Definisi
Infeksi saluran kemih adalah istilah yang menggambarkan setiap infeksi yang
melibatkan bagian dari saluran kemih, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.
Saluran kemih bisa dibagi menjadi bagian atas (ginjal dan ureter) dan saluran bawah
(kandung kemih dan uretra). (Tan, 2016). Infeksi Saluran Kemih Infeksi saluran kemih
ditandai dengan adanya bakteri dalam urin (bakteriuria). Bakteriuria bermakna bila
menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme murni lebih dari 100.000 koloni per
millimeter pada biakan urin. Bakteriuria bermakna mungkin tanpa disertai presentasi
klinis ISK dinamakan bakteriuria asimtomatik. Sebaliknya, bakteriuria disertai adanya
presentasi klinis ISK dinamakan bakteriuria bermakna simtomatik. Pada beberapa
keadaan pasien dengan presentasi klinis ISK tanpa bakteriuria yang bermakna
(Samirah, et al, 2006). Beberapa istilah yang sering digunakan dalam klinis mengenai
ISK antarala lain adalah sebagai berikut (Rani, 2004; Tan, 2016):
1. ISK uncomplicated (sederhana), yaitu ISK pada pasien tanpa disertai kelainan
anatomi maupun kelainan struktur saluran kemih.
2. ISK complicated (rumit), yaitu ISK yang terjadi pada pasien yang menderita
kelainan anatomis/ struktur saluran kemih, atau adanya penyakit sistemik. Kelainan
ini akan menyulitkan pemberantasan kuman oleh antibiotika.
3. First infection (infeksi pertama kali) atau isolated infection, yaitu ISK yang baru
pertama kali diderita atau infeksi yang didapat setelah sekurangkurangnya 6 bulan
bebas dari ISK.
4. Infeksi berulang, yaitu timbulnya kembali bakteriuria setelah sebelumnya dapat
dibasmi dengan pemberian antibiotika pada infeksi yang pertama. Timbulnya
infeksi berulang ini dapat berasal dari re-infeksi atau bakteriuria persisten. Pada re-
infeksi kuman berasal dari luar saluran kemih, sedangkan bacteriuria persisten
bakteri penyebab berasal dari dalam saluran kemih itu sendiri.
5. Asymtomatic significant bacteriuria (ASB), yaitu bakteriuria yang bermakna tanpa
disertai gejala
A. Epidemiologi
Infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit yang paling sering ditemukan di
praktik umum. Kejadian ISK dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, gender, prevalensi
bakteriuria, dan faktor predisposisi yang mengakibatkan perubahan struktur saluran kemih
termasuk ginjal. ISK cenderung terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. ISK berulang
pada laki-laki jarang dilaporkan, kecuali disertai factor predisposisi (Sukandar, 2009).
Menurut penelitian, hampir 25-35% perempuan dewasa pernah mengalami ISK selama
hidupnya. Prevalensi bakteriuria asimtomatik lebih sering ditemukan pada perempuan.
Prevalensi selama periode sekolah (School girls) 1% meningkat menjadi 5 % selama periode
aktif secara seksual. Prevalensi infeksi asimtomatik meningkat mencapai 30% pada laki-laki
dan perempuan jika disertai faktor predisposisi (Sukandar, 2009).
Di Amerika Serikat, terdapat >7 juta kunjungan pasien dengan ISK di tempat praktik
umum. Sebagian besar kasus ISK terjadi pada perempuan muda yang masih aktif secara
seksual dan jarang pada laki-laki <50 tahun (Macfarlane, 2006). Insiden ISK pada laki-laki
yang belum disirkumsisi lebih tinggi (1,12%) dibandingkan pada laki-laki yang sudah
disirkumsisi (0,11%) (Nguyen, 2004)
E. Klasifikasi
1. Anatomi
b. ISK Bawah (Sukandar, 2006)
1) Perempuan :
a) Sistitis, adalah presentasi klinis infeksi saluran kemih disertai bakteriuria
bermakna
b) Sindroma uretra akut (SUA), adalah presentasi klinis sistitis tanpa ditemukan
mikroorganisme (steril).
2) Laki-laki
Presentasi ISK bawah pada laki-laki dapat berupa sistitis, prostatitis, epidimidis, dan
urethritis
a. ISK atas (Sukandar, 2006)
1) Pielonefritis akut (PNA), adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan
oleh infeksi bakteri.
2) Pielonefritis kronis (PNK), mungkin terjadi akibat lanjut dari infeksi bakteri
berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil. Obstruksi saluran kemih serta refluk
vesikoureter dengan atau tanpa bacteriuria kronik sering diikuti pembentukan
jaringan ikat parenkim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik yang spesifik
2. Klinis (Sukandar, 2006)
a. ISK Sederhana/ tak berkomplikasi, yaitu ISK yang terjadi pada perempuan yang tidak
hamil dan tidak terdapat disfungsi truktural ataupun ginjal.
b. ISK berkomplikasi, yaitu ISK yang berlokasi selain di vesika urinaria, ISK pada anak-
anak, laki-laki, atau ibu hamil.
ETIOLOGI ISK
Pada umumnya ISK disebabkan oleh mikroorganisme (MO) tunggal seperti:
c. Eschericia coli merupakan MO yang paling sering diisolasi dari pasien dengan ISK
simtomatik maupun asimtomatik
d. Mikroorganisme lainnya yang sering ditemukan seperti Proteus spp (33% ISK anak
laki-laki berusia 5 tahun), Klebsiella spp dan Stafilokokus dengan koagulase negatif
e. Pseudomonas spp dan MO lainnya seperti Stafilokokus jarang dijumpai, kecuali
pasca kateterisasi