LAPKAS CIMUUHfix
LAPKAS CIMUUHfix
Oleh :
Muhammad
Perceptor :
Perceptor Penyaji
4. Riwayat Reproduksi :
G3P2A0, Riwayat menarche usia 13 tahun, siklus teratur dengan lama
haid 7 sampai 9 hari, banyaknya 2-3 pembalut perhari, disminore (-),
HPHT : 20/05/2018.
5. Riwayat kehamilan/melahirkan :
N Tahun Lamanya Komplikasi Persalinan Bayi/anak
o. Hamil Kehamilan sponta tindaka komplikas sex berat keadaan
n n i
1 1999 Aterm - + ♀ 2500g sehat
2 2006 Aterm - + ♂ 3500g sehat
3 2018 Hamil
ini
Toraks
Dinding dada : Simetris dalam keadaan statis dan dinamis
Paru-paru
Inspeksi : Gerakan kedua hemitorak simetris saat inspirasi dan
ekspirasi
Palpasi : Gerakan dada simetris, Hemithoraks tidak tertinggal,
Vokal fremitus kedua hemithoraks sama, Krepitas (-),
Nyeri tekan (-)
Perkusi : sonor kedua lapang paru
Auskultasi : suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-, irama
teratur, kedalaman normal
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis, Tidak ada tanda
radang
Palpasi : Ictus cordis teraba di sela iga V, 2 cm sebelah medial
garis midklavikularis sinistra
Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi :Tampak cembung, Simestris, Tidak tampak tanda
radang, Benjolan (-), Jejas (-), Linea nigra (-), Striae alba
(-).
Palpasi : Fundus uteri teraba, defans muskular -/-, nyeri tekan -
/-, nyeri lepas -/-
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) 3 kali/menit.
Ekstremitas
Akral hangat pada ujung-ujung jari tangan dan kaki, Oedem tungkai -/-,
Varises (-), Refleks fisiologis +/+, Refleks patologis -/-.
b. Genitalia Eksterna
Inspeksi : Benjolan (-), Lesi (-)
Palpasi : Nyeri (-), Rasa Panas (-)
c. Inspekulo
Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Pemeriksaan Dalam (VT)
Tidak dilakukan pemeriksaan
3. Pemeriksaan Panggul
Tidak dilakukan pemeriksaan
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Hasil USG :
Didapatkan gambaran : Usia kehamilan 29 minggu 3 hari.Ukuran: 7,32 cm,
implantasi plasenta normal, janin presentasi kepala
VIII. Terapi:
a. IVFD RL gtt xx tpm + 2 amp proterin XX gtt/menit
b. Inj. Ceftriaxone 3x1 gr
c. Inj. Asam traneksamat 3x1 amp
d. Nifedipine 10 mg ekstra
e. Rencana USG
f. Cek Lab : DL, CT BT, UL
g. Obs. KU, TTV, Skala Nyeri, GCS
h. Informed Concent
IX. Prognosis:
Quo Ad Vitam : ad Bonam
Quo Ad Functionam : ad Bonam
Quo Ad Sanationam : ad Bonam
X. FOLLOW UP PASIEN :
Riwayat haid pasien: Riwayat menarche usia 13 tahun, siklus teratur dengan lama
haid 7-9 hari, banyaknya 3x ganti pembalut perhari, disminore, HPHT : 05/01/2018
sehingga HPL 12-10-2018. Riwayat pernikahan: berumah tangga selama 18 tahun,
merupakan pernikahan yang pertama. Riwayat Obstetri : G3P2A0, anak pertama
lahir tahun 1999, perempuan, aterm, berat badan lahir 2500 gram, lahir spontan di
tolong oleh bidan, sekarang usia 19 tahun dalam kondisi sehat. anak kedua lahir
tahun 2006, laki-laki, aterm, berat badan lahir 3500 gram, lahir spontan di tolong
oleh bidan, sekarang usia 12 tahun dalam kondisi sehat. Riwayat KB: pil, sudah
mengkonsumsi selama 12 tahun. Pasien ANC di bidan 4 kali, belum mendapatkan
imunisasi TT.
Pada kasus ini, pasien didiagnosis dengan hemoragik antepartum dan hipertensi
kronik karena berdasarkan anamnesis pada pasien ini ditemukan adanya gejala
perdarahan dari jalan lahir pada umur kehamilan 32 minggu. Pasien juga memiliki
riwayat hipertensi sebelum kehamilannya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
keadaan umum tampak sakit sedang, tekanan darah 180 / 100 mmHg, nadi 86x /
menit, frekuensi pernapasan 24x/menit, teratur, suhu 36,7 0C.
Dimana hemoragik ante partum adalah perdarahan pervaginam yang terjadi pada
kehamilan diatas 28 minggu dan lebih sering disebut atau digolongkan sebagai
perdarahan pada trimester ke 3. Keluhan terkadang disertai nyeri dan perut terasa
mulas.
Hemoragik antepartum dibagikan kedalam beberapa klasifikasi menurut tanda dan
gejalanya seperti solusio plasenta dan plasenta previa. Hemoragik antepartum juga
bisa terjadi karena hal lain seperti riwayat melakukan hubungan suami istri sama
halnya dengan kasus ini. Pada kasus ini, terjadi perdarahan pervaginam karena
mungkin intensitas dan lama nya waktu berhubungan berlebihan sehingga
menyebabkan adanya trauma, penetrasi sperma di uterus juga bisa mengakibatkan
uterus berkontraksi karena sperma mengandung hormon prostaglandin sehingga
perut terasa mulas dan kencang. Namun dalam penegakan diagnosis ini perlu
dilakukan pemeriksaan USG.
Tanda kehamilan yang didapat pada anamnesis penderita ini adalah adanya riwayat
telat haid sejak tanggal 05 januari 2018, pasien sudah melakukan tes kehamilan
dengan hasil yang positif.
Pada pasien ini diberikan terapi obat-obatan antara lain drip 2 amp proterin dalam
infus RL xx tpm. Injeksi asam traneksamat 3x1 amp, injeksi ceftriaxone 3x1 gr,
injeksi dexametason 2x2 amp dan nifedipin 3x10mg per oral.
Proterin injeksi adalah obat yang digunakan untuk relaksasi uterus, obat ini
mengandung isoxsuprine, obat yang termasuk golongan turunan 2-amino-1-
phenylethanol. Asam traneksamat adalah obat yang digunakan untuk mengurangi
atau menghentikan perdarahan, asam traneksamat bekerja dengan cara menghambat
hancurnya bekuan darah yang sudah terbentuk sehingga perdarahn tidak terus
terjadi, obat ini merupakan obat golongan antifibrinolitik. Disamping itu, pasien
juga diberi injeksi ceftriaxone untuk pencegahan terjadinya infeksi. Obat nifedipine
oral digunakan untuk mengobati hipertensi pada pasien tersebut.
Dengan terapi yang benar, kebanyakan perempuan yang menderita HAP memiliki
respon yang baik dan dapat dipulangkan ke rumah dengan terapi pulang obat
pencegah anemia, obat relaksasi uterus dan obat penurun hipertensi.
IV. KESIMPULAN
1. Diagnosis pada pasien ini sudah tepat
2. Penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat.