Anda di halaman 1dari 2

COLOMADU – Badan Ekonomi Kreatif sedang gencar-gencarnya mempromosikan dan memasarkan

produk-produk kreatif dalam negeri. Banyak kerajinan dan karya-karya kreatif dipertunjukkan kepada
khalayak agar semua orang mengetahui bahwa banyak produk kreatif dalam negeri yang memiliki daya
saing dan hasil yang bagus. Disini, Fabriek Fikr 2 merupakan salah satu wadah untuk berekspresi dan
mempertunjukkanpagelaran seni budaya lokal.

Dilaksanakan di Pabrik Gula Colomadu, yang merupakan bangunan tua dan pabrik tidak aktif
peninggalan Mangkunegaran, disulap menjadi galeri pribadi. Pagelaran Fabriek Fikr edisi kedua ini
merupakan gagasan dari maestro seni Sardoni W Kusumo, dimana tahun ini mengedepankan proses
seniman menciptakan sebuah karya. Pertunjukan dan karya yang ditampilkan dalam acara ini yaitu
painting performance dan seni kuliner Bakar Batu dari Papua.

“Tahun ini banyak performing arts dan tariannya mas, kemudian pameran dan galeri seni di dalam
gedung pabrik gula.”, imbuh salah seorang seniman yang tidak mau disebut identitasnya.
Di dalam pabrik gula berbagai sudut disulap menjadi galeri yang memamerkan karya-karya dari seniman
tanah air. Berbagai tata cahaya dipasang dan diatur sedemikian rupa agar dapat menampilkan karya-
karya dalam gelapnya malam di dalam bangunan tua Pabrik Gula Colomadu. Selain itu terdapat tenda
kemah yang merupakan tenda dari salah satu seniman bernama Tony Bruee. Beliau telah berkemah
selama 10 hari sebelum acara dimulai.

Acara ini telah berlangsung pada hari Sabtu 19 November lalu yang diakhiri pada hari Minggu 20
November pukul 22.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai