2013 Jam pengkajian : 15.00 WIB b. Identitas Pasien Nama Pasien : An. K Agama : Islam Umur : 5 tahun Jenis kelamin : Perempuan Almat : Jln. Karangrejo Tanggal masuk RS : 18 April 2013 Diagnosa medis : Gangguan Eliminasi Urinarius No rekam medis : 20954777 Jam masuk : 15.00 WIB Suku : Jawa Bangsa : Indonesia c. Penanggung jawab Orang tua/wali : Bp. A Umur : 36 tahun Agama : Islam Pendidikan : S1 Pekerjaan : Perawat Status Pernikahan : Menikah Hubungan dengan klien : Bapak kandung Alamat : Jln. Karangrejo Suku : Jawa Bangsa :Indonesia 3.1.1 Keluhan Utama Bp. A mengatakan anaknya mengalami nyeri pada bagian suprapubic. 2. 25. 3.1.2 Riwayat Kesehatan A. Riwayat Penyakit sekarang Klien mengatakan karena sakit pada perut bagian bawah, An.K merasa tidak kuat untuk berjalan sendiri sehingga waktu turun dari mobil ke UGD, An.K digendong oleh ayahnya. Saat di UGD, An.K dilakukan pemasangan infus RL 20 tetes/menit dengan abocat ukuran 24 selama 2 hari. B. Riwayat Penyakit Dahulu 1. Penyakit yang pernah dialami: klien sering mengalami nyeri abdomen a. Kecelakaan : tidak terkaji b. Pernah dirawat di RS : Bpk.A mengatakan, pada usia 4 tahun An.K pernah dirawat di RS karena mengalami malaria. c. Operasi : Bpk.A mengatakan An.K tidak pernah dioperasi 2. Alergi : Bpk.A mengatakan bahwa An.K alergi terhadap ikan yang ditandai dengan gatal-gatal pada kulit dan mual-mual. 3. Vaksin : Bpk.A mengatakan bahwa An.K baru saja di vaksin Hepatitis B 3 bulan yang lalu. 4. Kebiasaan : An.K mengatakan bahwa ia suka jajan di sembarang tempat seperti mie remes. C. Riwayat Penyakit Keluarga Sebelum An.K mengalami gangguan eliminasi urinarius, nenek dari An.K yaitu Ny. T sudah pernah mengalami gangguan eliminasi urinarius selama lebih kurang satu minggu. 3.1.3 Pemenuhan Kebutuhan Dasar A. Aktivitas dan latihan Sebelum Masuk Rumah Sakit Saat Masuk Rumah Sakit An. K sebelum sakit masih bisa setelah mengalami ISK An. K melakukan aktifitas seperti anak menjadi seusianya seperti pendiam karena bermain menahan rasa sakit perutnya. 3. 26. bersama teman-temannya. Selama sakit An. K dirumah melakukan aktifitas dan dirawat oleh pembantunya sehingga untuk personal hygen biasanya dibantu oleh pembantunya. B. Tidur dan Istirahat Sebelum Masuk Rumah Sakit Saat Masuk Rumah Sakit Sebelum sakit Bp. A mengatakan Saat sakit Bp. A mengatakan An. An. K tidak ada masalah dalam K mengalami sulit tidur dan masalahnya, A.n K biasanya sering terbangun saat tidur tidur 9 jam saat malam dan 2 dikarenakan perut bagian bawah jam saat siang terasa nyeri dan sangat sakit, An. K hanya bisa tidur 6 jam saat malam dan tidak bisa tidur saat siang. C. Kenyamanan dan nyeri 1. Palliative/profokatif Bp. A mengatakan anaknya mengalami hematuria, selain itu diawal berkemih ada cairan eksudat yang purulen dan terasa gatal 2. Quality Klien mengatakan sangat nyeri seperti diremas-remas dan perih ketika akan berkemih dan terasa sedikit berkurang nyerinya sesudah berkemih. 3. Region Bp. A mengatakan anaknya mengalami nyeri pada bagian Suprapubic. 4. Scale Dari skala 1-10 klien mengatakan skala sakitnya sekitar angka 5. 5. Time 4. 