Anda di halaman 1dari 9

BAB 2

PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

2.1 Gambaran Umum Ruangan


2.1.1 Gambaran Umum
Meningkatkan pelayanan keperawatan yang bermutu profesional, aman,
nyaman terjangkau dan tertib administrasi merupakan suatu harapan dari ruangan
penyakit dalam wanita, memberikan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara
profesional karena pasien memiliki kebutuhan bio, psiko, sosio, kultural yang harus
terpenuhi.

Umumnya pasien pada ruangan penyakit dalam merupakan lanjut usia dan
pemberian asuhan keperawatan dilaksanakan tanpa membedakan status sosial,
ekonomi, agama, suku maupun kedudukan seseorang didalam masyarakat.
Ruangan penyakit dalam juga bersama-sama menciptakan hubungan kerjasama
yang baik antara masing-masing tenaga keperawatan.

Ruangan perawatan mempunyai 70 buah tempat tidur, dimana ruang


penyakit dalam memiliki jumlah tempat tidur 50 buah, ruang anak 10 tempat tidur,
10 tempat tidur di ruang isolasi, ruang jaga perawat berada didekat pintu masuk,
terdapat ruangan kepala ruangan, ruangan administrasi, dapur, ruangan makan.

2.1.2 Denah Lokasi dan Ruangan

Lokasi penerapan proses managerial keperawatan yang digunakan dalam


kegiatan pembelajaran manajemen keperawatan mahasiswa STIK Muhammadiyah
Pontianak (Prodi SI Keperawatan Tahap Ners) di Ruang Keperawatan Rawat
Penyakit Dalam RSUD Sultan Syarif Muhammad Alkadrie dengan uraian sebagai
berikut :

2.1.2.1 Timur : Ruang Isolasi (R.H)


2.1.2.2 Barat : Ruang Perawatan Bayi (Lama)
2.1.2.3 Selatan : Ruang Penyakit dalam Pria (G)
2.1.2.4 Utara : Ruang Jamsostek (R.E)

4
5

Gambar 2.1
Denah Ruangan

Tempat Sendal
Gudang Obat

Tempat WC
WC Makan

WC WC

WC WC

WC WC

Jendela
6

2.2 Visi, Misi, Tujuan Serta Motto Ruangan Penyakit Dalam


2.2.1 Visi
Mewujudkan pelayanan Rumah Sakit yang bermutu, efisien dan terjangkau serta
tidak membedakan kelas
2.2.2 Misi
2.2.2.1 Mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi
pada pelanggan
2.2.2.2 Mewujudakn pemenuhan standar pelayanan kesehatan rumah sakit sesuai
praturan perundang undangan yang berlaku
2.2.2.3 Mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dan
integritas tinggi dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai

2.2 Struktur Organisasi Pelaksana Operasional Ruang Penyakit Dalam

Kepala Ruangan
3
Yuliah S.Kep

KETUA TIM I KETUA TIM II

Anggota Anggota

Skema 2.1
7

2.4 Gambaran SDM Ruang Penyakit Dalam Wanita (M1 / MAN)

Penyusunan jadwal dinas merupakan tanggung jawab kepala ruangan atau


pengawas, kepala ruangan harus lebih mengetahui tingkat kesibukan ruangan dan
karakteristik stafnya. Hal ini memudahkan dalam mengatur orang yang tepat untuk
setiap periode jaga dengan memenuhi beberapa prinsip diantaranya, harus ada
kesinambungan antara kebutuhan unit kerja dan kebutuhan kerja.

Setiap staf harus terlibat dalam siklus atau rotasi pagi-sore-malam, metode yang
dipakai harus sesuai dengan kuantitas dan kualitas staf dalam suatu unit kerja. Siklus
yang digunakan mengukuti metode penugasan yang dipakai, dan stiap staf harus dapat
mencatat hasil dinas, libur, dan shif.

