Anda di halaman 1dari 9

PERCOBAAN

SHORT CIRCUIT (HUBUNG SINGKAT) TRANSFOMATOR


1 PHASA

A. Tujuan
Percobaan Hubung Singkat :
1. Memperoleh harga tahanan, reaktansi, dan impedansi kumparan
primer & sekunder trafo( Rek, Xek, Zek ).
2. Memperoleh rugi-rugi tembaga saat arus nominal.
3. Memperoleh tegangan impedansi dan angka tranformasi.
B. Dasar Teori
Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetik statis
yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari satu atau
lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya, dengan frekuensi yang
sama dan perbandingan transformasi tertentu melalui suatu gandengan
magnet dan bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetis. Jika
transformator menerima energi pada tegangan rendah dan mengubahnya
menjadi tegangan yang lebih tinggi, maka disebut transformator penaik (Step-
up transformer) sedangkan trafo yang diberi energi pada tegangan tertentu
dan mengubahnya menjadi tegangan yang lebih rendah disebut transformator
penurun (Step-down transformer).
Keadaan transformator tanpa beban, yaitu bila kumparan primer suatu
transformator dihubungkan dengan sumber tegangan sesaat V1 yang
sinusoida dan kumparan sekundernya merupakan rangkaian yang tidak
dibebani (no load), maka akan mengalir arus primer I0 yang juga sinusoida
dan dengan menganggap kumparan N1 reaktif murni I0 akan tertinggal 900
dari V1 (induktif). Arus primer I0 menimbulkan fluks (Φ) yang sefasa dan juga
berbentuk sinusoida.
φ = φ maks. Sin ωt............................................................... (1)
Fluks yang sinusoid ini akan menghasilkan tegangan induksi e1 (Hukum
Faraday)
Arus primer Io yang mengalir pada saat kumparan sekunder tidak
dibebani disebut arus penguat. Dalam kenyataan arus primer Io bukanlah
merupakan arus induktif murni, sehingga terdiri dari dua komponen.
Keadaan transformer berbeban adalah apabila kumparan sekunder
dihubungkan dengan beban Zb maka Iz akan mengalir pada kumparan
sekunder, dimana:
V2
I2 = ............................................................................. (2)
Zb
Arus beban I2 ini akan menimbulkan gaya gerak magnet (GGM) N2 I2
yang cenderung menentang fluks bersama yang telah ada akibat arus
pemagnetan Im, agar fluks bersama itu tidak berubah nilainya, pada
kumparan primer harus mengalir arus I2 yang menentang fluks yang
dibangkitkan oleh arus beban I2 hingga keseluruhan arus yang mengalir pada
kumparan primer menjadi I1=I0 + I2’ (3) bila komponen arus rugi inti (I0)
diabaikan maka I0 = Im (4) sehingga I1 = Im + I2’(5).

Rangkaian Ekuivalen

Tidak seluruh (Φ) yang dihasilkan oleh arus pemagnetan (Im)


merupakan fluks bersama (Φm) sebagian daripadanya hanya mencakup
kumparan primer (Φ1) atau kumparan sekunder saja (Φ2). Dalam rangkaian
model dibawah (rangkaian ekuivalen) yang dipakai untuk menganalisa kerja
suatu transformator, adanya fluks bocor Φ1dan Φ2 ditunjukkan sebagai
reaktansi X1 dan X2 sedangkan rugi tahanan ditunjukkan dengan R1 dan R2
dengan demikian model rangkaian dapat ditunjukkan seperti gambar1
dibawah dimana menunjukkan suatu trafo ideal. Berdasarkan rangkaian
ekuivalen, dapat dibuat vektor diagramnya.

Gambar 1. Rangkaian ekivalen di Gabung

Ket:

I1 = arus supply
I0= arus yang menuju inti dan besarnya cenderung tetap

I2’= arus yang menuju ke beban

Dari model rangkaian vektor yang didapat dari rangkaian ekivalen


dapat pula diketahui hubungan penjumlahan vektor:

V1 = E1 + I 1 R1 + I 1 X 1 ............................................................................... (6)

E2 = V2 + I 1 R 1 + I 2 X 2 .............................................................................. (7)

E1 N 1
= = a atau E1 = a E 2 .................................................................. (8)
E2 N 2

hingga : E1 = a ( I 2 Z 2 + I 2 R2 + I 2 Z 2 ) ..................................................... (9)

I2 ' N2 1
karena : = = atau I 2 = a I 2 ' ..................................................... (10)
I2 N1 a

maka: E1= a 2 I ' 2 Z 2 + a 2 I ' 2 R2 + a 2 I 2 X 2 ............................................... (11)

dan: V1 = a 2 I 2 ' Z 2 + a 2 I 2 ' R2 + a 2 I ' 2 X 2 + I 1 ' R1 + I 1 X 1 ......................... (12)

Persamaan terakhir mengandung pengertian, apabila parameter


rangkaian sekunder dinyatakan, dalam harga rangkaian primer harganya
perlu dikalikan dengan faktor a 2.