27. Klien merasa nyeri datang pada saat ingin BAK. 6. Nutrisi Sebelum Masuk Rumah Sakit Sebelum gangguan klien Saat Masuk Rumah Sakit mengalami pada saat mengalami gangguan eliminasi, klien eliminasi urine, nafsu makan mempuyai nafsu makan sehingga klien selalu makan 3 porsi sehari. menjadi berkurang, sehingga hanya makan 1 porsi sehari. 7. Cairan elektrolit dan asam basa Saat Masuk Rumah Sakit Saat Masuk Rumah Sakit sebelum sakit klien minum 8 Pada saat klien mengalami gelas standar 250cc perhari. gangguan eliminasi urin klien hanya minum 4 gelas standar 250 cc dan dibantu dengan Suport IV Line cairan RL 20tts/mnt. 8. Oksigenasi Sebelum dan sesudah mengalami ganguan eliminasi urin, Klien tidak mengalami sesak nafas dan tidak ada sputum. 9. Eliminasi Alvi Saat Masuk Rumah Sakit Sebelum sakit Saat Masuk Rumah Sakit klien saat mengalami gangguan mengatakan BAB lancar fases eliminasi urin klien merasakan berwarna kuning 2x sehari. perut terasa diremas-remas dan warna fases cokelat. 10. Eliminasi urine Saat Masuk Rumah Sakit Saat Masuk Rumah Sakit Sebelum mengalami ganguan selama mengalami gangguan eliminasi urin mempunyai berkemih 500cc/hr. klien eliminasi urin klien hanya frekuensi berkemih 250cc/hr dan warna urine merah terdapat hematuria dan klien mengatakan nyeri 5. 28. pada saat BAK. 11. Sensori,persepsi dan kognitif Setelah melakukan pengkajian klien tidak mengalami gamgguan pada Sensori, persepsi dan kognitif. 3.1.4 Pemeriksaan Fisik A. Keadaan Umum Keadaan umum pasien saat ini adalah cemas dengan hasil pemeriksaan Vital Sign: TD : 100/70 mmHg N : 108xmnt RR : 28x/mnt S : 400c B. Kepala: Inspeksi : Pada saat dilakukan inspeksi tidak terdapat benjolan yang terdapat di kepala, bentuk tengkorak semetris dengan bagian frontal menghadap kedepan dan bagian pariental menghadap ke belakang. Palpasi : Pada saat dilakukan palpasi tidak terdapat benjolan yang terdapat di kepala, bentuk tengkorak semetris dengan bagian frontal menghadap kedepan dan bagian pariental menghadap ke belakang. C. Leher: Setelah dilakukan inspeksi, palpasi dan teknik gerakan leher klien dapat melakukan gerakan leher secara terkoordinasi tanpa gangguan. D. Dada: paru dan jantung Inspeksi : Pada saat inspeksi klien tidak terlihat sesak napas, yaitu frekuensi pernapasan 28x/menit. Palpasi : pada saat dilakukan palpasi getaran pada dinding dada sebelah kanan lebih keras dari pada dinding dada sebelah kiri. Perkusi : Pada saat dilakukan perkusi suara paru klien normal yaitu terdengar bunyi resonan. 6. 29. Auskultasi : Pada saat dilakukan auskultasi suara paru klien normal yaitu terdengar bunyi resonan. E. Abdomen: Inspeksi : Setelah dilakukan pemeriksaan fisik abdomen normal, pada saat inspeksi tidak ada pembengkakkan, dan semetris. Palpasi : pada saan palpasi abdomen teraba keras dan kaku. Perkusi : pada saat dilakukan perkusi abdomen terdengar dung-dung yang menadai abdomen kembung. Auskultasi : Pada saat dilakukan auskultasi terdengar suara bising usus, secara normal terdengar setiap bising usus normal terdengar 10 kali/menit. 3.1.5 Psiko sosio budaya dan spiritual A. Psikologis Klien mengatakan Takut jika mau BAK, karena merasa nyeri pada saat ingin BAK. B. Sosial Klien berkomunikasi dengan bahasa jawa dan bahasa Inonesia, nada bicara klien sopan. C. Budaya: Tidak terkaji D. Spiritual: Tidak terkaji 3.1.6 Pemeriksaan penunjang A. Terapi Medis Saat di UGD klien deberikan cairan IV yaitu infus RL 20tts/mnt, klien juga diberikan obat melalui injeksi Cefotriaxone 2x500 gram dan obat peroral Ketorolak 2x0,5 mg/kg/BB. 3.2. Diagnosis Keperawatan ANALISA DATA Nama klien : An.K No.Register : 01377 Umur : 5 tahun Diagnosa Medis : ISK Ruang Rawat : Tulip Alamat : Jl. Karangrejo NO 1. Data Fokus Data Subjektif: Etiologi Proses infeksi Problem Hipertermi 7. 30. 1. Bapak klien mengatakan suhu badan anaknya teraba panas. Data Objektif: Terjadi peningkatan panas akibat TD: 100/70 mmHg produksi sitokin 1. N : 108x/menit pirogen. 2. S : 40⁰C 3. RR : 28x/menit Perangkat imun sistem tubuh akan aktif untuk merespon adanya bentuk infeksi tersebut. Dari hasil lab. Terdapat bakteri E. Coli pada uretra. 2. Data Subjektif: Agen cidera biologis 1. Palliative/profokatif Bp. A mengatakan anaknya Adanya kerusakan mengalami hematuria, selain fungsi organ akibat itu diawal berkemih ada infeksi bakteri E. cairan eksudat yang purulen Coli (pada kandung dan terasa gatal kemih) 2. Quality Klien mengatakan sangat Sensitisasi system nyeri seperti diremas-remas saraf perifer maupun dan perih ketika akan system saraf sentral. berkemih dan terasa sedikit berkurang nyerinya sesudah berkemih. 3. Region Bp. A mengatakan anaknya mengalami nyeri pada bagian Nyeri akut 8. 31. Suprapubic. 4. Scale Dari skala mengatakan 1-10 skala klien sakitnya sekitar angka 5. 5. Time Klien merasa nyeri datang pada saat ingin BAK. Data Objektif: 1. Klien tampak terlihat pucat dan lemas. 2. Klien terlihat memegangi perut bagian bawah. 3. Data Subjektif: Infeksi saluran Gangguan 1. An.K mengatakan sulit dan kemih. Eliminasi Sakit pada perut seperti urinarius diremas-remas dan perih saat Tanda-tandanya mau buang air kecil, sehingga antara lain sering An.K jadi takut jika mau BAK kencing, disuria, padahal buang air kecilnya hematuria, dan puria lebih sering daripada biasanya, oleh sebab itu An.K E.coli yang mengatakan takut untuk nefropatogenik banyak minum. secara khas Data Objektif: menghasilkan 1. Klien terlihat kesakitan dan hemolisin. takut saat buang air kecil. E.coli yang biasa menyebabkan infeksi saluran kemih ialah jenis 01, 2, 4, 6, dan 7. 9. 32. Adanya bakteri E. coli pada saluran kemih. 3.2.1 Prioritas Diagnosa Keperawatan 1. Eliminasi urinarius berhubungan dengan infeksi saluran kemih 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis 3. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi 3.3. Intervensi RENCANA ( INTERVENSI ) KEPERAWATAN Nama klien : An.K No.Register : 01377 Umur : 5 tahun Diagnosa Medis : ISK Ruang Rawat : Tulip Alamat : Jl. karangrejo No. Tujuan & Keperawatan 1 Diagnosa Intervensi Kriteria Hasil Eliminasi Setelah urinarius dilakukan eliminasi urin urin merupakan berhubungan tindakan contohnya tindakan untuk dengan infeksi keperawatan frekuensi urin, mengetahui apakah saluran kemih selama 2x24 jam volume urin, urin sudah normal. maka eliminasi konsistensi urinarius An. K urin dengan berkurang tepat. dengan kriteria 1. Pantau Rasional 2. Ajarkan klien 1. Memantau eliminasi 2. Tindakan ini penting hasil sbb: tanda dan agar klien memahami 1. Eliminasi gejala infeksi tentang penyakitnya lancar. saluran kemih. 2. Urin berwarna 3. Instruksikan kuning cerah klien atau dilakukan agar tetapi sedikit keluarga untuk mengetahui keluaran pucat. mencatat urin normal. 