Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KERJA PRAKTIK

ROTATING EQUIPMENT

KELAS : III C (D4 PRODUKSI DAN PERAWATAN )


KELOMPOK : IV

TEKNIK MESIN
S1 TERAPAN PRODUKSI DAN PERAWATAN
2018
ROTATING EQUIPMENT

KELAS : III C (D4 PRODUKSI DAN PERAWATAN )


KELOMPOK : IV

NAMA : M.ILHAM MUHARRAM (17641085)


DIMAS AMMAR ABDULLAH
ARDIANSYAH
WIDIANTO TRI WIBOWO
PAJAR HADI CANDRA
M.HADI SYAHPUTRA
DERIVANSIUS NOH

TEKNIK MESIN
S1 TERAPAN PRODUKSI DAN PERAWATAN
2018
BAB I
RODA GIGI DAN BEARING
A. LATAR BELAKANG
Dalam bekerja memindahkan daya/putaran, roda gigi harus
berpasangan dengan roda gigiyang sejenis. Roda gigi yaitu sejenis roda cakra
dimana pada sekitar sekeliling bagian luarnyamempunya profil gigi yang sama
besar (simentris). Roda gigi merupakan salah satu bagianmesin yang berfungsi
untuk membantu kerja mesin pada saat mesin bergerak. Pada bagian-bagian
mesin sering kita jumpai suatu poros yang mengerakkan poros yang lainnya.
Untukmenggerakkan suatu poros tersebut maka dibutuhkan suatu alat bantuan
elemen mesin rodagigi. Dengan kondisi yang sedemikian rupa itu (bentuk dan
cara kerja) memberikan beberapakeuntungan dalam memindahkan daya
putar/putaran yaitu anti slip dan terjadinya gayadorong yang positif.
Tetapi hanya dapat memindahkan daya putar dengan jarak antara porosrelatif
singkat, tidak dapat terlalu jauh. Maka dari itu pembuatan roda gigi sangat
dibutuhkan.Proses pembuatan roda gigi terbagi atas beberapa tahapan yaitu
dengan proses bubut danproses mesin frais horizontal. Untuk itu maka pada
praktikum kali ini praktikan mencobamelakukan pembuatan roda gigi dengan
menggunakan mesin bubut dan mesin frais horizontal

B. TUJUAN

Tujuan dari praktikum pembuatan roda gigi ini adalah:

1. Mengenal mesin bubut dan mesin frais serta fungsi – fungsi dari bagian
mesin bubut danmesin frais

2. Mengetahui prinsip dasar/ prinsip kerja dari mesin bubut dan mesin frais

3. Mengetahui proses manufaktur pembuatan roda gigi cacing dengan mesin bubut
dan mesinfrais.

C. ALAT BAHAN

1. Jangka Sorong
2. Mistar

D. CARA MENGHITUNG HASIL PENGUKURAN


F. FUNGSI RODA GIGI

Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk
mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling
bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain. Roda gigi mampu
mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya.
G. Bearings
Bearing adalah suatu komponen yang berfungsi untuk mengurangi gesekan
pada machine atau komponen-komponen yang bergerak dan saling menekan antara
satu dengan yang lainnya.

Gb. 1.1 Bearing

Bila gerakan dua permukaan yang saling berhubungan terhambat, maka akan
menimbulkan panas. Hambatan ini dikenal sebagai gesekan (friction). Gesekan yang
terus menerus akan menyebabkan panas yang makin lama semakin meningkat dan
menyebabkan keausan pada komponen tersebut. Gesekan yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan kerusakan pada komponen dan alat tidak bisa bekerja.
Gb. 1.2 Friction

Bearing digunakan untuk menahan / menyangga komponen-komponen yang


bergerak. Bearing biasanya dipakai untuk menyangga perputaran pada shaft, dimana
terjadi sangat banyak gesekan.

Gb. 1.3 Bearing


pada Transmisi

Fungsi bearing:
 Mengurangi gesekan, panas dan aus.
 Menahan beban shaft dan machine.
 Menahan radial load dan thrust load.
 Menjaga toleransi kekencangan.
 Mempermudah pergantian dan mengurangi biaya
operasional.

Gb. 1.4 Radial dan Thrust Bearing Load

Pada Gear Shaft yang beroperasi pada machine, shaft tersebut menahan beban
machine yang bervariasi dan beban tersebut harus ditanggung oleh bearing. Beban
dari berat shaft dan gear 90 derajat dari center line shaft disebut RADIAL LOAD.
Sedangkan arah dari gerakan shaft ke kiri dan ke kanan karena putaran disebut
THRUST LOAD. Bearing menahan Radial Load dan Thrust Load untuk menjaga
supaya shaft tetap berputar.

I.1 Jenis-Jenis Bearing


Bearing dibagi menjadi dua bagian yaitu:
 Solid Bearing
 Anti-friction Bearing.
I.1.1 Solid Bearing

Gb. 1.5 Solid Bearing

Pada solid bearing, shaft berputar pada permukaan bearing. Antara shaft dan
bearing dipisahkan oleh lapisan tipis oli pelumas. Ketika berputar pada kecepatan
operasional shaft ditahan oleh lapisan tipis oli bukan oleh bearing.
Yang termasuk Solid Bearing:
 Sleeve/Bushing Bearing
 Spit-half Bearing.

 Sleeve Bearing
Gb.1.6 Sleeve Bearin
Bentuk yang sangat sederhana dari solid bearing adalah Sleeve Bearing
atau juga disebut bushings. Sleeve bearing umumnya dipakai pada shaft nya roda
yang bergerak dari awal.

Gb.1.6 Sleeve Bearing dan Camshaft

Camshaft ditahan pada posisinya oleh sleeve bearing pada engine block.
Shaft yang ditahan oleh bearing disebut Journal, dan penahanan ke bagian luarnya
oleh sleeve. Bila Journal dan Sleeve terbuat dari logam (steel), dengan pelumasan
yang bagus memungkinkan sangat sedikit kontak yang terjadi antara dua
permukaan. Sleeve dari bearing kebanyakan dilapisi dengan Bronze, atau Babbitt
metal. Bronze sleeve bearing umumnya digunakan pada pompa dan motor elektrik.
Solid Bearing dilapisi dengan metal yang lebih lunak dari shaft sehingga apabila
terjadi perputaran antara keduanya, maka yang mengalami keausan adalah
bearing, dan bukan shaft. Sleeve bearing umumnya menggunakan pelumasan
bertekanan yang melewati lubang pada Journal.
Split-half Bearing
Tipe lain dari Solid Bearing adalah Split-half Bearing. Split-half Bearing
lebih banyak dipakai pada outomotive engine yaitu pada Crankshaft dan
connecting rod. Crankshaft rod bearing caps menggunakan split-half bearing yang
menempel pada rod piston.

Gb.1.7 Split-half Bearing

Bearing ini dapat diganti bila sudah aus. Split-half bearing umumnya diberi
tambahan lubang oli, sering berupa alur yang berfungsi untuk mengalirnya oli yang
akan melumasi seluruh permukaan bearing. Split-half Bearing juga mempunyai
locking tabs (bagian yang menonjol) yang akan ditempatkan pada notches (coakan)
pada bearing caps. Tabs ini berfungsi untuk mencegah bearing bergerak horisontal
pada shaft.
Split-half bearing biasanya terbuat dari dua tipe metal, permukaan bearing
menggunakan aluminum yang lebih lunak dari logam dan menghantarkan panas yang
baik.

Manfaat dari solid bearing adalah:


 Biaya penggantian lebih murah.
 Menahan berat Radial Load.
I.1.2 Anti Friction Bearings

Balls
Outer Race

Balls Inner Race

Cage

Gb.1.8 Konstruksi Anti Friction Bearings

Anti Friction Bearing digunakan pada benda-benda yang berputar, untuk


mengurangi gesekan dan memperkecil gesekan awal pada permukaan bearing yang
rata/datar.
Anti Friction bearing terdiri dari:
 Ball bearing
 Roller bearing,
 Needle bearing

Anti friction bearing tersusun dari beberapa komponen yaitu: Inner race,
Outer race, Balls atau roller dan Cage.
 Inner race atau Cone: cincin baja yang dikeraskan dengan diberi alur untuk
pergerakan roller atau ball di bagian luarnya, sering dipasang pada shaft
yang berputar sebagai penyangga bearing.
 Outer race: Outer race hampir sama dengan Inner race, outer race adalah
cincin baja yang dikeraskan dengan alur untuk pergerakan ball atau roller di
bagian dalam.

