Atiqoh PDF
Atiqoh PDF
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
pada Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
ATIQOH
106016300226
Oleh:
ATIQOH
106016300226
Pembimbing I Pembimbing II
Kata kunci: model pemecahan masalah Polya, kemampuan analisis siswa, konsep
listrik dinamis
i
ABSTRACT
Key Words: Polya problem solving learning model, student analyze ability,
dynamic electric concept.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi. skripsi ini
disusun untuk syarat memperoleh gelar sarjana.
Penulis sangat menyadari bahwa selesainya penyusunan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
segala ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih khususnya kepada:
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang tak henti-hentinya mendoakan dan
memberikan dukungan dengan tulus ikhlas sehingga penulis berhasil
menyelesaikan skripsi, semoga Allah membalasnya dengan keridhaan-Nya.
2. Kakak-kakak dan adik-adikku serta keluarga besar yang telah mendukungku
dalam menyelesaikan skripsi.
3. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga selaku dosen
pembimbing satu skripsi yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan
pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis skripsi.
4. Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Iwan Permana, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Kinkin Suartini M.Pd, selaku dosen pembimbing dua skripsi yang telah
meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dan
mengarahkan penulis skripsi.
7. Drs. H. Suhaya, M.M, selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Tangerang
Selatan, yang telah member izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian
di SMA Negri 1 Tangerang Selatan.
8. Ike S.Pd, selaku guru Fisika di SMA Negeri 1 Tangerang Selatan, yang telah
mengarahkan dan ikut membimbing penulis dalam penelitian.
iii
9. Teman-teman fisika 2006 dan semua pihak yang telah memberi semangat
dan mau membantu dengan tenaga dan pikirannya yang tak pernah lelah
mendampingi penulis, semoga Allah tetap menyayangi kita semua, Amien.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih dari sempurna, baik dari segi
materi maupun kajiannya, hal ini dikarenakan oleh terbatasnya kemampuan
penulis. Namun demikian penulis tetap berharap semoga skripsi ini bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.
Penulis
Atiqoh
iv
PERSEMBAHAN
Rasa syukur yang tak terhingga saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang
maha Esa yang telah memberikan nikmat yang tiada tara sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini. Salawat dan salam saya haturkan kepada junjungan
alam baginda Muhammad SAW.
Dengan selesainya skripsi ini saya ingin menyampaikan rasa terimakasi
saya kepada:
1. Ayahanda Nurali tercinta yang tanpa pamrih mencurahkan segenap peluh
keringat, tenaga, doa, pikiran dan materi, entah dengan apa saya bisa membalas
pengorbanan beliau. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan kepada
beliau.
2. Ibunda Asmaroh terkasih yang jika saya menangis dia orang yang pertama kali
terluka dan jika saya bahagia dia orang pertama yang tersenyum, terimakasi
Ibu, atas doa dan cucuran air mata Mu. Selalu kumohonkan agar Allah SWT
membalas semua kasih sayang Mu.
3. Adik- adikku tersayang, Mimi Fauziah, M. Syarul Ramadhan, Dias Hafiz,
semangat, kelucuan, canda tawa dari kalian adalah pelipur lara untukku,
“sebisa mungkin kakak akan menjadi teladan yang baik buat kalian”, semangat
berkarya adik-adik! Semoga Allah SWT meluruskan jalan kita untuk sampai
kegerbang kesuksesan dunia dan akhirat.
4. Untuk Dia yang jauh disana Muhammad Mirad Saputra S.ked yang selalu
membuat saya gelisah, namun kata-kata semangat dari Nya adalah energi
positif yang mampu memusnahkan rasa malas.
5. Untuk teman-teman dikosan Tiwi, Pinki, kak Elon, kak Ingke, kak Fitri, Fitri,
Eha, terimakasi telah menampung aspirasi, curhatan, canda tawa membuat
hidup saya lebih berwarna.
6. Untuk teman-teman seperjuangan, Lia mardianti, Yuyum muawanah,
Asmawati Rajamudin, Putri Pujiarsih, Riska Sartika Dewi, Khoirunisa dan
lainnya yang saya tidak sebutkan satu persatu terimakasi atas dukungannya,
“keep fighting!”
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ i
ABSTRACT ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ v
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4
C. Batasan Masalah .......................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 34
A. Metode Penelitian ........................................................................... 34
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 34
C. Desain Penelitian ............................................................................ 34
D. Prosedur Penelitian ....................................................................... 35
E. Populasi dan Sampel ...................................................................... 35
F. Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 36
G. Variabel Penelitian ....................................................................... 36
H. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 36
I. Instrumen Penelitian ..................................................................... 36
J. Teknik Analisis Data ...................................................................... 40
K. Hipotesis Statistik ........................................................................ 43
LAMPIRAN ...................................................................................................... 62
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Jika Suhu Dijaga Tetap Maka Untuk Suatu Kawat Listrik R=
Adalah Tetap (Hukum Ohm) ........................................................ 22
Gambar 2.3 Semua Bacaan Dari Ampermeter Dari A Sampai D Adalah Sama23
Gambar 2.4 Arah Loop Hukum Kirchhoff II ................................................... 26
Gambar 2.5 Bagan Kerangka Berfikir .............................................................. 32
Gambar 4.1 Histogram Pretest Kemampuan Analisis Siswa Kelompok
Kontrol Dan Eksperimen .............................................................. 45
Gambar 4.2 Histogram Pretest Kemampuan Analisis Siswa Kelompok
Kontrol Dan Eksperimen .............................................................. 46
Gambar 4.3 Persentase Tiap Indikator Angket Penerapan Model Pemecahan
Masalah Polya ............................................................................... 55
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
Nenden, Implementasi Strategi Problem Solving Pembelajaran Kooperatif untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika SMA, (Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UPI. 2010), h.1.
2
dan bersifat matematis yaitu Listrik Dinamis, yang memenuhi standar kompetensi
memformulaiskan besaran-besaran listrik rangkain listrik tertutup sederhana 9satu
loop).
Konsep listrik dinamis cenderung bersifat matematis, dalam konsep listrik
dinamis kita akan menemukan soal-soal yang membutuhkan kemampuan analisis.
Analisis dalam taksonomi bloom adalah kemampuan untuk merinci suatu situasi
atau pengetahuan menurut komponen yang lebih kecil atau lebih terurai dan
memahami hubungan diantara bagian yang satu dengan bagian yang lain.
Melihat kenyataan yang ada di lapangan yang terjadi pada saat penulis
mengadakan PPKT disalah satu SMA di Tangerang Selatan, saat ini sekitar 80 %
siswa SMA menyatakan bahwa siswa kesulitan dalam mengerjakan soal-soal
fisika yang bersifat matematis contohnya pada materi listrik dinamis. Kemampuan
analisis siswa dalam menyelesaikan soal fisika yang bersifat matematis seperti
materi listrik dinamis masih rendah, hanya mendapat angka rata-rata 5,99 padahal
angka ketuntasan belajar menurut KTSP yang diterapkan sekolah harus mencapai
7,5. Data lain menjelaskan bahwa sekitar 75% siswa meyatakan bahwa konsep
listrik dinamis terasa sangat sulit dikarenakan model ajar yang terlalu rumit
sehingga siswa membutuhkan model yang sederhana dan terstruktur agar mereka
mendapat kemudahan dalam menyelesaikan soal pada materi listrik dinamis yang
terlanjur mereka anggap rumit.3
Dari fenomena yang tertera di atas peneliti dapat menangkap benang merah
persoalan, kebanyakan siswa tidak menyukai materi listrik dinamis dikarenakan
materi ini terlalu bersifat matematis sehingga dibutuhkan model penyelesaian
masalah yang lebih sederhana dan terstruktur.
Saat ini banyak sekali model pemecahan masalah yang digunakan guru
untuk memecahkan kesulitan siswa tersebut diantaranya adalah pembelajaran
pemecahan masalah yang dikemukakan oleh Arrends, pembelajaran pemecahan
masalah yang dikemukakan oleh John Dewey serta pemecahan masalah yang
dikemukakan oleh Jhonsen n Jhonsen, namun kesemuanya itu memiliki
3
Atiqoh, Implementasi Model Pemecahan Polya terhadap Hasil Belajara Fisika Siswa
pada Konsep Listrik Dinamis laporan PPKT(Jakarta: Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN), h.55
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas timbul
beberapa permasalahan, yaitu:
1. Banyaknya materi fisika yang bersifat matematis sehingga diperlukan suatu
model pembelajaran yang terstruktur.
2. Sebagian besar siswa kesulitan dalam menganalisis soal yang bersifat
matematis seperti pada materi listrik dinamis.
3. Kemampuan analisis siswa terbilang masih rendah pada konsep yang bersifat
matematis seperti materi listrik dinamis.
4. Kesulitan guru dalam mengajarkan penyelesaian soal fisika yang bertipe
pemecahan masalah matematis.
5
C. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan hasil yang diteliti maka dibuat batasan masalah,
yaitu:
1. Pemecahan masalah Polya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
pemecahan masalah yang meliputi langkah-langkah memahami masalah,
merencanakan penyelesainan, menyelesaikan masalah dan melakukan
pengecekan.
2. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan analisis adalah kemampuan
memecah suatu kesatuan menjadi bagian-bagian dan menentukan bagaimana
bagian-bagian tersebut dihubungkan satu dengan yang lain atau bagian
tersebut dengan keseluruhannya banyak, analisis siswa pada penelitian ini
diukur bedasarkan Taksonomi Bloom yang sudah direvisi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut: ”Apakah terdapat pengaruh pemecahan
masalah Polya terhadap kemampuan analisis siswa pada konsep listrik dinamis?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model
pemecahan masalah Polya terhadap kemampuan analisis siswa pada konsep listrik
dinamis serta untuk mengetahui apakah model pemecahan masalah Polya
memberikan kebebasan siswa untuk berpendapat sehingga termotivasi dan
berperan aktif, lebih dapat mengembangkan konsep sehingga lebih memudahkan
siswa untuk meningkatkan kemampuan analisis dan mudah menyelesaikan soal
listrik dinamis yang bersifat matematis .
6
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai
berikut.
1. Memberi pengalaman dalam melakukan penelitian dan wawasan pengetahuan
peneliti tentang model pemecahan masalah Polya.
2. Model pemecahan masalah Polya diharapkan terdapat pengaruh terhadap
kemampuan analisis siswa, khususnya pada konsep listrik dinamis.
3. Bagi guru diharapkan dapat memberi alternatif model pemecahan masalah
Polya yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil
belajar khususnya pada konsep listrik dinamis.
7
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis
1. Model Pemecahan Masalah
Secara kafah model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang
digunakan untuk merepresentasikan suatu hal. Sesuatu yang nyata dan dikonsepsi
untuk sebuah bentuk yang lebih komprehensif.4 Menurut Darwyan Syah dalam
Siti Jubaidah model pembelajaran adalah pola-pola kegiatan tertentu dalam
kegiatan pembelajaran yang merupakan kombinasi yang tersusun dari bagian atau
komponen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang terdiri dari unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.5 Ciri-ciri model
6
pembelajaran:
a. Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembang.
b. Landasan pikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dipakai).
c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai.
Model pembelajaran diperlukan untuk menyusun teori atau hipotesis
pembelajaran. Model sebagai alat komunikasi oleh para ahli pengembangan para
ahli itu sendiri dan model pembelajaran berguna sebagai petunjuk dalam
menjalankan aktifitas dan pengelolaan pembelajaran, serta model pembelajaran
sebagai alat pengambil keputusan. Dalam model pembelajaran didukung dengan
4
Trianto, Desain Model Pembelajaran Inovatif Progresif (Jakarta Kencana:2009) Ed .1
Cet. 1 h. 21
5
Siti Jubaidah, Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah
Terhadap Hasil Belajar Siswa, (Jakarta: Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN), h. 8
6
Trianto, Desain …h. 23
8
pendekatan dan metode yang dilaksanakan sesuai tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
Pendekatan (appoarch) lebih menekankan pada strategi dalam
perencanaan sedangkan metode (method) lebih menekankan pada teknik
pelaksanaanya. Suatu pendekatan yang dilaksanakan untuk suatu pembelajaran
mungkin dalam proses pelaksanaan tersebut di gunakan beberapa metode.
pendekatan terpadu dapat diimplementasikan dalam berbagai model
pembelajaran.7 Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tersebut tercapai secara optimal.8
Metode mengajar menurut Isjoni adalah alat untuk mengoprasionalkan apa
yang direncanakan dalam strategi. Sedangkan strategi dapat diartikan sebagai a
plan operation achieng something, “rencana untuk mencapai sesuatu”.9
Metode pemecahan masalah adalah penggunaan metode dalam kegiatan
pembelajaran dengan jalan melatih siswa dalam menghadapi berbagai masalah
baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk
dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Orientasi pembelajarannya adalah
investigasi dalam penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.10
Metode pemecaham masalah (problem solving) termasuk kedalam active
learning yaitu pembelajaran yang mengedepankan keaktifan siswa dan guru
hanya sebagai fasiltator.
Selain pemecahan masalah banyak metode yang termasuk kedalam active
learning namun kesemuanya itu memiliki cara belajar yang berbeda, di tabel 2.1
akan dijelaskan perbandingan antara metode problem solving, problem based
learning, project besad learning dan action learning. Semua metode tersebut
memiliki beberapa perbedaan yang dijelaskan dalam tabel berikut:
7
Siti Jubaidah, Opcit, h. 9
8
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Pada Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta : PT. Kencana Prenada Media Group, 2006), h. 147.
9
Zuraidah, Opcit, h. 6.
10
Kiranawati, Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving), (Http://
Gurupkn.Wordpress.Com,) yang diakses pada 16 Januari 20011, h. 2.
9
11
Maggi Savin, dkk. Foundations Of Problem Based Learning (FL USA: Open
University Press) 2004. h. 10
10
12
Jenius P. Purba, Pemecahan Masalah dan Penggunaan Strategi Pemecahan Masalah.
(Bandung: UPI), h. 8
11
13
Suryani, Pengaruh Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah) Terhadap
Keterampilan Berfikir Kritis Sisiwa Pada Konsep Listrik Dinamis. (FITK UIN Jakarta, 2009), h.19
14
Anonim, Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Penyelesain_Masalah, yang diakses tanggal 16
Januari 2011, h.1.
15
Tolga Gok, dkk, 2008, Effects Of Problem Solving Strategies Teaching On The
Problem Solving Attitudes of cooperative Learning Group In Physics Education, Jornal Of Theory
The Practice In Education, h. 254.
16
Gamze sezgin selcul, dkk, 2008, The Effects Of Problem Solving Intrudection On
Physics Achievement. Problem Solving Performance And Strategy Use.lat. Am J. Phys.Educ.
Vol.2, No.3, sept.2008. h, 152
17
Tolga Gok, dkk, 2010, The Effects Of Problem Solving Strategies On Students
Achievement, Attitude and Motivation. lat. Am J. Phys. Educ. Vol.4, No.1, Jan .2010, h. 14.
12
18
Utami Munandar,Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: PT
Grasindo, 1999)cet.3. h. 81.
13
19
Suryani, Opcit, h. 18.
14
20
Bryan Veloso, Http://Kangguru.Wordpress.Com/2007/02/01/Teknik-Pemecahan-
Masalah-Ala-G-Polya/, yang diakses tanggal 16 Januari 2011.
21
G. Polya, How to Solve It (Edisi ke 2, Princeton University Press) : New Jersey,
1973.h. xvi
15
b. Menganalisis hubungan24
1) Kemampuan untuk melihat secara komprehensif interelasi antar ide dengan ide
2) Kemampuan untuk mengenal unsur-unsur khusus yang membenarkan suatu
pernyataan
3) Kemampuan untuk mengenal fakta atau asumsi yang esensial yang mendasari
suatu pendapat atau tesis atau argumen-argumen yang mendukungnya
4) Kemampuan untuk memastikan konsistensinya hipotesis dengan informasi atau
asumsi yang ada
5) Kemampuan untuk menganalisis hubungan di antara pernyataan dan argumen
guna membedakan mana pernyataan yang relevan mana yang tidak
6) Kemampuan untuk mendeteksi hal-hal yang tidak logis dalam suatu argumen
7) Kemampuan untuk mengenal hubungan kausal dan unsur-unsur yang penting
dan tidak penting di dalam perhitungan histories.
Menganalisis hubungan suatu konsep dengan konsep yang lain dapat
dianalogikan dalam pembelajaran listrik dinamis seperti menganalisis hubungan
suatu kawat penghantar dengan tegangan dan arus yang dilalui, menganalisis
hubungan kuat arus, beda potensial dan hambatan.
24
Ibid, h. 1
19
memenuhi
cirinya cirinya
27
Marthen Kanginan, FISIKA Untuk SMA Kelas X.(Jakarta: Erlangga, 2006), h. 269
22
∆v
∆i
O I
Gambar 2.2 Jika Suhu Dijaga Tetap Maka untuk Suatu Kawat Listrik
R= Adalah Tetap (Hukum Ohm)
Bunyi hukum ohm adalah besar kuat arus didalam suatu penghantar
sebanding dengan beda potensial.
Selain suhu faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan listrik adalah
panjang kawat penghantar (L), hambatan jenis penghantar (ρ) dan luas
penampang kawat penghantar (A),
Maka persamaan hambatan listrik :
R=ρ ………………………………….(2.2)
28
Kamajaya , Cerdas Belajar Fisika, Grafindo Media Pratama, Jakrta :2008 Cet.II hal
254
23
A
Ampermeter A Ampermeter D
D
B
Ampermeter B
C
Ampermeter C
Gambar 2.3 Semua Bacaan Ampermeter dari A sampai D adalah sama.
29
Marthen Kanginan, Opcit. hal.285.
24
; ………..(2.8)
30
Ibid, h. 295.
31
Ibid, h. 296.
