MANAJEMEN SISTEM K3
DISUSUN OLEH:
2. Kebijakan SMK3
Dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
3. Penerapan SMK3
Penerapan Sistem Manajemen K3 wajib dilakukan pada perusahaan
yang mempekerjakan lebih dari 100 pekerja atau proyek yang mengandung
potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan
produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja, seperti ledakan,
kebakaran, pencemaran, dan penyakit akibat kerja.
Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari
karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang
menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas,
cairan kimia, dsb.
Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benda yang berpotensi
mengenai kepala secara langsung maupun tidak langsung.
Pada gedung bertingkat tinggi, ke tiga system tersebut harus ada dan
memenuhi syarat yang di berlakukan oleh pemda. Ke tiga sistem utama dalam
fire fighting tersebut, di katakan berdiri sendiri sebab dari masing-masing
system di dukung oleh unit-unit yang di atur sedemikian rupa hingga mampu
bekerja sama dalam menanggulangi atau pada saat terjadinya kebakaran.
Lebih jauh tentang unit-unit dari ke tiga system di atas akan saya share pada
artikel mendatang. Sebab terlalu panjang kiranya jika harus saya tulis di
halaman ini. Pada artikel ini saya khusus membahas tentang Fire Fighting
System gedung bertingkat tinggi sebagai pembuka.
Selanjutnya di sini sekilas saya akan menulis tentang ketiga sistem pemadam
kebakaran pada gedung bertingkat tinggi, mulai dari
Fire Hydrant system atau pemadam sistem hydrant adalah suatu sistem
pemadam kebakaran yang di operasikan secara manual oleh tenaga manusia
dengan menggunakan media air sebagai alat pemadam api. Prinsip kerja dari
sistem hydrant pada gedung bertingkat tinggi adalah ketika hydrant valve
pada box hydrant di buka maka pompa akan mengalirkan air ke seluruh
instalasi pipa hydrant dalam gedung menuju ke titik valve terbuka.
Selengkapnya akan saya share di artikel lain.
Fire Sprinkler System atau pemadam sistem sprinkler adalah suatu sistem
pemadam kebakaran yang dapat bekerja secara otomatis berdasarkan
berbedaan suhu. 'Fire sprinkler system' di bagi lagi menjadi 2 system
berdasarkan kesiapan air dalam pipa istalasi, yaitu Wet Riser Sprinkler
System dan Dry Riser Sprinkler System. Karena fire sprinkler ini sangat
kompleks, maka akan saya tulis pada artikel yang lain. Berlanjut ke
Dari namanya tentu semua sudah tau, fire alarm system adalah suatu sistem
pendukung pemadam kebakaran gedung bertingkat tinggi. Sistem ini lebih
kompleks lagi di banding dengan fire Sprinkler system. Fire alarm system akan
berkaitan dengan sistem keamanan gedung, elevator, intake fan, exhaust fan,
detektor asap, detektor panas dan lain sebagainya yang tergabung dalam
'General Fire', Bahkan fire alarm system canggih dapat langsung berhubungan
dengan sudin damkar. Fire alarm system juga bertindak sebagai ujung tombak
seluruh system yang ada pada gedung bertingkat tinggi saat terjadi kebakaran.
Sebenarnya bukan merupakan suatu sistem, tetapi lebih tepat bila di sebut alat
pemadam api ringan. Kenapa saya sebut dengan sistem, hanya untuk
mempermudah pengelompokan dari berbagai jenis pemadam kebakaran yang
ada dan karena alat-alat pemadam kebakaran tersebut berdiri sendiri tanpa ada
kaitan langsung dengan ketiga system yang saya sebutkan di atas.
Juga sesuai dengan namanya, portable fire extinguisher adalah suatu alat
pemadam api yang dapat di pindah dengan cepat dan flexible di gunakan di
segala medan sesuai peruntukannya. Di negara kita Indonesia portable fire
extingusher lebih di kenal dengan sebutan APAR. APAR itu singkatan dari Alat
Pemadam Api Ringan.
Sebutan APAR masih sangatlah umum, sebab alat pemadam api ringan
(APAR) memiliki beberapa jenis sesuai dengan fungsinya. Ada APAR jenis Dry
Chemical Powder, Jenis CO2 (Carbon Dioxide), jenis Aqueous Film Forming
Foam (Foam AFFF) atau biasa di kenal foam saja, ada APAR jenis Hallon dan
sebagainya.
Berikut gambar penempatan APAR, Bell peringatan, dan Splinker pada Gedung
bertingkat
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )
adalah Sistem yang melindungi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja para pekerja dalam melakukan pekerjaannya melalui
upaya-upaya yang pengendalian semua potensi yang
menimbulkan bahaya yang ada dilingkungan tempat kerjanya.
SMK3 juga meliputi struktur organisasi , perencanaan ,
tanggung jawab , pelaksanaan , prosedur , proses dan sumber
daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan ,
pencapaian , pengkajian dan pemeliharaan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian
resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman , efisien dan produktif.
Sistem pemadam kebakaran (Fire Fighting System) gedung
bertingkat tinggi di bagi menjadi beberapa system yang berdiri
sendiri namun saling terkait satu dengan lainnya. Di sini saya
akan membagi sistem pemadam kebakaran pada gedung
bertingkat tinggi menjadi 3 system utama yaitu:
Fire Hydrant System
Fire Sprinkler System, dan
Fire Alarm System
Tiga Komponen Utama Penangkal Petir
Air Terminal (head) Air Terminal atau Head ini
terletak paling atas serta berfungsi menjadi
sasaran sambaran petir. ...
Konduktor. Konduktor adalah komponen yang
berupa kabel down sebagai penghubung atara air
terminal head menuju ke tempat pembumian atau
Grounding. ...
Pembumian atau Grounding.
B. SARAN
Dalam kehidupan perlunya selalu menggunakan kelengkapan
keselamatan agar terhindar dari macam bahaya.
Dalam pelaksanaan suatu proyek baik berskala besar maupun
kecil hendaknya mengutamakan keselamatan kerja.