yaitu
dengan proses bubut danproses mesin frais horizontal. Untuk itu maka pada
praktikum kali ini praktikan mencobamelakukan pembuatan roda gigi dengan
menggunakan mesin bubut dan mesin frais horizontal
B. TUJUAN
1. Mengenal mesin bubut dan mesin frais serta fungsi – fungsi dari bagian
mesin bubut danmesin frais
2. Mengetahui prinsip dasar/ prinsip kerja dari mesin bubut dan mesin frais
3. Mengetahui proses manufaktur pembuatan roda gigi cacing dengan mesin bubut
dan mesinfrais.
C. ALAT BAHAN
1. Jangka Sorong
2. Mistar
Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk
mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling
bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain. Roda gigi mampu
mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya.
G. Bearings
Bearing adalah suatu komponen yang berfungsi untuk mengurangi gesekan
pada machine atau komponen-komponen yang bergerak dan saling menekan antara
satu dengan yang lainnya.
Bila gerakan dua permukaan yang saling berhubungan terhambat, maka akan
menimbulkan panas. Hambatan ini dikenal sebagai gesekan (friction). Gesekan yang
terus menerus akan menyebabkan panas yang makin lama semakin meningkat dan
menyebabkan keausan pada komponen tersebut. Gesekan yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan kerusakan pada komponen dan alat tidak bisa bekerja.
Gb. 1.2 Friction
Fungsi bearing:
Mengurangi gesekan, panas dan aus.
Menahan beban shaft dan machine.
Menahan radial load dan thrust load.
Menjaga toleransi kekencangan.
Mempermudah pergantian dan mengurangi biaya
operasional.
Pada Gear Shaft yang beroperasi pada machine, shaft tersebut menahan beban
machine yang bervariasi dan beban tersebut harus ditanggung oleh bearing. Beban
dari berat shaft dan gear 90 derajat dari center line shaft disebut RADIAL LOAD.
Sedangkan arah dari gerakan shaft ke kiri dan ke kanan karena putaran disebut
THRUST LOAD. Bearing menahan Radial Load dan Thrust Load untuk menjaga
supaya shaft tetap berputar.
Pada solid bearing, shaft berputar pada permukaan bearing. Antara shaft dan
bearing dipisahkan oleh lapisan tipis oli pelumas. Ketika berputar pada kecepatan
operasional shaft ditahan oleh lapisan tipis oli bukan oleh bearing.
Yang termasuk Solid Bearing:
Sleeve/Bushing Bearing
Spit-half Bearing.
Sleeve Bearing
Gb.1.6 Sleeve Bearin
Bentuk yang sangat sederhana dari solid bearing adalah Sleeve Bearing
atau juga disebut bushings. Sleeve bearing umumnya dipakai pada shaft nya roda
yang bergerak dari awal.
Camshaft ditahan pada posisinya oleh sleeve bearing pada engine block.
Shaft yang ditahan oleh bearing disebut Journal, dan penahanan ke bagian luarnya
oleh sleeve. Bila Journal dan Sleeve terbuat dari logam (steel), dengan pelumasan
yang bagus memungkinkan sangat sedikit kontak yang terjadi antara dua
permukaan. Sleeve dari bearing kebanyakan dilapisi dengan Bronze, atau Babbitt
metal. Bronze sleeve bearing umumnya digunakan pada pompa dan motor elektrik.
Solid Bearing dilapisi dengan metal yang lebih lunak dari shaft sehingga apabila
terjadi perputaran antara keduanya, maka yang mengalami keausan adalah
bearing, dan bukan shaft. Sleeve bearing umumnya menggunakan pelumasan
bertekanan yang melewati lubang pada Journal.
Split-half Bearing
Tipe lain dari Solid Bearing adalah Split-half Bearing. Split-half Bearing
lebih banyak dipakai pada outomotive engine yaitu pada Crankshaft dan
connecting rod. Crankshaft rod bearing caps menggunakan split-half bearing yang
menempel pada rod piston.