3. Volume keluaran urin. 3. Tindakan ini 10. 33. pengeluaran urine 9002100 CC/hari. 2 Nyeri akut Setelah berhubungan dilakukan teknik merupakan dengan agen tindakan relaksasi nafas penurunan nyeri. cidera biologis keperawatan dalam. selama 2x24 1. Ajarkan klien 2. Beri kompres 1. Relaksasi napas dalam 2. Merupakan tindakan tindakan jam maka nyeri hangat pada untuk yang dialami bagian yang sirkulasi dan relaksasi oleh An.K nyeri. otot. berkurang 3. Kolaborasi meningkatkan 3. Analgesik ketorolax dengan kriteria dalam merupakan hasil sbb: pemberian penurun 6. Selera makan analgesik aktivitas peristaltik. klien kembali nyeri dan Ketorolax 2x normal. obat 0,5mg/kg/BB 7. Klien sudah tidak mengalami gelisah. 8. Klien dapat beraktivitas kembali seperti biasanya. 9. Skala nyeri klien 2. 3 Hipertermi Setelah 1. Observasi berhubungan dilakukan keadaan umum mengetahui keadaan dengan proses tindakan klien. pasien. infeksi keperawatan 2. Monitor vital 1. Tindakan untuk 2. Tindakan untuk 11. 34. selama 2x24 jam sign klien mengetahui TTV maka An. K (suhu & nadi). klien. tidak mengalami 3. Beri kompres 3. Kompres hangat untuk hipertermi hangat pada menurunkan/menormal dengan kriteria kening klien. kan suhu tubuh klien. hasil sbb : 4. Anjurkan pada 4. Istirahat merupakan 1. RR klien klien untuk tindakan untuk normal 16- meningkatkan mengembalikan 24/menit. istirahat. kesegaran tubuh. 2. Suhu tubuh 5. Kolaborasi 5. Infus RL merupakan klien dalam dalam infus untuk rentang 36,5- pemberian memberikan nutrisi 37,5⁰C infus RL, 20 dan cairan tubuh klien. 3. Nadi klien normal (60100x/menit). tts/mnt. 6. Anjurkan 6. Air putih untuk banyak minum menambah cairan air putih tubuh agar tidak minimal 8 mengalami dehidrasi. gelas/hari. 7. Kolaborasi 7. Ceftriaxone adalah dalam obat untuk membunuh pemberian bakteri (antibiotik). injeksi Ceftriaxone 2x500mg 8. Kolaborasi 8. Paracetamol adalah dalam obat analgesik dan pemberian antipiretik. analgetik paracetamol 10-10-15 mg/kgBB/kali. 12. 35. 3.4. Implementasi CATATAN PERKEMBANGAN Nama klien No.Register : 01377 Umur : 5 tahun Diagnosa Medis : ISK Ruang Rawat No. : An.K : Tulip Alamat : Jl. Karangrejo Hari/Tgl/Jam Implementasi Respon Tindakan Dx 1 Nama & TTD Rabu, 10/04/2013 09.15 WIB Data Subjektif: 1. Memantau eliminasi urin contohnya Adit Bapak klien mengatakan An.K frekuensi urin, volume sudah berkurang urin, konsistensi urin 09.15 WIB sakitnya saat dengan tepat. kencing. 2. Mengajarkan klien tanda dan gejala infeksi saluran kemih. 09.30 WIB 3. Menginstruksikan klien atau keluarga untuk mencatat keluaran urin. Data Objektif: 1. Volume pengeluaran urin normal 7001000 ml/hari. 2. Klien sedikit mengerti tentang tanda dan gejala infeksi saluran kemih. 2 Rabu, 10/04/2013 09.15 WIB Data Subjektif: 1. Mengajarkan klien 1. Bapak klien tekhnik relaksasi nafas dalam. 09.25 WIB mengatakan anaknya tampak 2. Memberikan kompres lebih tenang dan hangat pada bagian yang nyeri. 09.35 WIB sudah tidak merasakan nyeri 3. Memberikan analgesik Ketorolax setelah diberikan kompres hangat. Erna 13. 36. 2x 0,5mg/kg/BB 8. Data Objektif: 1. Klien sudah tampak tenang, dan berkurang nyerinya. 2. An. K tampak mendapatkan kompres hangat pada bagian abdomennya. 3. An. K tampak masih kelihatan memegang perutnya karena nyeri. 3 Rabu, 10/04/2013 10.15 WIB Data subjektif: 1. Mengobservasi 1. Bapak klien keadaan umum klien. 10.20 WIB mengatakan 2. Memonitor vital sign suhu badan klien (suhu & nadi). 10.30WIB 3. Memberikan kompres anaknya berkurang. hangat pada klien. Data Objektif: 4. Menganjurkan pada 1. Hasil TTV klien untuk menunjukkan meningkatkan suhu 37,5⁰C istirahat. 2. Nadi An. K 5. Memberikan infus 90x/mnt. RL, 20 tts/mnt. 3. Tubuh An. K 6. Memberikan injeksi Ceftriaxone 2x500mg teraba normal, panas berkurang. 4. An. K tampak mendapatkan Reza 14. 37. kompres hangat pada keningnya. 5. An. K tidak tampak terjadi dehidrasi selama adanya demam. 1 Kamis,11/04/2013 09.15 WIB Data Subjektif: 1. Memantau eliminasi 1. Bapak klien urin contohnya frekuensi urin, volume An.K sudah urin, konsistensi urin hilang sakitnya dengan tepat. 09.20 WIB mengatakan saat kencing. 2. Mengajarkan klien tanda dan gejala infeksi saluran kemih. 09.30 WIB 3. Menginstruksikan klien atau keluarga Data Objektif: 1. Volume pengeluaran urin normal. 2. Klien mengerti untuk mencatat tentang tanda keluaran urin. dan gejala infeksi saluran kemih. Niki 15. 38. 2 Kamis,11/04/2013 10.00 WIB Data Subjektif: 1. Mengajarkan klien 1. Bapak klien tekhnik relaksasi nafas mengatakan dalam. 10.10 WIB anaknya tampak 2. Memberikan kompres lebih tenang dan hangat pada bagian sudah tidak yang nyeri. merasakan nyeri 3. Memberikan 10.30 WIB Tasya setelah diberikan analgesik Ketorolax 2x 0,5mg/kg/BB 16. kompres hangat. Data Objektif: 1. Klien sudah tampak tenang, dan hilang nyerinya. 2. An. K tampak mendapatkan kompres hangat pada bagian abdomennya. 3 Kamis,11/03/2013 09.25 WIB Data Subjektif: 1. Mengobservasi 1. Bapak klien keadaan umum klien. 09.35 WIB mengatakan 2. Memonitor vital sign suhu badan klien (suhu &nadi). 09.45 WIB 3. Memberikan kompres anaknya berkurang. hangat pada klien. Data Objektif: 4. Menganjurkan pada 1. Hasil TTV klien untuk menunjukkan meningkatkan suhu 37,5⁰C istirahat. 2. Nadi An. K 5. Memberikan infus 90x/mnt. RL, 20 tts/mnt. 3. Tubuh An. K Joko 16. 39. 6. Memberikan injeksi teraba normal. Ceftriaxone 2x500mg 4. An. K tidak tampak terjadi dehidrasi selama adanya demam. 3.5. Evaluasi Evaluasi hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan selama target waktu yang ditemtukan (2x24 jam) Hari/Tgl/Jam Kamis/10/April/2013 No. Diagnosis Evaluasi Hasil Keperawatan 1 10.30 WIB S: Joko 1. Bapak klien mengatakan An.K sudah hilang sakitnya saat kencing. O: 1. Volume pengeluaran urin normal. 2. Klien mengerti tentang tanda dan gejala infeksi saluran kemih. A: tujuan tercapai, masalah teratasi. P: hentikan tindakan. 2 Paraf S: 1. Bapak klien mengatakan anaknya tampak lebih tenang dan sudah tidak merasakan nyeri 17. 40. setelah diberikan kompres hangat. O: 1. Klien sudah tampak tenang, dan hilang nyerinya. 2. An. K tampak mendapatkan kompres hangat pada bagian abdomennya A: Masalah teratasi, tujuan tercapai. P: Hentikan Tindakan 3 S: 1. Bapak klien mengatakan suhu badan anaknya normal. O: 1. Hasil TTV menunjukkan suhu 37,5⁰C 2. Nadi An. K 90x/mnt. 3. Tubuh An. K teraba normal. 4. An. K tidak tampak terjadi dehidrasi selama adanya demam. A: tujuan tercapai, masalah teratasi. P: hentikan tindakan.