Abstract
This research focused on the application of POE learning model (Prediction,
Observation and Explanation) accompanied by audiovisual media. The purpose of
this research is to describe the scientific work skills of students by using POE
learning model (Prediction, Observation and Explanation) accompanied by
audiovisual media in science-physics learning in junior high school and assess the
effect of POE learning model (Prediction, Observation and Explanation)
accompanied by audiovisual media of student’s achievement science-physics
learning in junior high school. This type of research is experiment research at SMP
1 Jember. Data collection method used were observation, portfolios, documentation,
test and interview. Data analysis technique used is the independent sample t-test
with SPSS 16.The analysis results of scientific work skills using descriptive analysis
is 3,45 with the criteria is very good. The analysis result of student’s learning
achievement is 0,723> 0,05. Based on the analysis result,we can concluded that the
scientific work skills by POE learning model (Prediction, Observation and
Explanation) accompanied by audiovisual media is categorized as very good but has
no effect on student’s science achievement.
Key words :, achievement, audiovisual media, POE learning model, scientific work
skills.
211
212 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.4 No.3, Desember 2015, hal 211 - 218
eksperimen sehingga siswa akan Aspek kerja ilmiah yang dimaksud adalah
mendapatkan pengalaman secara langsung keterampilan merumuskan hipotesis,
dan memperoleh pemahaman yang lebih melakukan percobaan, melakukan
mendalam (Kementerian Pendidikan dan pengamatan, menganalisis hasil percobaan,
Kebudayaan : 2013). membuat kesimpulan dan keterampilan
Berdasarkan kurikulum 2013 menyampaikan hasil percobaan secara
pembelajaran IPA saat ini menggunakan lisan maupun tertulis.
pendekatan saintifik (sciencetific). Selain itu berdasarkan hasil penelitian
Pembelajaran saintifik merupakan Organisation for Economic Co-operation
pembelajaran уаng mengadopsi langkah- and Development (OECD) pada tahun
langkah saintis dalam membangun 2012 dengan program PISA, yaitu studi
pengetahuan melalui metode ilmiah. yang memfokuskan pada prestasi literasi,
Metode ilmiah mengacu pada proses yang matematika dan sains menyatakan bahwa
sistematis untuk menemukan atau Indonesia menduduki peringkat 64 dari 65
memperoleh pengetahuan baru, untuk negara dengan skor literasi sains 382
menganalisis, mengoreksi dan memadukan sedangkan skor maksimum adalah 500.
dengan pengetahuan sebelumnya Hasil yang rendah ini dapat disebabkan
(Sujarwanta, 2012). oleh berbagai faktor. Salah satu faktor
Pelaksanaan metode ilmiah menuntut penting adalah model pembelajaran yang
siswa untuk melakukan suatu kerja ilmiah. diterapkan oleh guru. Berdasarkan hasil
Keterampilan kerja ilmiah merupakan wawancara terbatas terhadap beberapa
proses yang dilakukan oleh siswa melalui guru mata pelajaran IPA-Fisika SMP di
suatu metode ilmiah untuk mendapatkan Kabupaten Jember menunjukkan bahwa
pemecahan atau jawaban dari suatu secara umum pembelajaran dilaksanakan
permasalahan. Menurut Indriati (2012) dengan menggunakan pembelajaran
kerja ilmiah merupakan bagian dari mata konvensional (pembelajaran kooperatif).
pelajaran IPA yang mencakup: Pembelajaran lebih ditekankan pada
penyelidikan/penelitian, berkomunikasi kerjasama dalam kelompok dan pemberian
ilmiah, pengembangan kreativitas dan tugas-tugas. Namun, siswa masih belum
pemecahan seperti melakukan percobaan, diikutsertakan secara maksimal dalam
menganalisis hasil percobaan dan pembelajaran. Siswa masih belum
membuat kesimpulan serta mencakup ditekankan untuk dapat menemukan dan
pengembangan sikap dan nilai. membangun sendiri pengetahuannya
Namun pada kenyataannya menurut melalui kegiatan eksperimen.
Suastra pembelajaran IPA di sekolah Hal serupa juga diungkapkan oleh
memiliki kecenderungan antara lain: (1) Restami (2013) bahwa pada proses
pengulangan dan hafalan, (2) siswa belajar pembelajaran, guru kurang memberikan
akan ketakutan berbuat salah, (3) kurang kesempatan kepada siswa untuk terlibat
mendorong siswa untuk berpikir kreatif, dalam kegiatan memprediksi terhadap
dan (4) jarang melatihkan pemecahan pola-pola apa yang mungkin dapat diamati,
masalah (Marlinda, 2012). Selain itu kegiatan pengamatan atau observasi serta
menurut Suja menyatakan bahwa guru kegiatan yang dapat melatih siswa untuk
sangat jarang menerapkan kinerja dalam berkomunikasi atau menjelaskan
pembelajaran IPA, walaupun karakteristik keterkaitan antara prediksi dan hasil
materi yang diajarkan sangat cocok observasi pada orang lain sehingga
diterapkan kinerja ilmiah. Hal ini kegiatan pembelajaran akan lebih
menyebabkan timbulnya masalah yaitu bermakna bagi siswa. Hal ini
kekurangmampuan siswa dalam menyebabkan hasil belajar yang dicapai
melakukan kerja ilmiah (Marlinda, 2012). siswa menjadi rendah.
melakukan kerja ilmiah (Marlinda, 2012). siswa menjadi rendah.