2.5 Pengaturan Jam Kerja Mingguan Tenaga Keperawatan

Pendekatan yang digunakan untuk penyusunan jadwal dinas mingguan dapat


dilihat dari karakteristik tugas dan karakteristik staf yang ada dalam tim. Modifikasi
tugas mingguan meliputi total jam kerja / minggu adalah 40-42 jam, dengan 6-6,6 jam
/hari (/24 jam) dan 6 hari kerja /mimggu, dimana jam-jam tersebut dapat dipergunakan
untuk ronde keperawatan, penyelesaian rencana keperawatan atau kegiatan lainnya.
Dengan mengacu dengan ketentuan tersebut maka untuk jam kerja tenaga keperawatan di
RSUD Dr. Soedarso dilaksanakan menjadi 3 shif sebagai berikut:

2.5.1 Shif jaga pagi dimulai pukul 07.00-13.00 (6 jam)


2.5.2 Shif jaga sore dimulai pukul 13.00-20.00 (7 jam)
2.5.3 Shif jaga malam dimulai pukul 20.00-07.00 (11 jam)

2.6 Jumlah SDM berdasarkan tingkat pendidikan

Analisis ketenagaan diruang penyakit dalam wanita (F) yaitu jumlah tenaga
keperawatan 18 orang dan non keperawatan 2 orang, latar belakang pendidikan yaitu D3
Keperawatan, S1 Keperawatan, S1 Ners, SKM, SE, SPK dan SMA. status kepegawaian
diruang penyakit dalam wanita berdasarkan jabatan yaitu kepala ruangan, kepala tim,
perawat pelaksana, PAD dan PRT.
8

2.7 Kualifikasi SDM berdasarkan pendidikan dan pelatihan

Tabel 2.2
Kualifikasi Pendidikan dan Pelatihan

UNIT KERJA PENDIDIKAN PELATIHAN


Ruang (F) Penyakit SPK PPGD
Dalam Wanita
D3 Keperawatan ATCLS
ATLS
HEMODIALISA
GERIATRI

S1 Keperawatan ATCLS
MANAJEMEN KEPERAWATAN
GERIATRI

2.8 Daftar penyakit


Jumlah 10 penyakit terbanyak di Ruang Penyakit dalam wanita selama januari
hingga desember tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3
10 Penyakit terbanyak tahun 2014 di ruang penyakit dalam wanita

No Jenis penyakit Jumlah Klien Persentasi


1 CHF 137 17,60
2 GASTRITIS 134 17,22
3 DM 116 14,91
4 ANEMIA 99 12,72
5 HT 79 10,15
6 CRF 74 9,51
7 CKD 73 9,38
8 KEMOTRAFI 30 3,85
9 GERD 19 2,44
10 VERTIGO 17 2,18
JUMLAH 778 100%

Di ruang penyakit dalam wanita (R.F), berdasarkan data 10 kasus penyakit


terbesar yang sering terjadi selama bulan januari hingga desember 2014 yang di dapatkan
dari data ruangan menunjukan bahwa CHF merupakan kasus penyakit yang sering terjadi
dengan jumlah klien 137 orang dengan persentase 17,60 %.
9

2.9 Kebutuhan tenaga ruang penyakit dalam wanita


(Terlampir)

2.10 Inventaris alat ruang penyakit dalam wanita (M2 / MATERIAL)


(Terlampir)

2.11 BOR, BTO, ALOS dan TOI klien (M3 / MARKET)


2.11.1 Bed Occupancy Rate (BOR)

Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 23-28 maret 2015 di ruang


penyakit dalam wanita (F) RSUD Dr. Soedarso Pontianak didapatkan gambaran
kapasitas tempat tidur adalah 20 tempat tidur dengan rincian sebagai berikur :

Tabel 2.4
Data BOR 23 – 28 Maret 2015 di Ruang Penyakit Dalam Wanita (R.F)
Tanggal Jumlah Tempat Tempat Tidur Tempat Tidur
Tidur Terpakai Tidak Terpakai
23 Maret 2015 20 9 11
24 Maret 2015 20 10 10
25 Maret 2015 20 12 8
26 Maret 2015 20 12 8
27 Maret 2015 20 11 9
28 Maret 2015 20 11 9
Total Perminggu 20 65 55
Gambaran umum jumlah tempat tidur di ruang penyakit dalam wanita
RSUD Dr. Soedarso pada tanggal 23 - 28 maret 2015, dalam satu minggu/6 hari
observasi adalah:

Jumlah bed ruang F: Kapasitas 20 bed (terpakai 65 bed/minggu, tidak


terpakai 55 bed/minggu)

65 bed
6 hari
= 10,83 x 100%
20
= 54,16% ( kurang ideal)
10

2.11.2 Lenght of Stay (LOS)


Rata-rata lama perawatan (ideal 6-9 hari)
Rumus : Σ lama dirawat
Σ pasien keluar + pasien dipindahkan
435
103+8
435
111
4,35 = 4 hari (kurang ideal)

2.11.3 Bed Turn Over (BTO)


Frekuensi pemakaian TT ( ideal 40-50 kali )
Rumus : Σ pasien keluar + pasien dipindahkan
Σ TT
111
20
5,55 x 100
55,5 = 56 kali ( ideal )

2.11.4 Turn Over Interval (TOI)


Rata-rata TT tidak dipakai ( ideal TT kosong 1-3 hari )
Rumus : (Σ TT x Σ hari) – Σ hari perawatan
Σ pasien keluar + pasien dipindahkan
(20 x 31) – 487
111
620 - 487
111
133
111
1,20 = 1 hari ( ideal )

Keterangan:

Data tabel diatas dihitung dalam bulan maret 2015, pada perhitungan BOR didapatkan
hasil kurang ideal 54,16 %. Pada ALOS didapatkan hasil rata-rata seorang pasien
11

diruang F 4,35 = 4 hari ( kurang ideal ) idealnya adalah 6-9 hari. Pada BTO didapatkan
hasil ideal 56 kali, sedangkan pada perhitungan TOL didapatkan hasil ideal 1 hari.

2.12 Jenis Pelayanan


Jenis pelayanan yang ada diruang F yaitu melayani pasien umum dan BPJS yang
menangani berbagai penyakit dalam wanita. Dimana dengan tingkat keparahan minimal
dan parsial. Pelayanan keperawatan yang diberikan antara lain perawatan pasien oleh
perawat dan dokter serta pemeriksaan laboratorium dan pengobatan.

2.13 Penampilan Kinerja Pelayanan


Penampilan kinerja pelayanan di ruang F telah memberikan perawatan dengan
cukup baik untuk para pasien dalam pemberian hak-hak pasien berupa mendapatkan
perawatan, pengobatan, konsultasi kesehatan dan pemberian pendidikan kesehatan
kepada pasien dapat menjalankan perawatan secara mandiri ketika pasien pulang.
Jumlah ketersedian perawat diruangan F yang bertugas sesuai dengan jumlah
pasien yang dirawat. Diruangan kegiatan operan antar shift dilakukan sesuai MAKP dan
penyampaian operan antar Shift dilakukan dengan baik dengan Pre dan Post Confrence.
12

2.14 Analisa SWOT


Tabel 2.5
Analisa SWOT ruang penyakit dalam wanita
Strenght Weakness Oppurtunity Threatened
1. SDM Perawat terdiri 1. Rumusan Visi 1. Adanya 1. Rumah sakit
dari 18 orang, S1 (3 ruangan belum mahasiswa S1 swasta
orang), D3 (13 Orang) optimal keperawatan yang berkembang,
SPK (2 orang) 2. Perawat masih sedang praktik semakin banyak
2. Jumlah tempat tidur merangkap manajemen pilihan
pasien yang tersedia pekerjaan sebagai keperawatan masyarakat
sebanyak 20 tempat PRT / malam dan 2. Adanya untuk berobat.
tidur dan BOR hari libur kesempatan bagi 2. Semakin banyak
>54,16% 3. Ruang tunggu perawat ruangan rumah sakit yang
3. Perawat ruangan sudah pasien dan keluarga untuk menerima pasien
memiliki STR pasien belum melanjutkan BPJS,
4. Perawat ruangan sudah tersedia. pendidikan formal berpengaruh
mengikuti pelatihan 4. Tempat tidur kejenjang yang pada jumlah
5. Di ruang F sistem kerja pasien ada 20 buah, lebih tinggi pasien yang
perawat menggunakan tetapi ada 7 buah berobat dirumah
metode tim yaitu tim I tempat tidur yang sakit.
dan tim II tidak memiliki 3. Semakin
6. Ruangan memiliki alat pagar. tingginya
untuk tindakan yaitu 2 5. Belum optimalnya tuntutan
troli, 8 tabung oksigen, peringatan tentang masyarakat atas
1 alat EKG dan 1 alat keamanan pasien pelayanan yang
Suction resiko jatuh dari lebih profesional.
7. Sudah terlaksana pre tempat tidur. 4. Kurangnya
dan post confrence 6. Penataan gudang sarana dan
diruangan. terlalu kecil, untuk prasarana untuk
barang pasien dan mendukung
ruang perawatan kegiatan
jadi satu tempat. pelayanan
7. Komunikasi antar
perawat dan kepada
pasien belum
optimal.

Anda mungkin juga menyukai