Bearing ini dapat diganti bila sudah aus. Split-half bearing umumnya diberi
tambahan lubang oli, sering berupa alur yang berfungsi untuk mengalirnya oli yang
akan melumasi seluruh permukaan bearing. Split-half Bearing juga mempunyai
locking tabs (bagian yang menonjol) yang akan ditempatkan pada notches (coakan)
pada bearing caps. Tabs ini berfungsi untuk mencegah bearing bergerak horisontal
pada shaft.
Split-half bearing biasanya terbuat dari dua tipe metal, permukaan bearing
menggunakan aluminum yang lebih lunak dari logam dan menghantarkan panas yang
baik.
Balls
Outer Race
Cage
Anti friction bearing tersusun dari beberapa komponen yaitu: Inner race,
Outer race, Balls atau roller dan Cage.
Inner race atau Cone: cincin baja yang dikeraskan dengan diberi alur untuk
pergerakan roller atau ball di bagian luarnya, sering dipasang pada shaft
yang berputar sebagai penyangga bearing.
Outer race: Outer race hampir sama dengan Inner race, outer race adalah
cincin baja yang dikeraskan dengan alur untuk pergerakan ball atau roller di
bagian dalam.
Balls atau Rollers: Di antara Inner race dan outer race ada komponen yang
berfungsi mengurangi gesekan yang dilakukan oleh balls, rollers atau
tapered rollers. Balls dan Rollers ini terbuat baja yang dikeraskan. Balls
atau rollers bergerak bebas di antara inner dan outer race.
Cage: Letak cage antara inner race dan outer race yang digunakan untuk
menjaga jarak ball atau roller yang satu dengan yang lainnya.
Gb. 1.10 Cage
Anti Friction Bearing mengurangi panas dengan cara mengurangi kontak area
yang saling bergesekan. Balls mempunyai contact point antara inner dan outer race
untuk menahan beban sehingga memungkinkan berputar dengan kecepatan tinggi.
Lapisan oli lubrikasi berfungsi memisahkan komponen yang saling berhubungan.
Yang termasuk Anti Friction Bearing:
Straight Roller, mempunyai line contact, yang memungkinkan bisa
menahan beban Radial Load yang lebih besar.
REGU 1
BEARING : 1
OUTER RACE
INNER RACE
POROS
Run Out :
Besar : 0,06mm
Kecil : 0,05 mm
RODA GIGI
Dedendum :8,75mm
Adendum : 4,35mm
Race widht : 29,40mm
Pitch Circle : 21,60 mm
Clearence : 2,75mm
Flank : 31,40mm
REGU 2
BEARING : 1
OUTER RACE
INNER RACE
POROS
Run Out :
Besar : 0,06mm
Kecil : 0,05 mm
RODA GIGI
Dedendum :8,75mm
Adendum : 4,35mm
Race widht : 29,40mm
Pitch Circle : 21,60 mm
Clearence : 2,75mm
Flank : 31,40mm
REGU 3
BEARING : 1
OUTER RACE
INNER RACE
POROS
Run Out :
Besar : 0,06mm
Kecil : 0,05 mm
RODA GIGI
Dedendum :8,75mm
Adendum : 4,35mm
Race widht : 29,40mm
Pitch Circle : 21,60 mm
Clearence : 2,75mm
Flank : 31,40mm
BAB II
BELT ( SABUK )
A. PENGERTIAN V-BELT
V-BELT adalah Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampung trapezium.
Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan
yang besar. Sabuk V dibelitkan pada alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang
membelit akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah
besar.
Gambar V-BELT
Gambar PULLEY
V-Belt Mempunyai kelebihan dari pada penggunakan rantai dan sproket.Berikut ini adalah
Kelebihan Yang Dimiki Oleh V-Belt:
1. V-Belt digunakan untuk mentransmisi daya yang jaraknya relatif jauh.
2. Kecilnya faktor slip.
3. Mampu digunakan untuk putaran tinggi.
4 .Dari segi Harga V-Belt relatif lebih murah dibanding dengan element transmisi yang lain.
5. Sisitem Operasi menggunakan V-belt Tidak Berisik (Noise Kecil) dibandingkan dengan
chain
C. Fungsi V-Belt
V-BELT digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu ke poros yang lainnya
melalui pulley yang berputar dengan kecepatan sama atau berbeda.