Rini, Pengaruh Model Pembelajaran… 213
1) Kerja Ilmiah Melalui Observasi (KIO) : Tabel 1. Nilai rata-rata tiap aspek keterampilan
kerja ilmiah siswa
........... pers. (1) Nilai
Aspek Rata-rata
Krite
2) Kerja Ilmiah Melalui Portofolio (KIP) : No. Keterampilan Keteramp
ria
Kerja Ilmiah ilan Kerja
........... pers. (2) Ilmiah
Merumuskan
3) Nilai Akhir kerja ilmiah : 1 3,44 SB
hipotesis
Melakukan
.......... pers. (3) 2 3,55 SB
eksperimen
Melakukan
Keterangan : 3 3,52 SB
observasi
Menganalisa
= nilai kerja ilmiah siswa melalui 4 hasil 3,51 SB
observasi eksperimen
= nilai kerja ilmiah siswa melalui Mengkomuni
5 3,17 B
portofolio kasikan
R = jumlah skor yang diperoleh siswa Membuat
6 3,49 SB
SM = skor maksimum kesimpulan
NA = nilai akhir kerja ilmiah siswa Rata-rata 3,45 SB
Rini, Pengaruh Model Pembelajaran… 215
nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol siswa menjadi lebih aktif dalam proses
adalah 79,22. Berdasarkan hasil analisis pembelajaran. Hal ini juga dapat
Independent-Sample T-test, didapatkan meningkatkan keterampilan kerja ilmiah
nilai t pada equal variances assumed serta kerjasama dalam kelompok. Namun
adalah 0,355 dengan signifikansi (2-tailed) tidak semua materi dapat dilakukan dengan
0,723 > 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 eksperimen sehingga dengan adanya media
ditolak. Dengan demikian dapat audiovisual cukup membantu dalam proses
disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil pembelajaran. Hal lain yang perlu
belajar siswa kelas eksperimen tidak diperhatikan adalah manajemen waktu
berbeda dengan kelas kontrol. yang harus ditingkatkan agar tujuan
Tidak adanya perbedaan hasil belajar pembelajaran dapat tercapai. Sedangkan
ini sesuai dengan kelemahan yang dimiliki wawancara yang dilakukan terhadap
model POE yaitu membutuhkan alokasi beberapa siswa, tanggapan mereka
waktu yang relatif lama dalam proses terhadap model POE disertai media
pembelajarannya sehingga sulit untuk audiovisual adalah menyenangkan karena
mencapai target yang ditentukan serta menggunakan video dalam sarana
membutuhkan persiapan yang lebih pembelajaran dan tidak membosankan
matang seperti mempersiapkan alat dan karena terdapat kegiatan eksperimen
bahan untuk ekperimen. Materi yang sehingga termotivasi untuk lebih aktif
diajarkan juga cukup banyak sehingga dalam pembelajaran IPA-Fisika. Hasil ini
pembelajaran menjadi kurang fokus. sesuai dengan penelitian Yuliono (2014)
Kemudian pada saat pelaksanaan post-test menyatakan bahwa penggunaan media
baik di kelas kontrol maupun kelas audiovisual dapat menampilkan
eksperimen juga terjadi kecurangan yang permasalahan fisika yang akan mengajak
dilakukan oleh siswa seperti melakukan siswa untuk berdiskusi dengan
kerja sama dengan teman sebangku. Selain kelompoknya. Selain itu media audiovisual
itu, penerapan model juga berpengaruh ini mampu menarik perhatian siswa dan
terhadap hasil belajar siswa dimana model juga sangat cocok dijadikan sebagai alat
pembelajaran yang digunakan oleh peneliti bantu untuk siswa belajar. Karena dengan
tidak jauh berbeda dengan model adanya suara dan gerak yang diambil dari
pembelajaran yang digunakan di sekolah. kejadian kehidupan sehari-hari, media ini
Model pembelajaran POE memiliki lebih membuat siswa mengerti tentang
karakteristik yang hampir sama dengan konsep fisika yang disampaikan
model pembelajaran kooperatif yang biasa Penerapan model POE disertai media
digunakan guru di sekolah. Sehingga hal audiovisual terdapat kendala yaitu karakter
inilah yang menyebabkan tidak adanya siswa yang berbeda membuat beberapa
perbedaan hasil belajar antara kelas kelompok cenderung ramai ketika
eksperimen dan kelas kontrol. melakukan eksperimen sehingga
Berdasarkan hasil wawancara dengan mengganggu proses pembelajaran dan
guru bidang studi IPA dan beberapa siswa solusi yang diambil oleh peneliti adalah
diperoleh tanggapan terhadap model POE memberikan perhatian lebih pada
disertai media audiovisual. Tanggapan kelompok yang ramai tersebut. Selain itu,
guru bidang studi IPA menyatakan bahwa kurangnya kemampuan dalam mengatur
dengan POE disertai media audiovisual waktu hal ini terjadi saat siswa melakukan
adalah baik karena dengan menggunakan eksperimen. Terkadang siswa
media audiovisual dapat menarik minat membutuhkan waktu yang lebih lama dari
dan perhatian siswa untuk belajar IPA- waktu yang telah disediakan sehingga
Fisika. Selain itu dengan menggunakan siswa tidak sempat untuk melakukan
model POE ini terutama pada tahap presentasi dan dilanjutkan pada pertemuan
observasi melalui eksperimen membuat selanjutnya. Namun, jika semua faktor
Rini, Pengaruh Model Pembelajaran… 217
yang ada dalam model pembelajaran ini Indriati, D. 2012. Meningkatkan Hasil
dapat dikelola dengan baik maka akan Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui
sangat dimungkinkan tercapainya tujuan Pembelajaran Science-Edutainment
pembelajaran secara maksimal. Berbantuan Media Animasi. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia. Vol. 1, No.