 Balls atau Rollers: Di antara Inner race dan outer race ada komponen yang
berfungsi mengurangi gesekan yang dilakukan oleh balls, rollers atau
tapered rollers. Balls dan Rollers ini terbuat baja yang dikeraskan. Balls
atau rollers bergerak bebas di antara inner dan outer race.

Gb. 1.9 Balls


atau Rollers

 Cage: Letak cage antara inner race dan outer race yang digunakan untuk
menjaga jarak ball atau roller yang satu dengan yang lainnya.
Gb. 1.10 Cage

Anti Friction Bearing mengurangi panas dengan cara mengurangi kontak area
yang saling bergesekan. Balls mempunyai contact point antara inner dan outer race
untuk menahan beban sehingga memungkinkan berputar dengan kecepatan tinggi.
Lapisan oli lubrikasi berfungsi memisahkan komponen yang saling berhubungan.
Yang termasuk Anti Friction Bearing:
 Straight Roller, mempunyai line contact, yang memungkinkan bisa
menahan beban Radial Load yang lebih besar.

Gb. 1.11 Straight Roller

 Tapered Roller, cara kerjanya sama dengan straight roller. Tapered


bearing sering digunakan di bagian ujung shaft yang berputar bersama
untuk menahan radial load dan menahan gerak ke arah kiri, kanan shaft
(Thrust Load).
 Needle Bearing cara kerjanya sama dengan straight bearing dan tapered
bearing dengan line contact. Sebab dengan diameter yang lebih kecil,
needle bearing bisa digunakan pada pengaplikasian di tempat-tempat
sempit.

 Caged Needle Bearing

Gb. 1.12 Caged Needle Bearing

Caged Needle Bearing mempunyai kemampuan beban yang lehih tinggi


dibandingkan dengan Needle bearing dan aplikasinya terbatas pada celah
yang lebih kecil dari 10 inch (245 mm).

Keuntungan Anti Friction Bearing:


 Tidak ada keausan pada shaft
 Memperkecil tenaga yang terbuang.
 Memungkinkan kecepatan yang lebih tinggi.
H. PROSES PENGUKURAN RODA GIGI
H. HASIL PENGUKURAN

REGU 1

BEARING : 1

Diameter dalam : 29,75 mm


Diameter luar : 62,95 mm

OUTER RACE

Diameter dalam : 28,40 mm


Diameter luar : 71,45 mm

INNER RACE

Diameter dalam : 65,85mm


Diameter luar : 80,00 mm

POROS

Run Out :
Besar : 0,06mm
Kecil : 0,05 mm

RODA GIGI

Dedendum :8,75mm
Adendum : 4,35mm
Race widht : 29,40mm
Pitch Circle : 21,60 mm
Clearence : 2,75mm
Flank : 31,40mm
REGU 2

BEARING : 1

Diameter dalam : 29,75 mm


Diameter luar : 62,95 mm

OUTER RACE

Diameter dalam : 28,40 mm


Diameter luar : 71,45 mm

INNER RACE

Diameter dalam : 65,85mm


Diameter luar : 80,00 mm

POROS

Run Out :
Besar : 0,06mm
Kecil : 0,05 mm

RODA GIGI

Dedendum :8,75mm
Adendum : 4,35mm
Race widht : 29,40mm
Pitch Circle : 21,60 mm
Clearence : 2,75mm
Flank : 31,40mm
REGU 3

BEARING : 1

Diameter dalam : 29,75 mm


Diameter luar : 62,95 mm

OUTER RACE

Diameter dalam : 28,40 mm


Diameter luar : 71,45 mm

INNER RACE

Diameter dalam : 65,85mm


Diameter luar : 80,00 mm

POROS

Run Out :
Besar : 0,06mm
Kecil : 0,05 mm

RODA GIGI

Dedendum :8,75mm
Adendum : 4,35mm
Race widht : 29,40mm
Pitch Circle : 21,60 mm
Clearence : 2,75mm
Flank : 31,40mm
BAB II

BELT ( SABUK )

A. PENGERTIAN V-BELT

V-BELT adalah Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampung trapezium.
Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan
yang besar. Sabuk V dibelitkan pada alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang
membelit akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah
besar.