26
I -I
A BA B
(a) (b)
a b
arah loop
ɛ1 ɛ2
d c
(c)
Gambar 2.4 Arah Loop Hukum Kirchooff II
27
5. Penelitian Relevan
Sebelum penulis melakukan penelitian ini, telah banyak peneliti yang
membahas tentang pembelajaran pemecahan masalah diantarnya adalah dijelaskan
oleh:
a. Gamze Sezgin Selcul, dkk (2008) dalam jurnal yang berjudul The Effects Of
Problem Solving Intruction On Physics Achievement. Problem Solving
Performance And Strategy Use, mengemukakan bahwa Findings of the study
indicate that strategy introduction was effective on physics achievement
problem solving performance, and strategy use. The implication of these result
for physics introduction are discussed32 yang berarti temuan penelitian
menunjukkan bahwa strategi pendahuluan efektif untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah fisika, dan strategi yang digunakan. Dampak
dari hasil tersebut untuk fisika dasar masih didiskusikan.
b. Tolga gok, dkk (2010) dalam jurnal yang berjudul The Effects Of Problem
Solving Strategies On Students Achievement, Attitude and Motivation, Tolga
gok, dkk mengemukakan bahwa in conclusion , it was found that the averages
of the experimental group’s achievement, motivation, strategy level, and
attitude were found to be higher the control group’s. according to the
experimental data, gender didn’t effect the physics achievement of students. It
was concluded that problem solving strategies was more effective in
cooperative learning than conventional teaching33 yang berarti ditemukan rata-
rata prestasi, motivasi, tingkat strategi, dan sikap kelompok eksperimen
ditemukan lebih tinggi dari kelompok kontrol. Berdasarkan penelitian jenis
kelamin tidak berpengaruh terhadap kemampuan fisika siswa. Kesimpulannya,
strategi pemecahan masalah lebih efektif pada pembelajaran kooperatif
daripada pembelajaran konvensional.
c. Tolga gok, dkk (2008) dalam jurnal yang berjudul Effects Of Problem Solving
Strategies Teaching On The Problem Solving Attitudes of Cooperative
Learning Group In Physics Education, menjelaskan bahwa It was found that
32
Gamze sezgin selcul, dkk, Opcit, h. 151
33
Tolga gok, dkk, Opcit, h. 7
28
34
Tolga gok, dkk,Opcit, h.253
35
Jenius P. Purba, Opcit, h. 8
36
Suryani, Opcit, h. i
37
Nenden, Opcit, h.i
38
Dwi Fadilah Musfiroh, Opcit, h.i
29
h. Skripsi yang berjudul, Perbanding Antara Metode Problem Solving dan Metode
Problem Posing terhadap Hasil Belajar Fisika, menjelaskan masalah pada
penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fisika dengan
menggunakan metode problem solving dan dengan menggunakan metode
problem posing, upaya yang dilakukan adalah pemberian tes hasil belajar dan
angket, hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara
siswa yang menggunakan metode problem solving dengan siswa yang
menggunakan metode problem posing. 39
i. Skripsi yang berjudul Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Pemecahan
Masalah terhadap Hasil Belajar Siswa, menjelaskan masalah dalam penelitian
ini adalah apakah penggunaan model pembelajaran pemecahan masalah
berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa, usaha yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah pemberian instrument tes hasil belajar pada kelas
eksperimen, hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Pembelajaran
menggunakan model pemecahan masalah memberikan pengaruh terhadap hasil
belajar biologi40
j. Skripsi yang berjudul, Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa dengan Metode Resitasi, menjelaskan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah metode resitasi dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah siswa, usaha yng dilakukan dalam penelitian ini adalah
pemberian tes kemampuan pemecahan masalah matematika, lembar observasi,
catatan lapangan, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini adalah
Penerapan metode resitasi dalam pembelajaran matematika dapat
41
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
k. Skripsi yang berjudul, Meningkatkan Pemahaman Konsep Zat Aditif pada
Makanan yang Terintegrasi Nilai Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah,
menjelaskan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penedekatan
39
Zhuraidah, Opcit, h. i
40
Siti Jubaidah, Opcit, h. i
41
Nour Faizah, Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Dengan Metode Resitasi, (Jakarta: Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN), h. i
30
B. Kerangka Berpikir
Banyak kritik yang ditujukan pada cara guru mengajar yang terlalu
menekankan pada penguasaan sejumlah informasi/ konsep belaka. Penumpukan
informasi atau konsep pada subjek didik dapat saja kurang bermanfaat bahkan
tidak bermanfaat sama sekali kalau hal tersebut hanya dikomunikasikan oleh guru
kepada subjek didik melalui satu arah seperti menuang air kedalam sebuah gelas
(Rampengan 1993 : 1). Tidak dapat disangkal, bahwa konsep merupakan suatu hal
yang sangat penting, namun bukan terletak pada konsep itu sendiri, tetapi terletak
pada bagaimana konsep itu dipahami oleh subjek didik. Pentingnya pemahaman
konsep dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi sikap, keputusan,
dan cara-cara memecahkan masalah. Untuk itu yang terpenting terjadi belajar
yang bermakna dan tidak hanya seperti menuang air dalam gelas pada subjek
didik.43
Konsep listrik dinamis yang diajarkan di kelas X semester genap
merupakan konsep yang relatif dalam kategori sulit, hal ini didapat dari hasil
survei penulis pada saat penulis mengadakan PPKT disalah satu sekolah
42
Iyo Yanuar, Meningkatkan Pemahaman Konsep Zat Aditif pada Makanan yang
Terintegrasi Nilai Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah, i, (Jakarta: Program Studi
Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN), h. i
43
Trianto,Opcit, h.65
31
Kemampuan
Analisis Siswa
Rendah
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir dalam penelitian pengaruh model
pemecahan masalah Polya terhadap kemampuan analisis siswa pada konsep listrik
dinamis, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ho :Tidak terdapat pengaruh model pemecahan masalah Polya terhadap
kemampuan analisis siswa pada konsep listrik dinamis.
Ha :Terdapat pengaruh model pemecahan masalah Polya terhadap
kemampuan analisis siswa pada konsep listrik dinamis.
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen, yaitu metode penelitian
yang mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanana eksperimen.
44
Dalam penelitian kuasi eksperimen, tidak dilakukan randomisasi untuk
memasukan subjek ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
melainkan menggunakan kelompok subjek yang sudah ada sebelumnya.
C. Desain Penelitian
Desain penelitain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group
Design. Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:45
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Tretment Postest
Eksperimen O1 XE O2
Kontrol O1 XK O2
Keterangan:
O1 = Pretest yang diberikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen
O2 = Posttest yang diberikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen
XE = Perlakuan terhadap kelompok eksperimen berupa model pemecahan masalah
Polya dengan metode diskusi kelompok
XK = Perlakuan terhadap kelompok kontrol berupa metode diskusi kelompok.
44
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan R & D,
(Bandung;Alfabeta) 2006, h 77.
45
Ibid, h.79
35
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
1. Tahap persiapan
Persiapan yang dilakukan berupa penyelesaian waktu belajar di sekolah
dengan satuan pelajaran dan alokasi waktu yang telah ditetapkan. Juga
penyusunan materi dan rencana pembelajaran dalam mengajarkan dengan model
pemecahan masalah Polya pembuatan dan pengujian instrument penelitian berupa
tes kemampuan analisis , kuisioner tanggapan siswa terhadap pembelajaran.
2. Tahap pelaksanaan
Sebelum Pembelajaran dimulai maka diberikan soal pretest kepada kelas
kontrol dan kelas eksperimen, pelaksanaan dimulai dari penggunaan model
pemecahan masalah Polya dikelas eksperimen yang menjadi objek penelitian yang
dilaksanakan oleh peneliti dan posisi guru yang bersangkutan adalah sebagai
observer.
3. Tahap pengetesan kemampuan analisis
Setelah pokok bahasan tersebut selesai diajarkan maka diadakan tes
keterampilan berpikir analisis dengan instrumen yang sudah teruji validitasnya
dan juga pemberian kuisioner.
46
Sukardi Ph.D. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktik, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008) cet. 4. h. 53
47
Ibid, h. 54
36
G. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu: Implementasi model
pemecahan masalah Polya sebagai variabel bebas (variabel X) dan kemampuan
analisis siswa sebagai variabel terikat (variabel Y).
I. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes kemampuan
analisis dan kuisioner
1. Tes kemampuan analisis
Soal tes diberikan sebanyak 6 butir soal untuk mengukur kemampuan
analisis siswa disusun dalam bentuk uraian. Soal yang diberikan disusun
berdasarkan indikator kemampuan analisis yaitu kemampuan membedakan
(differentiating), mengorganisasi (organizing) dan menghubungkan (attributing)
2. Kuisioner
Kuisioner diberikan sebanyak 15 butir pertanyaan digunakan untuk
mengetahui tanggapan atau respon siswa terhadap tindakan pembelajaran dengan
model pemecahan masalah Polya. Kuisioner disajikan dalam bentuk daftar cocok
37
(check list) dengan dua pilihan jawaban yaitu “Ya” dan “Tidak”. Kusioner
terlampir.
Tes yang diberikan terlebih dahulu diuji cobakan melalui uji validitas, uji
reliabilitas, uji tingkat kesukaran dan uji daya pembeda. Adapun langkah-langkah
yang dilakukan dalam pengolahan data uji coba soal, sebagai berikut.
1. Uji Validitas Instrumen
Alat ukur yang baik harus memiliki validitas yang tinggi. Validitas suatu
alat ukur menunjukan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang seharusnya
diukur oleh alat ukur tersebut, validitas menunjukan sejauh mana alat ukur
tersebut memenuhi fungsinya.
Validitas item tes berbentuk uraian, digunakan rumus korelasi product
moment, yaitu :
N XY X Y
rxy
N X 2
X N Y 2 Y
2 2
......................(3.1)
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan
48
Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara,
2009)Ed. Rev. Cet. 9, h. 75.
38
r11 = ……………………..(3.2)
keterangan :
r11 = reliabilitas yang dicari, = jumlah varian skor tiap-tiap item, = varian
total
dimana : = ……………………..(3.3)
keterangan:
= varian total, = jumlah kuadrat skor total, = kuadrat jumlah skor
total, N = jumlah peserta tes.
Klasifikasi untuk menginterprestasikan derajat reliabilitas suatu tes adalah
sebagai berikut :49
49
Yanti Herlanti, Science Education Research, (Jakarta: tidak diterbitkan, 2006) h. 21
39
Keterangan :
P : taraf kesuaran butir soal
B : jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal yang dianalisis
JS : jumlah peserta tes
Berdasarkan harga P yang dimiliki masing-masing butir soal, dapat
diketahui butir soal mana yang tergolong sukar, sedang dan mudah. Butir soal
dengan P>0,75 tergolong mudah, butir soal dengan 0,25≤P≤0,75 tergolong
sedang, dan butir soal dengan P<0,25 tergolong sukar.
50
Suharsimi Arikunto, Opcit, h. 213.
40
51
Ibid, h. 218.
41
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua
keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fisher, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Hipotesis
Ho : varian populasi homogen
Hi : varian populasi tidak homogen
b. Bagi data menjadi dua kelompok
c. Cari masing masing kelompok nilai bakunya
Dimana : S2 = .…………..(3.8)
5. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian dapat dilakukan apabila dua syarat tersebut
telah terpenuhi, yaitu data terdistribusi normal dan homogen, maka tekhnik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus “t-test” dengan
taraf signifikansi α = 0,05. Untuk menganalisis hasil eksperimen yang
menggunakan prestest-postest one group design maka rumus uji t yang digunakan
adalah :
Keterangan:
XE : Mean dari kelas eksperiemen
XK : Mean dari kelas kontrol
Sgab : Standar deviasi gabungan
nE : subjek pada sampel eksperimen
nK : subjek pada sampel kontrol
Apabila thitung lebih besar dari harga ttabel berarti dapat dikatakan bahwa
terdapat pengaruh pembelajaran dengan model pemecahan masalah terhadap
kemampuan analisis siswa
kriteri pengujiannya:
Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, Ha diterima
jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak
43
K. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang akan diuji pada penelitian ini adalah:
Ho : µE = µk
Ha : µE ≠ µk
Keterangan:
Ho = hipotesisi nol
Ha = hipotesis alternatif
µE = nilai rata-rata kemampuan analisis fisika siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah Polya.
µk = nilai rata-rata kemampuan analisis fisika siswa yang tidak diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah Polya.
44
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tangerang Selatan dengan
mengambil sampel sebanyak 64 siswa, yaitu 32 dari kelas X.6 (kelompok
eksperimen) dan 32 dari kelas X.2 (kelompok kontrol). Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest pada konsep listrik dinamis.
Pretest dan posttest pada kelas kontrol dan eksperimen diperoleh setelah kedua
kelas diberi perlakuan yang berbeda. Selain menggunakan instrument test pada
kelas eksperiemen yang diberikan perlakuan model pemecahan masalah Polya
juga diberikan instrument berupa Angket atau Kuisioner yang digunakan untuk
mengetahui tanggapan siswa setelah diberi perlakuan model pemecahan masalah
Polya. (lihat lampiran 9).
Kelas eksperimen diberikan perlakuan model pemecahan masalah Polya
dengan metode diskusi kelompok dan kuis, pada kelas kontrol diberikan metode
diskusi kelompok tanpa pendekatan pemecahan masalah menggunakan kuis
berupa pertanyaan/masalah. Data diambil dengan cara memberikan instrumen tes
individu yang sama pada kedua kelas tersebut yang berupa tes uraian. Instrumen
yang digunakan berupa tes kemampuan analisis (C4), sehingga siswa
membutuhkan waktu yang cukup untuk menjawab tes dengan benar, waktu yang
tersedia adalah 2 jam pelajaran (2x45 menit).
Sebelum soal tes digunakan maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas
dengan mengujicobakan instrumen sebanyak 10 soal. Uji coba dilakukan pada
kelas diluar kelompok sampel. Setelah dilakukan uji validitas terdapat 4 soal yang
tidak memenuhi syarat validitas, sehingga jumlah soal yang digunakan dalam
instrumen tes sebanyak 6 soal (lihat lampiran 7).
Instrumen tes yang telah diuji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan
daya pembedanya diberikan kepada siswa-siswa kelompok sampel. Setelah
45
nilai lebih dari 51. Demikian bisa terlihat bahwa terdapat perbedaan yang tidak
signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, namun tetap kelas
eksperimen lebih unggul sedikit dibandingkan dengan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) pengolahan data
penelitian mengenai kemampuan analisis siswa pada konsep listrik dinamis untuk
kelas eksperimen (n = 32) didapatkan perolehan nilai rata-rata pretest dan posttest
siswa adalah 40,4 dan 74,5 dengan standar deviasi 9,4 dan 12,4. Sedangkan untuk
kelas kontrol (n = 32) diperoleh nilai rata-rata 39,8 dan 46,6 dengan standar
deviasi 9,5 dan 9,4. Dalam tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) ini
didapatkan kesimpulan bahwa perolehan nilai rata-rata eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan perolehan kelas kontrol.
48
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelompok Eksperiemn
dan Kontrol
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
No Data
Pretest Posttest Pretest Posttest
1 N 32 32 32 32
2 Rata-rata 40,4 74,5 39,8 46,6
3 SD 9,4 12,4 9,4 9,4
4 Lhitung 0,1484 0,1469 0,1299 0,0632
5 Ltabel 0,1566 0,1566 0,1566 0,1566
Lhitung < Ltabel Lhitung < Ltabel
Kesimpulan
(Distribusi Normal) (Distribusi Normal)
Tabel 4.4 Hasil Uji t Kemampuan Analisis Siswa Pretest dan Posttest
kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kesimpulan
Variabel Jumlah Sampel thitung ttabel
Data
NE = 32
Pretest 0,255 1,999 Ha ditolak
Kemampuan Nk = 32
analisis siswa NE =32
Posttest 10,142 1,999 Ha diterima
Nk = 32
Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh uji t pretest thitung = 0,255 dan posttest
thitung = 10,142 dengan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (df/db = 32
+ 32 -2 = 62), maka diperoleh ttabel sebesar 1,999. Maka uji t pretest thitung < ttabel -
(0255<1,999) adalah menerima Ho dan menolak Ha dan uji posttest thitung >ttabel
(10,142 > 1,999) adalah menerima Ha dan menolak Ho. Kesimulan dari data yang
diperoleh menyatakan bahwa model pemecahan masalah Polya yang diterapkan
pada konsep listrik dinamis dapat meningkatkan kemampuan analisis siswa.
Setelah angket terkumpul dan diberikan skor dari setiap jawaban atau
pernyataan-pernyataan yang ada dalam angket, maka data yang didapat dari
setiap item pernyataan dimasukan kedalam tabel yang didalamnya terdapat
persentase dengan menggunkan rumus:
P= 100 %
Dari gambar bagan di atas dapat terlihat bahwa indikator satu dengan
yang lain saling berhubungan atau berkesinambungan, hal ini menjelaskan bahwa
sebagian besar siswa termotifasi dan berperan aktif serta diberikan kebebasan
berpendapat dalam pembelajaran pemecahan masalah Polya pada konsep listrik
dinamis sehingga siswa dapat mengembangkan konsepsi siswa dalam konsep
listrik dinamis dan dapat meningkatkan kemampuan analisis siswa pada konsep
listrik dinamis sehingga akhirnya siswa dapat mengerjakan soal listrik dinamis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian di BAB IV dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh model pemecahan masalah Polya terhadap kemampuan
analisis siswa pada konsep listrik dinamis, setelah diterapkannya model
pemecahan masalah Polya. Hal ini terlihat dari perbandingan hasil rata-rata
pretest dan posttest kemampuan analisis siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol , yang menujukan adanya perbedaan yang signifikan pada kelas
eksperimen, sedangkan kelas kontrol tidak terlalu signifikan.
2. Siswa memberi tanggapan yang positif ketika di terapkan model pemecahan
masalah Polya, sebagian besar siswa dalam pembelajaran pemecahan masalah
Polya merasa diberi kebebasan untuk berpendapat sehingga termotivasi dan
berperan aktif, lebih dapat mengembangkan konsep sehingga lebih
memudahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan analisis dan mudah
menyelesaikan soal listrik dinamis yang bersifat matematis.
b. Saran
Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, maka dapat ditemukan beberapa
saran anatara lain
1. Perlunya dilaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model pemecahan
masalah dalam pembelajaran IPA khususnya pelajaran fisika karena siswa
diharapkan mampu mencari pemecahan masalah yang ada disekitarnya
dengan teman sejawat.
2. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas model pemecahan masalah dapat
dijadikan salah satu alternatif pendekatan pembelajaran dalam meningkatkan
kemampuan analisis siswa konsep listrik dinamis.
59
DAFTAR PUSTAKA
Gok, Tolga, Dkk. 2010. The Effects Of Problem Solving Strategies On Students
Achievement, Attitude and Motivation. lat. Am J. Phys. Educ. Vol.4, No.1,
Jan.
Polya, G. 1973. How to Solve It (New Jersey: Princeton University Press) Edisi ke
2
Selcul, Gamze sezgin, dkk. 2008, The Effects Of Problem Solving Intrudection On
Physics Achievement. Problem Solving Performance And Strategy Use.lat.
Am J. Phys.Educ. Vol.2, No.3.
Winkel ,W.S. 1996. Psikologi Pengajaran (Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana
Indonesia)
Yanuar, Iyo. 2009. Meningkatkan Pemahaman Konsep Zat Aditif pada Makanan
yang Terintegrasi Nilai Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah, i,
(Jakarta: Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN).
Standar Kompetensi
5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi.
Kompetensi Dasar
5.1 Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana
(satu loop).
Indikator
1. Memformulasikan besaran kuat arus dalam rangkaian tertutup sederhana.
2. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian seri dan pararel.
3. Memformulasikan besaran tegangan dalam rangkaian tertutup sederhana dengan menggunakan hukum II Kirchhoff.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian kuat arus listrik.
2. Menjelaskan konsep hukum Ohm.
3. Mengidentifikasi aplikasi hukum I Kirchoff.
4. Menjelaskan pengertian sumber potensial listrik atau gaya gerak listrik (ggl)..
5. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi hambatan listrik..
63
B. Materi Pembelajaran
Arus Listrik dan Hambatan Listrik
C. Metode Pembelajaran
1. Model : - Problem Solving Polya
2. Metode : - Diskusi kelompok
- Eksperimen
B. Langkah –Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Lampu Saklar
Baterai
tersebut?”
4. Guru membimbing siswa untuk
mengidentisifikasi permasalahan tersebut
Divising a plan 5. Guru membimbing siswa untuk Siswa menyiapkan buku 20
menyajikan masalah tersebut dalam sumber atau buku fisika menit
kontek fisika serta peralatan tulis
6. Guru membimbing siswa untuk
mengaitkan masalah tersebut dengan Siswa mengaitkan
konsep-konsep fisika yang berkaitan masalah dilapangan
dengan masalah tersebut dengan konsep fisika
7. Guru membimbing siswa merencanakan yang tertulis di buku
solusi untuk menyelesaikan masalah sumber atau buku fisika
tersebut.
8. Guru membimbing siswa untuk Siswa melakukan
menentukan alat dan bahan yang pengumpulan informasi
diperlukan untuk menyelesaikan masalah secara berkelompok
tersebut untuk memperoleh
pengetahuan dari
pengalaman langsung
yang berhubungan
dengan konsep yang
telah dipelajari dengan
melakukan
penyelidikan.
Siswa merencanakan
solusi
66
Carryng out the 9. Guru memberikan LKS kepada setiap Siswa memperhatikan 30
plan kelompok LKS yang telah menit
10. Guru membimbing siswa untuk melakuan dibagikan
eksplorasi sesuai dengan rancangan
percobaan yang telah siswa persiapkan. Siswa melakukan
11. Guru membimbing siswa selama siswa eksperimen dengan
melakukan kegiatan eksperimen. tertib dan teliti
Looking back 12. Guru membantu siswa untuk menafsirkan Siswa menafsirkan dan 5 menit
dan mengevaluasi solusi permasalahan mengevaluasi solusi
tersebut. permasalahan tersebut
PENUTUP 13. Guru meminta salah satu kelompok untuk 10
membahas hasil penyelidikannya didepan menit
kelas.
14. Guru membimbing siswa untuk
melakukan diskusi kelas.
15. Guru memberikan penguatan mengenai
konsep hukum Ohm.
16. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok terbaik.
17. Guru menutup pelajaran sambil
mengucapkan salam.
67
Baterai
6. Jika saklar pada rangkaian tersebut ditutup, apa yang terjadi?
7. mengapa lampu rangkain tersebut bisa menyala?”
8. jika kamu ingin mengetahui berapa besar arus yang mengalir dan tegangan pada rangkain tersebut, apa yang kamu perlukan?
9. bagaimana cara memasang alat tersebut?
10. bagaimana cara memasang hasil pengukuran tersebut?
11. bagaimana hubungan antara beda potensial dan kuat arus?
12. Dalam waktu satu jam terjadi perpindahan elektron sebanyak 9 x 1020 elektron melalui suatu penampang kawat. Besarnya
kuat arus rata-rata yang melalui penampang kawat tersebut adalah …. (1e = -1,6 x 10-19C)
68
Untuk mengukur kuat arus dan besar tegangan pada sebuah lampu maka pada gambar tersebut:
14. Perhatikan gambar pengukuran kuat arus listrik dengan ampermeter dan beda potensial dengan voltmeter berikut ini.
V
R A
Jika voltmeter menunjukan angka 5 V dan ampermeter menunjukan angka 2 mA, angka yang ditunjukan oleh voltmeter
ketika ampermeter menunjukan angka 6 mA adalah ….
69
Pertemuan Kedua
Siswa merencanakan
solusi
Carryng out the 10. Guru memberikan LKS kepada setiap Siswa memperhatikan 30
plan kelompok LKS yang telah menit
11. Guru membimbing siswa untuk melakuan dibagikan
eksplorasi sesuai dengan rancangan
percobaan yang telah siswa persiapkan. Siswa melakukan
12. Guru membimbing siswa selama siswa eksperimen dengan
melakukan kegiatan eksperimen. tertib dan teliti
Looking back 13. Guru membantu siswa untuk menafsirkan Siswa menafsirkan dan 5 menit
dan mengevaluasi solusi permasalahan mengevaluasi solusi
tersebut. permasalahan tersebut
PENUTUP 14. Guru meminta salah satu kelompok untuk 10
membahas hasil penyelidikannya didepan menit
kelas.
15. Guru membimbing siswa untuk
melakukan diskusi kelas.
16. Guru memberikan penguatan mengenai
konsep.
17. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok terbaik.
18. Guru menutup pelajaran sambil
mengucapkan salam.
72
1. Seutas kawat panjangnya 100 m, diameter 2 mm, dan hambatan jenis 6,28 x 10-8 Ωm. hitunglah hambatan kawat tersebut?
2. Empat buah hambatan masing-masing besarnya 10Ω, 20Ω, 25Ω dan 50Ω dapat disusun seri atau paralel, tentukan hambatan
pengganti paling kecil dan hambatan pengganti paling besar yang mungkin diperoleh!
3. Perhatikan rangkaian dibawah berikut ini! Besar hambatan antara titik A dan B adalah?
A R1= 6Ω R2 =3Ω
R7=6Ω R8= 6
4. Hitunglah hambatan listrik seutas kawat aluminium yang memiliki panjang 10cm, luas penampang 10 -4 m2 dan hambatan jenis
2,82 x 10-8Ωm. ulangi perhitungan untuk kaca dengan hambatan jenis 1010 Ωm.
5. Kuat arus yang melalui suatu komponen tertentu adalah ampere ketika diberi tegangan 80 volt. Berapakah kuat arus yang
7. Pada rangkaian dibawah ini kuat arus yang terbaca pada ampermeter A1 dan A6 adalah 10 A dan 4 A, tentukan kuat arus yang
terbaca pada ampermeter-ampermeter lainnya.
A2 A6
A1
P A3
X
8. A1 A7 A8
A4
X T
Q X X R A5
S X
X U
Enam buah lampu dipasang dalam rangkaian listrik seperti di atas. Semua lampu memiliki kesamaan (daya dan tegangan yang
tertulis). Di antara lampu-lampu tersebut yang nyalanya paling terang adalah……….
9. Empat buah elemen yang identik, masing-masing dengan ggl 2 volt disusun seri, kemudian kedua ujungnya dihubungkan dengan
seutas kawat yang hambatannya 2,8 Ω. Jika kuat arus yang mengalir pada kawat adalah 2 ampere, tentukan hambatan dalam
masing-masing elemen?
74
Pertemuan Ketiga
Siswa
1 3 memperhatikan
penjelasan guru.
2
Siswa
D E memperhatikan
masalah yang
telah guru berikan
Rangkain 3
“ coba kamu bandingkan tingkat kecerahan pada masing-
masing lampu dalam rangkain tersebut”.
“coba bagaimana kecerahan lampu A dibanding dengan
lampu B, C, D, dan E”
“ coba perkirakan besarnya kuat arus yang mengalir pada
lampu A, B, C, D dan E”
Divising a plan 4. Guru membimbing siswa untuk menyajikan masalah Siswa 20
tersebut dalam kontek fisika menyiapkan buku menit
5. Guru membimbing siswa untuk mengaitkan masalah sumber atau buku
tersebut dengan konsep-konsep fisika yang berkaitan fisika serta
dengan masalah tersebut peralatan tulis
6. Guru membimbing siswa merencanakan solusi untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Siswa mengaitkan
7. Guru membimbing siswa untuk menentukan alat dan masalah
bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dilapangan
tersebut dengan konsep
fisika yang tertulis
di buku sumber
76
Siswa melakukan
pengumpulan
informasi secara
berkelompok
untuk
memperoleh
pengetahuan dari
pengalaman
langsung yang
berhubungan
dengan konsep
yang telah
dipelajari dengan
melakukan
penyelidikan.
Siswa
merencanakan
solusi
Carryng out the 8. Guru memberikan LKS kepada setiap kelompok Siswa 30
plan 9. Guru membimbing siswa untuk melakuan eksplorasi memperhatikan menit
sesuai dengan rancangan percobaan yang telah siswa LKS yang telah
persiapkan. dibagikan
10. Guru membimbing siswa selama siswa melakukan
kegiatan eksperimen. Siswa melakukan
77
eksperimen
dengan tertib dan
teliti
Looking back 11. Guru membantu siswa untuk menafsirkan dan Siswa 5 menit
mengevaluasi solusi permasalahan tersebut. menafsirkan dan
mengevaluasi
solusi
permasalahan
tersebut
PENUTUP 12. Guru meminta salah satu kelompok untuk membahas hasil 10
penyelidikannya didepan kelas. menit
13. Guru membimbing siswa untuk melakukan diskusi kelas.
14. Guru memberikan penguatan mengenai konsep.
15. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik.
16. Guru menutup pelajaran sambil mengucapkan salam.
78
A B 2A
2A 5A 3A
2. Perhatikan rangkaian satu loop pada ganbar di samping, tentukan kuat arus total dalam rangkaian!
b R1 = 10Ω c 24v d
6v I arah loop
a e
R2 = 14Ω
3. Perhatikan gambar dibawah ini, jika setiap sumber bernilai 12 v 4Ω, dan hambatan dalamnya 8Ω tentukanlah I total dalam
rangkaian!
B R1 = 4Ω R4=2Ω
b R2 = 6Ω a
R3 = 12Ω
79
4. Untuk gambar dibawah ini tentukanlah kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut!
R1=5Ω ɛ 1 =24 v R2 = 14Ω
R4=4Ω ɛ 2= 9 v
R3=8Ω
R5=12Ω
SILABUS
Sekolah : SMA Negeri 1 Tanggerang Selatan
Kelas / Semester : X (Sepuluh) / II (Dua)
Mata Pelajaran : FISIKA
Standar Kompetensi: 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk
teknologi.
Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Alokasi Sumber
Indikator
Dasar Pembelajaran pembelajaran Bentuk Contoh Waktu Belajar
Teknik
Instrumen Instrumen
5.1 Arus Listrik dan Mengukur kuat Memformulasikan Tes Tes PG Dalam waktu 20 s terjadi 6 x 40’ Buku Fisika
Memformulasika Hambatan arus, tegangan, dan besaran kuat arus dalam tertulis aliran muatan dari baterai SMA dan MA
n besaran- Listrik hambatan pada rangkaian tertutup sebesar 0,1 C. Kuat arus Jl.1B
besaran listrik rangkaian tertutup sederhana. listrik yang dihasilkan baterai (Esis) h. 119-
Tes uraian
rangkaian sederhana secara adalah .... 141;
tertutup berkelompok. Memformulasikan Tes A. 20 A D. 5 mA 150-151, buku
sederhana (satu besaran hambatan tertulis B. 2 A E. 0,5 mA referensi yang
loop). Melakukan studi dalam rangkaian seri C. 50 mA relevan, alat
pustaka untuk dan pararel. C.
Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Alokasi Sumber
Indikator
Dasar Pembelajaran pembelajaran Bentuk Contoh Waktu Belajar
Teknik
Instrumen Instrumen
5.2 Mengidentifikasi Arus Listrik Melakukan studi Mengidentifikasi Tes Tes uraian Jelaskan perbedaan antara 2 x 40’ Buku Fisika
penerapan listrik AC dan DC pustaka untuk penerapan arus listrik tertulis arus listrik searah dan arus SMA dan MA
AC dan DC mencari informasi searah dalam kehidupan listrik bolak-balik. Jl.1B (Esis) h.
dalam kehidupan mengenai sehari-hari. 147-148, buku
sehari-hari. perbedaan arus referensi yang
listrik searah dan relevan, dan
arus listrik bolak- lingkungan.
balik. Tugas Buatlah kliping yang menarik
Mengidentifikasi Penugasan rumah mengenai penerapan arus
penerapan arus listrik listrik searah dan arus listrik
bolak-balik dalam bolak-balik dalam kehidupan
Membuat daftar kehidupan sehari-hari. sehari-hari. Berilah
penggunaan arus keterangan atau komentarmu
listrik searah dan mengenai setiap gambar di
bolak-balik serta dalam kliping tersebut. Kalian
sumbernya dalam dapat mencari sumber gambar
kehidupan sehari- atau artikel mengenai topik
hari di rumah tersebut dari majalah, koran,
masing-masing atau internet, kemudian
secara individu. kumpulkan ke guru.
Penilaian
Kompetensi Materi Alokasi Sumber
Kegiatan pembelajaran Indikator
Dasar Pembelajaran Bentuk Contoh Waktu Belajar
Teknik
Instrumen Instrumen
5.3 Pengukuran Melakukan studi pustaka Menggunakan Tes Tes isian Untuk mengukur arus 2 x 40’ Buku Fisika SMA dan
Menggunaka Besaran Listrik untuk mencari informasi amperemeter dalam tertulis listrik dalam suatu MA Jl.1A (Esis) h.
n alat mengenai cara rangkaian. komponen, amperemeter 143-158, buku referensi
ukur listrik. menggunakan harus dipasang secara .... yang relevan, alat dan
82
Penilaian
Kompetensi Materi Alokasi Sumber
Kegiatan pembelajaran Indikator
Dasar Pembelajaran Bentuk Contoh Waktu Belajar
Teknik
Instrumen Instrumen
amperemeter. bahan praktikum.
Menggunakan Tes PG
voltmeter dalam Tes Untuk mengukur beda
Melakukan studi pustaka rangkaian. tertulis potensial antara dua titik
untuk mencari informasi dalam rangkaian secara
mengenai cara langsung kita
menggunakan voltmeter. menggunakan ....
A. amperemeter D.
galvanometer
Uji petik B. ohmmeter E.
Menggunakan kerja produk voltmeter
Tes C. mikrometer
ohmmeter dalam
Praktek menggunakan rangkaian. unjuk
alat ukur voltmeter, kerja Eksperimen menentukan
amperemeter, dan hambatan dalam dari
multimeter secara ammeter (amperemeter)
berkelompok. dan voltmeter
(Kegiatan 11.2 halaman
148-150).
83
V
arus V
R
A
baterai
3. Ukur dan catat besarnya beda potensial dan kuat arus listrik untuk setiap
jenis dan ukuran kawat (hambatan R)
Tabel pengamatan I
Panjang kawat
Diameter kawat
Percobaanke- Jeniskawat V (volt) I (ampere) R (Ω)
1
2
3
85
Tabel pengamatan 2
Jenis kawat
Diameter kawat
Percobaanke- Panjangkawat, V (volt) I (ampere) R (Ω)
l (meter)
1
2
3
Tabel pengamatan 3
Jenis kawat
Panjang kawat
Percobaanke- Diameter V (volt) I (ampere) R (Ω)
kawat, D (m)
1
2
3
A2
lampu
Arus listrik baterai 1,5 v
TES
(Instrumen Sebelum Validasi)
Nama :
Tanggal :
Kelas/semester : X/2
Materi : Listrik Dinamis
Alokasi waktu : 90 menit
A B 2A
2A 5A 3A
2. Dua penghantar silender terbuat dari bahan sama, memiliki volum sama tetapi
penghantar yang satu panjangnya tiga kali dari penghantar lainnya. Jika
penghantar yang lebih panjang memiliki hambatan 1,8 Ω, berapakah
hambatan penghantar yang lebih pendek?
3. Empat buah elemen yang identik, masing-masing dengan ggl 2 volt disusun
seri, kemuadian kedua ujungnya dihubungkan dengan seutas kawat yang
hambatannya 2,8 Ω. Jika kuat arus yang mengalir pada kawat adalah 2
ampere, tentukan hambatan dalam masing-masing elemen?
4. Pada gambar rangkaian dibawah ini, tentukanlah hambatan listrik antara titik
A dan D !
A R1 = 3Ω R2 = 3Ω R3 = 3Ω R4 = 3Ω C
R5 = 9Ω R6 = 6Ω
B D
R7 = 3Ω R8 = 3Ω R9 = 3Ω R10 = 3Ω
89
5. Perhatikan rangkaian satu loop pada ganbar di samping, tentukan kuat arus
total dalam rangkaian!
b R1 = 5Ω c 12v d
3v I arah loop
a e
R2 = 7Ω
6. a R1
R2 R3 R4
b
Untuk rangkaian gambar berikut diketahui, R1 = 9 Ω, R2 = 6Ω, R3 = 3Ω dan R4
= 2Ω. Jika ujung a b dihubungkan dengan beda potensial 20 V, tentukanlah
hambatan penggantinya?
7. Perhatikan gambar dibawah ini, jika setiap sumber bernilai 6 v 2Ω, dan
hambatan dalamnya 4Ω tentukanlah I total dalam rangkaian!
R1 = 2Ω R4=1Ω
b R2 = 3Ω a I
R3 = 6Ω
8. Empat buah hambatan masing-masing besarnya 10Ω, 20Ω, 25Ω dan 50Ω
dapat disusun seri atau paralel, tentukan hambatan pengganti paling kecil dan
hambatan pengganti paling besar yang mungkin diperoleh!
90
9. Untuk gambar dibawah ini tentukanlah kuat arus yang mengalir pada
rangkaian tersebut!
R1=5Ω ɛ 1 =24 v R2 = 14Ω
R4=4Ω ɛ 2= 9 v
R3=8Ω
R5=12Ω
10. Untuk gambar dibawah ini hitungkah beda potensial antara A dan B!
Q ɛ 1=10v,1Ω R1=1Ω P
T A B R2=1Ω ɛ 2=5v,1Ω U
R R3=2Ω ɛ 3=2,5,1Ω S
91
= .
= .
= ( )2
=( )2
=
R2 =
(rumus benar hasil
perhitungan salah)
4
=
= .
= .
= ( )2
=( )2
=
R2 =
R2 =
R2 = 0,2 Ω
3 Empat buah elemen yang identik, masing- 0
masing dengan ggl 2 volt disusun seri, Dik: n = 4 1
kemudian kedua ujungnya dihubungkan ε=2v
dengan seutas kawat yang hambatannya 2,8 R = 2,8 Ω
Ω. Jika kuat arus yang mengalir pada kawat I=2A
adalah 2 ampere, tentukan hambatan dalam r = 1Ω
93
2,8 +4r =
4r = 4- 2,8
(rumus benar, hasil
perhitungan salah)
r = 0,3 Ω 4
4 Pada gambar rangkaian dibawah ini, 0
Dik: R1 = 3Ω R6 = 6Ω
tentukanlah hambatan listrik antara titik A 1
dan D ! R2 = 3Ω R7 = 3Ω
A R1 = 3Ω R2 = 3Ω R3 = 3Ω R4 = 3Ω C R3 = 3Ω R8 = 3Ω
R4 = 3Ω R9 = 3Ω
R5 = 9Ω R10 = 3Ω
R5 = 9Ω R6 = 6Ω Dit: RAD …
Jwb: untuk menjawab 2
B D pertanyaan kita harus
R7 = 3Ω R8 = 3Ω R9 = 3Ω R10 = 3Ω menyederhanakan rangkaian
menggunakan prinsip
rangkaian seri paralel
R2, R3 dan R6 disusun seri 3
R236 = R2 + R3 + R6
= 3 + 3 + 6 = 12 Ω
R5, R8 dan R9 disusun seri
R569 = R5 + R8 + R9
= 9 + 3 + 3 = 15 Ω
R236 dan R569 disusun paralel
= = = 6,7 Ω
RAD = R1 + Rparalel +R10
= 3 + 6,7 + 3 =
94
6 a R1 0
Dik: R1 = 9Ω 1
R2 = 6Ω
R2 R3 R4 R3 = 3Ω
B R4 = 2Ω
Untuk rangkaian gambar berikut diketahui, V = 20 V
R1 = 9 Ω, R2 = 6Ω, R3 = 3Ω dan R4 = 2Ω. Jika Dit:RAB …
ujung a b dihubungkan dengan beda potensial Jwb: untuk menjawab 2
20 V, tentukanlah hambatan penggantinya? pertanyaan kita harus
menyederhanakan rangkaian
menggunakan prinsip seri
paralel.
R2, R3 dan R4 disusun parallel 3
= + +
= + + = =
1Ω
95
= 10-5-5 = 0 v
TES
( Instrumen Pretest dan Posttest)
Nama :
Tanggal :
Kelas/semester : X/2
Materi : Listrik Dinamis
Alokasi waktu : 90 menit
R5 = 9Ω R6 = 6Ω
B D
R7 = 3Ω R8 = 3Ω R9 = 3Ω R10 = 3Ω
4. Perhatikan rangkaian satu loop pada ganbar di samping, tentukan kuat arus
total dalam rangkaian!
b R1 = 5Ω c 12v d
3v I arah loop
100
a e
R2 = 7Ω
5. a R1
R2 R3 R4
b
Untuk rangkaian gambar berikut diketahui, R1 = 9 Ω, R2 = 6Ω, R3 = 3Ω dan R4
= 2Ω. Jika ujung a b dihubungkan dengan beda potensial 20 V, tentukanlah
hambatan penggantinya?
6. Perhatikan gambar dibawah ini, jika setiap sumber bernilai 6 v 2Ω, tentukanlah
I total dalam rangkaian!
R1 = 2Ω R4=1Ω
b R2 = 3Ω a I
R3 = 6Ω
101
No Indikator Butir
1 Meningkatkan motivasi dan berperan aktif 1,4,5,
2 Pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan analisis 3,11,12
3 Mengembangkan konsep siswa 2,9,10
4 Dapat mengerjakan soal listrik dinamis 13,14,15
5 Kebebasan berpendapat 6,7,8
102
KUISIONER
TANGGAPAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN
Kelas : …………
Jenis Kelamin : (P/L)*
*Coret yang tidak perlu
PETUNJUK:
1. Bacalah basmalah sebelum mengisi kuisioner.
2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jujur
3. Berilah tanda chek-list (√) pada jawaban yang tepat sesuai keadaan anda
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah kamu termotivasi dengan pembelajaran ini?
2 Apakah pembelajaran ini dapat memudahkan kamu untuk
mempelajari konsep listrik dinamis?
3 Apakah menurut kamu belajar memecahkan masalah memacu
kamu untuk berfikir analisis?
4 Apakah kamu dapat berperan aktif selama pembelajaran
berlangsung?
5 Apakah kamu senang dengan belajar memecahkan masalah?
6 Apakah dengan kegiatan pembelajaran ini kamu memiliki
kebebasan untuk bertanya?
7 Apakah kamu diberi kebebasan untuk mengomentari pendapat
teman mu?
8 Apakah kamu diberikan bebas berpendapat?
9 Apakah dengan pembelajaran ini yang tadinya kamu tidak tau
namun sekarang kamu menjadi tau?
10 Apakah kamu dapat mengembangkan konsep listrik dinamis?
11 Setelah memecahakan masalah, apakah kamu mampu
membedakan (differentiating) bagaian-bagian dari seluruh
struktur dari bentuk yang sesuai?
12 Setelah memecahkan masalah, apakah kamu mampu
mengorganisasi (organizing) mengidentifikasi unsur-unsur
menjadi struktur yang saling terikat?
13 Setelah memecahkan masalah ,kamu mampu mengerjakan
soal-soal listik dinamis yang bersifat matematis?
14 Setelah memecahkan masalah, kamu mampu menganalisis
soal-soal listrik dinamis?
15 Dengan berlatih memecahkan masalah, kamu dapat
memecahkan masalah listrik dinamis?
