Anda di halaman 1dari 10

219

PENGALAMAN KOMUNIKASI PEMULUNG TENTANG


PEMELIHARAAN KESEHATAN DIRI DAN LINGKUNGAN
DI TPA BANTAR GEBANG
Sarah Nurtyasrini,1 dan Hanny Hafiar2
1
Askrindo Syariah
2
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

ABSTRAK

Kebersihan diri dan lingkungan merupakan hal yang penting bagi setiap diri manusia. Setiap individu
memiliki cara masing-masing untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan mereka. Begitu juga
dengan pemulung di TPA Bantar Gebang yang setiap hari dikelilingi oleh sampah yang di dalamnya
banyak terdapat virus dan bakteri yang bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit. Pemulung ini
memiliki cara yang berbeda dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Penelitian ini memiliki
tujuan untuk mengetahui pengalaman komunikasi pemulung dalam menjaga kesehatan diri dan
lingkungan di TPA Bantar Gebang. Teori yang digunakan adalah teori fenomenologi. Metode yang
digunakan adalah kualitatif dengan tradisi fenomenologi. Data yang digunakan dalam penelitian adalah
melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka terhadap subjek penelitian yang dipilih (purposif).
Hasil Penelitian penelitian ini menunjukan terdapat dua jenis kategori pemulung, yaitu 1. Pemulung
sadar kesehatan diri dan lingkungan, dan 2. Pemulung tidak sadar kesehatan diri dan lingkungan. Cara
mereka mendapatkan informasi tentang kesehatan diri dan lingkungan adalah berasal dari teman sesame
pemulung, tetangga, televisi, radio, dan koran.

Kata-kata kunci: Komunikasi, kesehatan diri, lingkungan, pengalaman, pemulung

SCAVENGER’S COMMUNICATION EXPERIENCE ABOUT SELF AND


ENVIRONMENT HEALTH MAINTENANCE IN BANTAR GEBANG

ABSTRACT

Personal and environmental hygiene are essential for every human being. Each individual has their own
way to maintain their health and environment. As well as scavengers in Bantar Gebang that surrounded
by garbage in it everyday, there are many viruses and bacteria that cause various diseases. These
scavengers have a different way to maintain their own health and the environment. This study has the
aim to determine the scavengers communication experience in maintaining their own health and the
environment in Bantar Gebang. The theory used was phenomenology theory. The method used was
qualitative with phenomenological tradition. Data used in the study was through interview, observation,
and literature study on the chosen subject (purposively). Results of this study indicated there are two
types of categories of scavengers, namely 1. Scavengers aware about self health and the environment,
and 2. Scavengers not aware of their own health and environment. The way they get information about
their own health and environment is derived from sesame scavenger friends, neighbors, television,
radio, and newspapers.

Keywords: Communication, personal health, environment, experience, scavengers

Korespondensi: Sarah Nurtyasrini, S.I.Kom., M.I.Kom. Askrindo Syariah. Gd. Askrindo Lt.6. Jl. Angkasa Blok
B-9 Kav. No. 8 Kemayoran, Jakarta 10610 Email: nurtyasrini@gmail.com
220 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 4, No. 2, Desember 2016, hlm 119 - 228

PENDAHULUAN sadar seseorang.


Pendekatan fenomenologis berasumsi
Tempat pembungan akhir (TPA) bahwa manusia adalah makhluk kreatif,
Bantar Gebang merupakan salah satu tempat berkemauan bebas, dan memiliki beberapa
pembuangan sampah untuk Jakarta, dan sifat subjektif lainnya. Menurut Husserl
sekitarnya. Banyak orang menggantungkan subjek menciptakan dunianya sendiri menurut
hidupnya di Bantar Gebang. Pemulung, pengepul perspektifnya sendiri yang berbeda dari subjek-
sampah, supir truk, merupakan orang-orang sujek lain, sehingga tercipta dunia yang subjektif
yang menggantungkan hidupnya di Bantar dan bersifat relatif (Basrowi dan Sukidin, 2002:
Gebang. Bantar Gebang sendiri memiliki 30-35).
luas sebesar 108Ha yang dimanfaatkan oleh Schutz dan pemahaman kaum fenomeno
Pemerintah Kota Bekasi dan Pemerintah DKI logis beranggapan bahwa tugas utama analisis
Jakarta untuk membuang sampah. Sebelumnya fenomenologis adalah merekonstruksi dunia
sampah-sampah ini juga memberikan sebuah kehidupan manusia yang “sebenarnya” dalam
masalah yang besar hingga menyebabkan bentuk yang mereka sendiri alami. Realitas dunia
bencana longsor, hal ini disebabkan oleh karena tersebut bersifat intersubjektif dalam arti bahwa
pengelolaan yang kurang baik. TPA Bantar anggota masyarakat berbagi persepsi dasar
Gebang sendiri sudah ada sejak tahun 1988 mengenai dunia yang mereka internalisasikan
dan diresmikan pada tahun 1989 yang awalnya melalui sosialisasi dan memungkinkan mereka
diharapkan bisa mengatasi sampah yang melakukan interaksi atau komunikasi (Mulyana,
bertumpuk di Jakarta dan sekitarnya.
2006: 23).
Banyak masalah yang ditimbulkan akibat
Fenomenologi menurut Schutz (dalam
dari hadirnya sampah dan terjadi di sekitar TPA
Mulyana, 2006: 62) adalah pemahaman atas
Bantar Gebang. Seperti masalah kesehatan dan
tindakan, ucapan, dan interaksi yang merupakan
masalah sosial. Sampah apabila kita biarkan
prasyarat bagi eksistensi sosial siapapun. Bagi
terus menerus maka akan mengakibatkan
penumpukan sampah. Penumpukan sampah Schutz, tindakan manusia adalah bagian dari
ini bisa menimbulkan masalah sosial seperti posisinya dalam masyarakat, sehingga tindakan
rusaknya lingkungan, dan timbulnya berbagai seseorang itu bisa jadi hanya merupakan
macam penyakit. Kurangnya pengetahuan dan kamuflase atau peniruan dari tindakan orang lain
informasi tentang pemeliharaan kesehatan. yang ada disekelilingnya. Peneliti menggunakan
Pencemaran lingkungan yang diakibatkan teknik untuk mendekati dunia kognitif objek
oleh sampah ini menyebabkan berbagai penelitiannya.
permasalahan sosial. Masalah sosial ini yang Pengalaman komunikasi bisa terjadi karena
timbul adalah masalah kesehatan. Di TPA Bantar adanya aktivitas komunikasi. Komunikasi adalah
Gebang sendiri para pemulung ini kurang pusat paling sentral dalam mempertahankan
memperhatikan tentang kesehatan dari diri dan keberlangsungan hidup individu dan menjalin
lingkungannya. Karena mereka terbiasa dengan hubungan antar individu. Frank Dance
sampah, sehingga terkadang para pemulung ini meng-gambarkan proses komunikasi dengan
kurang memperhatikan tentang kebersihan diri menggunakan sebuah spiral. Ia yakin bahwa
dan makanan mereka. Ketika pemulung makan pengalaman komunikasi bersifat kumulatif dan
di sekitar tempat mereka bekerja, maka sering dipengaruhi masa lalu. Ia menyatakan bahwa
kali lalat menghinggapi makanan mereka. pengalaman di masa sekarang secara tidak
Teori yang digunakan dalam penelitian terelakkan akan mempengaruhi masa depan
ini yaitu teori fenomenologi yang dikemukakan seseorang, sehingga ia menekankan bahwa proses
oleh Alfred Schutz. Pengalaman yang dirasakan komunikasi tidak linear. Komunikasi, karenanya,
oleh subjek pene-litian mempunyai makna bagi dapat dianggap sebagai proses yang berubah
para subjek itu sendiri dan pengalaman yang seiring dengan waktu dan berubah diantara orang-
dirasakan saling berkesinambungan satu sama orang yang berinteraksi. (Turner, 2012: 7).
lain. Setiap individu harus membangun sebuah
Fenomenologi sendiri menggambarkan persepsi yang sama meskipun latar belakang
tentang makna yang berasal dari pengalaman pengalaman mereka berbeda, hal ini harus
hidup bagi beberapa individu tentang konsep atau terjadi agar terjadi komunikasi yang efektif
fenomena dan berdasarkan pada pengalaman sehingga pesan bisa tersampaikan. Pengalaman
PENGALAMAN KOMUNIKASI PEMULUNG TENTANG PEMELIHARAAN KESEHATAN 221

merupakan sesuatu yang dialami, dan melalui dalam pribadi. Mereka saling bertukar informasi
pengalaman inilah setiap individu mendapatkan mengenai berbagai hal. Pengalaman masa lalu
pengetahuan. Pengetahuan sendiri berlandaskan bisa mempengaruhi pemaknaan bagi setiap
pada kesadaran yang melandasi pemaknaan. diri individu pemulung di TPA Bantar Gebang.
Setiap peristiwa yang dialami akan Pengalaman berkaitan dengan masa lalu yang
menjadi sebuah pengalaman bagi individu. ada dalam setiap individu dari pemulung dan
Pengalaman yang diperoleh mengandung berkaitan dengan pengalaman sadar dari setiap
suatu informasi atau pesan tertentu. Informasi individu itu sendiri.
ini akan diolah menjadi pengetahuan. Dengan Pengalaman merupakan suatu proses
demikian berbagai peristiwa yang dialami pembelajaran dan pertambahan perkembangan
dapat menambah pengetahuan individu. Suatu potensi bertingkah laku baik dari pendidikan
peristiwa yang mengandung unsur komunikasi formal maupun nonformal atau bias diartikan
akan menjadi pengalamankomunikasi tersendiri sebagai suatu proses yang membawa seseorang
bagi individu, dan pengalaman komunikasi yang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi.
dianggap penting akan menjadi pengalaman Suatu pembelajaran juga mencakup perubahan
yang paling diingat dan memiliki dampak yang relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan
khusus bagi individu tersebut (Hafiar, 2012: pengalaman, pemahaman, dan praktek.
308-309). Komunikasi akan berhasil apabila pesan
Pengalaman seseorang bisa sama. Namun yang disampaikan oleh sumber cocok dengan
makna dari pengalaman itu berbeda-beda bagi kerangka acuan, yakni paduan pengalaman
setiap orang. Maknalah yang membedakan dan pengertian yang diperoleh penerima.
pengalaman orang satu dengan pengalaman Bidang pengalaman merupakan faktor penting
orang lainnya. Makna juga yang membedakan dalam komunikasi. Jika bidang sumber sama
pengalaman yang satu dan pengalaman lainnya. dengan pengalaman receiver, komunikasi akan
Suatu pengalaman bisa menjadi bagian dari berlangsung efektif. Sebaliknya, komunikasi
kesadaran, juga karena orang memaknainya. akan menjadi sulit jika para pelaku yang terlibat
Hanya melalui tindak memaknailah kesadaran dalam komunikasi mempunyai pengalaman
orang bisa menyentuh dunia sebagai suatu yang sangat berbeda.
struktur teratur (organized structure) dari segala Kesehatan diri dapat dibentuk melalui
sesuatu yang ada di sekitar kita. tindakan perawatan diri secara baik dan
Manusia mempelajari makna dalam benar serta mentaati aturan-aturan hidup
aktivitas komunikasi mereka. Pengalaman sehat. Hygiene atau kesehatan dapat bersifat
komunikasi pada masa lalu dapat mempengaruhi pribadi atau personal, dan yang lebih luas yaitu
bagaimana pendapat mereka di masa depan kesehatan lingkungan. Kesehatan lingkungan
dalam menentukan tujuan maupun mengambil merupakan hal paling penting bagi kehidupan
keputusan. Individu membentuk makna melalui sosial masyarakat, bahkan bisa menjadi penentu
proses komunikasi karena makna tidak dari kesejahteraan penduduk suatu daerah.
bersifat intrinsik terhadap apapun. Dibutuhkan Pengertian Kesehatan Lingkungan Menurut
konstruksi interpretif di antara orang-orang World Health Organisation (WHO) pengertian
untuk menciptakan makna. Bahkan tujuan dari Kesehatan Lingkungan: Those aspects of
interaksi adalah untuk menciptakan makna yang human health and disease that are determined
sama. Tanpa makna komunikasi akan menjadi by factors in the environment. It also refers to the
sangat sulit, bahkan mungkin komunikasi itu theory and practice of assessing and controlling
tidak dapat terjadi. Makna kita bagi bersama factors in the environment that can potentially
dengan orang lain, definisi kita mengenai dan affect health. Atau bila disimpulkan “Suatu
respon kita terhadap sebuah realitas merupakan keseimbangan ekologi yang harus ada antara
hasil dari suatu proses interaksi sosial. manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
Pemulung-pemulung di Bantar Gebang keadaan sehat dari manusia” (Arifin, 2014).
membentuk sebuah komunitas dalam rangka Komunikasi kesehatan yaitu proses
mempermudah pekerjaan mereka dalam mencari penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator
sampah. Dalam hal ini biasanya mereka berbagi melalui saluran/media tertentu pada komunikan
pengalaman, baik dalam hal pekerjaan maupun dengan tujuan yang mengarah pada keadaan
222 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 4, No. 2, Desember 2016, hlm 119 - 228

sehat, baik secara fisik, mental maupun sosial.


Penelitian ini meneliti tentang bagaimana para HASIL DAN PEMBAHASAN
pemulung mendapatkan informasi mengenai
pemeliharaan kesehatan diri. Bagaimana para Komunikasi adalah proses penyampaian
pemulung berkomunikasi untuk mendapatkan pesan dari komunikator kepada komunikan.
informasi tentang pemeliharaan kesehatan. Informasi/ pesan disampaikan di dalam proses
Karena saat pemulung berhubungan dengan komunikasi. Komunikasi adalah penyampaian
sampah sehingga penting bagi mereka untuk pesan untuk diketahui dan dipahami bersama
melakukan pemeliharaan kesehatan. antara komunikator dan komunikan. Manusia
Kesehatan orang-orang yang bekerja sebagai tidak dapat hidup tanpa berkomunikasi.
pemulung juga dipertaruhkan ketika mereka Pengalaman komunikasi sudah pasti dirasakan
sedang bekerja di tempat sampah. Penting oleh komunikator maupun komunikan.
bagi mereka juga mencari informasi dalam Fenomenologi dapat ditempatkan sebagai
pemeliharaan kesehatan diri dan ling-kungan. metode yang mendeskripsikan konsep alamiah
Inilah menjadi latar belakang dalam penelitian dari persepsi individu dalam hubungannya
ini. Penelitian ini memiliki tujuan untuk dengan dunia. (Ponty, 2004: 32). Pengalaman
mengetahui pengalaman komunikasi pemulung individu merupakan sumber dari pengetahuan.
dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan di Sebuah kesadaran dari pengalaman (awareness-
TPA Bantar Gebang. of-experience) didefinisikan sebagai keadaan
yang memberikan sudut pandang pengalaman
METODE PENELITIAN orang pertama. Jadi fenomenologi berusaha untuk
memahami bagaimana seseorang mengalami
Penelitian ini menggunakan metode dan memberi makna pada sebuah pengalaman
kualitatif dengan tradisi penelitian fenomenologi. (Mulyana, 2009: 25). Makna dapat diberikan
Pendekatan ini juga berupaya untuk memahami melalui pengalaman komunikasi dari setiap
perilaku orang- orang dalam kehidupan untuk individu. Bagaimana seseorang memberikan
menghasilkan sebuah konsep atau teori. Selain makna sangat tergatung dari pengalaman dari
itu Denzin dan Lincoln (dalam Moleong 2012: individu itu sendiri. Pemberian makna sangat
5) menyatakan bawa penelitian kualitatif adalah bergantung dari pengalaman yang ada di sekitar
penelitian dengan menggunakan latar ilmiah, komunikator maupun komunikan.
dengan maksud menafsirkan fenomena yang Pengalaman komunikasi dapat dihasilkan
terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan dari interaksi antar individu yang melibatkan
berbagai metode yang ada. proses berbagi makna melalui simbol tertentu
Penelitian kualitatif ialah melaksanakan yang disebut pesan (Hafiar, 2012: 339).
kegiatan sedemikian rupa sehingga ia melihat Interaksi antara pemulung dengan pemulung
dan memandang kenyataan subjektif dari menghasilkan sebuah pesan. Terjadi pertukaran
subjek penelitian. Satu teknik dalam penelitian pesan antar pemulung mengenai kesehatan
kualitatif ialah hasilnya harus diketahui diri. Biasanya jika salah satu pemulung terkena
bahkan dipelajari serta disepakati oleh subjek suatu penyakit tertentu, maka pemulung
penelitian. (Moleong 2012: 40). lain akan memberikan saran tentang cara
Subjek penelitian ini adalah pemulung di penyembuhan.
TPA Bantar Gebang. Subjek penelitian ini dipilih Pengalaman komunikasi pemulung dalam
secara purposif dengan kriteria bahwa pemulung menjaga kesehatan diri dan lingkungan berbeda-
sudah lebih dari dua tahun menjadi pemulung. beda. Tergantung dari latar belakang atau
Penentuan kareteristik ini adalah karena biasanya pengalaman masa lalu dari individu itu sendiri.
mereka sudah lebih mengetahui cara dalam Kesadaran akan menjaga kesehatan diri dan
menjaga kebersihan dan kesehatan ketika bekerja lingkungan juga dipengaruhi dari pengalaman
di tempat pembuangan sampah. Pengumpulan masa lalu dari masing-masing pemulung. Sudah
data dilakukan dengan menggunakan metode tentu pemulung yang pernah menderita suatu
yang umumnya digunakan pada pendekatan penyakit memiliki kesadaran untuk menjaga
kualitatif yaitu observasi, wawancara mendalam kesehatan diri mereka. Hal ini berbeda dengan
(indepth interview), dan studi pustaka. pemulung yang tidak memiliki riwayat penyakit
akan lebih tidak peduli dengan kesehatan
PENGALAMAN KOMUNIKASI PEMULUNG TENTANG PEMELIHARAAN KESEHATAN 223

mereka. kesehatan diri dan lingkungan dipengaruhi dari


Informasi tentang kesehatan tidak hanya latar belakang pengalaman pemulung itu sendiri.
didapatkan dari sesama pemulung tetapi Pengalaman sadar pemulung dalam menjaga
juga dari media lain seperti televisi, Koran, kesehatan ini berlatar belakang pemulung
bahkan sebagain pemulung yang sadar akan sebelumnya pernah mengalami sakit. Biasanya
teknologi memanfaatkan dunia internet untuk tidak hanya pemulung saja yang mengalami sakit
mendapatkan informasi mengenai kesehatan tetapi keluarga atau teman mereka mengalami
diri dan lingkungan. Menjaga kesehatan adalah sakit juga menjadi latar belakang pemulung
kewajiban bagi setiap orang, begitu juga dengan sadar untuk menjaga kesehatan mereka.
pemulung di TPA Bantar Gebang sudah tentu Pemulung sadar biasanya akan menjaga
harus menjaga kesehatan mereka. kesehatan dengan cara menggunakan masker,
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat sepatu boats, dan menutup badannya secara
dua kategori pemulung dalam menjaga rapat ketik mereka sedang bekerja di bulog.
Pemulung sadar akan lebih memilih untuk men-
kesehatan, ada pemulung sadar dan pemulung jaga kesehatan mereka dengan cara menjaga
tidak sadar. Salah satu hasil dari penelitian ini kebersihan diri ketika mereka bekerja di bulog
yaitu pengalaman komunikasi dalam menjaga ataupun setelah mereka selesai bekerja.
memelihara kesehatan diri dan lingkungan. Cara Hasil dari temuan penelitian digambarkan
pemulung yang berbeda-beda dalam memelihara dalam Gambar 1.

Gambar 1 Pengalaman Komunikasi Pemulung Sadar kesehatan


224 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 4, No. 2, Desember 2016, hlm 119 - 228

Berdasarkan Gambar 1, peneliti berusaha membersihkan diri mereka apabila pulang dari
menjelaskan tentang pengalaman pemulung Bulog. Kebersihan diri menurut pemulung
dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan di meliputi kebersihan tubuh dan pakaian.
TPA Bantar Gebang. Pemulung sadar biasanya Kebersihan tubuh sendiri meliputi kebersihan
menyadari bahwa tempat mereka bekerja tangan, kaki, badan, dan mulut. Kebersihan
bukanlah tempat yang bersih dan hygienis. Oleh pakaian menurut hasil pengamatan apabila
sebab itu biasanya pemulung yang sadar akan mereka selesai bekerja di Bulog mereka akan
menjaga kesehatan mereka dengan baik. Selain segera mengganti pakaian dengan yang bersih
itu faktor kebersihan diri juga menjadi fokus setelah mereka selesai mandi. Pemulung sadar
dalam menjaga kesehatan diri pemulung ini. akan segera membersihkan diri mereka setelah
Sebagaimana diketahui bahwa kehidupan selesai beraktivitas di Bulog.
manusia tidak bisa dipisahkan baik lingkungan Pengalaman pemulung di TPA Bantar
alam maupun lingkungan sosial. Maka sebagai Gebang dalam menjaga kebersihan diri
individu seharusnya segala aspek yang ada berdasarkan pada pengalaman mereka sebelum
dalam masyarakat dapat menjaga kebersihan menjadi pemulung, ketika mereka masih bisa
lingkungan. Karena tanpa lingkungan yang tinggal di lingkungan yang bersih. Menjaga
bersih setiap individu maupun masyarakat akan kesehatan bagi pemulung sadar merupakan
menderita sebab sebuah faktor yang merugikan kewajiban yang harus dilakukan oleh para
seperti kesehatan. Kesehatan itu begitu mahal pemulung ini. Berbagi pengalaman mengenai
harganya. Sehingga semuanya harus di olah cara menjaga kesehatan dan kebersihan diri juga
dengan baik. Lingkungan yang kotor berarti dilakukan oleh pemulung di TPA Bantar Gebang.
penganggu kesehatan yang juga berarti membuat Pengalaman menjaga kesehatan bagi
bibit penyakit. pemulung di TPA Bantar Gebang tidak hanya
TPA Bantar Gebang sendiri jauh dari kata mengacu pada menjaga kesehatan jasmani saja,
bersih karena banyaknya sampah dan lalat yang menjaga kesehatan pikiran juga merupakan
ada di sekitar lingkungan. Namun, bukan berarti gaya hidup yang dilakukan oleh pemulung. Bagi
seluruh pemulung di Bulog tidak memperhatikan pemulung apabila pikiran mereka sehat, maka
masalah kebersihan lingkungan. Biarpun badan mereka juga akan merasa sehat. Hal ini
sebagia dari mereka bekerja pada lingkungan ini juga merujuk pada pengertian sehat menurut
yang kotor tetapi bagi sebagain pemulung WHO.
kebersihan lingkungan juga menjadi perhatian Pengertian Sehat Menurut Ahli WHO:
pemulung di TPA Bantar Gebang. Sehat adalah kondisi normal seseorang
Kebersihan lingkungan pemulung TPA yang merupakan hak hidupnya. Sehat
Bantar Gebang meliputi kebersihan rumah, berhubungan dengan hukum alam yang
kebersihan kamar mandi, dan juga kebersihan mengatur tubuh, jiwa, dan lingkungan
diri pemulung sendiri. Tidak semua pemulung berupa udara segar, sinar matahari, diet
memiliki rumah tetap di Bulog, bahkan seimbang, bekerja, isti-rahat, tidur, santai,
kebanyakan dari mereka hanya tinggal sementara kebersihan serta pikiran, kebiasaan dan
sehingga ada pemulung yang diberikan fasilitas gaya hidup yang baik. World Health
rumah oleh Bandar mereka, ada juga yang Organization (WHO) membuat defenisi
mengkontrak rumah. universal yang menyatakan bahwa
Rumah yang ditempati para pemulung ini pengertian sehat adalah suatu keadaan
biasanya tidak jauh dari Bulog, hal ini karena kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan
rumah-rumah tempat mereka tinggal biasanya sosial yang merupakan satu kesatuan dan
digunakan juga untuk mengumpulkan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau
memilah sampah yang berasal dari Bulog. kecacatan (Chandra, 2009).
Bagi pemulung sadar kebersihan rumah dan
kamar mandi menjadi prioritas utama mereka. Bebas penyakit menjadi salah satu tujuan
Meskipun lingkungan rumah tempat tinggal untuk menjaga kesehatan bagi pemulung
mereka kotor, tetapi pemulung sadar akan sadar di TPA Bantar Gebang. Pemulung Sadar
menjaga kebersihan lingkungan di dalam memilihara kesehatan karena mereka sadar
rumah. bekerja pada tempat yang kotor dan kesehatan
Pemulung sadar akan kebersihan akan merupakan harga mahal bagi pemulung sadar.
PENGALAMAN KOMUNIKASI PEMULUNG TENTANG PEMELIHARAAN KESEHATAN 225

Pemulung sadar akan bergaya hidup lebih sehat kesehatan diri dan kebersihan lingkngan oleh
daripada pemulung tidak sadar. pemulung sadar. Seperti menjaga kebersihan
Fenomenologi menggambarkan tentang rumah mereka, mandi dua kali sehari, menjaga
makna yang berasal dari pengalaman hidup kebersihan pakaian, dan juga kebersihan
individu tentang konsep atau fenomena makanan yang mereka makan. Tindakan
serta berdasarkan pada pengalaman sadar menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga
seseorang. Prinsip analisis fenomenologis kesehatan memiliki berdampak terjaganya
berkenaan tentang bagaimana keseharian, kesehatan pemulung sadar, pemulung sadar
dunia intersubjektif terbentuk, dan bertujuan jarang terkena penyakit. Ketahanan tubuh dari
untuk mengetahui bagaimana individu dapat pemulung sadar lebih baik dari pemulung tidak
menginterpretasi tindakan sosial mereka sadar.
sebagai sesuatu yang bermakna dan untuk Pemulung sadar akan mencari berbagai
merekonstruksi kembali turunan makna sumber informasi untuk menjaga kesehatan
tindakan bermakna. mereka. Sumber informasi mengenai kesehatan
Pemulung menggunakan pengalaman memang minim sekali di TPA Bantar Gebang.
mereka sehari-hari dalam menajga kesehatan Tetapi tidak menjadikan pemulung sadar
mereka. Pengalaman mereka ini didapatkan ini tidak menjaga ksehatan mereka. Justru
dalam aktivitas mereka sehari-hari. Dalam pemulung sadar mencari berbagai informasi
menjaga kesehatan diri dan lingkungan mengenai kesehatan. Dampak lain yang
pemulung menggunakan pengalaman sadar dirasakan selain sehat adalah pemulung sadar
mereka. Pengalaman ini tidak hanya berasal bisa lebih berkonstrasi untuk bekerja karena
dari diri mereka sendiri, tetapi juga berasal kesehatan mereka tidak terganggu. Mereka
dari pengalaman orang lain, yang didapatkan cendrung lebih merasa semangat apabila
dari berkomunikasi dengan orang lain dalam mereka tidak sakit ketika bekerja. Pemulung
kehidupan sehari-hari mereka yang kemudian sadar kesehatan cenderung memiliki waktu
diberi makna. Pengalaman dalam menjaga yang lebih lama dalam bekerja di Bulog.
kesehatan diri dan lingkungan tentu berbeda Dampak dari menjaga kesehatan biasa
antar pemulung yang satu dengan pemulung apabila pemulung sakit mereka akan lebih cepat
lainnya. Hal itu berdasarkan pada latar belakang sembuh. Karena pemulung sadar biasanya akan
pemulung apakah pemulung pernah mengalami segera berobat ke dokter apabila mereka merasa
sakit atau tidak. Penelitian ini menemukan dua sakit. Selain berobat ke dokter pemulung sadar
kategori pemulung dalam menjaga kesehatan akan Tidak semua pemulung tidak sadar memiliki
diri dan lingkungan mereka yaitu pemulung pengalaman dalam menjaga kebersihan diri dan
sadar akan kesehatan diri dan lingkungan lingkungan. Biasanya pemulung tidak sadar
dan pemulung tidak sadar kesehatan diri dan kurang memiliki pengalaman dalam menjaga
lingkungan. kesehatan diri. Namun, ada juga pemulung tidak
Pemulung sadar kesehatan diri dan sadar sebenarnya memiliki pengalaman yang
lingkungan akan lebih memilih memakan buruk tentang kesehatan.
makanan yang mereka bawa dari rumah Pemulung tidak sadar kesehatan akan
daripada yang di jual di Bulog. Pemulung sadar menjaga kesehatan bukan benar- benar tidak
menyadari bahwa makanan yang ada di Bulog sadar biasanya mereka cendrung memilih
tidak sehat karena sudah banyak terkontaminasi untuk lebih tidak perduli. Alasan mereka tidak
lalat pembawa penyakit. Pengalaman menjaga menjaga kesehatan dan kebersihan adalah
kesehatan tidak hanya diperuntukan bagi diri karena mereka tidak ingin repot, mereka
pemulung itu sadar tetapi juga ditujukan untuk cendrung hanya melakukan kebersihan diri
keluarga pemulung. Biasanya pemulung sadar yang standar seperti mencuci tangan sebelum
akan menjaga kese-hatan keluarga mereka, dan sesudah makan. Pemulung tidak sadar
seperti mereka juga menjaga kesehatan diri ini tidak akan memperdulikan kebersihan
mereka. Biasanya pemulung-pemulung sadar makanan yang mereka makan.
ini akan membagai pengalaman mereka kepada Gaya hidup pemulung tidak sadar ini akan
sesama pemulung dalam menjaga kesehatan cendrung lebih jorok. Meskipun ketika bekerja
mereka. mereka tetap menggunakan alat-alat standar
Berbagai cara dilakukan untuk menjaga yang biasa digunakan seperti masker muka,
226 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 4, No. 2, Desember 2016, hlm 119 - 228

Gambar 2 Pemulung Komunikasi Pemulung Tidak Sadar Kesehatan


sarung tangan, topi, dan sepatu boats. Kesadaran kesehatan mereka. Karena biasanya kesadaran
akan menjaga kesehatan diri dan kebersihan akan menjaga kesehatan ini akan timbul jika
lingkungan akan timbul apabila mereka memiliki pemulung memiliki pengalaman negatif akan
pengalaman kurang mengenakan dari salah satu kesehatan. Kurangnya perhatian pemerintah
teman atau keluarga mereka yang sudah terkena juga menjadi penyebab sulitnya pemulung
suatu penyakit. Bahkan pemulung sudah terkena tidak sadar untuk menjaga kesehatan diri dan
penyakit secara langsung akibat dari kurang lingkungan. Kurangnya fasilitas kesehatan yang
perhatiannya merekaterhadap kesehatan diri ada di sekitar TPA Bantar Gebang menjadi
pemulung itu sendiri. Berdasarkan pada hasil penyebab kurangnya kesadaran dalam menjaga
pengamatan pada penelitian maka pemulung kesehatan diri bagi pemulung.
tidak sadar dapat digambarkan sebagai berikut: Terpaan media juga menjadi salah satu
Pemulung tidak sadar akan secara sukarela alasan pemulung tidak sadar menjadi sadar
merubah pola hidup mereka menjadi lebih akan menjaga kesehatan. Pemulung sadar dan
sehat dan menyadari akan pentingnya menjaga tidak sadar memanfaatkan media televisi untuk
kesehatan. Tetapi, ada juga pemulung yang tidak mendapatkan informasi mengenai kesehatan
sadar kemudian tidak benar-benar sadar untuk diri dan lingkungan.Terdapat daya Tarik ter-
menjaga kesehatan mereka. Pemulung tidak sendiri yang digunakan oleh pemulung dalam
sadar akan kesehatan diri dan lingkungan akan menggunakan media televisi untuk mendapatkan
berujung pada kematian. informasi. Televisi dianggap oleh pemulung
Kematian akan mengajarkan pemulung sebagai sumber informasi yang kredibel
sadar dan tidak sadar untuk lebih menjaga untuk mendapatkan informasi. Kredibilitas
PENGALAMAN KOMUNIKASI PEMULUNG TENTANG PEMELIHARAAN KESEHATAN 227

Gambar 3. Bagan Pemeliharaan Kesehatan Diri dan Lingkungan Pemulung


merupakan suatu image atau gambaran audiens sebagai informan yang dapat dipercaya untuk
mengenai kepribadian komunikator. Seorang mendapatkan informasi mengenai kesehatan
pendengar akan mendengarkan komunikator diri dan kebersihan lingkungan. Biasanya
yang dia nilai memiliki kredibilitas yang pemulung saling bertukar informasi dari mulut
tinggi. (Liliweri, 2009: 97). Televisi dianggap ke mulut. Pertukaran informasi antar pemulung
sebagai sumber terpercaya dalam memberikan karena biasanya pemulung sudah mendapatkan
informasi mengenai kesehatan. Televisi dianggap pengalaman dalam menjaga kesehatan diri
sebagai komunikator yang memiliki sumber dan kebersihan lingkungan. Berdasarkan pada
terpercaya untuk mendapatkan informasi. Trust hasil pengamatan penelitian di lapangan maka
worthiness hal dapat dipercayai merupakan didapatkan gambar sebagai berikut:
penilaian komunikan terhadap komunikator.
Artinya audiens lebih mudah menerima pesan SIMPULAN
dari komunikator yang dipercayai (Liliweri,
2009: 93). Televisi dianggap memiliki dimensi Pemulung sadar kesehatan diri dan
kredibilitas trustworthiness karena pemulung lingkungan akan lebih memperhatikan kesehatan
menggap televisi sebagai media yang dapat mereka, jika sakit mereka akan segera mengobati
dipercayai untuk mendapatkan informasi penyakitnya seperti dengan meminum obat,
mengenai kesehatan. berobat ke dokter, dan juga mencari informasi
Media massa memberikan penyerahan kesehatan ke berbagai sumber.
kepada pemulung untuk menjaga kesehatan diri Pemulung yang tidak sadar akan kesehatan
mereka. Melalui informasi yang disampaikan biasanya akan lebih merasa tidak perduli dengan
oleh media masssa pemulung bisa menyerap kesehatan mereka, karena biasanya mereka
lebih cepat. Televisi dianggap sebagai media yang hanya berpikir untuk mencari uang sebagai
menyampaikan informasi secara memuaskan kebutuhan hidup mereka. Tetapi, pemulung
karena dililhat dan didengar langsung oleh tidak sadar, bisa menjadi sadar ketika suatu
pemulung. Televisi dianggap sebagai media penyakit sudah bersarang di tubuh pemulung.
edukasi kesehatan kepada pemulung. Selain Selain itu pemulung bisa menjadi sadar
murah mereka menangkap informasi secara kesehatan ketika pemulung melihat pemulung
langsung dengan mendengar dan melihat. lain menjadi sakit, dan bisa mengakibatkan
Pemulung juga menggap sesama pemulung kematian sehingga timbul kesadaran untuk
228 Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 4, No. 2, Desember 2016, hlm 119 - 228

menjaga kesehatan diri dan lingkungan di TPA Basrowi & Sukidin. (2002). Metode penelitian
Bantar Gebang, dan (3) Informasi kesehatan kualitatif: perpektif mikro. Surabaya:
diri dan lingkungan pemulung di TPA Bantar Insan Cendikia.
Gebang bisa di dapatkan dari berbagai sumber Chandra, B. (2009). Ilmu kodekteran
yaitu dari sesama pemulung, teman, televisi, pencegahan & komunitas. Diakses dari
radio, dan koran. https://books.google.co.id/s?id=JhAVnA
Pemerintah seharusnya dapat lebih Cww5UC&printsec=frontcover#v=onep
memperhatikan kebersihan daerah sekitaran age&q&f=false
pembuangan akhir di TPA Bantar Gebang,
Firmansyah, W. (2015). Asal muasal TPA
seperti menyediakan pemberitahuan melalui
bantar gebang. Diakses dari http://metro.
spanduk atau baligho sehingga pemulung jadi
sindonews.com/read/955291/31/asal-
mengerti tentang kesehatan agar pemulung muasal-tpa-bantar-gebang-1422125286
tidak terkena penyakit yang bisa ditimbulkan
dari penyebaran sampah di daerah tempat Hafiar, H. (2012). Cacat dan prestasi
mereka bekerja. Pemerintah juga seharusnya melalui pengalaman komunikasi atlet
menyediakan MCK umum yang layak dan penyandang cacat (studi fenomenologi
bersih sehingga pemulung bisa lebih sehat dan mengenai konstruksi makna kecacatan
layak dalam menjaga kebersihan agar pemulung dan status sebagai atlet berprestasi
bisa hidup lebih sehat dan tidak terkena berbagai melalui pengalaman komunikasi
atlet penyandang cacat berprestasi di
penyakit.
Bandung. Bandung: UNPAD.
DAFTAR PUSTAKA Moleong, L. J. (2010). Metodologi penelitian
kualitatif. Bandung: Remaja Rosda karya.
Alo, L. (2002). Makna budaya dalam komunikasi Mulyana, D. (2006). Metodologi penelitian
antarbudaya. Yogyakarta: Lkis Pelangi
Aksara. kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Arifin, M. (2014). Pengertian kesehatan __________. (2009). Ilmu komunikasi suatu
lingkungan. Diakses dari http:// pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
helpingpeopleideas.com/publichealth/ Ponty, M. M. (2004). The world of perception.
kesehatan-lingkungan/ Routledge

Anda mungkin juga menyukai