Gambar V-BELT

Gambar PULLEY

B. Keuntungan Memakai V-Belt

V-Belt Mempunyai kelebihan dari pada penggunakan rantai dan sproket.Berikut ini adalah
Kelebihan Yang Dimiki Oleh V-Belt:
1. V-Belt digunakan untuk mentransmisi daya yang jaraknya relatif jauh.
2. Kecilnya faktor slip.
3. Mampu digunakan untuk putaran tinggi.
4 .Dari segi Harga V-Belt relatif lebih murah dibanding dengan element transmisi yang lain.
5. Sisitem Operasi menggunakan V-belt Tidak Berisik (Noise Kecil) dibandingkan dengan
chain

C. Fungsi V-Belt
V-BELT digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu ke poros yang lainnya
melalui pulley yang berputar dengan kecepatan sama atau berbeda.
Puli V-belt merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya
seperti halnya sproket rantai dan roda gigi.

D. Bahan V-Bet

Pada contoh gambar di atas adalah contoh bahan dari 2 tipe V-Belt Yang berbeda (Tipe
Conventional dan Tipe Cog).Walaupun berbeda tipe tapi kedua jenis V-Belt Tersebut sama
bahan-bahannya dan cuma beda di alur saja.

Bahan dari V-Belt itu sendiri terdiri dari:


- Canvas (kampas/kain mota/Terpal) Berfungsi sebagai bahan pengikat struktur karet.
- Rubber (Karet) berfungsi sebagai Elastisitas dari V-belt dan menjaga agar V-belt tidak Slip.
- Cord (Kawat Pengikat) berfungsi penguat agar V-Belt Tidak Gampang Putus.

E. Jenis Dan Tipe V-Belt

V-belt terdiri dari beberapa tipe yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Tipe yang tesedia
A,B,C,D dan E.Berikut Tipe V-belt Bendasarkan bentuk dan kegunaaannya:

- Tipe standar. ditandai huruf A, B, C, D, & E


- Tipe sempit. ditandai simbol 3V, 5V, & 8V
- Tipe beban ringan. ditandai dengan 3L, 4L, & 5L
F. Perhitungan V-Belt
Dibawah ini adalah perhitungan untuk mencari pitch diameter pulley dan kecepatan
angular yang akan dikehendaki dengan rumus berikut :

keterangan :
w1 : kecepatan pulley 1 D1 : diameter pulley 1
w2 : kecepatan pulley 2 D2 : diameter pulley 2

Perhitungan untuk mencari panjang belting (L) yang akan di pasang adalah :

keterangan :
L : panjang V-belt (m)
C : jarak antar poros (m)
D1 : pitch diameter pulley 1
D2 : pitch diameter pulley 2

G. PROSES PENGERJAAN
H. TABEL HASIL PENGUKURAN SABUK

SABUK PANJANG TEBAL

1. 87,92 mm 9,45 mm 11,45mm 12mm 12mm

2. 122,46 mm 13,45mm 16,15mm 13mm 13mm

3. 116,18 mm 5,75 mm 18,30mm 12mm 12mm

4. 106,76 mm 12,20mm 15,35 mm 11mm 12mm

5. 94,2 mm 8,25 mm 12,25mm 12mm 10mm

6. 81,64 mm 4,45mm 13mm 12mm 9mm

7. 113,04 mm 9,20mm 11,30mm 12mm 13mm

8. 103,62 mm 9,65mm 12,20mm 13mm 12mm

9. 100,48 mm 8,40mm 11,80mm 9mm 12mm

10. 131,88 mm 9,60mm 12,65mm 12mm 13mm

11. 87,92 mm 7,75mm 9,10mm 12mm 13mm

12. 97,34 mm 9,10mm 12,50mm 13mm 12mm

Kekencangan :
Mesin 1 Dengan jarak antara sabuk ke alat ukur adalah 40mm

Mesin 2 Dengan jarak antara sabuk ke alat ukur adalah 30mm

Mesin 3 Dengan jarak antara sabuk ke alat ukur adalah 30mm


BAB III
PACKING GASKET

A. PENGERTIAN
Fungsi utama dari gasket adaiah untuk mencegah kebocoran selama
jangka waktu tertentu. Gasket dipakai harus dapat menghindari kebocoran
pada penggunaanya, tahan terhadap parts yang dilindungi dan bisa tahan
tekanan dan temperatur operasi yang sangat tinggi.

