04 Jurnal TPP02 Ahmad Fairus Sa'Dullah
04 Jurnal TPP02 Ahmad Fairus Sa'Dullah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makanan adalah sesuatu yang dapat dimakan dan bermanfaat bagi tubuh, kecuali
obat-obatan dan air. Sedangkan bahan makanan adalah suatu bahan yang dapat langsung
dimakan atau yang harus mengalami proses pengolahan terlebih dahulu dan terbebas dari
bahan-bahan pencemar. Contohnya dalah rempah-rempah.
Rempah-rempah merupakan bahan hasil pertanian yang di gunakan sebagai sumber
cita rasa dan aroma. Rempah-rempah ini sebagian mengandung oleoresin sehingga cita rasa
dan aromanya tajamserta spesifik. Dalam kehidupan, rempah-rempah sering digunakan untuk
memasak serta meramu jamu tradisional. Hasil olahan rempah-rempah dapat dimanfaatkan
dalam industry parfum, farmasi, pewarna dll. Dan kebanyakan rempah-rempah banyak
dijadikan produk bubuk. Pada proses menjadikan bubuk terdapat proses pengeringan.
Pengeringan merupakan menghilangkan air dari suatu bahan pertanian menu kadar air
yang seimbang dengan udara yang ada disekelilingnya.
BAB II
DAFTAR PUSTAKA
2.1 Rempah
4.1.1 Cabai Merah
Cabai merupakan salah satu jenis sayuran yang berasal dari benua amerika.
Tanaman cabai ini berbentuk semak dengan buah yang beraneka ragam bentuk, ukuran,
warna, maupun rasa pedasnya. Terdapat 12 jenis cabai yang sudah dikenal Indonesia, tetapi
hanya beberapa jenis saja yang dimanfaatkan sebagai sayuan yaitu cabai rawit, cabai besar,
dan paprika. Cabai merah (Capsicum annumm L) merupakan salah satu jenis cabai yang
terdiri atas cabai merah keriting, cabai merah besar atau cabai bulat yang memiliki beberapa
varietas seperti cabai merah tit dan tit super, cabai merah besar sembarangan, cabai merah
besar paris, cabai merah besar jatilaba, cabai merah besar hot beaunti, cabai merah besar long
chili (Vovary, 1999)
4.1.2 Bawang putih
Bawang putih adalah nama tanaman dari genus Allium sekaligus nama dan umbi yang
dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar
masakan di Indonesia. Bawang putih memiliki khasiat untuk menurunkan kadar lemak darah
sehingga dapat mengurangi resiko berbagai macam penyakit.
1. Pengeringan alami
Sun Drying
Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari sebaiknya dilakukan di tempat yang
udaranya kering dan suhunya lebih dari 100o Fahrenheit. Pengeringan dengan metode
ini memerlukan waktu 3-4 hari. Untuk kualitas yang lebih baik, setelah pengeringan,
panaskan bahan di oven dengan suhu 175 o Fahrenheit selama 10-15 menit untuk
menghilangkan telur serangga dan kotoran lainnya.
Air Drying
Pengeringan dengan udara berbeda dengan pengeringan dengan menggunakan sinar
matahari. Pengeringan ini dilakukan dengan cara menggantung bahan di tempat udara
kering berhembus. Misalnya di beranda atau di daun jendela. Bahan yang biasa
dikeringkan dengan metode ini adalah kacang-kacangan.
2. Pengeringan Buatan
Pengeringan buatan terdiri dari:
Menggunakan oven
Dengan mengatur panas, kelembaban, dan kadar air, oven dapat digunakan
sebagai dehydrator. Waktu yang diperlukan adalah sekitar 5-12 jam. Lebih lama
dari dehydrator biasa. Agar bahan menjadi kering, temperature oven harus di atas
140o derajat Fahrenheit.
Kelebihan Pengeringan Buatan adalah suhu dan kecepatan proses pengeringan dapat
diatur seuai keinginan, tidak terpengaruh cuaca, sanitisi dan higiene dapat
dikendalikan.
3.2.4 Pengamatan
1. Hitung rendemen bawang putih giling yang diperoleh
2. Deksripsikan warna dan aroma bawang putih bubuk yang dihasilkan