KESIMPULAN DAN SARAN 2, hal. 192-197.
Berdasarkan hasil analisis data dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
pembahasan, dapat ditarik kesimpulan 2013. Ilmu Pengetahuan Alam : buku
bahwa keterampilan kerja ilmiah siswa guru. Jakarta: Kementerian
selama menggunakan model POE Pendidikan dan Kebudayaan. Tersedia
(Prediction, Observation and Explanation) pada http://layananptk.wordpress.com
disertai media audiovisual dalam /2013/07/05/unduh-buku-pegangan-
pembelajaran IPA-Fisika siswa kelas VIII guru-smp-kurikulum-2013/. [Diakses
SMPN 1 Jember tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 22 Agustus 2014]
tergolong dalam kriteria sangat baik Khanifah dan Susanto, H. 2014.
dengan nilai rata-rata keterampilan kerja Efektivitas Model Pembelajaran
ilmiah adalah 3,45 dan model Problem Based Instruction
pembelajaran POE disertai media Berbantuan Media Audiovisual dalam
audiovisual tidak berpengaruh terhadap Meningkatkan Kemampuan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran Menganalisis dan Memecahkan
IPA-Fisika di SMP. Masalah Fisika. Unnes Physics
Berdasarkan kesimpulan di atas maka Education Journal. Vol. 3, No. 2, hal.
saran yang diberikan adalah dibutuhkan 48-55.
persiapan yang matang terutama dalam Marlinda, N. L. P. 2012. Pengaruh Model
mempersiapkan alat dan bahan untuk Pembelajaran Berbasis Proyek
kegiatan eksperimen supaya pembelajaran terhadap Kemampuan Berpikir
dapat berjalan dengan optimal serta perlu Kreatif dan Kerja Ilmiah Siswa.
mempersiapkan media pembelajaran Jurnal Penelitian Pascasarjana
seperti audiovisual untuk menarik minat Universitas Pendidikan Ganesha Vol.
dan perhatian siswa dalam belajar, dalam 2, No. 2, hal. 1-23.
menerapkan model POE ini guru harus Priandono, F. E. 2012. Pengembangan
mempertimbangkan waktu di setiap Media Audio-Visual Berbasis
tahapan pembelajaran dengan sebaik- Kontekstual Dalam Pembelajaran
baiknya agar proses pembelajaran dapat Fisika di SMA. Jurnal Pembelajaran
berjalan dengan efektif, pada penelitian ini Fisika, Vol. 1, No. 3, hal. 247-253.
terutama untuk aspek mengkomunikasikan Rahayu, P., Mulyani dan Muswadi. 2012.
hasil penelitian merupakan aspek terendah Pengembangan Pembelajaran IPA
sehingga diharapkan guru dapat Terpadu dengan Menggunakan Model
membimbing siswa supaya siswa lebih Pembelajaran Problem Base Melalui
percaya diri dan tidak merasa takut ketika Lesson Study. Jurnal Pendidikan IPA
diminta untuk berpendapat dan bagi Indonesia. Vol. 1, No. 1, hal. 63-70.
peneliti selanjutnya, karena pembelajaran Restami, M. P., Suma, K., dan Pujani, M.
IPA-Fisika menggunakan model POE 2013. Pengaruh Model Pembelajaran
disertai media audiovisual ini kurang POE (Predict – Observe – Explain)
efektif dilaksanakan pada pokok bahasan Terhadap Pemahaman Konsep Fisika
cahaya dan alat optik di SMP, maka perlu dan Sikap Ilmiah Ditinjau dari Gaya
dikembangkan dan diuji cobakan untuk Belajar Siswa. Jurnal Program
pokok bahasan IPA-Fisika yang lain. Pascasarjana Universitas Pendidikan
Pascasarjana Universitas Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
218 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.4 No.3, Desember 2015, hal 211 - 218