103
Butir Pertanyaan
No Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 siswa 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1
2 siswa 2 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0
3 siswa 3 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1
4 siswa 4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
5 siswa 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
6 siswa 6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
7 siswa 7 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
8 siswa 8 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
9 siswa 9 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0
10 siswa 10 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
11 siswa 11 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1
12 siswa 12 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1
13 siswa 13 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1
14 siswa 14 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1
15 siswa 15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 siswa 16 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
17 siswa 17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
18 siswa 18 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
19 siswa 19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0
20 siswa 20 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1
21 siswa 21 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
22 siswa 22 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0
23 siswa 23 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
24 siswa 24 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
25 siswa 25 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
26 siswa 26 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1
27 siswa 27 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
28 siswa 28 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
29 siswa 29 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
30 siswa 30 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
31 siswa 31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
32 siswa 32 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1
Jumlah 27 22 28 16 27 30 24 18 14 23 23 13 24 21 26
104
31 siswa 31 2 1 3 1 2 0 9 37,50
32 siswa 32 1 2 2 3 0 0 8 33,33
Posttest
Butir Soal
No Nama Skor Nilai
1 2 3 4 5 6
1 siswa 1 1 1 4 4 4 1 15 62,50
2 siswa 2 1 1 3 3 4 1 13 54,17
3 siswa 3 1 1 3 3 3 1 12 50,00
4 siswa 4 1 1 3 3 3 1 12 50,00
5 siswa 5 1 1 3 3 3 1 12 50,00
6 siswa 6 1 1 2 3 1 1 9 37,50
7 siswa 7 1 1 2 2 1 0 7 29,17
8 siswa 8 1 1 2 1 1 0 6 25,00
9 siswa 9 1 1 2 2 1 1 8 33,33
10 siswa 10 1 1 3 2 1 0 8 33,33
11 siswa 11 1 0 3 1 2 3 10 41,67
12 siswa 12 1 1 4 3 3 3 15 62,50
13 siswa 13 1 1 4 3 3 1 13 54,17
14 siswa 14 1 1 3 3 2 1 11 45,83
15 siswa 15 1 1 3 3 2 0 10 41,67
16 siswa 16 1 2 3 3 2 0 11 45,83
17 siswa 17 1 2 3 3 3 0 12 50,00
18 siswa 18 1 2 3 3 3 1 13 54,17
19 siswa 19 2 2 3 3 3 0 13 54,17
20 siswa 20 1 1 3 3 2 0 10 41,67
21 siswa 21 2 2 3 3 3 1 14 58,33
22 siswa 22 1 0 3 3 3 1 11 45,83
23 siswa 23 1 0 3 3 3 1 11 45,83
24 siswa 24 1 1 3 2 1 1 9 37,50
25 siswa 25 1 0 3 3 1 1 9 37,50
26 siswa 26 0 0 3 3 4 1 11 45,83
27 siswa 27 0 0 3 3 4 1 11 45,83
28 siswa 28 1 1 3 3 1 1 10 41,67
29 siswa 29 1 1 2 3 4 1 12 50,00
30 siswa 30 2 1 3 4 3 2 15 62,50
31 siswa 31 1 2 3 3 3 2 14 58,33
32 siswa 32 1 1 3 3 3 2 13 54,17
106
KELAS EKSPERIMEN
Pretest
Butir Soal
No Nama Skor Nilai
1 2 3 4 5 6
1 siswa 1 3 2 0 1 0 0 6 25,00
2 siswa 2 2 3 2 1 0 0 8 33,33
3 siswa 3 2 2 1 3 0 0 8 33,33
4 siswa 4 1 2 3 0 0 0 6 25,00
5 siswa 5 1 3 2 1 0 1 8 33,33
6 siswa 6 1 3 2 0 1 1 8 33,33
7 siswa 7 1 0 2 3 1 3 10 41,67
8 siswa 8 1 2 1 1 2 0 7 29,17
9 siswa 9 2 3 1 2 1 1 10 41,67
10 siswa 10 2 2 2 1 1 1 9 37,50
11 siswa 11 2 1 1 1 0 2 7 29,17
12 siswa 12 2 1 1 2 0 0 6 25,00
13 siswa 13 1 2 3 3 2 1 12 50,00
14 siswa 14 2 1 2 3 1 2 11 45,83
15 siswa 15 2 1 3 1 2 3 12 50,00
16 siswa 16 1 1 2 3 0 0 7 29,17
17 siswa 17 1 2 3 0 1 1 8 33,33
18 siswa 18 1 1 2 2 3 0 9 37,50
19 siswa 19 1 2 2 1 2 2 10 41,67
20 siswa 20 3 2 1 2 2 2 12 50,00
21 siswa 21 1 2 3 4 2 2 14 58,33
22 siswa 22 1 1 1 2 3 3 11 45,83
23 siswa 23 4 1 1 1 3 2 12 50,00
24 siswa 24 4 1 1 1 3 2 12 50,00
25 siswa 25 1 2 2 2 1 2 10 41,67
26 siswa 26 1 1 1 2 2 2 9 37,50
27 siswa 27 4 2 3 1 1 1 12 50,00
28 siswa 28 2 1 1 1 1 2 8 33,33
29 siswa 29 3 3 2 1 0 0 9 37,50
30 siswa 30 1 2 3 1 2 3 12 50,00
31 siswa 31 1 2 2 3 4 1 13 54,17
32 siswa 32 2 2 1 3 3 2 13 54,17
107
Posttest
Butir Soal
No Nama Skor Nilai
1 2 3 4 5 6
1 siswa 1 3 3 4 4 4 3 21 87,50
2 siswa 2 3 3 2 4 2 3 17 70,83
3 siswa 3 3 3 3 4 4 3 20 83,33
4 siswa 4 3 3 3 3 4 2 18 75,00
5 siswa 5 3 3 2 2 4 2 16 66,67
6 siswa 6 3 3 3 4 4 3 20 83,33
7 siswa 7 3 3 3 3 4 3 19 79,17
8 siswa 8 3 3 2 4 3 3 18 75,00
9 siswa 9 3 3 4 4 4 3 21 87,50
10 siswa 10 3 3 4 3 4 3 20 83,33
11 siswa 11 2 3 2 4 4 3 18 75,00
12 siswa 12 3 3 4 4 4 3 21 87,50
13 siswa 13 3 3 4 4 3 3 20 83,33
14 siswa 14 1 1 1 2 1 0 6 25,00
15 siswa 15 3 2 2 3 2 2 14 58,33
16 siswa 16 3 3 3 4 0 1 14 58,33
17 siswa 17 3 1 1 4 4 1 14 58,33
18 siswa 18 3 3 4 4 4 3 21 87,50
19 siswa 19 3 0 0 4 4 3 14 58,33
20 siswa 20 3 3 3 4 4 3 20 83,33
21 siswa 21 3 0 0 4 4 3 14 58,33
22 siswa 22 2 3 4 4 4 3 20 83,33
23 siswa 23 2 3 3 4 4 3 19 79,17
24 siswa 24 2 3 3 4 4 3 19 79,17
25 siswa 25 2 3 4 4 4 3 20 83,33
26 siswa 26 3 3 3 4 4 3 20 83,33
27 siswa 27 3 0 0 4 4 3 14 58,33
28 siswa 28 3 3 3 4 4 3 20 83,33
29 siswa 29 3 3 3 4 3 3 19 79,17
30 siswa 30 2 3 4 4 4 3 20 83,33
31 siswa 31 2 3 3 3 4 3 18 75,00
32 siswa 32 2 2 4 3 3 3 17 70,83
108
rata rata
Perhitungan Data Statistik Pretest dan Posttest
Kelompok Eksperiment
i= = = 6,25 6
Me = b + p
Keterangan :
b = batas bawah median
p = panjang batas median
n = banyaknya data
F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas
median
f = frekuensi kelas median
Me = b + p
Me = 42,5 + 6
Me = 45,5
111
Mo = b + p
Keterangan :
b = batas bawah kelas modus
p = panjang kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudahnya
Mo = b + p
Mo = 48,5 + 6
Mo = 51,3
s=
s=
i= = = 10,4 10
n = jumlah data
4. Perhitungan Median (Me)
Me = b + p
Keterangan :
b = batas bawah median
p = panjang batas median
n = banyaknya data
F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas
median
f = frekuensi kelas median
Me = b + p
Me = 64,5 + 10
Me = 89,5
114
Mo = b + p
Keterangan :
b = batas bawah kelas modus
p = panjang kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudahnya
Mo = b + p
Mo = 74,5 + 10
Mo = 79,6
s=
s=
Keterangan:
X (rata-rata) = 40,4
s = 9,4
Dari uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukan bahwa Lhit < Ltab,
(0,1484 < 0,566) dengan derajat signifikan 95% (α = 0,05). Dapat disimpulkan
bahwa data tersebut berdistribusi normal.
116
Keterangan:
X (rata-rata) = 74,5
s = 12,4
Dari uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukan bahwa Lhit < Ltab,
(0,1469 < 0,566) dengan derajat signifikan 95% (α = 0,05). Dapat disimpulkan
bahwa data tersebut berdistribusi normal.
117
n = jumlah data
4. Perhitungan Median (Me)
Me = b + p
Keterangan :
b = batas bawah median
p = panjang batas median
n = banyaknya data
F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas
median
f = frekuensi kelas median
Me = b + p
Me = 39,5 + 5
Me = 39,5
Mo = b + p
Keterangan :
b = batas bawah kelas modus
p = panjang kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelumnya
Mo = b + p
Mo = 49,5 + 5
Mo = 52
s=
s=
n = jumlah data
4. Perhitungan Median (Me)
Me = b + p
Keterangan :
b = batas bawah median
p = panjang batas median
n = banyaknya data
F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas
median
f = frekuensi kelas median
Me = b + p
Me = 43,5+ 6
Me = 48,5
122
Mo = b + p
Keterangan :
b = batas bawah kelas modus
p = panjang kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelumnya
Mo = b + p
Mo = 48,5 + 6
Mo = 50,5
s=
s=
Keterangan:
X (rata-rata) = 39,8
s = 9,4
Dari uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukan bahwa Lhit < Ltab,
(0,1299 < 0,566) dengan derajat signifikan 95% (α = 0,05). Dapat disimpulkan
bahwa data tersebut berdistribusi normal.
124
Keterangan:
X (rata-rata) = 46,6
s = 9,4
Dari uji normalitas dengan uji Liliefors menunjukan bahwa Lhit < Ltab,
(0,0632 < 0,566) dengan derajat signifikan 95% (α = 0,05). Dapat disimpulkan
bahwa data tersebut berdistribusi normal.
125
F= dimana S2 =
Keterangan:
F : nilai uji F
S12 : Varians terbesar
S 2 2 : Varians terkecil
Kriteria pengujian untuk uji homogenitas adalah:
Ho diterima jika Fh < Ft, dimana Ho memiliki varian yang homogen dan Ho
ditolak jika Fh> Ft dimana Ho memiliki varian yang tidak homogen.
F= = =1
F (31,31) = 1,772
Jadi, Ftabel = 1,772
126
F= dimana S2 =
Keterangan:
F : nilai uji F
S12 : Varians terbesar
S 2 2 : Varians terkecil
Kriteria pengujian untuk uji homogenitas adalah:
Ho diterima jika Fh < Ft, dimana Ho memiliki varian yang homogen dan Ho
ditolak jika Fh> Ft dimana Ho memiliki varian yang tidak homogen.
F= = = 1,740
F (31,31) = 1,772
Jadi, Ftabel = 1,772
127
Thit = s=
= 1,999
Jadi ttabel = 1,999
Karena thitung< ttabel (0,255<1,999), maka Ho diterima, Ha ditolak.
128
Thit = s=
= 1,999
Jadi ttabel = 1,999
Karena thitung>ttabel (10,142>1,999), maka Ho ditolak, Ha diterima