Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DECOMPENSATIO CORDIS
OLEH
NAMA : JASMAYUDIN
NPM : 0911405050
LAPORAN PENDAHULUAN
DECOMPENSATIO CORDIS
I. Definisi
Adalah suatu keadaan patotisiologi berupa kelainan fungsi jantung
sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan tubuh.
Keadaan ini beban bagi antrium kiri untuk mengisi ventrikel kiri pada
waktu diastulik dengan akibat terjadinya kenaikan tekanan rata – rata
normal 10-12 mmHg diantrium kiri yang menyebabkan hambatan pada
aliran masuknya darah dari vena pulmonaris. Jika keadaan ini terus
berlanjut sampai > 25 mmHg, maka akan terjadi bendungan di paru – paru
dengan akibat terjadi edema paru. Jika beban pada vertical kiri terus
bertambah akan merangsang ventrikel kanan untuk melakukan kompensasi
dengan mengalami hipertropi dan dilatasi sampai batas kemampuannya.
Jika beban tersebut tetap tinggi pada suatu saat tidak teratasi lagi oleh
ventrikel kanan maka terjadilah gagal jantung kanan, sehingga akhirnya
terjadi gagal jantung kiri dan kanan.
Gagal Jantung Kanan
Terjadi karena gangguan pada daya pompa vertikel kanan sehingga isi
sekuncup ventrikel kanan menurun tanpa didahului adanya gagal jantung
kiri. Dengan menurnnya isi sekuncup ventrikel, telanan dan volume akhir
diastolik kanan akan meningkat dan keadaan ini menjadi beban bagi
antrium kanan dalam kinerja mengisi ventrikel kanan pada waktu diastolic,
akibatnya kenaikan tekanan antrium kanan, sehingga terjadi hambatan
pada aliran masuk darah dari vena kavasuperior ke jantung.
Hal ini akan mengakibatkan kenaikan tekanan dan adanya bendungan pada
vena – vena sistemik terutama vena jugularis dan hepar dan keadaan ini
terus berlanjut maka akan terjadi bendungan sistemik yang berlebihan
seperti edema pada ekstermitas bawah.
II. ETIOLOGI
Dari seluruh penyebab diduga ynag paling mungkin terjadi adalah pada
setiap kondisi tersebut mengakibatkan gangguan pada pengahantaran
kalsium di dalam saskomer, atau di dalam sistesis atau fungsi protein
kontraktil (Price, Sylvia .A 1995).
Meliputi :
1. Kerusakan langsug pada jantung (berkurang kemampuan
kontraksi) Imfarmiocardiaks, Myocardial fibrisis, Aneurisme
Ventrikular).
2. Ventrikel overload terlalu banyak dan ventrikel.
Overload tekanan (kebanyakan pengisian akhir : stenosis
aorta, atau arteri pulminal, hipertensi pulmonary)
Keterbatasan pengisian sistolik ventrikuler
Perikarditis kontriktif atau cardyomyopati, aritmia,
kecepatan yang tinggi, tamponade mitra, stenosis.
Ventrikuler overload (kebanyakan preload) regurgitasi dari
aorta, defek sektum ventrikel.
IV. TANDA DAN GEJALA
Dampak dari cardiac aouput dan kongesti yang terjadi system vena atau
pulmonal a.l.
1. Lelah
2. Angina
3. Cemas
4. Oliguri
5. Kulit dingin dan pucat
V. KOMPLIKASI
1. Edema paru
2. Venous emboli
3. Infark paru
4. Syok kardiogenik
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Darah, Hb, Hematokrit, Ureum, Kreatinum, Na, K, SGOT, SGPT,
LDH, Billirubin, Albumin, Glukosa, Gas darah, dan Enzim
jantung.
2. Radiologi : Foto Thorax, CTR
3. EKG : Perubahan EKG
4. Pengobatan / Terapi
PENGKAJIAN
I. PENGKAJIAN PRIMER
1. Airway
Jalan nafas adanya sumbatan,kelumpuhan otot pernafasan,
penumpukan secret,respon menelan dan batuk
2. Breathing
Irama pernafasan,ronchi,weazzing ,stridore,RR,reraksi dinding
dada
3. Circulation
TD, nadi CRT, akral, edema
5. Disability
GCS,pupil,reflek cahaya,kesadaran
2. Sirkulasi
Gejala memiliki riwayat demam ramtik, hipertensi kongential,
kerusakan artikel septal, trauma dada, riwayat murmur jantung dan
papiatsi anemia, riwayat syok hipovolema.edema
Tanda, getaran sistolik pada Apek, bunyi jantung S1 keras,
pembukaan yang keras, takikardi irama tidak teratur, febrilasi
oarterial.
3. Integritas Ego
Tanda, menunjukkan kegelisahan, kecemasan, pucat, berkeringat,
gemetar, takut akan kematian, keinginan, mengakhiri hidup,
merasa tidak berguna, lepribadian neuretik.
4. Makanan / Cairan
Gejala, mengeluh terjadi perubahan berat badan, sering
menggunakan diuretic.
5. Neurosensoris
Tingkat kesadaran, GCS.
Gejala, mengeluh kesemutan, pusing.
Tanda, kelemahan
6. Pernapasan
Gejala, mengeluh sesak, batuk, menetap atau nocturnal.
Tanda, takipneu, bunyi napas krekles , mengi, sputum berwarna
bercak darah, gelisah.
7. Keamanan
Gejala, proses infeksi / sepsisi, riwayat operasi
Tanda, kelemahan tubuh.
8. Penyuluhan / Pembelanjaran
Gejala, menanyakan tentang keadaan penyakitnya.
Tanda, menunjukkan kurang informasi.
KEMUNGKINAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
9. Kolaborasi 9.Meningkatkan O2
memberikan O2 Untuk kebutuhan
, Berikat miokar, mempengaruhi
Deuretik, reakasi Na dan Air
vasidilator untuk meningkatkan
curah jantung.
Arif Masyur 2002 Kapita Selekta Edisi 3 Media Esculapius Fakultas Kedokteran
UI Jakarta
Judith M. Willson 2007 Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 7 EGC Jakarta