Pengujian Transformator
Maksud dan tujuan pengujian transformator adalah untuk mengetahui
karakteristik transformator. Dengan memperhitungkan empat parameter
utama yaitu:
1. Resistansi ekivalen berdasarkan primer (Re1) atau berdasarkan sekunder
(Re2)
2. Reaktans bocor ekivalen berdasarkan primer (Xe1) atau berdasarkan
sekunder (Xe2)
3. Konduktansi rugi inti G0 (kebalikan resistansi R0).
4. Suseptans magnetisasi B0 (kebalikan resistansi X0).
Parameter transformator yang terdapat pada model rangkaian
ekuivalen, dapat ditentukan besarnya dengan dua macam pengukuran (test)
berikut:
Pengukuran hubung singkat
Menentukan impedansi ekivalen Ze1 dan Ze2, reaktans bocor
ekivalen diperkecil menjadi nol, sehingga hanya impedansi Zek= Rek+jXek
yang membatasi arus. Karena harga Rek dan Xek ini relatif kecil, harus
dijaga agar tegangan yang masuk (Vhs) cukup kecil sehingga arus yang
dihasilkan tidak melebihi arus nominal. Harga Io akan relatif kecil bila
dibandingkan dengan arus nominal, sehingga pada pengukuran ini dapat
diabaikan.

W
Rek Xek

V Isc A

Gambar 4. Rangkaian pengujian sesuai rangkaian ekivalen

Ket:
o Pada saat dilakukan percobaan yang digunakan sebagai
patokan adalah arus nominal

o Pada saat praktikum pengambilan data tidak boleh


dilakukan terlalu lama karena transformator mudah panas
dan apabila diulang-ulang maka akan menimbulkan
kekacauan dari pada data yang diperoleh karena adanya
losses.
o Percobaan hubung singkat juga dapat digunakan untuk
mencari angka transformasi dengan perbandingan
I2
a=
I1

Gambar 5. Rangkaian ekivalen trafo pada saat hubung


singkat
Ket:
o Rangkaian ekuivalen yang mewakili inti transformator
dianggap tidak ada karena arus cengerung memilih menuju
tempat yang tahanannya sangat kecil

Dengan mengukur tegangan Vh.s., arus Ih.s. dan daya Ph.s., akan
dapat dihitung parameter:
Ph.s
Rek = ............................................................................ (15)
( I h. s ) 2
Vh . s
Zek = = Rek+jXek .................................................................. (16)
I h.s
2 2
Xek = Z ek − Rek .................................................................. ..(17)
Rek = R1 + R2’ ......................................................................(18)
R2 = R2’ / a2 ............................................................................(19)
Xek = X1 + X2’ ..............................................................................(20)
X2 = X2’ / a2 ...............................................................................(21)

SUMBER : Buku ajar Rangkaian Magnet Dan Transfomator dan file ajar
Rangkaian Magnet dan transfomator

C. Daftar Peralatan
1. Transformator 1 Phasa(trafo 2 dan trafo 3) 2 buah
2. Voltmeter 1 buah
3. Amperemeter 1 buah
4. tang meter 1 buah
4. Wattmeter 1 Phasa 1 buah
5. Kabel Penghubung 15 buah

D. Rangkaian Percobaan
Rangkaian percobaan hubung singkat

Gambar 6. Rangkaian percobaan hubung singkat


E. Prosedur Percobaan
1. Komponen komponen yang sudah disiapkan di rangkai sesuai
rangkaian percobaan.
2. Semua alat ukur sebelum digunakan dikalibrasi dahulu agar data
akurat.
3. Alat ukur, seperti wattmeter, amperemeter, dan voltmeter dipasang di
sisi primer
4. Tang meter di pasang di sisi sekunder untuk mengukur arus.
5. Sisi primer di beri tegangan sedikit demi sedikit, sampai Amperemeter
menunjukkan angka arus nominal.
6. Data wattmeter, voltmeter, tang meter, amperemeter, dicatat.
7. Data yang telah dicatat kemudian dimasukkan ke table, lalu hasilnya
dihitung.
8. Setelah menggunakan trafo 2, maka trafo 2 dilepas, setelah itu dig
anti trafo 3, kemudian di lakukan percobaan lagi. Dan catat datanya
lagi

F. Data Percobaan

Tabel 3. Percobaan Hubung Singkat (Trafo 2)


No I1 V1 P1 (rugi I2 a R Z X Vz
(angka ekivalen ekivalen ekivalen (%)
(nominal) (volt) tembaga) (ampere)
(Ω) (Ω) (Ω)
transformasi)
(ampere) (watt)
2,2 14,9 30 8,9 0,25 6,1 6,7 2,8 6,2

Data percobaan | Data Perhitungan

Perhitungan

Ph.s Vh . s
Rek = Zek = Xek = Z ek 2 − Rek 2
( I h.s ) 2 I h.s
30 14,9
= = =6,7 Ω = 6,7 2 − 6,12
(2,2) 2 2,2
30
= =6,1 Ω = 44,89 − 37,21
4,84
= 7,68 =2,8 Ω
I1 2,2
α= = = 0,25
I 2 8,9
Vhs 14,9
Vimpedansi = X 100% = X 100% = 6,2%
Vnom 240

Tabel 3. Percobaan Hubung Singkat (Trafo 3)


No I1 V1 P1 (rugi I2 a R Z X Vz
(angka ekivalen ekivalen ekivalen (%)
(nominal) (volt) tembaga) (ampere)
(Ω) (Ω) (Ω)
transformasi)
(ampere) (watt)
2,2 14,3 29,7 8,9 0,24 6,1 6,5 2,3 6,0

Data percobaan | Data Perhitungan

Perhitungan

Ph.s Vh . s
Rek = Zek = Xek = Z ek 2 − Rek 2
( I h.s ) 2 I h.s
29,7 14,3
= = =6,5 Ω = 6,5 2 − 6,12
(2,2) 2 2,2

29,7
= =6,1 Ω = 42,25 − 37,21
4,84
= 5,04 =2,3 Ω
I1 2,1
α= = = 0,24
I 2 8,9
Vhs 14,3
Vimpedansi = X 100% = X 100% = 6,0%
Vnom 240
G. Analisa percobaan
H. kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai