TIPA Mikrobia
TIPA Mikrobia
M-Dec
Aspergilius,sp.
Kerajaan :Fungi
Filum :Ascomycota
Kelas :Eurotiomycetes
Ordo :Eurotiales
Famili :Trichocomaceae
Genus :Aspergillus
Spesies :Aspergillus sp
Fungsi
Menguraikan sisa-sisa zat organik untuk dijadikan nutrisi
tanaman.
Mengeluarkan zat pengatur tumbuh yang diperlukan tanaman sperti
beberapa jenis hormon tumbuh.
Menekan pertumbuhan organisme parasit tanaman. Pertumbuhan
mikroorganisme baik akan berkompetisi dengan organisme patogen,
sehingga kemungkinan tumbuh dan berkembangnya organisme
patogen semakin kecil.
Mekanisme
membentuk kolonisasi pada akar tanaman dengan membentuk
hifa internal di dalam akar secara interseluler pada epidermis dan
korteks akar tanaman inang. Kolonisasi terbentuk dengan baik pada
tanaman berumur 6 minggu setelah inokulasi dengan kisaran
kolonisasi sekitar 70%. Hasil pengujian taraf konsentrasi inokulum
1% yang diproduksi menggunakan jagung pecah menghasilkan
respon tumbuh yang nyata pada tanaman padi gogo dan jagung.
FertilO
A. Mencegah Jamur Akar Putih/ Busuk Akar
Pupuk Fertilo mengandung empat bahan aktif yang berfungsi sebagai pencegah JAP, yaitu
terdiri atas jamur antagonis Trichoderma viride, T. koningii, T. harzianum dan satu
isolat Trichoderma lokal terpilih (Sumatera, Jawa dan Kalimantan).
B. Dekomposisi bahan organik
Kombinasi Jamur Trichoderma yang terpilih mampu mendegradasi lignin secara ektensif
menjadi CO2 dan H2O. Mikroorganisme ini juga mampu menguraikan semua polimer-
polimer utama seperti selulosa dan hemiselulosa. Pada proses dekomposisi mampu
mempercepat penurunan rasio C/N sehingga unsur hara cepat tersedia bagi tanaman.
C. Kesuburan Tanah
Fertilo sebagai humus akan membentuk muatan negatif tanah sehingga humus menjadi
susunan koloid didalam tanah yang dapat meingkatkan kesuburan tanah dan menstimulir
pertumbuhan perakaran baru pada tanaman.
Kingdom : Plantae
Diviso : Amastigomycota
Klas : Deuteromycetes
Ordo : Monilialles
Family : Moniliaceae
Genus : Trichoderma
Mekanisme
Trichoderma sp. adalah jamur saprofit tanah yang secara alami
merupakan parasit yang menyerang banyak jenis jamur penyebab
penyakit tanaman (spektrum pengendalian luas). Jamur Trichoderma
sp. dapat menjadi hiperparasit pada beberapa jenis jamur penyebab
penyakit tanaman, pertumbuhannya sangat cepat dan tidak menjadi
penyakit untuk tanaman tingkat tinggi. Mekanisme antagonis yang
dilakukan adalah berupa persaingan hidup, parasitisme, antibiosis dan
lisis (Harman et al., 2004).
2. Bakteri
ENDOHEVEA adalah formulasi terbaru budidaya perkebunan karet hasil
riset Balai penelitian karet Sungai Putih. Kandungan dari ENDOHEVEA adalah
bakteri endofit penambat nitrogen yang mampu memberikan efek positif dalam
memfiksasi N dari udara serta melepaskan fitohormon IAA (indole acetic acid)
tanpa menimbulkan efek patogenik bagi tanaman itu sendiri. ENDOHEVEA juga
mengandung bakteri pelarut fosfat: Pseudomonas sp. serta jamur Trichoderma sp.
yang berperan sebagai biofungsida pengendali penyakit jamur akar putih pada
tanaman karet.
Morfologi
Pseudomonas mempunyai ciri morfologi berbentuk batang gram negativ,
ukuran 0.5 – 0.8 um lebar dan 1.5 – 3.0 um panjang. Berformasi soliter, kadang-
kadang berpasangan atau membentuk rantai pendek. Pseudomonas mempunyai
flagel yang keluar dari salah satu ujung batangnya. Jumlah flagel dikendalikan
oleh gen fleN. Pseudomonas aeruginosa wild type mempunyai satu flagel
(monotrichous) namun beberapa mutan Pseudomonas aeruginosa ditemukan
mempunyai 2-8 flagel. Pseudomonas tidak membentuk spora dalam siklus
kehidupannya. Pseudomonas merupakan bakteri yang tumbuh dalam suasana
aerob, yang menggunakan oksigen sebagai aseptor elektron, memberikan reaksi
oksidativ positif.
Fungsi
Merupakan mikroorganisme antagonis yang digunakan sebagai biokontrol
agens terhadap penyakit yang bersifat tular tanah dan udara. Bakteri ini dapat
menghasilkan senyawa-senyawa yang bersifat antibiosis seperti enzim kitinase
yang dapat menghidrolisis dinding sel jamur (Wang dan Chang, 1997), siderofor,
dan antibiotik lainnya yang dapat menghambat perkembangan patogen (Habazar
dan Yaherwandi, 2006).
Hidrokarbon Alifatik
Hidrokarbon Aromatik
Kingdom : Procaryotae
Divisi : Bacteria
Kelas : Schizomycetes
Bangsa : Eubacteriales
Suku : Bacillaceae
Marga : Bacillus
Jenis : Bacillus sp.
Fungsi
Mekanisme
Bacillus adalah golongan bakteri pengurai bahan organik (heterotrof) dan penghasil
senyawa antimikroba serta hasil metabolisme yang membantu proses penguraian limbah.
Cara kerja bakteri bacillus dalam menguraikan limbah organik adalah dengan cara memotong
ikatan polisakarida maupun ikatan peptida menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga
mudah diuraikan oleh golongan bakteri sejenis yang strain nya berdekatan. Setiap jenis
bakteri bacillus bekerja dengan cara spesifik dalam memotong ikatan senyawa organik ini.
Limbah pakan mengandung protein dengan kandungan asam amino yang komplek, oleh
karena itu diperlukan kompleksitas spesies bakteri yang beragam. Semakin banyak
macam/jenis spesies bakteri bacillus yang digunakan maka semakin efektif kerja bakteri
tersebut dalam penguraian limbah yang komplek. Dari hasil analisa susunan limbah protein
dari pakan mengandung 20 macam asam amino seperti yang tercantum dalam struktur
senyawa protein berikut.
.
3. Azolla
Regnum : Plantae
Divisio : Pteridophyta
Classis : Pteridopsida
Ordo : Salviniales
Famili : Salviniaceae
Genus : Azolla
Species : Azolla pinnata
Morfologi
Daun Azolla pinnata terdiri dari 2 cuping, cuping bagian tengah sirip
belakang dan sirip perut tipis tetapi berukuran agak besar. Pada bagian sirip
belakang ada klorofil, kecuali pada bagian tepi atau pinggir yang transparan terisi
oleh koloni Anabaena. Cuping yang berklorofil merupakan tempat
berlangsungnya proses fotosintesis dan simbion yang Anabaenanya berbeda.
Cuping bagian bawah tidak berwarna dan fungsinya sebagai pengapung (Lumpkin
and Plucknet, 1982). Menurut Anonymous dalam Setiyowati (1997) menyatakan
bahwa tanaman Azolla pinnata mempunyai jumlah stomata yang banyak terdapat
dipermukaan daun yang tersusun secara vertical dan tiap 1 mm terdapat kira-kira
100 stomata.
Fungsi
Azolla mampu menambat nitrogen dari udara, karena mengandung bakteri
azotobacter sp, yang mampu mengikat nitrogen dari udara. Kandungan nitrogen
azolla antara 3-5% dari berat kering atau senilai 22-37% protein. Karena tidak
mengandung racun, maka bisa di konsumsi, bahkan dapat di gunakan untuk
pemurniaan air dan menekan pertumbuhan nyamuk. Azolla dapat di buat menjadi
tepung Azolla untuk campuran pakan ayam, itik, ikan dan ruminansia (hewan
pemamah biak; sapi, kerbau, dsb)
Mekanisme
Mengikat nitrogen yang ada di udara secara langsung, karena ini Azolla sering
digunakan sebagai pupuk hijau. Saat optimal Azolla akan tumbuh dengan baik
dengan laju tumbuh 35%