DESAIN PENAMPANG
Dari hasil analisis SAP diperoleh nilai gaya aksial tarik maksimum sebesar 2888.73 kg. Nilai ini
lebih kecil dari kedua nilai (λ. ϕ . T ′ ). Jadi penampang balok induk dengan dimensi 180 mm x
180 mm mampu menahan beban aksial tarik.
+ ∗ ≤1
′
dimana:
ftu adalah tegangan tarik akibat gaya aksial tarik
fbu adalah tegangan tarik akibat lentur
ftn’ adalah tegangan tarik izin
fbn* adalah tegangan lentur izin yang dihitung dengan persamaan Fb.CM.Ct.CF.Ci.Cr.Cfu
Nilai ftu dapat diketahui dari analisis SAP dengan memperhitungkan luas bersih dan luas kotor.
Dari hasil SAP diketahui beban aksial tarik maksimum sebesar 2888.73 kg atau 28887.3 N. Nilai
ftu untuk penampang kotor adalah:
T 28887.3 N
f = = = 0.892 MPa
A 32400 mm
Dari kedua nilai ftu yang terbesar adalah 1.189 MPa. Nilai ini digunakan dalam perhitungan.
Selanjutnya nilai fbu dihitung dari momen maksimum yang diterima struktur (Mu) dibagi dengan
modulus penampang pada sumbu lentur (S). Nilai Mu diketahui dari analisis SAP sebesar 1470.23
kg-m atau 14702300 N-mm. Nilai fbu adalah:
M 14702300 N
f = = = 15.126 MPa
S 1
(180 mm)(180mm)
6
Dengan demikian balok induk dengan dimensi 180 mm x 180 mm mampu memikul beban
kombinasi aksial tarik dan lentur.
∗∗ ≤1
dimana:
f ∗∗ = F . C . C . C . C . C . C = (35 MPa)(1)(1)(1)(1.15)(1)(1) = 40.25 MPa
Nilai fbu dan ftu sudah dihitung pada perhitungan sebelumnya. Persyaratan dicek sebagai berikut:
15.126 MPa − 1.189 MPa
= 0.346 < 1
40.25 MPa
Dengan demikian balok induk dengan dimensi 180 mm x 180 mm mampu memikul beban lentur
minus tarik.
Dari hasil desain panjang bentang maksimum balok adalah 3 meter. Besarnya lendutan
maksimum adalah:
L 3000 mm
Δ = = = 8.33 mm
360 360
L 3000 mm
Δ = = = 12.5 mm
240 240
Lendutan yang terjadi diperhitungkan berdasarkan beban hidup (LL) dan beban mati (DL).
Besarnya lendutan yang terjadi pada struktur dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut:
5 w L 5 w L
∆ = dan ∆ =
384 E ′I 384 E ′I
dimana:
w = q
w = q
1
I= . b. d
12
E ′ = E .C .C .C
Dari hasil perhitungan beban diketahui besarnya LL =250 kg/m2 dan DL = 50 kg/m2. Panjang
pengaruh untuk balok induk adalah 3 meter. Berikut adalah perhitungan untuk lendutan.
w = q = 3 m × 150 kg/m = 750 kg/m = 7.5 N/mm
w = q = 3 m × 50 kg/m = 150 kg/m = 1.5 N/mm
1
I= . (180mm)(180 mm) = 87480000 mm
12
E ′ = (15000)(1)(1)(1) = 15000 MPa
5 (7.5 N/m)(3000 mm)
∆ = = 6.03 mm
384 (15000MPa)(87480000 mm )
+ ∗ ≤1
′
dimana:
ftu adalah tegangan tarik akibat gaya aksial tarik
fbu adalah tegangan tarik akibat lentur
ftn’ adalah tegangan tarik izin
fbn* adalah tegangan lentur izin yang dihitung dengan persamaan Fb.CM.Ct.CF.Ci.Cr.Cfu
Nilai ftu dapat diketahui dari analisis SAP dengan memperhitungkan luas bersih dan luas kotor.
Dari hasil SAP diketahui beban aksial tarik maksimum sebesar 201.86 kg atau 2018.6 N. Nilai ftu
untuk penampang kotor adalah:
T 174.04 N
f = = = 0.121 MPa
A 14400 mm
Dari kedua nilai ftu yang terbesar adalah 0.161 MPa. Nilai ini digunakan dalam perhitungan.
Selanjutnya nilai fbu dihitung dari momen maksimum yang diterima struktur (Mu) dibagi dengan
modulus penampang pada sumbu lentur (S). Nilai Mu diketahui dari analisis SAP sebesar 220.81
kg-m atau 2208100 N-mm. Nilai fbu adalah:
M 2208100 N
f = = = 7.667 MPa
S 1
(120 mm)(120mm)
6
Dengan demikian balok anak dengan dimensi 120 mm x 120 mm mampu memikul beban
kombinasi aksial tarik dan lentur.
∗∗ ≤1
dimana:
f ∗∗ = F . C . C . C . C . C . C = (35 MPa)(1)(1)(1)(1.15)(1)(1) = 40.25 MPa
Nilai fbu dan ftu sudah dihitung pada perhitungan sebelumnya. Persyaratan dicek sebagai berikut:
7.667 MPa − 0.161 MPa
= 0.186 < 1
40.25 MPa
Dengan demikian balok anak dengan dimensi 120 mm x 120 mm mampu memikul beban lentur
minus tarik.
dimana:
w = q
w = q
1
I= . b. d
12
E ′ = E .C .C .C
Dari hasil perhitungan beban diketahui besarnya LL =250 kg/m2 dan DL = 50 kg/m2. Panjang
pengaruh untuk balok induk adalah 3 meter. Berikut adalah perhitungan untuk lendutan.
w = q = 0.5 m × 250 kg/m = 125 kg/m = 1.25 N/mm
w = q = 0.5 m × 50 kg/m = 25 kg/m = 0.25 N/mm
1
I= . (120mm)(120 mm) = 17280000 mm
12
E ′ = (15000)(1)(1)(1) = 15000 MPa
Untuk preliminary design, dipilih dimesi dan mutu kolom sebagai berikut :
1. Profil (b x d) : 20 x 20 cm
2. Ag : 400 cm2
3. Mutu kayu adalah E16, sehingga didapat nilai-nilai kekuatan kayu :
- Fb = 35 Mpa
- Ft = 33 Mpa
- Fc’ = 33 Mpa
- Ew = 15.000 Mpa
Kapasitas kolom akan dicek terhadap beban aksial dan lentur yang telah dianalisis dengan software
SAP. Resume nilai-nilai beban yangbekerja pada kolom ialah sebagai berikut :
Pu = 75825 N
Mu = 11166954 Nmm
Mencari nilai CP
Ew’ = E x CM x Ct x Ci
= 15000 (1) (1) (1)
= 15000 MPa
σE
KVE = Ew '
,
= = 0,3366
E’ min n = 1,03 Ew’ (1-1,645(KVE))
= 1,03 (15000) (1-1,645(0,3366))
= 6894,04 MPa
F*cn = Fcn (CM) (Ct) (CF) (Ci)
= 33 (1) (1) (1) (1) (1)
= 33 MPa
0,822. ′
=
, . ,
= = 14,17 Mpa
1+ 1+
= . ∗ − ∗ − ∗
2 2
Cp = 0,302
P’ = Fcn x A x CM x Ct x CF x CP x Ci
= 33 x 40000 x 1 x 1 x 1 x 1 x 0,302 x 1
= 398.220,5 N
Øc
Pu ≤ λ Pn
75825 N ≤ 0,8 x 0,9 x 398.220,5 N
75825 N ≤ 286.718,8 N (ok!)
Dengan demikian penampang kuat menahan gaya yang bekerja.
+ /
≤1
, ,
+ ≤1
, , / , ,
0,3 ≤1 (ok!)
Dengan demikian penampang kuat menahan gaya yang bekerja.
5.5 DIMENSI KUDA-KUDA
5.5.1 Kuda-Kuda Miring
Cek terhadap Gaya Aksial Tarik
Dalam pemeriksaan kapasitas terhadap tarik penampang, dengan membandingkan tegangan-
tegangan kerja akibat berbagai kombinasi, kemudian diambil tegangan maksimum. Jika telah
memenuhi syarat kekuatan maka profil tersebut juga menahan beban yang diberikan di bagian
bentang lain.
Elemen ukuran 12 x 12 cm
1. Profil : 120 mm x 120 mm
2. Ag : 120 x 120 = 14400 mm2
3. Gaya Ultimate (Tu) : 7464.21 N
Tu ≤
Øt Tn
= 0,8 x 33 x x 12177.5 x 1 x 1 x 1 x 1
= 257188.8 N
Dari hasil perhitungan kapasitas rencana tarik diperoleh
Øt
Tn = 257188.8 > Tu = 7464.21
Sehingga penampang kuat menahan gaya yang bekerja.
Pu ≤
Øc Pn
⎡1 + Fce 1+
Fce Fce ⎤
Cp = Kf × ⎢⎢ Fc ∗ − Fc ∗ ∗
− Fc ⎥⎥
⎢ 2c 2c c ⎥
⎣ ⎦
c = 0.9
Kf = 0.75
le = (3) − 1.75 = 3.473 m = 347.3 cm
d = 12 cm
le/d = 28.9425 < 50, OK!
= .
Fc’ = Fcn x CM x Cf x Ct x Ci x Cp
Fc’ = 4.95 MPa
Pn = Fc’ x Ag x 100
= 4.95 x 14400 x 100
= 71280.483 MPa
Øc
λ Pn = 0.8 x 0,9 x 71280.483 = 51321.9477 N ≥ Pu = 7738.02 N
Sehingga penampang kuat menahan gaya yang bekerja.
Cek terhadap Kombinasi Tarik dan Momen
Cek Tarik untuk penampang bersih
T = 7464.21 N
An = 12177.5 mm2
Ftu = 0.613 MPa
Cek Tarik untuk penampang kotor
T = 7464.21 N
Ag = 14400 mm2
Ftu = 0.5813 MPa
Ftu Max = 0.591265 MPa
Cek Lentur
Mu = 8856.870 Nm
B = 12 cm
D = 12 cm
Sx = 0.000288 m3
Fbu = M/Sx = 30753023.2 N/m2 = 30.753 MPa
Cek Lentur ditambah Tarik
Ftu/Ftn’ + Fbu/Fbn* ≤ 1
0.613/33 + 30.753/36.75 = 0.8554 ≤ 1, OK!
Cek Lentur Minus Tarik
Fbu-Ftu/Fbn** ≤ 1
Fbn** = Fb x CM x Cf x Ct x Ci x Cr, dengan Cr = 1.05
Fbn** = 35 x 1 x 1 x 1 x 1 x 1.05
Fbn** = 36.75 MPa
Fbu-Ftu/Fbn** = 0.8227 ≤ 1, OK!!
5.5.2 Kuda-kuda Lurus
Cek terhadap Gaya Aksial Tarik
Dalam pemeriksaan kapasitas terhadap tarik penampang, dengan membandingkan tegangan-
tegangan kerja akibat berbagai kombinasi, kemudian diambil tegangan maksimum. Jika telah
memenuhi syarat kekuatan maka profil tersebut juga menahan beban yang diberikan di bagian
bentang lain.
Elemen ukuran 12 x 12 cm
1. Profil : 120 mm x 120 mm
2. Ag : 120 x 120 = 14400 mm2
3. Gaya Ultimate (Tu) : 189.14 Kg
4. Gaya Geser Ultimate (Vu) : 457.9 Kg
Perhitungan Kapasitas Nominal Penampang
Kekuatan terhadap tarik
Tu ≤
Øt Tn