Puli V-belt merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya
seperti halnya sproket rantai dan roda gigi.
D. Bahan V-Bet
Pada contoh gambar di atas adalah contoh bahan dari 2 tipe V-Belt Yang berbeda (Tipe
Conventional dan Tipe Cog).Walaupun berbeda tipe tapi kedua jenis V-Belt Tersebut sama
bahan-bahannya dan cuma beda di alur saja.
V-belt terdiri dari beberapa tipe yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Tipe yang tesedia
A,B,C,D dan E.Berikut Tipe V-belt Bendasarkan bentuk dan kegunaaannya:
keterangan :
w1 : kecepatan pulley 1 D1 : diameter pulley 1
w2 : kecepatan pulley 2 D2 : diameter pulley 2
Perhitungan untuk mencari panjang belting (L) yang akan di pasang adalah :
keterangan :
L : panjang V-belt (m)
C : jarak antar poros (m)
D1 : pitch diameter pulley 1
D2 : pitch diameter pulley 2
G. PROSES PENGERJAAN
H. TABEL HASIL PENGUKURAN SABUK
Kekencangan :
Mesin 1 Dengan jarak antara sabuk ke alat ukur adalah 40mm
A. PENGERTIAN
Fungsi utama dari gasket adaiah untuk mencegah kebocoran selama
jangka waktu tertentu. Gasket dipakai harus dapat menghindari kebocoran
pada penggunaanya, tahan terhadap parts yang dilindungi dan bisa tahan
tekanan dan temperatur operasi yang sangat tinggi.
B. FUNGSI
Gasket berfungsi untuk melapisi sambungan antar flange pada
pengerjaanpipa ataupun pada peralatan-peralatan yang berkaitan dengan
mesin. Pada umumnya gasket dgunakan untuk mencegah kebocoran dari
sambungan (joined) dibawah kondisi bertekanan (compression).
C. MACAM-MACAM GASKET
Jenis
No. Gambar Keterangan
Gasket
1. Rubber Rubber Gaskets :Banyak sekali jenis gasket yang
Gaskets menggunakan bahan rubber sheet atau
lembaran karet, seperti neoprene, nitrile,
fluorocarbon, red rubber, aflas dan silicone.
D. BAHAN GASKET
Secara umum, bahan dasar gasket ada tiga jenis, yaitu metal,
non-metal dan setengah metal. Gasket metal terbuat dari tembaga,
aluminium atau kuningan. Gasket non-metal biasanya dibuat dari asbes,
karet, kertas, rami, kulit, gabus dan keramik. Biasanya sebagai perapat
antar komponen nonmetal gasket yang digunakan menggunakan bahan
dasar asbes, karet dan kertas. Untuk bahan semi metal biasanya
gabungan dari bahan metal dan non-metal.
Secara lebih rinci, bahan pembuat gasket adalah:
1. Rubber Gaskets :Banyak sekali jenis gasket yang menggunakan
bahan rubber sheet atau lembaran karet, seperti neoprene, nitrile,
fluorocarbon, red rubber, aflas dan silicone.
2. Viton Gaskets: Viton gasket banyak digunakan untuk sistem di mana
terdapat bahan kimia yang bersifat asam atau basa, hidrokarbon dan
minyak, baik nabati maupun hewani.
3. PTFE (Polytetrafluoroethylene) Material: Gasket PTFE atau Teflon
gasket merupakan gasket yang paling banyak dikenal, karena
bersifat multi fungsi. Teflon memiliki ketahanan yang baik terhadap
berbagai bahan kimia, termasuk hidrogen peroksida.
4. Graphite Gaskets: Graphite fleksibel tahan terhadap panas. Selain
itu, gasket jenis ini juga tahan pada kondisi sangat asam dan basa.
5. EPDM (Ethylene Propylene Diene Monomer (M-class) rubber)
Material: Gasket dengan material EPDM tahan terhadap ozon, sinar
Ultra Violet, minyak alami dan berbagai jenis bahan kimia.
Tambahan : Dokumentasi
c. Pengukuran Bearing