Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Jajanan pasar Indonesia yang ada di tanah air kita merupakan ciri khas budaya
beraneka ragam Jajanan Pasar merupakan kue tradisional beserta modifikasinya, baik
berupa kue kering maupun kue basah. Sesuai dengan namanya, awalnya jajanan pasar
kue modern. Jajanan pasar memiliki bentuk, cita rasa, tekstur dan penampilan yang
lebih menambah selera. Konsumen jajanan pasar dapat dikatakan tidak ada akhirnya.
restoran, katering, toko kue, hingga hotel berbintang selalu menyediakan jajanan
pasar sebagai pelengkap menu hidangan, kegiatan Hari Raya, selamatan, pernikahan,
hingga upacara adat selalu tidak lepas dari kehadiran jajanan pasar.
kering sudah tidak asing dalam menggunakan bahan baku tepung beras . Tepung
beras yaitu tepung yang terbuat dari beras yang digiling atau ditumbuk sampai halus.
Di pasaran tersedia dua macam tepung beras, yaitu tepung beras yang segar karena
baru ditumbuk dan lembap karena masih terdapat kandungan airnya, serta tepung
Dapat kita ketahui bahwa tepung dapat terbuat dari biji- bijian maupun buah.
dan buah- buahan menjadi tepung, campuran bahan makanan, dan sebagai pewarna
1
2
memanfaatkan umbi-umbian tidak hanya sebagai umbi yang hanya dapat dimasak
dan dimakan secara langsung, tetapi juga dapat di olah menjadi bahan makanan
lainnya. Salah satu dari jenis umbi-umbian yang tumbuh dengan baik di Indonesia
tersebut adalah tanaman umbi ganyong. Ganyong termasuk ke dalam tanaman yang
tumbuh dalam jangka waktu dua musim atau sampai beberapa tahun. Hanya saja
setelah masa aktifnya, tanaman ini akan mengalami masa istirahat, ditandai dengan
daunnya yang mengering, kemudian tanamannya hilang sama sekali dari permukaan
tanah (tidak tumbuh). Tanaman umbi ganyong memang tidak sepopuler jika
dibandingkan dengan ubi kayu atau ubi jalar, yang selama ini pemanfaatannya juga
hanya sebatas direbus atau digoreng. Proses pengolahan umbi ganyong yang sudah
(2012:69) berdasarkan sifat umbi ganyong yang mengandung serat tinggi, maka
banyak digunakan.
Maka dengan melihat hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang organoleptik pada uji kesukaan yaitu pembuatan kue nagasari yang pada
menggunakan tepung ganyong. Penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “UJI
TEPUNG GANYONG”.
3
senyawa obat yang bermanfaat untuk obat panas dalam dan radang saluran (Sekar,
2011:23). Dari latar belakang di atas penelitian ini akan menggunakan pembuatan kue
tradisional kue nagasari berbahan dasar tepung beras dengan proporsi 100% yang
akan dibandingkan dengan kue nagasari yang dibuat dengan tepung beras proporsi
50% dan tepung ganyong dengan proporsi 50% sebagai formulasi pembuatan kue
Kualitas organoleptik kue nagasari yang dilihat dari uji perbedaan dan uji
organoleptik yang dilihat dari bentuk atau penampakan kue nagasari, tekstur,
ganyong dan tepung beras dalam pembuatan kue nagasari yang dihasilkan. Agar
penelitian ini lebih fokus, maka penelitian ini dibatasi pada hasil akhir kue nagasari
yang dibuat dan dilakukannya uji pembedaan dengan analisa yang ditentukan dari
hasil uji organoleptik yang telah diuji kepada orang yang ahli, terlatih, dan tidak
terlatih. Dengan hasil dari analisa tersebut diharapkan tepung ganyong dapat diterima
yaitu:
2. Berdasarkan hasil penelitian ini, para pembaca dapat mengolah produk kue
ganyong.
yaitu:
tepung ganyong.
ganyong.
3. Sebagai bahan pustaka dan studi serta dapat menjadi titik awal dari
penelitian-penelitian lanjutan.
6
Indonesia (2011).
Bab I: Pendahuluan, Bab ini menjelaskan hal – hal yang berhubungan dengan
latar belakang masalah, masalah isu pokok, formulasi masalah, ruang lingkup, tujuan
Bab II: Landasan Teori, Pada bab ini akan membahas tentang pengenalan
dasar pada tepung ganyong dan tepung beras pada umumnya, teori dasar pembuatan
Bab IV: Hasil dan Bahasan, hasil dan bahasan penelitian berupa paired sample
t-test dan analisis deskriptif frekuensi dan mean yang dihubungkan dengan setiap
variable penelitian.
7
Bab V: Simpulan dan Saran, berisi hasil penelitian yang dapat menjawab
masalah penelitian yang disampaikan dalam Bab I. Saran berisi implikasi hasil
penelitan dan usulan untuk penelitian selanjutnya, serta saran bagi pengguna yang