B. FUNGSI
Gasket berfungsi untuk melapisi sambungan antar flange pada
pengerjaanpipa ataupun pada peralatan-peralatan yang berkaitan dengan
mesin. Pada umumnya gasket dgunakan untuk mencegah kebocoran dari
sambungan (joined) dibawah kondisi bertekanan (compression).

C. MACAM-MACAM GASKET

Jenis
No. Gambar Keterangan
Gasket
1. Rubber Rubber Gaskets :Banyak sekali jenis gasket yang
Gaskets menggunakan bahan rubber sheet atau
lembaran karet, seperti neoprene, nitrile,
fluorocarbon, red rubber, aflas dan silicone.

2. Viton Viton Gaskets: Viton gasket banyak digunakan


Gaskets untuk sistem di mana terdapat bahan kimia
yang bersifat asam atau basa, hidrokarbon dan
minyak, baik nabati maupun hewani.

3. Gasket PTFE (Polytetrafluoroethylene) Material:


PTFE Gasket PTFE atau Teflon gasket merupakan
gasket yang paling banyak dikenal, karena
bersifat multi fungsi. Teflon memiliki ketahanan
yang baik terhadap berbagai bahan kimia,
termasuk hidrogen peroksida.
4. Graphite Graphite Gaskets: Graphite fleksibel tahan
gaskets terhadap panas. Selain itu, gasket jenis ini juga
tahan pada kondisi sangat asam dan basa.

5. Gasket EPDM (Ethylene Propylene Diene Monomer


EPDM (M-class) rubber) Material: Gasket dengan
material EPDM tahan terhadap ozon, sinar
Ultra Violet, minyak alami dan berbagai jenis
bahan kimia.

D. BAHAN GASKET
Secara umum, bahan dasar gasket ada tiga jenis, yaitu metal,
non-metal dan setengah metal. Gasket metal terbuat dari tembaga,
aluminium atau kuningan. Gasket non-metal biasanya dibuat dari asbes,
karet, kertas, rami, kulit, gabus dan keramik. Biasanya sebagai perapat
antar komponen nonmetal gasket yang digunakan menggunakan bahan
dasar asbes, karet dan kertas. Untuk bahan semi metal biasanya
gabungan dari bahan metal dan non-metal.
Secara lebih rinci, bahan pembuat gasket adalah:
1. Rubber Gaskets :Banyak sekali jenis gasket yang menggunakan
bahan rubber sheet atau lembaran karet, seperti neoprene, nitrile,
fluorocarbon, red rubber, aflas dan silicone.
2. Viton Gaskets: Viton gasket banyak digunakan untuk sistem di mana
terdapat bahan kimia yang bersifat asam atau basa, hidrokarbon dan
minyak, baik nabati maupun hewani.
3. PTFE (Polytetrafluoroethylene) Material: Gasket PTFE atau Teflon
gasket merupakan gasket yang paling banyak dikenal, karena
bersifat multi fungsi. Teflon memiliki ketahanan yang baik terhadap
berbagai bahan kimia, termasuk hidrogen peroksida.
4. Graphite Gaskets: Graphite fleksibel tahan terhadap panas. Selain
itu, gasket jenis ini juga tahan pada kondisi sangat asam dan basa.
5. EPDM (Ethylene Propylene Diene Monomer (M-class) rubber)
Material: Gasket dengan material EPDM tahan terhadap ozon, sinar
Ultra Violet, minyak alami dan berbagai jenis bahan kimia.
 Tambahan : Dokumentasi

1. Dokumentasi Saat Praktik Roda Gigi

a. Proses Pembongkaran Roda Gigi ( Contohnya Garden Mobil )

b. Pengukuran roda gigi

c. Pengukuran Bearing

d. Pengukuran Ukuran belt

e. Proses Pembuatan Packing Gasket

Anda mungkin juga menyukai