Anda di halaman 1dari 27

BAB IX

KONTRASEPSI PROGESTIN

A. KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN

1. Pengertian

Kontrasepsi suntikan setiap 3 bulan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan

dengan melalui suntikan hormonal yang mengandung depo medroksiprogesteron

asetat(DMPA) 150 mg dan NET_EN(norethin drone enanathate)yang diberikan

secara IM.

Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai

karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan

aman.Sebelum disuntik,kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan

kecocokannya.

Salah satu tujuan utama dari penelitian konterasepsi adalah untuk mengembangkan

suatu metode kontrasepsi yang berdaya kerja panjang(lama),yang tidak membutuhkan

pemakaian setiap hari atau setiap akan bersenggama,tetapi tetap reversibel.

Dua kontrasepsi suntik berdaya kerja lama yang sekarang banyak di pakai adalah:

1) DMPA(depo medroksiprogesteron asetat)

a. di pakai di lebih dari 90 negara,telah digunakan selam kurang lebih 20 tahun dan

sampai saat ini asptornya berjumlah kira-kira 5 juta wanita.

b. diberikan setiap sekali 3 bulan dengan dosis 150 mg

2) NET-EN(norethin drone enanathate)

a. Dipakai lebih dari 40 negara,dengan jumlah aseptor kira-kira 1,5 juta wanita.

b. Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 8 minggu atau setiap 8 minggu
pertama untuk 6 bulan(=3X suntikan pertama)kemudian selanjutnya sekali

setiap 12 minggu.

2. Cara kerja dari kontrasepsi progestin(3 bulan)

1) Mencegah ovulasi

2) Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma.

3) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrof.

4) Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

3. Keefektivitasan kontrasepsi suntik progestin(3 bulan)

Kontrasepsi suntik tersebut memiliki keefektivitasan yang tinggi,dengan 0,3

kehamilan per 100 perempuan pertahun,asal penyuntikan dilakukan secara teratur

sesuai jadwal yang telah ditentukan.

4. Keuntungan dari kontrasepsi progestin(3bulan)

1) Sangat efektif.

2) Pencegahan kehamilan jangka panjang.

3) Tdak berpangaruh pada hubungan suami istri.

4) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak bredampak serius terhadap penyakit

jantung,dan ganguan pembekuan darah.

5) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.

6) Sedikit efek samping.

7) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.

8) Dapat digunakan oleh perempuan >35 tahun sampai perimenoupose.

9) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan etopik.

10) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.

11) Mencegah beberapa penyakit radang panggul.

12) Menurunkan krisis anemia bulan sabit(sicle cell).


5. Keterbatasan dari suntik progestin(3 bulan)

a. Sering ditemui ganguan haid seperti:

 siklus haidyang memendek atau memanjang.

 pendarahan yang banyak atau sedikit

 pendaraha tidak teratur atau pendarahan bercak(spotting).

 Tidak haid sama sekali

b. Klien sangat bergantungpada tempat sarana pelayanan kesehatan (haru skembali

untuk suntikan)

c. Tidak dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.

d. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.

e. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual ,virus

hepatitis B,atau infeksi virus HIV.

f. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.

g. Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan/kelainan

organ genetalia,melainkan karena habisnya pelepasan obat suntikan dari

deponya(tempat suntikan)

h. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang.

i. Ada pengunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan

tulang(densitas)

j. Pada pengunaan jangka panjang dapat menombulakan kekeringan pada

vagina,menurunkan libido,gangguan emosi(jarang),sakit

kepala,nervositas,jerawat.

6. Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin

1) Usia reproduksi.

2) Nulipara dan yang telah memiliki anak.


3) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memilki efektivitas tinggi.

4) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.

5) Setelah melahrkan dan tidak menyusui.

6) Setelah abortus dan keguguran.

7) Telah banyak anak,tetapi elim menghendaki tubektomi.

8) Perokok.

9) Tekanan darah >180/110 mmHg,dengan masalah gangguan pembekuan darah atau

anemia bulan sabit.

10) Menggunakan obat untuk epilepsi(fenitoin dan barbiturat)atau obat tuberculosis

(rifampisin).

11) Tidak dapat memakai kontrasepsi yang menggunakan estrogen.

12) Sering lupa mengunaka pil kontrasepsi.

13) Anemia efesiensi besi.

14) Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil

kontrasepsi kombinasi.

7. Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin

1) Hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada janin per 100000 kelahiran)

2) Peredaran pervaginam yang belum jelas penyebabnya

3) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea

4) Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara

5) Diabetes mellitus disertai komplikasi

8. Waktu mulai menggunakan kontrasepsi suntikan progestin

1) Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil

2) Mulai hari pertama samapi hari ke-7 siklus haid


3) Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, asalkan saja

ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan

hubunga seksual

4) Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan

kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi hormonal

sebelumnya secara benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat

segera diberikan. Tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang.

5) Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan ingin menggantinya

dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntika yang akan

diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.

6) Ibu yang menggunakan kontrasepsi nonhormonal dan ingin menggantikannya

dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan

diberikan dapat segera diberikan, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan

pemberiannya tidak perluy menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik

setelah hari ke-7 haid, ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh

melakukan hubungan seksual

7) Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama

dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid, atau dapat

diberikan setiap saat setelah hari ke-7 siklus haid, asal saja yakin ibu tersebut tidak

hamil

8) Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur. Suntika pertama dapat

diberikan setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan selama 7 hari setelah

suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.


9. Informasi lain yang perlu disampaikan

1) Pemberian kontrasepsi suntikan sering menimbulkan gangguan haid. Gangguan

haid ini biasanya bersifat sementara dan sedikit sekali menggangu kesehatan

2) Dapat terjadi efek samping seperti peningkatan berat badan, sakit kepala, dan

nyeri payudara, efek-efek samping ini jarang, tidak berbahaya, dan cepat hilang

3) Karena terlambat kembalinya kesuburan, penjelasan perlu diberikan pada ibu usia

muda yag ingin menunda kehamilan, atau bagi ibu yang merencanakan kehamilan

berikutnya dalam waktu dekat

4) Setelah suntikan dihentikan, haid tidak segera datang. Haid baru datang kembali

pada umunya setelah 6 bulan. Selama tidak haid tersebut dapat saja terjadi

kehamilan. Bila setalah 3-6 bulan tidak juga haid, klien harus kembali ke dokter

atau tempat pelanyanan kesehatan untuk dicari penyebab tidak haid tersebut.

5) Bial klien tidak dapat kembali pada jadwal yang telah ditentukan, suntikan dapat

diberikan2 minggu sebelum jadwal. Dapat juga suntikan dibeerikan 2 minggu

setelah jadwal yang ditetapkan, asal saja tidak terjadi kehamilan. Klien tidak

dibenarkan melakukan hubunga sekesual selama 7 hari, atau menggunakan

metode kontrasepsi lainnya selama 7 hari. Bila perlu dpat juga mengunakan

kontrasepsi darurat.

6) Bila klien, misalnya sedang mengunakan salah satu kontrasepsi suntikan dan

kemudian meminta untuk digantikan dengan kontraspesi suntikan yang lain,

sebaiknya jangan dilakukan. Andaikata terpaksa juga dilakukan, kontrasepsi yang

akan diberikan tersebut diinjeksi sesuai dengan jadwal suntikan dari kontrasepsi

hormonal yang sebelumnya

7) Bial klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera diberikan, asal saja diyakini

ibu tersebut tidak hamil.


10. Peringatan bagi pemakai kontrasepsi suntikan progestin

1) Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan kehamilan

2) Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala kehamilan ektopik

terganggu

3) Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi

4) Sakit kepala migrain, sakit kepala berulang yang berta atau keburnya penglihatan

5) Perdarahan berat yang 2 kali lebih panjang dari masa haid atau 2 kali lebih

banyak dalam satu periode masa haid

11. Penanganan gangguan haid

a. Amenorea

1) Tidak perlu dilakukan tindakan apapun. Cukup konseling saja

2) Bila klien tidak dapat menerima kelainan haid tersebut, suntikan jangan

dilanjutkan. Anjurkan pemakaian jenis kontrasepsi yang lain.

b. Perdarahan

1) Perdarahan ringan atau spotting sering dijumpai, tetapi tidak berbahaya

2) Bila perdarahan/spotting terus berlanjut atau setelah tidak haid, namun

kemudian terjadi perdarahan, maka perlu dicari penyebab perdarahan

tersebut. Obatilah penyebab perdarahan tersebut dengan cara yang sesuai.

Bila tidak ditemukan penyebab terjadinya perdarahan, tanyakan apakah klien

masih ingin melanjutkan suntikan, dan bila tidak , suntikan jangan

dilanjutkan lagi dan carikan kontrasepsi jenis lain.

3) Bila ditemukan penyakit radang panggul ata penyakit akibat hubungan

seksual , klien perlu diberi pengobatan yang sesuai dan suntikan dapat terus

dilanjutkan
4) Perdarahan banyak atau memanjang(lebih dari 8 hari atau 2 kali lebih banyak

dari perdarahan yang biasanya dialami pada siklus haid normal). Jelaskan

bahwa perdarahan yang banyak atau memanjang tersebut biasa ditemukan

pada bulan pertama suntikan

5) Bial gangguan tersebut menetap, perlu dicari penyebabnya dan bila

ditemukan kelainan ginekologik, klien perlu diobati atau dirujuk

6) Bila perdarahan yang terjadi mengancam kesehatan klien atau klien tidak

dapat menerima perdarahan yang terjadi, suntikan jangan dilanjutkan lagi.

Pilihkan jenis kontrasepsi yang lain. Untuk mencegah anemia perlu diberi

preparat besi atau makanan yang banyak mengandung zat besi.

Tabel 1.1: keadaan yang memerlukan perhatian khusus

Keadaan Anjuran

Penyakit hati Sebaiknya jangan menggunakan kontrasepsi suntikan

akut Sebaiknya jangan menggunakan kontrasepsi suntikan

Penyakit jantung Sebaiknya jangan menggunakan kontrasepsi suntikan

Stroke

12. Intruksi bagi klien

Klien harus kembali ke tempat pelayanan kesehatan atau klinik untuk mendapatkan

suntikan kembali setiap 12 munggu untuk DMPA atau setiap 8 minggu untuk

noristerat
13. Penanganan dan efek samping

Tabel 1.2: penanganan efek samping yang sering dijumpai

Efek samping Penanganan

1. Amenorea (tidak terjadi  Bila tidak hamil, pengobatan

perdarahan/spotting) apapun tidak perlu, jelaskan

bahwa darah haid tidak

terkumpul dalam rahim. Nasihati

untuk kembali ke klinik

 Bila telah terjadi kehamilan,

rujuk klien. Hentikan

penyuntikan. Jelaskan bahwa

hormon progestin tidak akan

menimbulkan kelainan pada

janin

 Bila terjadi ektopik, rujuk kilen

segera

2. Perdarahan/perdarahan  Jangan berika terapi hormonal

bercak(spotting) untuk menimbulkan perdarahan

karena tidak akan berhasil.

Tunggu 3-6 bulan kemudian, bila

tidak terjadi perdarahan juga,

rujuk ke klinik.

 Imformasikan bahwa perdarahan

ringan sering dijumpai, tetapi hal


ini bukanlah masalah serius, dan

biasanya tidak memerlukan

pengobatan. Bila klien tidak

dapat menerima perdarahan

tersebut dan ingin melanjutkan

suntikan, maka dapat disarankan

2 pilihan pengobatan

 1 siklus pil kontrasepsi

kombinasi ( 30-35 µg etiniles-

tradiol), ibuprefon ( sampai 800

mg, 3x/hari untuk 5 hari), atau

obat jenis lain. Jelaskan bahwa

3. Meningkatnya menurunya berat selesai pemberian pil kontrasepsi

badan kombinasi dapat terjadi

perdarahan . bila terjadi

perdarahan banyak selama

pemberian suntikan ditangani

dengan pemberian 2 tablet pil

kontrasepsi kombinasi/hari

selama 3-7 hari dilanjutkan

dengan 1 siklus pil kontrasepsi

hormonal, atau diberi 50 µg

etinilestradiol atau 1,25 mg

estrogen equin konjugasi untuk

14-21 hari
 Imformasikan bahwa kenaikan /

penuruna berat badan sebanyak

1-2 kg dapat saja terjadi.

Perhatikan diet klien bila

perubahan berat badan terlalu

mencolok. Bila berat badan

berlebihan , hentikan suntikan

dan anjurkan metode kontrasepsi

lain
2. Kontrasepsi Pil Progestin (Mini Pil)

1. Pendahuluan

Mini pil adalah pil KB yang hanya mengandung hormon progesteron dalam dosis

rendah. Pil mini atau pil progestin disebut juga pil menyusui. Dosis progestin yang

digunakan 0,03-0,05 mg per tablet.

2. Jenis Mini Pil

Mini pil terbagi dalam dua jenis yaitu:

a. Mini pil dalam kemasan dengan isi 28 pil.

b. Mini pil dalam kemasan dengan isi 35 pil.

Mini pil dalam kemasan dengan isi 28 pil mengandung 75 mikro gram desogestrel.

Sedangkan mini pil dalam kemasan dengan isi 35 pil mengandung 300 mikro gram

levonogestrel atau 350 mikro gram noretindron.

Gambar. Mini pil kemasan 28 pil


Gambar. Mini pil kemasan 35 pil

Contoh mini pil antara lain:

1. Micrinor, NOR-QD, noriday, norod mengandung 0,35 mg noretindron.

2. Microval, noregeston, microlut mengandunng 0,03 mg levonogestrol.

3. Ourette, noegest mengandung 0,5 mg norgeestrel.

4. Exluton mengandung 0,5 mg linestrenol.

5. Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat.

3. Cara Kerja

Cara kerja dari kontrasepsi pil progestin atau mini pil dalam mencegah kehamilan

antara lain dengan cara:

a. Menghambat ovulasi.

b. Mencegah implantasi.

c. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.

d. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma menjadi terganggu.

4. Efektifitas

Pil progestin atau mini pil sangat efektif (98,5 persen). Penggunaan yang benar dan

konsisten sangat mempengaruhi tingkat efektifitasnya. Efektifitas penggunaan mini pil

akan berkurang pada saat mengkonsumsi obat anti konvulsan (fenitoin), carbenzemide,
barbiturat, dan obat anti tuberkulosis (rifampisin).

Adapun cara untuk menjaga kehandalan mini pil antara lain:

a. Minum pil setiap hari pada saat yang sama.

b. Penggunaan mini pil jangan sampai ada yang lupa.

c. Senggama dilakukan 3-20 jam setelah minum mini pil.

5. Manfaat

Kontrasepsi pil progestin atau mini pil mempunyai manfaat kontrasepsi dan non

kontrasepsi.

Manfaat Kontrasepsi Mini pil mempunyai manfaat kontrasepsi sebagai berikut:

a. Sangat efektif apabila digunakan dengan benar dan konsisten.

b. Tidak mempengaruhi ASI.

c. Nyaman dan mudah digunakan.

d. Hubungan seksual tidak terganggu.

e. Kesuburan cepat kembali.

f. Efek samping sedikit.

g. Dapat dihentikan setiap saat.

h. Tidak mengandung estrogen.

6. Manfaat Non Kontrasepsi.

Mini pil mempunyai manfaat non kontrasepsi sebagai berikut:

a. Mengurangi jumlah darah haid.

b. Mengurangi kejadian anemia.

c. Menurunkan pembekuan darah.


d. Mengurangi nyeri haid.

e. Mencegah kanker endometrium.

f. Melindungi dari penyakit radang panggul.

g. Penderita endometriosis, kencing manis yang belum mengalami komplikasi dapat

menggunakan.

h. Tidak menyebabkan peningkatan tekanan darah, nyeri kepala dan depresi.

i. Mengurangi gejala pre menstrual sindrom.

7. Kerugian

Kontrasepsi pil progestin atau mini pil mempunyai kerugian, antara lain:

a. Memerlukan biaya.

b. Harus selalu tersedia.

c. Efektifitas berkurang apabila menyusui juga berkurang.

d. Penggunaan mini pil bersamaan dengan obat tuberkulosis atau epilepsi akan

mengakibatkan efektifitas menjadi rendah.

e. Mini pil harus diminum setiap hari dan pada waktu yang sama.

f. Angka kegagalan tinggi apabila penggunaan tidak benar dan konsisten.

g. Tidak melindungi dari penyakit menular seksual termasuk HBV dan HIV/AIDS.

h. Mini pil tidak menjamin akan melindungi dari kista ovarium bagi wanita yang

pernah mengalami kehamilan ektopik.

8. Yang boleh menggunakan minipil

a. Usia reproduksi

b. Telah memilki anak atau yang belum memiliki anak

c. Menginginkan suatu metoda kontrasepsi yang sangat efektif selama periode

menyusui
d. Pasca-persalinan dan tidak menyusui

e. Perokok segala usia

f. Mempunyai tekanan darah tinggi (selama <>

g. Lebih baik tidak menggunakan estrogen

9. Yang tidak boleh menggunakan minipil

a. Hamil/diduga hamil

b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

c. Idak dapat menerima terjadinya gagguan haid

d. Menggunakan obat tuberkulosisi (rifampisisn) atau obat untuk epilepsi (fenitoin dan

barbiturat).

e. Kanker payudara atau riayat kanker payudara

f. Sering lupa menggunakan pil

g. Miom uterus. Progestin memacu pertumbuhan miom uterus.

h. Riwayat stroke. Progestin menyebabkan spasme pembuluh darah

10. Waktu Mulai Menggunakan Minipil

a. Mulai hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid. Tidak diperlukan pencegahan

dangan kontrasepsi lain

b. Dapat digunakan setiap saat, asal saja tidak terjadi kehamilan. Bila

menggunakannya setelah hari ke-5 siklus haid, jangan melakukan hubungan

seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.

c. Bila klien tidak haid (amenorea), minpil dapat digunakan setiap saat, asal saja

diyakin tidak hamil. Jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau

menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.


d. Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pascapersalinan dan tidak haid,

minipil dapat dimulai setiap saat. Bila menyusui penuh, tidak memerlukan metode

kontrasepsi tambahan.

e. Bila lebih dari 6 minggu pasca persalinan dank lien telah mendapat haid, minipil

dapat dimulai pada hari 1-5 siklus haid.

f. Minipil dapat dberikan segera pascakeguguran.

g. Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin

menggantinya dengan minipil, minipil dapat segera diberikan , bila saja kontrasepsi

sebelumnya digunakan dengan benar atau ibu tersebut tidak hamil. Tidak perlu

menunggu sampai datangnya hari haid berikutnya.

h. Bila kontrasepsi yang sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, minipil diberikan

pada jadual suntikan yang berikutnya. Tidak diperlukan penggunaan meode

kontrasepsi yang lain.

i. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal dan ibu tersebut

ingin menggantinya dengan minipil, minipil diberikan pada hari 1-5 siklus haid dan

tidak memerlukan metode kontrasepsi lain.

j. Bila kontrasepsi sebelumnya yang digunakan adalah AKDR (termsuk AKDR yang

mengandung hormone), minipil dapat diberikan pada hari 1-5 siklus haid.

Dilakukan pengangkatan AKDR.

11. Cara Minum Pil Progestin atau Mini Pil

a. Minum minipil setiap hari pada saat yang sama

b. Minum pil yang pertama pada hari pertama haid

c. Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, minumlah pil

yang lain, atau gunakan metode kontrasepsi lain bila klien berniat melakukan

hubungan seksual pada 48 jam berikutnya.


d. Bila klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam, minumlah pil tersebut

begitu klien ingat. Gunakan metode pelindung selama 24 jam

e. Bila klien lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang terlupa tersebut sesegera

kien ingat dan gunakan metode pelindung sampai akhir bulan.

f. Walaupun klien belum haid, mulailah paket baru sehari setelah paket terakhir

habis.

g. Bila haid klien teratur setiap bulan dan kemudian kehilangan 1 siklus (tidak haid),

atau bila merasa hamil, temui petugas klinik klien untuk memeriksa uji kehamilan.

12. Informasi Lain Yang Perlu Disampaikan

a. Terjadinya perubahan pola haid merupakan hal yang sering ditemukan selama

menggunanakan minipil, terutma pada 2 atau 3 bulan pertama. Perubahan pola

haid tersebut umumnya bersifat sementaradan tidak sampai mengganggu

kesehatan.

b. Kadang-kadang akan timbul efek samping berupa peningkatan berat badan, sakit

kepala ringan, dan nyeri payudara. Semua efek samping ini tidak berbahaya dan

biasanya hilang dengan sendirinya.

c. Obat-obat tertentu seperti obat untuk tuberculosis (rifampisin) dan beberapa obat

epilepsi dapat mengurangi efektifitas minipil. Minipil tidak dapat mencegah

terjadinya infeksi menular seksual, termasuk AIDS. Bila pasangannya memiliki

resiko, kondom perlu digunakan.

13. Aturan Pil Lupa

Cara minum pil yang terlupa selama 7 hari pertama antara lain:

1) Bila lupa minum pil atau terlambat minum pil, segera minum pil saat ingat dan

gunakan metode berier selama 48 jam.


2) Bila pasien lupa minum 1 atau 2 pil, segera minum pil yang terlupa dan gunakan

metode barier sampai akhir bulan.

14. Peringatan Untuk Menggunakan Minipil

1. Bila beberapa bulan mengalami haid teratur dan kemudian terlambat haid, perlu

dipikirkan kemungkinan terjadi kehamilan.

2. Bila mengeluh perdarahan bercak yang disertai dengan nyeri perut hebat, maka

yang pertama kali dipikirkan adalah kemungkinan terjadi kehamilan ektopik

3. Problem mata (kehilangan penglihatan atau kabur) nyeri kepala hebat maka perlu

dipikirkan kemungkinkan terjadi hipertensi atau problem vascular.

15. Informasi yang perlu disampaikan

a. Terjadinya perubahan pola haid. Hal ini sering ditemui, biasanya pada 2 atau 3 bulan

pertama. Perubahan tersebut biasanya sementara dan tidak sampai mengganggu kesehatan.

b. Kadang-kadang dapat timbul efek samping berupa peningkatan BB, sakit kepala ringan,

mual, pusing dan nyeri payudara. Semua efek samping ini tidak berbahaya dan biasanya

hilang dengan sendirinya.

c. Obat-obatan tertentu seperti obat tuberkulosis dan beberapa obat epilepsi dapat mengurangi

efektifitas minipil. Dan minipil tidak mencegah IMS maupun HIV/AIDS. Bila pasangan

memiliki risiko perlu menggunakan kondom.

d. Bila beberapa bulan mengalami haid teratur kemudian terlambat haid, kemungkinan terjadi

kehamilan.

e. Bila mengeluh perdarahan bercak disertai nyeri hebat pada perut, kemungkinan terjadi

kehamilan ektopik.

f. Masalah penglihatan kabur, nyeri kepala hebat, kemungkinan terjadi hipertensi atau

masalah vaskuler.

g. Segera ke pelayanan kesehatan apabila menjumpai masalah-masalah di atas.


16. Efek Samping

Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan pil progestin atau mini pil antara

lain:

1. Gangguan haid (perdarahan bercak, spotting, amenorea dan haid tidak teratur).

2. Peningkatan/penurunan berat badan.

3. Payudara tegang.

4. Mual.

5. Pusing.

6. Perubahan mood.

7. Dermatitis atau jerawat.

8. Hirsutisme (pertumbuhan rambut atau bulu yang berlebihan pada daerah muka),

tetapi sangat jarang.

17. Penanganan Efek Samping

Di bawah ini merupakan penanganan dari beberapa efek samping yang ditimbulkan

dari penggunaan mini pil.

Efek Samping Penanganan

Amenorea  Pastikan hamil atau tidak, jika tidak

hamil tidak perlu tindakan khusus

(cukup konseling).

 Bila hamil, hentikan pil dan berikan

penjelasan bahwa mini pil tidak


mengganggu pertumbuhan janin.

 Bila diduga terjadi kehamilan ektopik,

rujuk pasien (jangan berikan obat-

obatan hormonal).

Perdarahan tidak teratur/spotting  Bila tidak menimbulkan masalah

kesehatan, tidak perlu tindakan khusus.

 Berikan alternatif kontrasepsi lain, bila

pasien tidak dapat menerima kondisi

tersebut.

C. IMPLANT

1. DEFINISI

Implant adalah Alat kontrasepsi yang berbentuk kapsul kosong silastic (karet silikon)

yang di isi dengan hormon dan ujung-ujungnya kapsul yang di tutup dengan silastic

adhesive.(Keluarga Berencana Hanafi.2004:179)

2. PROFIL IMPLANT

a. Efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, indoplant dan implanon

b. Nyaman
c. Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan

amenorea

d. Aman dipakai pada masa laktasi

(Prawirohardjo, 2003 : MK – 52)

3.JENIS IMPLANT

a. Norplant

Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3.4 cm dengan

diameter 2.4 cm yang diisi dengan 36mg levonorgestel dan lama kerjanya 5 tahun.

b. Implanon

Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira – kira 40 mm, diameter 2

mm, yang diisi dengan 68 mg 3 – keto – desogestel dan lama kerjanya 3 tahun

c. Jadena dan indoplant

Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonorgestel dengan lama kerjanya 3

tahun

4. CARA KERJA

a. Lendir serviks menjadi kental

b. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi

c. Mengurangi transportasi sperma

d. Menekan ovulasi

5. EFEKTIFITAS

a. Angka kegagalan Norplant < 1 per 100 wanita per tahun dalam 5 tahun pertama
b. Efektivitas Norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun, dan pada tahun ke-6 kira –

kira 2,5 – 3 % akseptor menjadi hamil

c. Norplant – 2 sama efektivitasnya seperti norplant, untuk waktu 3 tahun pertama

6. KEUNTUNGAN KONTRASEPSI

a. Daya guna tinggi

b. Perlindungan jangka panjang

c. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan

d. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam

e. Bebas dari pengaruh estrogen

f. Tidak menggangu ASI

g. Tidak mengganggu kegiatan senggama

h. Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan

i. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan

7. KEUNTUNGAN NON KONTRASEPSI

a. Mengurangi nyeri haid

b. Mengurangi jumlah darah haid

c. Mengurangi / memperbaiki anemia

d. Melindungi terjadinya kanker endometrium

e. Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara

f. Melindungi diri dari penyebab penyakit radang panggul

g. Menurunkan angka kejadian endometritis


8. KERUGIAN

a. Tidak memberikan efek protektif terhadap PMS dan AIDS

b. Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan

c. Akseptor tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai

keinginan sendiri akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan

d. Dapat mempengaruhi penurunan dan peningkatan berat badan

e. Memiliki resiko (infeksi, hematoma,dan perdarahan)

f. Dapat menyebabkan perubahan pola siklus haid : spoting, amenore, hipermenore.

Timbulnya keluhan-keluhan seperti :

a. Nyeri kepala, peningkatan/penurunan berat badan, nyeri payudara, mual-mual.

b. Pening/pusing kepala, perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan

c. Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan

d. Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS

e. Klien tidak menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan

keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan.

f. Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi

g. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 1000 wanita pertahun).

9. YANG BOLEH MENGGUNAKAN IMPLANT

a. Usia reproduksi

b. Tidak memiliki anak ataupun belum punya anak

c. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki

pencegahan kehamilan jangka panjang

d. Menyusui dan belum membutuhkan kontrasepsi


e. Pasca persalinan dan tidak menyusui

f. Pasca keguguran

g. Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi

h. Riwayat kehamilan ektopik

i. Tekanan darah < 180/100 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau anemia

bulan sabit (sickle cell)

j. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen

k. Sering lupa menggunakan pil

10. YANG TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN IMPLANT

a. Hamil atau diduga hamil

b. Perdaraham pervaginam yang belum jelas penyebabnya

c. Benjolan / kanker payudara atau riwayat kanker payudara

d. Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi

e. Mioma uterus dan kanker payudara

f. Gangguan toleransi glukosa

g. Penyakit jantung,hipertensi,diabetes mellitus.

11. WAKTU MULAI MENGGUNAKAN IMPLANT

a. Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak diperlukan metode

kontrasepsi tambahan.

b. Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi kehamilan. Bila di

insersi setelah hari ke-7 siklus haid,klien jangan melakukan hubungan seksual,atau

gunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.


c. Bila klien tidak haid, Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi

kehamilan, jangan melakukan hubungan seksual,atau gunakan kontrasepsi lain untuk

7 hari saja.

d. Bila menyusui 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, Insersi dapat dilakukan

setiap saat. Bila menyusui penuh klien tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi

lain.

e. Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, Insersi dapat

dilakukan setiap saat, tetapi jangan melakukan hubungan seksual,atau gunakan

kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.

f. Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya dengan

implant, Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal diyakini tidak terjadi kehamilan,

atau klien menggunakan kontrasepsi terdahulu dengan benar

g. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan,implant dapat diberikan

pada saat jadwal kontrasepsi suntikan tersebut. Tidak diperlukan metode kontrasepsi

lain.

h. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal (kecuali AKDR),dan

klien ingin menggantinya dengan implant, Insersi dapat dilakukan setiap saat,asal

diyakini tidak terjadi kehamilan.Tidak perlu menunggu hingga datangnya haid

berikutnya

i. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR, Implant dapat diinsersikan pada hari ke-

7 dan klien jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau gunakan metode

kontrasepsi lain untuk 7 hari saja. AKDR segera dicabut.

j. Pasca keguguran implant dapat segera diinsersikan.


PERINGATAN KHUSUS BAGI PENGGUNA IMPLANT

a. Terjadinya keterlambatan haid yang sebelumnya teratur, kemingkinan telah terjadi

kehamilan.

b. Nyeri perut bagian bawah yang hebat, kemungkinan terjadi kehamilan ektopik

c. Terjadi perdarah yang banyak dan lama

d. Adanya nanah atau perdarahan pada bekas insersi (pemasangan)

e. Ekspulsi batang implant

f. Sakit kepala migran, sakit kepala berulang yang bertahan, atau penglihatan menjadi

kabur.

g. Segera hubungi dokter atau klinik bila anda mendapatkan gejala-gejala di atas

Anda mungkin juga menyukai